Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru
dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna
yang berbeda pada setiap individu. Istirahat berarti suatu keadaan tenang,
relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Beristirahat
bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Berjalan-jalan di taman
terkadang juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis
tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga
dari waktu individu digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada
keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah
seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas
sehari-hari
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut teori Maslow mengenai Kebutuhan
kebutuhan dasar manusia
Dapat memberikan dasar untuk pemberianperawatan pada klien dari semua
umur dan dalam berbagai lingkup pelayanan kesehatan. Hirarki kebutuhan
dasar manusia menurut maslow menyatakan bahwa setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Virginia Henderson , membagi
kebutuhan dasar manusia menjadi empat belas komponen dan salah satunya
adalah dalam poin ke lima yaitu Tidur dan Istirahat . Tidur merupakan kondisi
tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang
sesuai , atau dapat juga dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih
merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas
yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses
fisiologis dan terjadi penurunan repons terhadap rangsangan dari luar .
Manusia menggunakan sepertiga waktu dalam hidup untuk tidur. Data hasil
poling tidur di Amerika oleh NSF didapat bahwa ternyata wanita lebih banyak
mengalami gangguan tidur dibandingkan laki-laki, yaitu : 63% : 54%
(National Sleep Foundation, 2007).
Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan
menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah
satu dari ketiga masalah berikut : Insomnia ; gerakan atau sensasi abnormal
dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam atau rasa mengantuk yang
berlebihan di siang hari .
Gangguan tidur telah diklasifikasikan menjadi empat kategori utama , yang
pertama Disomnia adalah gangguan primer yang berasal dari sistem tubuh
yang berbeda. Kedua Parasomnia adalah perilaku yang tidak diinginkan yang
terjadi terutama pada saat tidur seperti gangguan terjaga, terjaga sebagian.
Ketiga gangguan tidur yang berhubungan dengan gangguan medis/psikiatrik.
Yang terakhir gangguan tidur yang masih bersifat usulan adalah gangguan
baru yang memiliki banyak informasi yang adekuat mengenai keberadaan
gangguan tersebut . Pengidentifikasian dan penanganan gangguan pola tidur
klien adalah tujuan penting perawat. Untuk membantu klien mendapatkan
kebutuhan istirahat dan tidur, maka hal pertama yang harus dilakukan perawat
yaitu mengkaji pola tidur pasien dengan menggunakan riwayat keperawatan
untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor yang biasanya
mempengaruhi tidur. Klien membutuhkan suatu pendekatan individual
berdasarkan pada kebiasaan pribadi mereka dan pola tidur serta masalah
khusus yang mempengaruhi tidur mereka .
Setiap individu mrmbutuhkan jumlah istirahat dan tidur yang
berbeda.kesehatan fisik dan emosional tergantung pada kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia : istirahat dan tidur .

1.2 Tujuan

penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan mampu
memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia :
istirahat dan tidur, serta memberikan asuhan keperawatan pada seseorang yang
mengalami gangguan tidur seperti insomia.

1.3 Manfaat

1. Menjadi bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang


asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar
gangguan pola tidur.
2. Memberikan informasi dan membantu meningkatkan kesehatan dalam
upaya penanganan gangguan pola tidur.
3. asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara
memenuhi kebutuhan seseorang khususnya kebutuhan pola tidur.

Anda mungkin juga menyukai