Disusun Oleh :
ANDINI PRATIWI
Stb. F 221 14 136
Dibimbing Oleh :
Dr. Eng. Puteri Fitriaty, S.T, M.T
NIP. 19801103 200604 2 003
i
REKOMENDASI
Oleh:
ANDINI PRATIWI
Menyetujui,
Pembimbing
ii
Dr. Eng. Puteri Fitriaty, S.T, M.T
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
4. Dr. Eng. Puteri Fitriaty, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah
berbagi ilmu kepada penulis, memberikan kritikan membangun serta
motivasi.
5. Staf Administrasi, Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur yang telah sabar
memberikan pelayanan terbaiknya untuk kelancaran proses perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik, khususnya jurusan Arsitektur, atas
limpahan ilmu yang telah diberikan.
7. Terima kasih kepada Himpunan Mahasiswa Arsitektur Tadulako “HIMA
Art’lie”
8. Teman - teman Angkatan 14 Arsitektur dan Pwk yang telah memberikan
dukungan kepada penulis, terutama Fany, Warda Cantix, Dikri, Sri, Fera dan
sahabat saya sedari sekolah sampai sekarang Lily, Uni, Dina, Anggel yang
telah menjadi kawan terbaik dalam hal apapun.
9. Serta kepada semua pihak yang telah berperan langsung maupun tidak
langsung, yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu. Terimakasih atas
dukungan, bantuan, serta semangat yang memberikan pengaruh besar
kepada penulis.
Penulis menyadari, tak ada sesuatu yang sempurna, begitu pula dengan
Tugas Akhir ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi memberikan manfaat yang besar kepada semua pihak.
ANDINI PRATIWI
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................ix
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan dan Sasaran..................................................................................................3
1.3.1 Tujuan...............................................................................................................3
1.3.2 Sasaran..............................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................3
1.5 Batasan Penelitian....................................................................................................3
1.6 Data Awal.................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................6
2.1 Tinjauan Umum Pemberdayaan Perempuan...........................................................6
2.1.1 Pengertian Pemberdayaan Perempuan.............................................................6
2.1.2 Tujuan Pemberdayaan Perempuan...................................................................6
2.1.3 Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan........................................................7
2.2 Standar Pelayanan Minimal.....................................................................................8
2.2.1 Sarana dan Prasarana........................................................................................8
2.3 Tinjauan Healing Environment.................................................................................9
2.4 Dampak Healing Environment bagi Kesehatan.........................................................9
2.5 Prinsip Penerapan Konsep Healing Environment...................................................10
2.6 Pengaruh Konsep Healing Environment.................................................................11
2.7 Aspek Pendekatan pada Healing Environment.......................................................11
2.7.1 Pendekatan Alam............................................................................................12
vi
2.7.2 Pendekatan Indera..........................................................................................12
2.7.3 Pendekatan Psikologis.....................................................................................14
2.7.4 Faktor Fisik pada Healing Environment...........................................................14
2.8 Tatanan Massa.......................................................................................................21
2.9 Studi Banding.........................................................................................................22
2.9.1 Urugo Women’s Opportunity Center Kayonza.................................................22
2.9.2 Dodoha Mosintuwu.........................................................................................32
2.10 Sintesa Tinjauan Pustaka......................................................................................38
METODE PENELITIAN.......................................................................................................40
3.1 Alur Penelitian........................................................................................................40
3.2 Desain Penelitian....................................................................................................40
3.3 Lokasi Penelitian.....................................................................................................41
3.4 Koleksi Data dan Teknik Pengumpulan Data..........................................................42
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................45
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Di Kota Palu sendiri terjadi kasus kekerasan. Berdasarkan data Badan
Keluarga Berencana dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Palu kasus kekerasan yang terjadi Di Kota Palu dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2019 yaitu sebagai berikut:
Tahun 2009 47 orang, 2010 57 orang, 2011 84 orang, 2012 144 orang,
2013 152 orang, 2014 110 orang, 2015 132 orang, 2016 109 orang, 2017 87
orang, 2018 79 orang, 2019 48 orang.
Sehingga perlu adanya suatu wadah khusus bagi korban kekerasan yang
sesuai dangan Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Terpadu bagi korban
kekerasan, ditujukan kepada korban yang memerlukan tempat perlindungan
(shelter) yang aman, serta tempat penanganan secara hukum, juga sebagai
tempat rahabilitasi sosial berupa penanganan kesahatan mental dan fisik,
psikologis serta pembinaan atau pelatihan keterampilan bagi korban
kekerasan.
2
1.2 Rumusan Masalah
3
fasilitas pendidikan nonformal, pelayanan kesehatan, pelayanan hukum dan
tempat perlindungan (shelter) yang aman.
1 KDRT 65
2 Pencabulan 3
3 Pemerkosaan 2
4 Persetubuhan 17
TOTAL 87
Sumber: Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Palu, 2019
4
Tabel 2. Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2018
1 KDRT 70
2 Bawa Lari 1
3 Perzinahan 2
4 Pemerkosaan 2
5 Pelecehan Seksual 4
TOTAL 79
Sumber: Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Palu, 2019
1 KDRT 42
2 Perzinahan 1
3 Pemerkosaan 5
4 Pelecehan Seksual 1
TOTAL 49
Sumber: Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Palu, 2019
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
4) Untuk mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan,
kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta perlindungan anak.
7
2.2 Standar Pelayanan Minimal
Sarana yang ada sesuai dengan standar Pelayanan Minimal yang terdiri
dari beberapa bagian yaitu:
8
6) Ruang Pelatihan Keterampilan
7) Fasilitas Olah Raga
9
memberikan suasana hati yang positif, membangkitkan semangat, serta
meningkatkan pengharapan pasien akan lingkungan.
10
suasana melalui penyesuaian semua elemen desain untuk dapat memberikan
rangsangan positif bagi kelima panca indera manusia. Prinsip-prinsip
penerapan konsep tersebut sebagai berikut (Subekti, 2007):
1) Desainnya harus mampu mendukung proses pemulihan baik fisik
maupun psikis seseorang.
2) Akses ke alam.
3) Adanya kegiatan-kegiatan outdoor yang berhubungan langsung
dengan alam.
4) Desainnya diarahkan pada penciptaan.
5) kualitas ruang agar suasana terasa aman, nyaman, tidak menimbulkan
stress.
2.6 Pengaruh Konsep Healing Environment
11
2.7.1 Pendekatan Alam
1) Indera pendengaran
12
a) Suara yang menyenangkan dan menenangkan dapat
mengurangi tekanan darah dan detak jantung, sehingga
menimbulkan sebuah suasana yang kemudian mempengaruhi
sistem saraf. Berikut beberapa suara yang dapat
menenangkan pikiran, yaitu:
b) Suara musik, digunakan untuk mengurangi depresi,
menenangkan dan bersantai;
c) Suara air mancur, dapat membangkitkan energi spiritual dan
membangkitkan perasaan dekat dengan alam pegunungan
dan air terjun;
d) Suara di alam, seperti suara hujan, angin, suara burung, dll
dapat memberikan suasana tenang dan menciptakan rasa
kesejahteraan.
2) Indera pengelihatan
3) Indera peraba
4) Indera penciuman
5) Indera perasa
13
Indra perasa menjadi terganggu pada saat pasien mengalami
sakitataupun menerima pengobatan. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan
berubahnya rasa makanan maupun minuman saat dikonsumsi. Karena
itu, kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan harus diperhatikan.
Sumber cahaya ada dua yaitu alami (cahaya matahari) dan buatan
(lampu). Pencahayaan alami dapat diperoleh melalui bukaan pada
14
dinding (jendela) maupun pada langit - langit (skylight). Manfaat
pencahayaan alami khususnya pada kondisi psikis seseorang adalah
mengurangi kecemasan psikis (psychological fatigue) serta mendorong
emosi positif seseorang (Journalof Green Building, 2008:10).
2) Penghawaan
3) Aroma
15
bunga segar memberikan dampak positif. Aroma ini dapat memberikan
perasaan tenang bagi para pasien, pengunjung dan pengelola.
16
Gambar 3. Tanaman Sebagai Penanda Transisi Antara Area Publik Di Bagian Kanan
Dengan Area Duduk Yang Lebih Privat Di Bagian Kiri
Sumber: http://www.sustland.umn.edu/design/healinggardens/diakses 13 Oktober
2019
17
6) Kebisingan, Ketenangan dan Musik
18
8) Tata Ruang
9) Suasana Rumah
19
Seni dan dekorasi dapat meningkatkan nilai estetika pada
lingkungan dan menjadi selingan visual. Gambar wajah yang bahagia,
binatang, elemen alam seperti air, samudera, gunung dll dapat
meningkatkan keceriaan pada lingkungan. Seni yang abstrak sangat tidak
dianjurkan, karena dapat membawa perasaan tidak nyaman dan ketidak
pastian bagi pasien.
11) Warna
20
Gambar 6. Macam-Macam Warna
Sumber: http://alexnova-alex.blogspot.com/diakses 13 Oktober 2019
1) Organisasi Pusat
Ditandai dengan adanya suatu massa atau ruang yang dominan
dimana pengelompokan sejumlah ruang atau massa dihadapkan bentuk
dan ukuran ruang-ruang sekunder memungkinkan bentuk organisasi
terpusat tanggap terhadap kondisi yang bermacam - macam karena
bentuk organisasi terpusat tidak berarah.
2) Organisasi Linear
Berupa urutan linear dari ruang-ruang yang berulang, biasanya
terdiri dari ruang-ruang yang berulang dan mirip dalam ukuran, bentuk,
dan fungsi. Karakternya yang panjang, organisasi linear menggambarkan
gerak, penekanan dan pertumbuhan bentuk organisasi linear fleksibel
dan cepat tanggap terhadap bermacam - macam kondisi tapak. Bentuk ini
biasanya mengadaptasi adanya perubahan - perubahan topografi.
Bentuknya biasa lurus, bersegmen dan melengkung.
21
3) Organisasi Radial
Sebuah ruang terpusat dan menjadi acuan organisasi - organisasi
yang linear berkembang menurut jari-jari. Organisasi radial memadukan
unsur - unsur organisasi terpusat maupun linear. Dengan lengan - lengan
linearnya dapat meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur - unsur
lain. Variasi dari organisasi adalah pola paling - paling dimana lengan
-lengan linearnya berkembang dari sisi sebuah pusat berbentuk segi
empat atau bujur sangkar.
4) Organisasi Grid
22
Kayonza dibangun di atas tanah seluas dua hektar atas wewenang yang
diberikan oleh sebuah kampus. Women’s Opportunity Center Kayonza
didesain oleh seorang arsitek bernama Sharon Davis Design pada tahun 2011
dan meraih juara di Woeld Architecture Festival 2011.
1) Bentukan Massa
Desain Women’s Opportunity Center mengacu pada tradisi
Rwanda hilang dengan lapisan spasial dan sosial yang mendalam. Bentuk
melingkar yang memancar ke luar, dari ruang kelas intim di tengah situs
untuk ruang komunitas, pasar petani, dan alam di luar. Struktur melingkar
pusat itu dimodelkan setelah Raja bersejarah Istana di selatan Rwanda.
Konsep radial seperti ini memiliki bentuk ekstrovet dan mengembang
keluar lingkungannya. Bentuk ini dapat meluas dan bergabung dengan
fungsi ruang luar lainnya. Desain mengacu pada kelezatan metode
konstruksi Rwanda vernakular ini dengan bulat, dinding bata berlubang
23
yang memungkinkan untuk pendinginan pasif dan shading surya, sambil
mempertahankan rasa privasi.
2) Tatanan Massa
Women’s Opportunity Center Kayonza terdiri dari beberapa ruang
atau massa, diantaranya clauster class, pertanian, marketplace, dapur,
ruang mitra, ruang berkumpul. Ruang-ruang inilah yang membentuk
tatanan massa radial tersebut.
24
Gambar 11. Clauster Class
Sumber: John Cary, 2013/diakses 26 September2019
25
Gambar 13. Dapur
Sumber: www.designboom.com/diakses 26 September2019
26
Gambar 15. Dinding Berlubang Batu Bata
Sumber: Enclosuretakerefuge.com/diakses 26 September2019
27
Gambar 17. Perkebunan
Sumber: Elizabeth Felicella/diakses 26 September 2019
4) Aktifitas
28
5) Interior
Untuk menjaga skala dan kualitas ruang - ruang pusat yang intim
dan beragam, organisasi tempat tinggal Rwanda tradisional dan desa
menjadi inspirasi untuk mengatur pola tatanan massa. Serangkaian
paviliun mengelilingi aktifitas manusia yang berkerumun di sekitar pusat
situs. Sifat melingkar dari banyak ruang interior juga menggunakan
pendekatan tentang mengajar dalam putaran.
29
Gambar 19. Rainchains
Sumber: www.enclosuretakerefuge.com/diakses 26 September 2019
6) Fasad Bangunan
30
7) Ruang Luar
31
2.9.2 Dodoha Mosintuwu
Gedung utama di bangun dalam bentuk ikan, tetapi ini hanya dapat
diperhatikan dari jarak yang cukup jauh. Dari dekat itu hanya tampak seperti
32
kekacauan tiang bambu yang menjulang tinggi, turun lagi, membungkuk ke
segalah arah. Lebih seperti karya seni berjalan - jalan dari pada rumah biasa.
Bentuk kepala ikan ini memiliki cafe dan restoran yang terbuka untuk
semua orang. Mulutnya terbuka ke arah danau.
33
Gambar 27. Bukaan Yang Mengarah Ke Danau
Sumber: twitter.com/diakses 26 September2019
1) Bidang Pendidikan
a) Sekolah Perempuan Mosintuwu: Sekolah Perempuan Mosintuwu
adalah sekolah alternative untuk perempuan khususnya
masyarakat akar rumput yang dilaksanakan selama satu tahun.
Anggota Sekolah Perempuan dikumpulkan dari berbagai desa, dari
berbagai agama dan suku.
b) Sekolah Keberagaman: Sekolah alternatif yang membuka ruang
diskusi dan dialog antar tokoh agama dan mahasiswa teologi dari
Islam, Kristen dan Hindu untuk mengembangkan perspektif
berteologi yang pluralis dalam mengembangkan kehidupan
bermasyarakat yang damai dan berkeadilan.
c) Project Sophia: Project Sophia adalah perpustakaan keliling yang
dikembangkan oleh MOSINTUWU untuk menfasilitasi ruang
bertemu, bermain dan berekspresi bagi anak - anak di wilayah
pasca konflik Poso melalui buku.
d) Perpustakaan Sophia: Perpustakaan Sophia adalah program
pengembangan dari Project Sophia, yaitu penyediaan akses buku-
buku untuk anak - anak dan umum. Saat ini Perpustakaan Sophia
sudah menyediakan 3500 buku anak - anak yang dapat
34
diperpinjamkan selama tiga hari, dengan jumlah anggota
perpustakaan 208 anak.
e) Panggung Bersama: Ruang dialog dan aktivitas seni, budaya anak -
anak muda Poso, sebuah gerakan kebudayaan untuk membangun
generasi muda Poso.
2) Bidang Pengorganisasian
Pengorganisasian kelompok perempuan akar rumput untuk dapat
secara aktif memperjuangkan perdamaian dan keadilan melalui
pembangunan desa dan pembangunan daerah.
a) Perempuan Pembaharu Desa: Merupakan ruang bagi kelompok
perempuan antar desa di Kabupaten Poso untuk mempersiapkan
diri, melatih dan membangun solidaritas dalam rangka
35
keterlibatan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan desa.
b) Lingkar Diskusi dan Aksi: Lingkar Diskusi dan Aksi merupakan
ruang analisa atas persoalan dan perkembangan, dinamika
ekonomi, sosial, budaya dan politik lokal dan nasional yang diikuti
dengan aksi bersama sebagai bentuk ekspresi kelompok
perempuan dan anak.
c) Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak: Merupakan ruang
advokasi litigasi dan non litigasi atas kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak, sekaligus kampanye anti kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
36
Berikut adalah kesimpulan hasil studi banding berdasarkan pusat
pemberdayaan perempuan:
URUGO WOMEN’S
KRITERIA OPPORTUNITY DODOHA MOSINTUWU RENCANA DESAIN
CENTER KAYONZA
Terletak di kawasasn
Di rencanakan dilokasi
Terletak di Rwanda objek wisata danau
Lokasi yang sesuai dengan
Afrika Poso, Tentena, Sulawesi
RTRW kota Palu.
tengah.
Mengaplikasikan
Mengaplikasikan penampilan bangunan Merencanakan agar
penampilan berbentuk ikan yang bentuk dapat mewakili
Bentuk bangunan mengacu menyatu dengan alam fungsi bangunan dan
pada tradisi Rwanda secara tidak langsung mendukung konsep
bentuk melingkar. mengadaptasi rumah penyembuhan.
adat poso.
Meminimalisir lahan
yang terbangun agar
Memanfaatkan lahan ruang terbuka hijau
Menfaatkan lahan untuk
untuk kebun dan lebih besar untuk
Tata Ruang healing dan banguanan
bangunan lainya melengkapi sarana dan
Luar lainya ruang terbuka
ruang terbuka cukup prasana yang sesuai
cukup luas.
luas. standar dan
mempercepat proses
pemulihan.
37
Orentasi bangunan
arah timur - barat
udara.
dengan bukaan yang
maksimal.
1. Kantor pelayanan
2. Ruang psiskis
3. Ruang hukum
1. Ruang kelas 1. Restouran 4. Ruang/kelas
2. Pertanian 2. Perpustakaan keterampilan
Tata Ruang 3. Marketplace 3. Ruang radio 5. Ruang ibadah
Dalam 4. Dapur 4. Ruang kelompok (mushollah)
5. Ruang mitra 5. Wisma 6. Ruang seminar
6. Ruang kumpul penginapan 7. Hunian (Rumah
aman)
8. Perpustakaan
9. Fasilitas olaraga
Merencanankan
Penghawaan alami, Penghawaan alami, serta penghawaan alami dan
Utilitas serta pencahaya pencahaya alami dan buatan, serta
alami dan buatan. buatan. pencahaya alami dan
buatan.
38
3) Adanya kegiatan - kegiatan outdoor yang berhubungan langsung
dengan alam.
4) Desainnya diarahkan pada penciptaan
5) kualitas ruang agar suasana terasa aman, nyaman, tidak menimbulkan
stress.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Alur dalam desain penelitian ini bisa dilihat pada gambar 32. Karena
dalam mewujudkan desain Pusat Pemberdayaan Perempuan di Kota Palu
(Concept Healing Environment) maka, digunakan sebuah metode
penelitianyaitu metode perancangan arsitektur. Metodologi perancangan
yaitu proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data,
analisis, sistesis konsep dan drawing.
40
3.3 Lokasi Penelitian
41
3.4 Koleksi Data dan Teknik Pengumpulan Data
1) Data Primer
Data primer, yaitu data yang diperoleh lewat observasi
langsung ke tempat objek penelitian serta diskusi dan wawancara
langsung terhadap masyarakat umum yaitu antara lain kondisi
existing, dan kebutuhan fasilitas untuk pusat pemberdayaan
perempuan.
2) Data Skunder
Data sekunder, yaitu data pendukung yang dihimpun dari dinas
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Palu.
Literatur yang berhubungan dengan penelitian yang berasal dari
buku, artikel, hasil penelitian sejenis, jurnal serta situs di internet
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
TEKNIK INSTRUMEN
JENIS DATA DATA PENGUMPULAN PENGUMPULAN
DATA DATA
Data Sekunder
Kontur Google Earth
(Google Earth)
Google Earth,
Batasan Tapak Observasi Lapangan Google Maps, Alat
Tulis dan Kamera
42
Alat Tulis dan
Topografi Observasi Lapangan
kamera
Teknik analisis data terbagi menjadi dua yaitu konsep analisis makro
dan mikro.
ANALISIS MAKRO
43
listrik pada lingkungan tapak.
ANALISIS MIKRO
44
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah:
Kota Palu Dalam Angka Tahun 2018, Badan Pusat Statistik Kota Palu.
Sumber Buku:
Ching, Francis. D.K. 1991. Arsitektur: Bentuk, Ruang & Susunannya. Jakarta:
Erlangga.
45
Aritonang, 2011. Jurnal Organisasi dan Manajemen
46
Ulfa Mazaya dan Wahyu Setyawan, 2016. Arsitektur Untuk Membantu
Menyembuhkan Kerusakan Pisikis Pada Manusia.
Website:
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!
@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_241144679674.pdf, diakses 13 September
2019.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/05/11/mengenal-lebih-
dalam-mosintuwu-institut-perempuan-di-poso, diakses 26 September 2019.
https://www.academia.edu/9640504/Peran_Healing_Environment_Terhada
p_Proses_Penyembuhan, diakses 26 September 2019.
https://www.academia.edu/31620516/Pemberdayaan_Perempuan, diakses
26 September 2019.
https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/catatan-tahunan-2019
komnas-perempuan-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-meningkat,
diakses 26 September 2019.
http://www.mujahidahmuslimah.com/home/index.php/tadabbur/126-
dampak-kekerasan-terhadap-perempuan, diakses 13 Oktober 2019.
47
https://media.neliti.com/media/publications/130796-ID-arsitektur-untuk-
membantu-menyembuhkan-k.pdf, diakses 13 Oktober 2019.
http://etheses.uin-malang.ac.id/1283/7/09660041_Bab_3.pdf, diakses 12
Desember 2019.
http://www.discount-security-camera.net/analog-vs-ip-technology.aspx,
diakses 12 Juli 2020
https://blog.bluprin.com/tip-agar-hunian-rama-penyandang-distabilitas,
diakses 12 Juli 2020
48
TIME SCHEDULE
BULAN/MINGGU
KETERANGAN
TAHAPAN
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Survey Data
Pengolahan Data
danAnalisis
HasildanPembahasa
n
PraDesain
Seminar Hasil
49