Anda di halaman 1dari 3

BIBLICAL MANDATE (BM)

Arlens Kauntu

Sesi 1: OBLIGASI

Mandat diberikan oleh Yesus Kristus (Amanat Agung)


”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi
Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku…..dan ketahuilah Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” Matius 28 : 18-20

Misionaris Belanda bernama Justinian von Welz (1621-1688), pertama kali menciptakan
istilah Amanat Agung. Hampir 200 tahun kemudian, Hudson Taylor (Misionaris ke
China) mempopulerkan penggunaan istilah ini untuk menguraikan Matius 28:19-20.

Mengapa disebut Amanat Agung/The Great Comission?

Amanat Agung adalah perintah, bukan pilihan. Artinya jika tidak dilakukan kita salah,
berdosa. Namun sayangnya Amanat Agung seringkali ditafsirkan sekedar Nasehat
Agung.

Mandat Penginjilan adalah Perintah Allah yang harus ditaati dan Janji Allah yang harus
digenapi

Penginjilan adalah Karya Allah untuk mengembalikan Dunia pada posisi yang
benar sehingga berkat dari-Nya akan mengalir.

Kristus menyediakan penebusan bagi umat manusia mendasari Mandat Alkitabiah


bagi Penginjilan.

Allah telah mempercayakan umat-Nya, gereja, dengan peranan terbesar dalam


sejarah manusia. Kita adalah agen-agen Kerajaan-Nya dan memiliki tanggung
jawab untuk memberitakan kabar baik kemenangan dalam Kristus kepada segala
bangsa.

Identitas ini harus diwujudkan dalam gaya hidup yang memberitakan Injil di mana
saja... kapan saja... kepada siapa saja, karena setiap hati tanpa Kristus adalah
ladang penginjilan kita.

1
Sesi 2: URGENSI

World Christian Encyclopedia: dalam hubungannya dengan Injil manusia dibagi dalam 3
kelompok:
Dunia C: Orang dengan Identitas Kristen, terdiri dari: (1). Kristen Sejati 10% (2).
Kristen Nominal 25%,
Dunia B: Dalam jangkauan orang percaya, perlu “Penginjilan Lokal” yaitu: orang-
orang belum percaya yang Memiliki Akses Injil 40%,
Dunia A: Tidak ada kesaksian orang percaya, perlu “penginjil lintas-budaya” 20%.

Penginjilan Sedunia; mengapa dan apa yang menjadi penghalang terbesar bagi
penginjilan dunia? Jawabannya yaitu dari orang Kristen sendiri, yaitu ketidak seimbangan
“Dana dan Utusan Injil.”

Pada generasi ini, Amanat Agung bisa dituntaskan ‘jika gereja & orang Kristen
berubah dalam orientasi pelayanan dengan memprioritaskan Amanat Agung Tuhan
Yesus dan terlibat dalam misi Tuhan !
Mereka Perlu Jalan Keselamatan,. 30% dari 7 milyar populasi dunia bahkan belum pernah
satu kalipun mendengar Injil.
Kendalanya, kesulitan akses jalan masuk, tidak ada jemaat suku. 1 dari 4 orang di dunia
sama sekali terpisah dari Injil. Itu berarti 11/2-2 milyar orang! Di manakah mereka berada?
127 STA di Indonesia, 23 rumpun suku, populasinya >10.000 jiwa dengan jumlah orang
percaya < 1%.
Gereja, Persekutuan, Perorangan, dapat menjangkau STA jika: “Mempunyai
Visi”,”Berdoa”,”Mendanai”, “Merencanakan”, “Mempersiapkan”.
Penghalang/hambatan bagi Penginjilan dunia: kendala ‘Geografis’, ‘Linguistik’,
‘Politis’, ‘Budaya’, ‘’Tidak dikenal’.
Apa hambatan yang paling besar dalam Penginjilan sedunia? Jawabannya ialah pada
diri orang Kristen sendiri.

2
Sesi 3 & 4: Methods
Untuk megadakan pendekatan yang tepat, kita harus mengerti dengan tepat keadaan
kelompok orang yang menjadi ‘target pelayanan’. Skala di bawah ini dipakai untuk
mengukur tingkat keterbukaan seseorang terhadap Kabar Baik. Biasanya proses seseorang
dalam menerima Yesus akan mengikuti urutan ini. Contoh: Orang Kristen KTP dari -9 ke
-7 pada waktu kecil dapat maju melangkah ke -6 ke -2 dengan cepat. Orang dari latar
belakang lain (Muslim) biasanya mulai dari -10 dan setelah beberapa tahun masih di
langkah -6.

Jika kita ingin mendekati seseorang, sebaiknya kita memakai metode/pendekatan yang
cocok (strategis) dengan pemahaman dan sikap orang/kelompok masyarakat tersebut
terhadap Injil. Seringkali orang Kristen mendekati orang luar seolah-olah orang tersebut
sudah berada pada tingkat -3. Sesudah menjelaskan sedikit informasi, kemudian orang
tersebut cepat-cepat didorong untuk mengambil keputusan. Kalau orang tersebut sudah
siap, ini baik. Tetapi kalau orang tersebut masih pada tahap -10 sampai -5, pesan yang
disampaikan akan kurang mengena sehingga bisa membingungkan/menyingung perasan
orang. Hal ini bukan karena orang tersebut tidak terbuka tapi karena pendekatan kita tidak
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai