Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PENGGANTI

PRODUKSI MAKANAN SEHAT

Kemasan dan Labelling

Dosen :

Huda Oktafa, S.TP, MP

Oleh :

Aisha Rahma Tsania

G42170407

Golongan A

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019
DAFTAR ISI

Halaman Judul
DAFTAR ISI....................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 Tujuan ................................................................................................................2

BAB II METODOLOGI ....................................................................................................3

2.1 Alat.....................................................................................................................3

2.2 Bahan .................................................................................................................3

2.3 Prosedur Kerja ....................................................................................................3

BAB III HASIL..................................................................................................................4

3.1 Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan Produk ..................................4

3.2 Identifikasi Jenis Pengemas dan Informasi Identifikasi Produk..........................6

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................................7

BAB V PENUTUP ..........................................................................................................10

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................10

5.2 Saran ................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

LAMPIRAN GAMBAR ......................................................................................................

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daya tarik suatu produk tidak akan terlepas dari label dan kemasannya.
Kemasan dan label produk sangat berpengaruh untuk menarik perhatian
konsumen, karena bentuk nyata dari suatu produk yang terlihat dalam benak
konsumen adalah hasil dari kegiatan desain produk yang dilakukan. Kemasan dan
label produk yang menarik sesuai dengan keinginan serta kebutuhan konsumen
akan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk tersebut.
Label dan kemasan yang menarik dapat menjadi pendorong bagi pembeli
untuk membelinya, karena tidak jarang keputusan pembelian suatu produk terjadi
hanya karena terpengaruh oleh kemasan dan label yang menarik. Tampilan produk
sangat berpengaruh dalam menarik konsumen untuk membeli suatu barang dan
bisa saja konsumen langsung membeli barang yang tampilannya menarik tanpa
mengetahui barang apa yang dibelinya itu hanya karena tampilannya yang
dikemas menarik.
Dimasa yang akan datang tentunya pengemasan makanan dan minuman
harus mampu dan dapat mengimbangi berbagai kemajuan lain dari kehidupan
manusia yang bersifat global khususnya pada bidang industri pengolahan
makanan. Tantangan yang bersifat mendasar dari pengemasan makanan dan
minuman yaitu bagaimana mengkombinasikan sifat produk yang dikemas dengan
sifat kemasan, kondisi pengemasan dan distribusi serta tujuan akhir dari suatu
produk. Untuk menentukan pilihan yang tepat dalam pengemasan bahan makanan
ada lima kreteria dasar yang harus diperhatikan yakni kenampakan, proteksi,
fungsi, biaya dan kemudahan untuk membuang kemasan pasca pakai.
Sehingga terpilihkan beberapa produk dengan berbeda jenis kemasan serta
jenis produknya. Hal ini dipilih untuk memudahkan perbandingan antar jenis
kemasan dan produk yang berbeda.

1
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan tentang arti, tujuan label/pelabelan yang
baik dan benar beserta persyaratannya.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan arti, tujuan kemasan produk makanan yang
baik beserta jenisnya.

2
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat
- Alat tulis
- Kertas

2.2 Bahan
- Minuman kemasan kaca : Oranamin C Drink
- Minuman kemasan plastik : Teh Botol Sosro
- Makanan kemasan sterofom : Pringles
- Makanan kemasan kertas : Hello Panda

2.3 Prosedur Kerja


1. Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan Produk
- Sampel pringles dan hello panda disimpan dalam karton dan plastik opp
- Pengamatan dilakukan dalam waktu 4 hari dan 8 hari
- Pengamatan meliputi perubahan organoletik (warna, aroma, tekstur atau
kerenyahan)

2. Identifikasi Jenis Pengemas dan Informasi Identifikasi Produk


- Identifikasi sampel produk kemasan yang meliputi jenis pengemas,
frekuensi pemakaian, struktur kemasan, sifat kekakuan dan sifat
perlindungan terhadap cahaya.
- Identifikasi juga kelebihan dan kekurangan kemasan yang digunakan
pada sampel tersebut berdasarkan studi literatur.
- Catat informasi apa saja yang tertera pada kemasan produk
makanan/minuman tersebut.
- Lakukanlah ulasan terhadap desain kemasan, warna, tulisan, bentuk,
gambar dan ukuran.

3
BAB III

HASIL

3.1 Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan Produk


Dari pengamatan yang dilaksanakan selama 4hari dan 8 hari didapatkan
hasil sebagai berikut :
Hari ke-4

Paramater Pringles Hello Panda

Putih Coklat
Warna
kekuningan keemasan

Khas
Aroma khas biskuit
Kentang
Tekstur renyah renyah

Hari ke-8

Paramater Pringles Hello Panda


Putih Coklat
Warna
kekuningan keemasan
Khas
Aroma khas biskuit
Kentang
kurang
Tekstur renyah
renyah

Hari ke-12

Paramater Pringles Hello Panda


Putih Coklat
Warna
kekuningan keemasan
Aroma Tengik khas biskuit
kurang
Tekstur Lunak
renyah

4
Hari ke-16

Paramater Pringles Hello Panda


Coklat
Warna Kuning
keemasan
Aroma Tengik khas biskuit
kurang
Tekstur lunak
renyah
Keterangan : Pringles (Karton) Hello panda (Plastik OPP)

5
3.2 Identifikasi Jenis Pengemas dan Informasi Identifikasi Produk
Dari pengamatan yang dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :

6
BAB IV

PEMBAHASAN

Sampai batas tertentu memang kemasan dapat melindungi produk di


dalamnya dari unsur perusak dari luar. Sebagaimana telah diketahui secara umum,
pada umumnya produk olahan, setelah selesai dimasak, bila dibiarkan diudara
terbuka akan cepat turun mutunya karena terangsang oleh unsur perusak dari luar.
Produk-produk lainpun akan rusak bila disimpan di gudang atau ditransportasikan
tanpa pelindungan (kemasan) yang sesuai.
Kemasan, sampai batas tertentu memang dapat mengurangi pengaruh
buruk dari unsur perusak dari luar tersebut. Dengan demikian produk didalamnya
akan dapat lebih lama bertahan dalam kondisi yang baik. Hal ini sering
disalahartikan oleh sementara orang bahwa kemasan dapat mengawetkan produk.
Kemasan tidak dapat mengawetkan produk, yang dapat mengawetkan produk
adalah proses pembuatannya yang leibh baik dan/atau karena digunakannya
bahan-bahannya yang lebih baik. Kemasan hanya dapat menghambat atau
mengurangi derajat daya perusak dari unsur perusak lur. Bahkan, bila unsur
perusaknya telah berada di dalam produk tersebut, misalnya karena produknya
telah tercemar oleh mikroba-mikroba perusak, atau adanya proses kimia atau
biokimia yang masih dapat berlanjut maka kemasan tidak dapat berbuat banyak.
Kemasan saja tidak dapat melindungi keruskaan produk yang memerlukan
penyimpanan dingin, untuk itu harus ada alat/sarana penyimpanan dingin, yang
bukan termasuk kemasan. Banyak jenis kemasa yang digunakan seperti plastik,
kaca, logam, kertas, alumunium foil.
Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk
secara sambung menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer.
Misalnya, plastik jenis PVC (Polivinil Chlorida), sesungguhnya adalah monomer
dari vinil klorida. Disamping bahan dasar berupa monomer, di dalam plastik juga
terdapat bahan non plastik yang disebut aditif yang diperlukan untuk memperbaiki
sifat-sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat

7
molekul rendah, yang dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap
sinar ultraviolet, anti lekat, dan masih banyak lagi.
Plastik memang mempunyai beberapa keunggulan sifat antara lain : ia kuat
tetapi ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis, yaitu dapat direkat
menggunakan panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi.
Selain itu plastik juga mudah untuk diubah bentuk.
Kaca atau gelas penggunaannya sebagai wadah dimulai pada tahun 1870,
penggunaan sebagai wadah susu segar pada tahun 1884. Produksi botol gelas
dimulai 1892 dalam skala besar, tahun 1896: pabrik semi automatik, tahun 1907:
pabrik full otomatik, mencapai 20% pangsa total kemasan. Wadah plastik besar,
misalnya botol gamma; wadah fleksibel tinggi, misalnya retort pouch; teknologi
kemasan tinggi, misalnya aseptic packaging.
Keuntungan kemasan kaca yaitu inert (tidak bereaksi dengan bahan yang
dikemas, tahan asam dan basa, dan tahan lingkungan), gelas dapat dibuat tembus
pandang/transparan atau gelap, selama pemakaian kaca akan memiliki bentuk
yang tetap, tidak berbau dan tidak berpengaruh terhadap bahan yang dikemas
(tidak ada migrasi), dan barrier yang baik terhadap uap air, air dan gas-gas lain.
Kemasan lainnya yaitu logam. Karakterisitik kemas logam antara lain
konduktor tinggi, dapat ditempa, kilap logam, tidak tembus pandang, densitas
tinggi dan padat. Keunggulan kemas logam antara lain kekuatan mekanik besar,
barrier tinggi sehingga hermetis, toksisitas rendah, tahan kondisi ekstrim dan
permukaan ideal untuk pelabelan.
Kertas terbuat dari pulp kayu lunak mempunyai panjang serat 0.25 in,
sedangkan pulp kayu lunak (panjang serat < 0.10 in). Terdapat bermacam-macam
jenis kertas yang dapat dipergunakan sebagai bahan pengemas bahan makan.
Beberapa diantaranya ada yang cukup besar daya serapnya terhadap air, jenis ini
cocok untuk mengemas daging segar, ikan maupun daging ayam sebab dia harus
menyerap cairan yang keluar dari bahan ini. Sedang jalan yang lain didalam
proses pembuatannya diusahakan agar tidak bersifat mudah menyerap air;
misalnya untuk keperluan mengemas bahan yang dikeringkan. Terdapat
bermacam-macam jenis kertas yang dapat dipergunakan sebagai bahan pengemas
bahan makan. Beberapa diantaranya ada yang cukup besar daya serapnya terhadap

8
air, jenis ini cocok untuk mengemas daging segar, ikan maupun daging ayam
sebab dia harus menyerap cairan yang keluar dari bahan ini. Sedang jalan yang
lain didalam proses pembuatannya diusahakan agar tidak bersifat mudah
menyerap air; misalnya untuk keperluan mengemas bahan yang dikeringkan.
Alumunium foil merupakan bahan kemas dari lembaran alumunium yang
padat dan tipis dengan ketebalan <0.15 m. mempunyai tingkat kekerasan berbeda,
dimana tanda O berarti sangat lunak, H-n adalah keras (semakin tinggi bilangan,
maka semakin keras). Kemasan ini hermetis, tidak tembus cahaya, fleksibel, dan
dapat digunakan sebagai bahan pelapis atau penguat dilapisi dengan plastik atau
kertas.
Pada kemasan biasanya aka nada label yang menempel. Dari keduanya
adalah hal yang tak dapat terpisahkan untuk makanan kelas. Pada label
mengandung informasi tentang :
 Logo perusahaan Nama Produk misalnya “wajit“
 Daftar nama bahan yang digunakan dalam produk secara terbuka
dicantumkan kecuali istliah khusus yang digunakan untuk bahan pangan
tertentu yang unik diberi penjelasan dimana konsumen umum dapat
mengerti.
 Komposisi jumlah bahan yang menjadi rahasia perusahaan bisa tidak
dicantumkan.
 Nilai Gizi.
 Jumlah “neto” berat benda yang ada di dalam kemasan .
 daftar di Departemen terkait, misalnya no. sertifikat halal.
 Tanggal kadaluarsa.
 Petunjuk penggunaan.
 Cara penyimpanan.
 Alamat layanan konsumen dan alamat perusahaan dicantumkan dengan
jelas dan benar.

(Ebookpangan, 2007)

9
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kemasan, sampai batas tertentu memang dapat mengurangi pengaruh
buruk dari unsur perusak dari luar tersebut. Dengan demikian produk didalamnya
akan dapat lebih lama bertahan dalam kondisi yang baik. Kemasan memiliki
banyak jenis yaitu plastik, logam, kaca atau gelas, kertas dan alumunium foil.
Kemasan sendiri tidak akan jauh dari label yang harus memiliki syarat yang telah
ditentukan.

5.2 Saran
1. Pastikan ketika membeli sampel, sampel dalam keadaan baik.
2. Lakukan pengamatan dengan baik dan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ebookpangan. 2017. Pengemasan Bahan Pangan. Univeristas Muhammadiyah


Semarang : Teknologi Pangan
LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai