Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK RENCANA RISET

Mata Kuliah Historisitas dalam Cultural Studies


Ken Miryam Vivekananda
2106786591

Setiap ujung September, media-media Jakarta dan jaringannya memproduksi debat rutin
seputar komunisme. Perdebatan dan konflik sosial yang menyertainya menjadikan September
sebagai bulan penuh tanda bahaya.

Film Senyap atau The Look of Silence (Joshua Oppenheimer, 2014) kerap diputar ulang
sebagai narasi tanding atas pemutaran massal film propaganda negara: Pengkhianatan
G30SPKI (Arifin C. Noer, 1984). Dengan mengambil latar wilayah di pesisir Sumatera Utara,
film Senyap telah menciptakan efek bola salju berupa tuntutan kepada negara agar kasus
pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap korban 1965 dibuka seluas-luasnya.

Dari perspektif masyarakat pesisir Sumatera Utara, narasi 1965 yang oleh Komnas HAM
disebut sebagai pangkal pelanggaran HAM sesungguhnya hanya berbicara pada tataran
bagaimana tragedi itu terjadi, namun tidak pada mengapa ia terjadi. Dalam memori kolektif
masyarakat pesisir Sumatera Utara yang dahulunya merupakan sebuah entitas wilayah
bernama Sumatera Timur, peristiwa 1965 ini sesungguhnya bertaut pada peristiwa Maret
1946. Di masa itu, terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sultan-sultan, mufti-mufti,
para cerdik pandai, pun masyarakat umum dari Sumatera Timur. Beberapa kerja historiografi
telah mengungkap bahwa pelaku tragedi ini adalah kaum kiri yang pada masa itu identik
dengan kaum republiken. Ibarat api dalam sekam, memori kolektif terhadap peristiwa 1946
dan 1965 di pesisir Sumatera Utara menjadi rantai dendam yang terus bergerak melingkar.
Potensi konflik laten dari rantai dendam ini perlu disadari dan dikenali hingga dapat
diantisipasi dengan pendekatan kemanusiaan yang lebih berkeadilan.

Penelitian ini akan menjawab pertanyaan mengenai bagaimana bentuk konstruksi memori
kolektif masyarakat pesisir Sumatera Utara terhadap pelanggaran HAM pada peristiwa 1946
dan 1965 hingga pada beberapa momentum memori kolektif itu meruak dalam wujud
polarisasi masyarakat yang meruncingkan sebuah konflik sosial. Penelitian ini bertujuan
memaparkan data historis yang mengkonstruksi memori kolektif masyarakat pesisir Sumatera
Utara terhadap tragedi 1946 hingga menjadi genealogi kekerasan pada tragedi 1965 melalui
dekonstruksi elemen tokoh dalam film Senyap. Pendekatan poststrukturalis dengan metode
intertekstualitas dalam penelitian ini akan turut melibatkan dimensi postkolonialisme dalam
konstruksi ideologi, identitas, dan nasionalisme.

Penelitian ini bermaksud untuk memberikan kontribusi data historis mengenai dinamika
proses integrasi dan pembentukan narasi identitas Republik Indonesia sebagai sebuah
imagined communities. Hal ini penting untuk dilihat dari perspektif masyarakat pesisir
Sumatera Utara yang hingga hari ini masih didera kebodohan dan kemiskinan struktural
dengan ancaman konflik sosial yang mengintai setiap saat.
Daftar Pustaka

Abdullah, Taufik., Gunawan, Restu. (eds) (2012) Malam Bencana 1965 dalam Belitan
Krisis Nasional (Bagian II: Konflik Lokal). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Admansyah, Tengku. 1988. Butir-butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera Timur.
Medan: Yayasan Karya Budaya Nasional.

Anderson, Jhon. 1823. Mission to the East Coast of Sumatra. Edinburg.

Djabatan Penerangan Sumatera Timur. (1948). Negara Soematera Timoer Sepintas Lalu.
Badan Penerangan Negara Soematera Timoer.

Gueneli, B. (2011). “Remixing Film Histories: Fatih Akın and the Creation of a
Transnational Film History”, Colloquia Germanica, Vol. 44, No. 4, pp. 450-466

Hobsbawm, E. ( 1997 ) “What can History Tells us About Contemporary Society?” in On


History, Chapter III, London: Weidenfeld & Nicholson 1997, pp. 24-36

Langenberg, Michael van. (1982). Class and Ethnic Conflict in Indonesia’s


Decolonization Process, A Study of East Sumatra.

Luckman Sinar, Tengku. 2006. Bangun Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur.
Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.

Mansyur. (1977). Gerilya di Asahan – Labuhan Batu 1947-1949

Nünning, A., Erll, A. (eds.) (2008),  Cultural Memory Studies. An International and
Interdisciplinary Handbook. Berlin, New York: de Gruyter

Pelzer, Karl J. 1985. Toean Keboen dan Petani, Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria
di Sumatera Timur, Jakarta: Sinar Harapan.

Reid, Anthony. 1987. Perjuangan Rakyat: Revolusi dan Hancurnya Kerajaan Sumatera.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Rodman, G.B. (2013) “Cultural Studies and History,” The Sage Handbook of Historical
Theory (eds. Nancy Partner and Sarah Foot), Los Angeles: Sage, pp. 342-353

Said, Mohammed. (1973) What was the ‘Social Revolution of 1946’ in East Sumatera

Yasmis. 2007. Kuli Kontrak di Perkebunan Tembakau Deli-Sumatera Timur Tahun 1880-
1915. Tesis di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai