Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

WASTAFEL OTOMATIS TENAGA SURYA BERBASIS


ARDUINO

Disusun Oleh :
NAMA : RAHMAT ARIFIYANTO
NPM : 18271025714

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
JAKARTA, AGUSTUS 2020
SKRIPSI

WASTAFEL OTOMATIS TENAGA SURYA BERBASIS


ARDUINO

Diajukansebagai salah satusyaratmenyelesaikanSarjana Strata Satu


di InstitutTeknologi Budi Utomo

Disusun Oleh:
NAMA : RAHMAT ARIFIYANTO
NPM : 18271025714

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
JAKARTA,AGUSTUS 2020
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama Mahasiswa : RAHMAT ARIFIYANTO
NomorPokokMahasiswa : 18271025714
Program Studi : Teknik Elektro
Fakultas : Teknologi Industri

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :


WASTAFEL OTOMATIS TENAGA SURYA BERBASIS ARDUINO
Adalah benar hasil karya sendiri, tidak mencontoh atau menduplikasi
Skripsi/karya tulis orang lain. Bilamana dikemudian hari terbukti skripsi saya
hasil duplikasi dari Skripsi/karya tulis orang lain, maka saya bersedia dibatalkan
kelulusannya atau proses pengadilan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa paksaan dan digunakan sesuai
keperluan.

Jakarta, 26Agustus2020
Yang menyatakan,

RAHMAT ARIFIYANTO

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Kami yang bertandatangandibawahinimenyatakanbahwa Skripsi yang dibuatoleh :

RAHMAT ARIFIYANTO
NPM :18271025714

DenganJudul :

Wastafel Otomatis Tenaga Surya Berbasis Arduino

Dapatditerimasebagai salahsatusyaratuntukmendapatkangelar:

SARJANA TEKNIK

Jakarta, 26 Agustus 2020

Leni Devera Asrar, S.T., M.T. …………………………


Pembimbing 1

Cahyono Kurniawan H., S.T., M.T.              .…………………………


Pembimbing 2

DewanSidangPenguji:

Leni Devera Asrar, S.T., M.T. …………………………


Ketua Sidang

Suwito, S.T., M.M. …………………………


Sekretaris

Triyono Budi Santoso, S.T., M.T. …………………………


Anggota

Mengetahui / Menyetujui,
KA. PRODI TEKNIK ELEKTRO

LENI DEVERA ASRAR, S.T., M.T.

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSIUNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Institut Teknologi Budi Utomo, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : RAHMAT ARIFIYANTO
NPM : 18271025714
Program Studi : Teknik Elektro
Fakultas : Teknologi Industri
Jenis Karya : Skripsi
demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Teknologi Budi Utomo Hak Bebas Royalti Nonekslusif atas Skripsi saya
yang berjudul:
WASTAFEL OTOMATIS TENAGA SURYA BERBASIS ARDUINO

beserta perangkat yang ada (jika ada). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Institut Teknologi Budi Utomo berhak menyimpan, mengalihmedia/format-
kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan skripsi saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 26 Agustus2020

Yang menyatakan

RAHMAT ARIFIYANTO

iv
KATA PENGANTAR

Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang


Syukur Alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini, serta
sholawat beriring salam penulis hadiahkan ke junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsiini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk
memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Program
Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Budi
Utomo, Jakarta.
Adapun judul Skripsi ini adalah :
Prototipe Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
Selama masa perkuliahan sampai masa penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak
memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
setulus hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada:
1. Leni Devera Asrar, S.T, M.T. selaku Kaprodi Teknik Elektro sekaligus dosen
Pembimbing I Skripsi, atas segala bimbingan, pengarahan dan motivasi yang
luar biasa ditengah banyaknya hambatan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Tanpa dukungan ibu mungkin akan banyak waktu terbuang.
2. Cahyono Kurniawan H., S.T, M.T.selaku dosen Pembimbing IISkripsi, atas
segala bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini.
3. Bapak Ibu dan adik - adik tercinta yang selalu memberi support dan doa
mustajabnya.
4. Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Budi Utomo, Jakarta.
5. Teman-teman kuliah di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Budi Utomo, Jakarta, terimakasih atas
dukungannya.
6. Barita Martupa Nababan, selaku Kajur ElektronikaBBPLK (Balai Besar
Pengembangan Latihan Kerja) terima kasih atas bimbingan dan dukungannya.

v
7. Para instruktur yang banyak membantu kesulitan dan selalu mendukung agar
Skripsi ini segera selesai (Bangun, Farid, Zaki, Dani, Hasrul, Indra dan dan
teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu).
8. Bintan Ainul Ardhi (my love), terimakasih dukungan tanpa kenal lelahnya.
9. Dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih
banyakkekurangannya. Kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
dan mengembangkan kajian dalam bidang ini sangat diharapkan. Semoga Skripsi
ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis pribadi maupun bagi semua
pihak yang membutuhkannya.

Bekasi, 26Agustus 2020

Penulis

vi
ABSTRAK

Kebersihan tangan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan pada masa
pandemi Covid-19 sekarang ini.Sehubungan dengan hal tersebut, maka timbulah
ide kreatif untuk membuat alat wastafel otomatis. Wastafel dirancang
menggunakan Sensor HY-SFR05 yang dikontrol Arduino Nano pada bagian kran
wastafel agar penggunaannya lebih efisien dan dapat bekerja secara otomatis.
Dalam perancangan wastafel otomatis ini, digunakan panel surya dan baterai
sebagai sumber tenaga agar wastafel tersebut dapat ditempatkan dimana saja.
Skripsi ini membahas spesifikasi wastafel otomatis, perancangan rangkaian,
perancangan perangkat prototipe, pemrograman arduino, pembuatan dan
pengujian wastafel otomatis. Cara kerja Wastafel otomatis ini adalah apabila
sensor mendeteksi keberadaan tangan yang akan dibersihkan, maka sinyal sensor
dikirim ke arduino nano agar relay bekerja untuk mengaktifkan perangkat pompa
air atau pompa sabun sehingga air atau sabun mengalir melalui kran.Wastafel
Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino yang dibuat mampu bekerja
menggunakan baterai yang diisi oleh tegangan dari panel surya, dimana baterai
mampu menyuplai tegangan untuk pompa air12 V, pompa sabun 5 V, rangkaian
Arduino dan Sensor.Pada pengujian alat diperoleh data pengisian tegangan baterai
dari panel surya berbed asetiap menitnya bergantung pada kondisi cuaca oleh
karena itu pengisian baterai secara maksimal dapat dilakukan pada siang hari.

Kata kunci : Arduino Nano, Sensor HY-SFR05, Pompa DC, Modul


relay 5V, Panel Surya.

vii
ABSTRACT

Hand hygiene is the main thing that needs to be considered during the
current Covid-19 pandemic. Base on that issue, a creative idea emerged to make
an Automatic Hand Washing Machine. Hand Washing Machineis designed using
HY-SFR05 sensor which is controlled by Arduino Nano on the faucet so its use is
more efficient and work automatically. Automatic Hand Washing Machine is
designed using solar panels and batteries as power source so that the Hand
Washing Machine can be placed anywhere. This thesis discusses about the
Automatic Hand Washing Machine specifications, circuit design, prototype device
design, Arduino programming, manufacture and trial of Automatic Hand
Washing Machine.Automatic Hand Washing Machine works if the sensor
detecting hand to be cleaned, the sensor signal is sent to Arduino nano so the
relay works to activate the water pump or soap pump so that water or soap can
flows through the faucet. Arduino-based Automatic Solar Washing Machine
which is made capable to work using a battery that is charged by a voltage from
solar panel, the battery is able to supply voltage for a 12 V water pump, 5 V soap
pump, Arduino circuit and sensors. In the device trial, it was obtained that the
charging data for the battery voltage from the solar panel was different every
minute depending on the weather conditions, therefore the maximum battery
charging could be done at noon.

Keyword : Arduino Nano, HY-SFR05 sensor, DC pump, 5V


Relay Module, Solar Panel.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
………………………………………………………………i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………
ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 1
1.2.1. Identifikasi Masalah 1
1.2.2. Batasan Masalah 2
1.2.3. RumusanMasalah 2
1.3 Tujuan dan Manfaat 2
1.3.2. Manfaat Perancangan 2
1.4 Sistematika pelaporan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA4
2.1 Relay ……………………………………………………………………. 4
2.2 Sensor JarakHY-SRF05 5
2.3.1 Konfigurasi Pin ArduinoNano 8
2.3.3 Sumber Daya Arduino 10
2.3.4 Memori ArduinoNano 10
2.3.5 Software Arduino 11
2.4 Water Pump 12
2.4.1 Pompa Diafragma13
2.5 Panel Surya 14
2.5.1 Prinsip Kerja Sel Surya 15
BAB III METODOLOGI 18
3.1 Diagram Alir 18
3.2 TahapPerancangan 18
3.3 Peralatan Yang Digunakan 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 23
4.1 Hasil Perancangan Alat 23
4.1.1 Spesifikasi Alat 24
4.1.2 Rangkaian Skema Jalur Wastafel Otomatis 25
4.1.3 Rangkaian Panel Surya 27
4.1.4 Panel Box 27
4.1.5 Rangkaian Sensor 29
4.1.6 Cara Kerja Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
30
4.2 Pembahasan. 31

ix
4.2.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan Data. 31
4.2.2 Pengujian Alat SecaraKeseluruhan. 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39
5.1 KESIMPULAN 39
5.2 SARAN 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kontruksi Relay................................................................................4


Gambar 2.2. Modul Relay.....................................................................................5
Gambar 2.3. Sensor Ultrasonik Tipe HY-SRF05..................................................6
Gambar 2.4. Arduino Nano...................................................................................7
Gambar 2,5. Konfigurasi Pin Arduino Nano.........................................................9
Gambar 2.6. Tampilan Jendela Software Arduino IDE......................................12
Gambar 2.7. Water Pump 12V............................................................................13
Gambar 2.8. Kontruksi pompa diafragma...........................................................13
Gambar 2.9. Konstruksi Dasar Sel Surya............................................................15
Gambar 3.1. Diagram Alir...................................................................................18
Gambar 4.1. Rancangan Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino....23
Gambar 4.2. Blok Sensor Air..............................................................................25
Gambar 4.3. Blok Sensor Sabun.........................................................................25
Gambar 4.4. Blok Regulator...............................................................................26
Gambar 4.5. Blok Panel Surya............................................................................26
Gambar 4.6. Rangkaian Panel Surya...................................................................27
Gambar 4.7. Panel Box.......................................................................................28
Gambar 4.8. Rangkaian Sensor dan Arduino Nano............................................29
Gambar 4.9. Blok Diagram Cara kerja Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino...........................................................................................30
Gambar 4.10. Pengujian Sensor............................................................................32
Gambar 4.11. Hasil Pengujian Output dari Panel Surya.......................................33
Gambar 4.12. Hasil pengujian pengisian tegangan baterai...................................34
Gambar 4.13. Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 08.00 sampai jam
09.00...............................................................................................35
Gambar 4.14. Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 12.00 sampai jam
13.00...............................................................................................36
Gambar 4.15. Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 14.00 sampai jam
15.00...............................................................................................37
Gambar.4.16. Pengujian Alat Oleh Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI..................38

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Konfigurasi Pin Arduino Nano.................................................................9


Tabel 4.1. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 08.00 sampai jam 09.00.........34
Tabel 4.2. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 12.00 sampai jam 13.00.........35
Tabel 4.3. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 14.00 sampai jam 15.00.........36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kode Pemrograman


Lampiran 2. Datasheet Arduino
Lampiran 3. Datasheet Panel Surya
Lampiran 4. Datasheet Baterai
Lampiran 5. Lembar AsistensiBimbingan

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Faktor kebersihan dan efektifitas kerja merupakan hal yang harus
diutamakan. mencuci tangan bisa dilakukan setiap kali selesai melakukan
aktivitas. Selain untuk diri sendiri, mencuci tangan juga ditujukan untuk
melindungi anggota keluarga yang lain dari kontaminasi yang disebarkan melalui
sentuhan tangan baik secara langsung maupun lewat objek, semisal pegangan
pintu, keran, meja dapur, pintu lemari es, gagang penyiram WC, dan perkakas
lain. Kondisi yang tidak higienis akibat tidak mencuci tangan bisa berujung pada
covid 19, influenza, infeksi, atau penyakit lain. Dengan kemajuan teknologi yang
semakin pesat dan meningkat, mendorong manusia menciptakan suatu alat untuk
mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam bidang kebersihan. Sehubungan
dengan hal tersebut di atas, maka timbulah ide kreatif untuk membuat alat
wastafel otomatis. Wastafel otomatis ini diharapkan dapat membantu kegiatan
mencuci tangan agar lebih mudah dan lebih praktis. Seseorang tidak perlu lagi
memutar kran air. Hanya dengan menempatkan tangan pada posisi tertentu, air
akan keluar secara otomatis. Alat ini dikendalikan menggunakan arduino nano
sebagai kendali utama yang mempunyai bahasa pemrograman lebih sederhana dan
mudah bila dibandingkan dengan perangkat otomasi yang lainnya, sehingga lebih
praktis untuk digunakan. Dengan alat pencuci tangan otomatis ini diharapkan
kegiatan mencuci tangan akan menjadi lebih mudah dan lebih efisien karena bisa
ditempatkan dimana saja.
2 Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari Skripsi yang dibuat adalah:
1. Penggunaan air Wastafel agar efektif dan efisien dilakukan dengan
pemasangan Sensor HY-SFR05pada kran Wastafel dan dikontrol dengan
Arduino Nano.
2. Penggunaan Panel Surya dalam memberikan sumber energi listrik pada
wastafel otomatis.
1.2.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Skripsi ini adalahsebagai berikut :
1. Cara kerja alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
2. Penggunaan Baterai dalam menyimpan energi listrik dari Panel Surya.
1.2.3. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat
beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Perancangan Prototipe Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino.
2. Pengujian panel surya Prototipe Wastafel Otomatis Tenaga Surya
berbasis Arduino.
3. Menganalisa hasil data pengukuran tegangan baterai dalam menyimpan
energi listrik dari panel surya..
3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1.Tujuan Perancangan
Adapun tujuan Skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk merancang alat yang bekerja secara otomatis dan dikontrol
Arduino nanobertenaga surya.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat Wastafel Otomatis Tenaga
Surya berbasis Arduinotersebut.
3. Untuk melakukan pengujian Panel Surya Prototipe Wastafel Otomatis
Tenaga Surya berbasis Arduino.
1.3.2.Manfaat Perancangan
Adapun manfaat pembuatan prototipe dalam perancangan Skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Memudahkan pengguna untuk mencuci tangan secara otomatis dan dapat
dipindah-pindah.
2. Bagi penyedia layanan dapat menghemat dana untuk pengeluaran air dan
listrik.

2
4 Sistematika pelaporan
Sistematika penulisan menjelaskan bagaimana langkah-langkah dan struktur
pelaporan Skripsi ini. Bagian ini menjelaskan pokok pikiran bab demi bab dalam
pelaporan.
Bab I Pendahuluan
Memberi gambaran singkat mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan
dan manfaat perancangan, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Uraian tentang teori modul Relay 5 V, Sensor HY-SFR05, Mikrokontroller
Arduino Nano dan bahasa pemrograman , Pompa Air DC, Panel Surya.
Bab III Metodologi
Pemaparan tentang spesifikasi alat, perencanaan rangkaian, perancanaan
perangkat prototipe, perencanaan pemrograman, kegiatan pembuatan alat
dan pengujian alat.
Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Melakukan pendataan dari rangkaian yang yang dirancang serta melakukan
pengujian dan pengambilan data.
Bab V Kesimpulan Dan Saran
Berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai Skripsi ini secara
keseluruhan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Relay
Relay adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi untuk memutuskan
atau menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang satu dengan rangkaian
elektronik yang lainnya. Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan
prinsip induksi medan elektromagnetis[1]. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus
listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam
ferromagnetis. Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam,
logam tersebut akan menjadi magnet buatan yang sifatnya sementara. Cara ini
biasa digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada
logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya
teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus
listrik ke lilitandiputuskan.
Kontak-kontak atau kutub-kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar
pemakaian yaitu:
a. Bila kumparan ini dialiri arus listrik maka kontaknya akan menutup
dan disebut sebagai kontak Normally Open (NO).
b. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
disebut dengan kontak Normally Close(NC).
c. Tukar-sambung (Change Over/ CO), relay jenis ini mempunyai kontak
tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri dari posisi ini
dan membuat kontak dengan lain bila relay dialirilistrik.

Gambar 2.1. Kontruksi Relay. [1]

4
Berikut adalah sifat-sifat relay:

a. Impedansi kumparan, biasanya impedansi ditentukan oleh tebal kawat


yang digunakan serta banyaknya lilitan. Biasanya impedansi berharga
1-50 KΩ guna memperoleh daya hantar yangbaik.
b. Kuat arus yang digunakan untuk menggerakkan relay, biasanya arus
ini diberikan oleh pabrik. Relay dengan perlawanan kecil memerlukan
arus besar sedangkan relay dengan perlawanan besar memerlukan arus
yangkecil.
c. Tegangan yang diperlukan untuk menggerakkanrelay.

d. Daya yang diperlukan untuk mengoperasikan relay besarnya sama


dengan nilai tegangan dikalikanarus.
e. Banyaknya kontak-kontak jangkar dapat membuka dan menutup lebih
dari satu kontak sekaligus tergantung pada kontak dan jenis relaynya.
Jarak antara kontak-kontak menentukan besarnya tegangan
maksimum yang diizinkan antara kontak tersebut[2].

Gambar 2.2. Modul Relay.[3]


2.2 Sensor JarakHY-SRF05
SRF05 merupakan pengembangan dari SRF04, dan dirancang untuk
meningkatkan fleksibilitas, jangkauan, dan mengurangi biaya yang tinggi. Dengan
demikian, SRF05 sama dengan SRF04 hanya saja jarak ditingkatkan dari 3 meter
menjadi 4 meter. Modus operasi baru (menghubungkan pin mode ke
ground)memungkinkan SRF05 menggunakan satu pin untuk pemicu dan gema,
sehingga menghemat pin pada kontroler[4].

5
Ketika pin mode tidak terhubung, SRF05 beroperasi dengan pemicu dan gema
terpisah, seperti SRF04. SRF05 memiliki waktu tunda yang kecil.

Gambar 2.3. Sensor Ultrasonik Tipe HY-SRF05[4]


 Mode 1 (Seperti SRF04) : Pemicu dan Gematerpisah
Mode ini menggunakan pemicu dan gema terpisah, yang merupakan
mode paling sederhana yang digunakan. Semua koding pada SRF04
dapat digunakan untuk SRF05 pada mode ini. Untuk menggunakan
mode ini, hanya lepaskan pin mode tak terhubung.
 Mode 2 : Satu pin untuk Pemicu danGema
Mode ini hanya menggunakan satu pin untuk pemicu dan gema,
sehingga menghemat penggunaan pin pada kontroler. Untuk
menggunakan mode ini, sambungkan pin 0V ground. Pulsa gema akan
muncul pada pin yang sama dengan pemicu. SRF05 tidak akan
meningkatkan gema sampai 700uS hingga akhir pemicu.
 MenghitungJarak
SRF05 memerlukan masukan pulsa awal 10uS untuk memulai
pengukuran jarak. SRF05 akan mengirimkan 8 siklus penuh suara
ultrasonik pada 40kHz dan meningkatkan gema. Kemudian
menangkap sinyal gema, dan segera mendeteksi sinyal tersebut dan
menurunkan gema lagi. Oleh karena itu, lebar garis pulsa gema sama
dengan jarak sensor ke objek. Dengan menggunakan waktu pulsa
gema memungkinkan untuk mengukur jarak dalam inci / sentimeter

6
dan lain-lain. Jika tidak ada yang terdeteksi, maka SRF05 akan
menurunkan gema terus menerus setelah kurang lebih 30mS. SRF04
memberikan pulsa gema sebanding dengan jarak. Jika lebar pulsa
dihitung dalam uS dan dibagi dengan 58 maka akan menghasilkan
jarak dalam sentimeter, atau dibagi dengan 148 maka akan
menghasilkan jarak dalam inci. SRF05 dapat dipicu dengan cepat
setiap 50uS, atau 20 kali tiap detiknya. Tunggu 50ms sebelum pemicu
berikutnya, bahkan jika SRF05 mendeteksi objek yang dekat dan
pulsa gema pendek, tidak akan menimbulkan gema palsu pada
pengukuran selanjutnya [5].
2.3 ArduinoNano
Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat
open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembang, tetapi
merupakan kombinasi dari hardware, bahasa pemrogaman dan Integrated
Development Environment (IDE) yang canggih IDE adalah sebuah software yang
berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan
mengupload ke dalam memori mikrokontroler.

Gambar 2.4. Arduino Nano.[7]


Arduino Nano adalah salah satu board mikrokontroler yang berukuran
kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan
dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
Atmega 16(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi
yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda.
ArduinoNano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan

7
dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaanGravitecth[6].
2.3.1 Konfigurasi Pin ArduinoNano
Arduino Nano.Arduino Nano memiliki 30 Pin pada modulnya, berikut
adalahKonfigurasi pin Arduino Nano:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya
digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.

3. AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan


dengan fungsianalog Reference ( ).
4. RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset
(menghidupkan ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk
menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan
utamaArduino
5. Serial RX (0) merupakan pin sebagai penerima TTL dataserial.

6. Serial TX (1) merupakan pin sebagai pengirim TT dataserial.

7. External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat


dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahannilai.
8. Output PWM 8 Bit merupakan pin yang berfungsi untuk
dataanalogWrite().
9. SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukungkomunikasi.

10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai
HIGH, maka LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka
LED padam. LED Tersedia secara built-in pada papan ArduinoNano.

11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yang
dapat diukur dari Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan
untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka
menggunakan fungsianalog Reference ( )[7].

8
Gambar 2,5. Konfigurasi Pin Arduino Nano [7]
Tabel 2.1Konfigurasi Pin Arduino Nano [7]

Nomor Pin Arduino Nano Nama Pin Arduino


1 Digital Pin 0 (TX)
2 Digital Pin 0 (RX)
3 & 28 Reset
4 & 29 GND
5 Digital Pin 2
6 Digital Pin 3 (PWM)
7 Digital Pin 4
8 Digital Pin 5 (PWM)
9 Digital Pin 6 (PWM)
10 Digital Pin 7
11 Digital Pin 8
12 Digital Pin 9 (PWM)
13 Digital Pin 10 (PWM-SS)
14 Digital Pin 11 (PWM-MOSI)
15 Digital Pin 12 (MISO)
16 Digital Pin 13 (SCK)
18 AREF
19 Analog Input 0
20 Analog Input 1
21 Analog Input 2
22 Analog Input 3
23 Analog Input 4
24 Analog Input 5
25 Analog Input 6
26 Analog Input 7
27 VCC
30 Vin
2.3.2 Spesifikasi ArduinoNano

9
Berikut ini adalah spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Nano:
1. Chip Mikrokontroller menggunakan ATmega328p atauAtmega168.
2. Tegangan operasi sebesar5volt.
3. Tegangan input (yang disarankan) sebesar 7volt – 12volt.
4. Terdapat pin digital I/O 14 buah dan 6 diantaranya sebagai output
PWM.
5. 8 Pin InputAnalog.
6. 40 Ma Arus DC per pin I/O
7. Flash Memory16KB (Atmega168) atau 32KB (Atmega328) 2KB
digunakan olehBootloader.
8. 1 KbyteSRAM (Atmega168) atau 2 Kbyte 32KB(Atmega328).
9. 512 Byte EEPROM (Atmega168) atau 1 Kbyte(Atmega328).
10. 16MHz ClockSpeed.
11. Ukuran 1.85cm x4.3cm[8].
2.3.3 Sumber Daya Arduino
Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau
melaluicatu daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt
yangdihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya
eksternaldengan tegangan teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber
daya akansecara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip
FTDIFT232L pada Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui
USB,ketika Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka Chip FTDI
tidakaktif dan pin 3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan),
sedangkanLED TX dan RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada
posisiHIGH[8].
2.3.4 Memori ArduinoNano
Arduino nano menggunakan mikrokontroler Atmega 168 yang dilengkapi
denganflash memori sebesar 16 kbyte dan dapat digunakan untuk menyimpan
kode program utama. Flash memori ini sudah terpakai 2 kbyte untuk program
boatloader sedangkan Atmega328 dilengkapi dengan flash memori sebesar 32
kbyte dan dikurangi sebesar 2 kbyte untuk boatloader.Selain dilengkapi dengan

10
flashmemori, mikrokontroller ATmega168 dan ATmega328 juga dilengkapi
dengan SRAM danEEPROM. SRAM dan EEPROM dapat digunakan untuk
menyimpan data selama program utama bekerja. Besar SRAM untuk ATmega168
adalah 1 kb dan untuk ATmega328 adalah 2 kb sedangkan besar EEPROM untuk
ATmega168 adalah 512 b dan untuk ATmega328 adalah 1 kb[9].
2.3.5 Software Arduino
Arduino memakai software processing untuk diaplikasikan dalam menulis
program ke Arduino. Processing itu sendiri yaitu penggabungan diantara bahasa
C++ dan bahasa Java[7]. Software Arduino ini dapat di install dari berbagai
Operating System (OS) seperti: LINUX, Mac OS, dan Windows. Software Arduino
yang biasa digunakan adalah software IDE. IDE Arduino merupakan software
yang canggih ditulis dalam menggunakan bahasa java. Software IDE Arduino
sendiri terdiri dari 3 bagian, diantaranya:
1. Editor Program, sebuah program untuk memungkinkan user menulis
program dengan bahasa processing. Listing program bagi arduino
sendiri biasanya disebut dengan istilah (sketch).

2. Compiler, sebuah modul yang berfungsi mengubah kode dari program


(bahasa processing) menjadi kode biner. Karena itu, bagaimanapun
sebuah mikrokontroler tidak akan memahami bahasa processing. Dan
karena satu- satunya bahasa program yang dapat dipahami oleh
mikrokontroler, adalah kodebiner.

3. Uploader, sebuah modul yang berfungsi memuat kode biner dari


komputer ke dalam memori dalam papan/board arduino.

11
Gambar 2.6. Tampilan Jendela Software Arduino IDE[9]
Struktur perintah arduino secara garis besar, terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
instruksi void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang mampu
dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan dan void loop berisi perintah
yang mampu dieksekusi berulang kali, selama arduino dinyalakan[9].
2.4 Water Pump
Water Pump/ pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari tempat
bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi. Pada dasarnya water
pump sama dengan motor DC pada umumnya, hanya saja sudah di-packing
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan di dalam air. Pada skripsiini digunakan
water pump DC 12 volt untuk menyemprotkan air[10].

12
Gambar 2.7.Water Pump 12V [10]
2.4.1 Pompa Diafragma

Pompa diafragma ini dikenal dengan nama AODD Pumps ( Air Operated
Double Diaphragm Pumps). Karena desainnya memiliki  dua pompa diafragma,
dinamakan pompa diafragma ganda yang memanfaatkan tekanan angin sebaga
penggerak diafragmanya[11]. Posisinya saling berhadapan dimana kedua
diafragmanya (diafragma kiri dan kanan) terhubung oleh sebuah piston atau
plunger.

Gambar 2.8. Kontruksi pompa diafragma[11]

13
2.4.2 Prinsip Kerja pompa diafragma
Saat diafragma bergerak mundur untuk menghisap masuk air. Katup
masuk (inlet valve) terbuka sehingga air terhisap masuk memenuhi ruang
pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada saat bersamaan katup keluar (outlet
valve) tertutup untuk menjaga air yang sudah ada di saluran keluar (outlet) tidak
terhisap masuk kembali ke ruang pompa.
 Saat diafragma bergerak maju untuk mendorong air keluar dari ruang
pompa. Pada kondisi ini katup keluar (outlet valve) terbuka sehingga air keluar
dari ruang pompa menuju saluran keluar (outlet). Pada saat bersamaan katup
masuk (inlet valve) tertutup untuk menjaga agar air  yang ada di ruang pompa
tidak kembali ke sumbernya[11].
2.5 Panel Surya
Sel surya, photovoltaic atau fotovoltaik sejak tahun 1970-an telah
mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi manusia
untuk memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil
sebagaimana pada minyak bumi, gas alam atau batu bara, tidak pula dengan
menempuh jalan reaksi fisi nuklir. Sel surya mampu beroperasi dengan baik di
hampir seluruh belahan bumi yang tersinari matahari. Sel surya dapat digunakan
tanpa polusi, baik polusi udara maupun suara, dan disegala cuaca. Sel surya juga
telah lama dipakai untuk memberi tenaga bagi semua satelit yang mengorbit bumi
nyaris selama 30 tahun. Sel surya tidak memiliki bagian yang bergerak, namun
mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan. Semua keunggulan sel surya di atas
disebabkan oleh karakteristik khas sel surya yang mengubah cahaya matahari
menjadi listrik secara langsung[12].
Sel surya terbuat dari potongan silikon yang sangat kecil dengan dilapisi
bahan kimia khusus untuk membentuk dasar dari sel surya. Sel surya pada
umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm yang terbuat dari irisan bahan
semikonduktor dengan kutub positif dan negatif. Tiap sel surya biasanya
menghasilkan tegangan 0,5 volt. Sel surya merupakan elemen aktif
(semikonduktor) yang memanfaatkan efek fotovoltaik untuk merubah energi surya
menjadi energi listrik.

14
2.5.1 Prinsip Kerja SelSurya
Susunan sebuah sel surya, sama dengan sebuah dioda, terdiri dari dua
lapisan yang dinamakan PN juction. PN junction itu diperoleh dengan jalan
menodai sebatang bahan semikonduktor silikon murni (valensinya 4) dengan
impuriti yang bervalensi 3 pada bagian sebelah kiri, dan yang di sebelah kanan
dinodai dengan impuriti bervalensi 5.

Sehingga pada bagian kiri terbentuk silikon yang tidak murni lagi dan
dinamakan silikon jenis P, sedangkan yang sebelah kanan dinamakan silikon
jenisN. Di dalam silikon murni terdapat dua macam pembawa muatan listrik yang
seimbang. Pembawa muatan listrik yang positif dinamakan hole, sedangkan yang
negatif dinamakan elektron. Setelah dilakukan proses penodaan itu, di dalam
silikon jenis P terbentuk hole (pembawa muatan listrik positif) dalam jumlah yang
sangat besar dibandingkan dengan elektronnya. Oleh karena itu di dalam silikon
jenis P hole merupakan pembawa muatan mayoritas, sedangkan elektron
merupakan pembawa muatan minoritas. Sebaliknya, di dalam silikon jenis N
terbentuk elektron dalam jumlah yang sangat besar sehingga disebut pembawa
muatan mayoritas, dan hole disebut pembawa muatan minoritas[14].

Gambar 2.9. Konstruksi Dasar Sel Surya. [14]

15
DidalambatangsilikonituterjadipertemuanantarabagianPdanbagianN. Oleh
karena itu dinamakan PN junction. Bila sekarang, bagian P dihubungkan dengan
kutub positif dari sebuah baterai, sedangkan kutub negatifnya dihubungkan
dengan bagian N, maka terjadi hubungan yang dinamakan forward bias.
Dalam keadaan forward bias, di dalam rangkaian itu timbul arus listrik
yang disebabkan oleh kedua macam pembawa muatan. Jadi arus listrik yang
mengalir di dalam PN junction disebabkan oleh gerakan hole dan gerakan
elektron. Arus listrik itu mengalir searah dengan gerakan hole, tapi berlawanan
arah dengan gerakan elektron. Sekedar untuk lebih menjelaskan, elektron yang
bergerak di dalam bahan konduktor dapat menimbulkan energi listrik. Dan energi
listrik inilah yang disebut sebagai arus listrik yang mengalir berlawanan arah
dengan gerakanelektron.
Tapi bila bagian P dihubungkan dengan kutup negatif dari baterai dan
bagian N dihubungkan dengan kutub positifnya, maka sekarang terbentuk
hubungan yang dinamakan reverse bias. Dengan keadaan seperti ini, maka hole
(pembawa muatan positif) dapat tersambung langsung ke kutub positif, sedangkan
elektron juga langsung ke kutub positif. Jadi, jelas di dalam PN junction tidak ada
gerakan pembawa muatan mayoritas baik yang hole maupun yang elektron.
Sedangkan pembawa muatan minoritas (elektron) di dalam bagian P bergerak
berusaha untuk mencapai kutub positif baterai. Demikian pula pembawa muatan
minoritas (hole) di dalam bagian N juga bergerak berusaha mencapai kutub
negatif. Karena itu, dalam keadaan reverse bias, di dalam PN junction ada juga
arus yang timbul meskipun dalam jumlah yang sangat kecil (mikro ampere). Arus
ini sering disebut dengan reverse saturation current atau leakage current (arus
bocor).
Ada yang menarik dalam keadaan reverse bias itu. Bila suhu PN juction
tersebut dinaikkan ternyata dapat memperbesar arus bocor yang timbul itu. Berarti
bila diberi energi (panas), pembawa muatan minoritas di dalam PN junction
bertambah banyak. Karena cahaya itu merupakan salah satu bentuk energi, maka
bila ada cahaya yang menimpa suatu PN junction dapat juga menghasilkan energi
yang cukup untuk menghasilkan pembawa muatan. Gejala seperti ini dinamakan

16
fotokonduktif. Berdasarkan gejala fotokonduktif itu maka dibuat komponen
elektronik fotodioda dari PN junction itu. Dalam keadaan reverse bias, dengan
memperbesar intensitas cahaya yang menimpa fotodioda dapat meningkatkan arus
bocornya. Arus bocor dapat juga diperbesar dengan memperbesar tegangan
baterai (tegangan reverse), tapi penambahan arus bocornya itu tidak signifikan.
Bila baterai dalam rangkaian reverse bias itu dilepas dan diganti dengan beban
tahanan, maka pemberian cahaya itu dapat menimbulkan pembawa muatan baik
hole maupun elektron. Jika iluminasi cahaya itu ditingkatkan, ternyata arus yang
timbul semakin besar. Gejala seperti ini dinamakan photovoltaic. Cahaya dapat
memberikan energi yang cukup besar untuk memperbesar jumlah hole pada
bagian P dan jumlah elektron pada bagian N. Berdasarkan gejala photovoltaic ini
maka dapat diciptakan komponen elektronik photovoltaic cell. Karena biasanya
matahari sebagai sumber cahaya, maka photovoltaic cell sering juga disebut solar
cell (sel surya) atau solar energy converter.
Jadi sel surya itu pada dasarnya sebuah foto dioda yang besar dan
dirancang dengan mengacu pada gejala photovoltaic sedemikian rupa sehingga
dapat menghasilkan daya yang sebesar mungkin. Silikon jenis P merupakan
lapisan permukaan yang dibuat sangat tipis supaya cahaya matahari dapat
menembus langsung mencapai junction. Bagian P ini diberi lapisan nikel yang
berbentuk cincin, sebagai terminal keluaran positif. Di bawah bagian P terdapat
bagian jenis N yang dilapisi dengan nikel juga sebagai terminal keluaran negatif.
Untuk mendapatkan daya yang cukup besar diperlukan banyak sel surya.
Biasanya sel-sel surya itu sudah disusun sehingga berbentuk panel, dan
dinamakan panel photovoltaic (PV). PV sebagai sumber daya listrik pertama kali
digunakan di satelit. Kemudian dipikirkan pula PV sebagai sumber energi untuk
mobil, sehingga ada mobil listrik surya. Sekarang, di luar negeri, PV sudah mulai
digunakan sebagai atap atau dinding rumah. Bahkan Sanyo sudah membuat PV
yang semi transparan sehingga dapat digunakan sebagai pengganti kaca jendela[14].

17
BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir

Mulai

StudiLiteratur Pembuatan Alat

Data awal untuk


PengujianAlat
mendapatkan
spesifikasi alat yang
akan dibuat
PengambilanData

Perancangan hardware
dan software Analisa

Selesai
Pengujian

TIDAK

Apakah
Rangkaian
bekerja?

YA

Gambar 3.1. Diagram Alir


3.2 TahapPerancangan
Proses perancangan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduinoini dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan berbagai referensi yakni
buku cetak, jurnal, data sheet dan Internet sebagai bahan pembelajaran
dalam merancang alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino.
2. Data awal untuk mendapatkan spesifikasi alat yang akan dibuat.
Mempelajari data penelitan terdahulu, riset individu, data sheet Arduino
Nano, data sheet Sensor HY-SFR05, data sheet Pompa DC 12V, data
sheet Panel Surya dan komponen elektronika yang dibutuhkan untuk
perancangan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
3. Perancangan Hardware dan Software
Perancangan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduinodilakukan melalui beberapa proses perancangan, yakni sebagai
berikut :
a. Perancangan Sistem
Pelaksanaan perancangan sistem dilakukan dengan menentukan sistem
kerja alat secara keseluruhan dan membagi sistem kerja tersebut
menggunakan blok diagram sehingga perancangan dapat dilakukan
secara terstruktur sesuai alur yang diinginkan. Perancangan sistem
dilaksanakan dengan menentukan komponen dan peralatan yang akan
digunakan dalam pembuatan Wastafel Otomatis Tenaga Surya
berbasis Arduino.
b. Perancangan Rangkaian
Pada perancangan rangkaian dilaksanakan dengan menentukan
kebutuhan rangkaian mekanik dan rangkaian elelektronika untuk
digunakan pada pembuatan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya
berbasis Arduino yang akan dibuat dalam beberapa blok
diagram.Rangkaian mekanik terdiri dari rangka, pompa air , pompa
sabun, dan kran. Rangkaian elektronika terdiri dari rangkaian sensor,
dan mikrokontrolerArduino nano.

19
c. Perancangan software
Perancangan software dilakukan dengan
mengerjakanpembuatanprogram pada arduino nano untuk mengontrol
modul sensor ultrasonik yang digunakan sebagai input pada alat
Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
4. Pengujian rangkaian
Pengujian rangkaian dikerjakan pada project board terlebih dahuluagar
meminimalisir kegagalan rangkaian dan pemborosan komponen maupun
short circuit pada proses pembuatan rangkaian. Kemudian rangkaian
dipindahkan dari project board ke skematik PCB agar dapat dilakukan
assembly komponen. Skematik rangkaian untuk PCB dibuat dengan
memanfaatkan software desain PCB.
5. Pembuatan Alat
Pembuatan alat dikerjakan dengan mengaplikasikan skematik yang telah
dirancang ke dalam bentuk PCB, mengerjakanpembuatan kerangka
portable dari Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino,
danmelakukan wiring komponen.
6. PengujianAlat
Tahapan pengujian alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino, dilakukan dengan dua tahapan yaitu pengujian rangkaian per-
blok dan pengujian rangkaian secara keseluruhan sistem pengujian
rangkaian per-blok bertujuan untuk mengetahui kondisi dari setiap blok
rangkaian yang digunakan dan mempermudah untuk melakukan
troubleshooting jika terjadi kesalahan.
7. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan menghitung pengisian tegangan
baterai dari panel surya.Pengambilan data dilakukan setiap 10 menit dari
mulai pukul 08.00 WIBhingga pukul09.00 WIB, pukul 12.00 WIBhingga
pukul13.00 WIB, dan pukul 14.00 WIBhingga pukul15.00 WIB.
8. Analisa
Pada tahapan ini dilakukan analisa data yang diperoleh dari tahapan

20
pengujian, yaitu data pengisian tegangan baterai oleh panel surya yang
diukur setiap 10 menit pada waktu tertentu.
9. Penyusunan laporan
Pada tahapan ini, semua kegiatan dan data yang diperoleh dalam
pembuatan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino
disusun dalam bentuk laporan.
3.3 Peralatan Yang Digunakan
Adapun Peralatan dan bahan yang digunakandalampembuatanWastafel
Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino adalahsebagaiberikut:

1. Perangkathardware

 Modul Relay 5 V (Output keluaran 4 channel maksimal 10A)

 Sensor HY-SFR05

 Mikrokontroller Arduino Nano

 Pompa DC 12 VDC untuk air

 Pompa DC 5 VDCuntuksabun

 Panel Surya

 Baterai (Aki 14 VDC, 7 AH)

 KomponenElektronika :

- Resistor 20 K

- Resistor 100

- Resistor 1 K

- Resistor 10 K

- Dioda 1N40XX

- Transistor NPN

21
- T blokkonektor

- Kapasitor

- LED indicator

- Switch (saklar)

 Soketkabel

 Panel Box

 AlatBantu lainnyaseperti tang, obeng, trimmerkabel, dan lain-lain

2. Perangkatsoftware

 Arduino IDE sebagaiperangkatlunakpembuatanbahasa


pemrograman

 Laptop beserta perangkat pendukung seperti : Diptrace, Microsoft


Word dan lain-lain

22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan Alat


Adapun hasil dari perancangan alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya
berbasis Arduino terlihat pada gambar di bawah ini:

Panel Surya

Rangka Besi

SensorSabun Sensor Air

Panel Box

Pompa Air
12VDC dan
5VDC

Botol Cairan Bak Penampung


Sabun Air bersih

Gambar 4.1. Rancangan Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino


Dalam rancang bangun sistem Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino terdiri dari rangka besi, Rangkaian modul relay 5 V, Rangkaian Sensor,
Rangkaian Panel Surya dan Baterai, Botol sabun, bak penampung air, pompa air
12 vdc dan pompa sabun 5 vdc.
4.1.1 Spesifikasi Alat
Spesifikasi dari alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino
yang dirancang ini adalah sebagai berikut:
1. Input rangkaian Rangkaian catu daya adalah Baterai dari Panel surya
dengan tegangan DC 20 V.
2. Sensor tangan menggunakan Sensor HY-SFR05
3. Menggunakan Arduino nano sebagai microcontroler dan Arduino IDE
sebagai bahasapemrograman.
4. Menggunakan motor dc pump sebagai pompa pada kran sabun dan kran
air.
5. Bak penampungan air berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih
yang pada akhirnya akan diteruskan atau dipompa menggunakan pompa
air.
6. Wastafel berfungsi sebagai tempat mencuci tangan dilengkapi dengan
sensor identifikasi, selang air, dan bak penampungan air kotor.
4.1.2 Rangkaian Skema Jalur Wastafel Otomatis
Adapun hasil dari Rangkaian Skema Jalur Wastafel Otomatis alat Wastafel
Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.2.Blok Sensor Air

Gambar 4.3.Blok Sensor Sabun


Gambar 4.4.Blok Regulator

Gambar 4.5.Blok Panel Surya


4.1.3 Rangkaian Panel Surya
Adapun hasil dari perancangan Rangkaian Panel Surya terlihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 4.6. Rangkaian Panel Surya.


Panel surya disini memiliki fungsi dasar sebagai pembangkit listrik
yangmengubah energi surya menjadi energi listrik, dan listrik yang dihasilkan dari
panel surya adalah tegangan DC.
Solar panel yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
- Solar Panel Sseries / Sunlite yang digunakan merupakan Solar Panel
tipe Polycrystalline berukuran 500 x 350 x 25 mm,
- Rated Maximum Power : 20 WP
- Voltage At Maximum Power : 17.5V
- Current At Maximum Power : 1.14A
- Open Circuit Current : 21V
- Short Circuit Voltage : 1.28A
- Maximum system voltage : 1000 V
4.1.4 Panel Box
Adapun hasil dari perancangan Rangkaian Panel Box terlihat pada gambar
di bawah ini:
Gambar 4.7. Panel Box.
Panel box dengan ukuran 20 x 30 cm, dimana panel box ini digunakan
untuk meletakakan baterai yang berfungsi untuk menyimpan tegangan DC, solar
charger controller yang berfungsi antara lain mengatur arus untuk pengisian
ke baterai, menghindari overcharging, dan overvoltage, mengatur arus yang
dibebaskan/diambil dari baterai agar baterai tidak 'full discharge', dan
overloading, dan untuk monitoring temperatur baterai. Dan modul relay yang
berfungsi sebagai switch on/off, panel box ini bertujuan untuk melindungi
rangkaian elektronik agar tidak basah atau kotor, dan dibelakang box digunakan
untuk menempelkan pompa 12 VDC dan pompa 5 VDC, dimana pompa pompa
12VDC digunakan untuk mengalirkan air bersih ke kran air dan pompa 5 VDV
untuk mengalirkan air sabun ke kran air sabun.
4.1.5 Rangkaian Sensor
Adapun hasil dari perancangan Rangkaian Rangkaian Sensor terlihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 4.8.Rangkaian Sensor dan Arduino Nano.


Perakitan sensor dan rangkaian arduino nano dimana sensor
digunakan untuk mendeteksi gerakan tangan dan mengirimkan input dalam
hal ini tangan pengguna ke arduino, dan rangkaian arduino nano digunakan
untuk memberikan output ke modul relay dan memberikan sinyal ke pompa
air 12 VDC sehingga pompa cairan air 5 VDC akan bekerja.
4.1.6 Cara Kerja Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino.
Adapun Cara Kerja Wastafel Otomatis Panel Surya Berbasis
Arduinoterlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.9. Blok Diagram Cara kerja Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino.

Pada gambar 4.9. didapatkaninformasi hubungan setiap komponen pada


blok diagram berdasarkan aliran sinyal yang diwakili oleh arah panah pada
gambar, sensor terhadap arduino nano memiliki komunikasi satu arah untuk
memberikan trigger pada komponen yang terhubung pada sensor ke modul relay
sehingga dc pump bekerja. Panel surya memproduksi energi listrik (DC) dan
kemudian disimpan ke baterai, untuk digunakan sebagai sumber tegangan sensor,
arduino nano, pompa air dan pompa sabun.
Prinsip kerja alat wastafel otomatis dapat bekerja dengan mengeluarkan air
dan cairan sabun secara otomatis pada saat ada tangan yang mendekat dibawah
sensor yang berada di kran air dan di kran cairan sabun, sensor yang mendeteksi
keberadaan tangan yang akan dibersihkan adalah sensor ultrasonik dan sinyal
sensor dikirim ke arduino kemudian arduino memeriksa koding program apakah
terdapat sinyal tangan atau tidak, apabila ada maka arduino akan mengirimkan
sinyal ke modul relay agar mengaktifkan perangkat pompa air atau pompa cairan
sabun, modul relay menerima sinyal arduino kemudian mengaktifkan pompa air
terlebih dahulu dan air didorong ke kran sehingga kran akan mengeluarkan air.
4.2 Pembahasan.
4.2.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan Data.
Pada perancangan yang telah dilakukan diperoleh hasil pengujian antara
lain kinerja dari Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino, pengujian
panel surya dan pengujian pengisian tegangan pada baterai.
Berikut ini merupakan hasil pengujian dan pembahasan kinerja Wastafel
Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino:
- Pengujian dan Pembahasan Sensor.
Pada kran air otomatis, pengujian sensordilakukan untuk mengetahui
kemampuan sensor dalam mendeteksi gerakan tangan. Dari hasil
pengujian, saat sensor diberikan gerakan tangan dibawah sensor
dengan lama 450 mS sensor bekerja secara normal dan pada saat
tangan dibawah sensor kurang dari 450 mS maka sensor tidak akan
bekerja karena sudah disettingpada program dan tujuannya adalah
untuk mencegah sensor bekerja saat ada gerakan benda padat yang
lewat sekilas dibawah sensor. Dan jarak antara sensor dengan tangan
disettingpada programsebesar 2 cm sampai 19 cm makasensor bekerja
dengan normal, dan semakin jauh tangan dari sensor maka sensor
akan semakin lama bekerjanya. Setelah dilakukan pengujian sensor
bekerja dengan baik sesuai dengan program.
Gambar 4.10. Pengujian Sensor.
- Hasil Pengujian dan Pembahasan Output dari Panel Surya.
Pengujian dilakukan untuk melihat apakah panel surya bekerja dengan
baik, panel surya yang digunakan dalam alat Wastafel Otomatis
Tenaga Surya berbasis Arduinoadalah panel surya jenis
Polycrystalline berukuran 500 x 350 x 25 mm, Rated Maximum
Power : 20 WP, pengujian ini dilakukan dengan cara mengukur
tegangan output pada panel surya, dan setelah diukur dengan
menggunakan multimeter digital pada saat dijemur dalam keadaan
cerah dan pada jam 12.00 tegangan terukur sebesar 19,33 VDC .
Gambar 4.11. Hasil Pengujian Output dari Panel Surya.
- Hasil Pengujian dan Pembahasan Pengisian Tegangan Baterai.
Pengambilan data alat Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis
Arduino dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengukur tegangan
baterai setiap 10 menit untuk mengetahui kemampuan pengisian dari
panel surya berkapasitas 20 WP ke baterai berkapasitas 12 V dan 7
AH, dengan mengamati perubahan tegangan dalam durasi satu jam
pada waktu yang telahditentukan.Pengisiantegangan normal dari
panel suryakebateraiadalahsebesar 19,5 V denganArussebesar 2,8 A,
sehinggamelalui data tersebutdapatditentukan lama
pengisiantegangankebateraiyaitu :
7 AH / 2,8 A = 2,5 jam
Proses pengukuran menggunakan alat ukur multimeter digital agar
mendapatkan angka yang akurat, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.12.
dibawah ini.
Gambar 4.12. Hasil pengujian pengisian tegangan baterai.
Penentuan waktu pengukuran data dilakukan berdasarkan perubahan
kondisi matahari pada jam-jam tertentu yaitu pada pukul 08.00-09.00,
pukul 12.00-13.00, dan pukul 14.00-15.00.Tabel dibawah ini adalah data
hasil pengamatan pada waktu pengisian yang dilakukan pada pagi hari
jam 08.00 sampai jam 09.00.
Tabel 4.1. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 08.00 sampai jam
09.00.
Jam Tegangan aki Pengisian Keterangan
(Volt) (Volt)
08.00 12,70 - Dimulai pengukuran
08.10 12,75 0,05 Cerah
08.20 12,78 0,03 Cerah – Berawan
08.30 12,80 0,02 Berawan
08.40 12,83 0,03 Berawan
08.50 12,93 0,10 Cerah
09.00 13,04 0,11 Cerah
Agar mempermudah pengamatan data, maka data tabel 1 diatas dapat
juga dilihat melalui gambar grafik dibawah ini:
Gambar 4.13.Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 08.00 sampai jam
09.00.
Tabel dibawah ini adalah data hasil pengamatan pada waktu pengisian
yang dilakukan pada pagi hari jam 12.00 sampai jam 13.00.
Tabel 4.2. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 12.00 sampai jam 13.00.
Jam Tegangan aki Pengisian Keterangan
(Volt) (Volt)
12.00 12. 48 - Dimulai
pengukuran
12.10 12, 69 0,21 Cerah
12.20 12, 91 0,21 Cerah
12.30 13, 11 0,20 Cerah
12.40 13, 30 0,19 Cerah
12.50 13, 37 0,07 Berawan
13.00 13, 41 0,04 Berawan
Agar mempermudah pengamatan data, maka data tabel 2 diatas dapat
juga dilihat melalui gambar grafik dibawah ini:
Gambar 4.14.Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 12.00 sampai jam
13.00.
Tabel dibawah ini adalah data hasil pengamatan pada waktu pengisian
yang dilakukan pada pagi hari jam 14.00 sampai jam 15.00.
Tabel 4.3. Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 14.00 sampai jam
15.00.
Jam Tegangan aki Pengisian Keterangan
(Volt) (Volt)
14.00 11, 89 - Dimulai
pengukuran
14.10 12, 05 0,13 Cerah
14.20 12, 17 0,12 Cerah
14.30 12, 29 0,12 Cerah
14.40 12, 40 0,11 Cerah
14.50 12, 50 0,10 Cerah
15.00 13, 00 0,10 Cerah
Agar mempermudah pengamatan data, maka data tabel 2 diatas dapat
juga dilihat melalui gambar grafik dibawah ini:
Gambar 4.15.Grafik Pengukuran Tegangan Baterai dari jam 14.00 sampai jam
15.00.
Hasil pengujian yang seperti tabel diatas menunjukan besaran tegangaan
yang di hasilkan panel surya setiap menitnya berbeda, hal ini terjadi
karena cuaca sangat mempengaruhi kinerja panel surya. Pada saat
kondisi mendung panel surya tidak dapat menyerap radiasi matahari
secara maksimal dikarenakan cuaca.
Tegangan yang dihasilkan panel surya untuk mengisi baterai bernilai
fluktuatif bergantung pada radiasi matahari yang diserap panel surya,
berdasarkan tabel diatas maka pengisian baterai lebih efektif / lebih cepat
saat matahari berada tepat diatas panel surya yaitu saat jam 12.00 dan
dalam kondisi cuaca cerah.
4.2.2 Pengujian Alat SecaraKeseluruhan.
Pengujian dilakukan untuk melihat apakah alat secara keseluruhan sudah
berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Berdasarkan pengujian yang
dilakukan pada setiap modul yang ada pada sistem wastafel ini, alat sudah mampu
bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini terbukti saat tangan diletakkan di
bawah kran air dan kran sabun, maka kran air dapat mengeluarkan air, tempat
sabun dapat mengeluarkan sabun.
Gambar.4.16. Pengujian Alat Oleh Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI
( DR. H. Ida Fauziah ).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan Wastafel Otomatis
Tenaga Surya berbasis Arduino adalah sebagai berikut:
1. Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino dapat menjadi salah
satu solusi dalam mencegahpenyebaran Covid 19 dan
mendukunggerakan cuci tangan karena kontrol otomatis yang
mempermudah proses cuci tangan dan diletakkan diberbagai tempat
sesuai kebutuhan.
2. Wastafel Otomatis Tenaga Surya berbasis Arduino yang dirancang
mampu bekerja dengan baik menggunakan sumber panel surya, dimana
tegangan yang dihasilkan oleh panel surya mampu menyuplai tegangan
minimal yang dibutuhkan untuk menghidupkan pompa yaitu12 V untuk
pompa air dan 5 V untuk pompa sabun.
3. Tegangan yang di hasilkan panel surya setiap menitnya berbeda
bergantung pada kondisi cuaca.
5.2 SARAN
Adapun saran pengembangan dalam pembuatan Wastafel Otomatis Tenaga
Surya berbasis Arduino adalah sebagai berikut :
1. Perlu pengembangan inovasi terkait rancangan wastafel otomatis tenaga
surya berbasis arduino agar lebih sederhana dan memudahkan proses
pembuatannya.
2. Perlu penambahan teknologi lainnya seperti pendeteksi suhu, pengering
tangan, dan proteksi keamanan agar wastafel otomatis tenaga surya
berbasis arduino dapat menjadi lebih baik lagi.
3. Penggunaan tegangan, daya tahan baterai, efisiensi air pada Wastafel
otomatis tenaga surya berbasis arduino ini dapat menjadi bahan
perancangan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dickson Kho, 2019, Pengertian relay dan fungsinya,


https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/, diakses 20 Mei
2020
[2] Wiki Sunfounder, 20 Maret 2017, Two Channel 5 V Relay Module,
http://wiki.sunfounder.cc/index.php?
title=2_Channel_5V_Relay_Module,diakses 20 Mei 2020
[3] Wiki Sunfounder, 23 Maret 2017, Four Channel 5 V Relay Module
http://wiki.sunfounder.cc/index.php?title=4_Channel_5V_Relay_Module,
diakses 20 Mei 2020
[4] Yulianto, 13 Mei 2016, Sensor Ultrasonik,
http://yuliantopraksensordantransdduser.blogspot.com/ , diakses 20 Mei 2020
[5] Andalanelktro, 2018, CaraKerjaDanKarakteristikSensorUltrasonic
https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-
ultrasonic-hcsr04.html, diakses Tanggal 7 Juni 2020.
[6] Ardutech, 13 September 2019, Mengenal Arduino,
https://www.ardutech.com/mengenal-arduino/, diakses 20 Mei 2020
[7] Santoso, Hari. Panduan praktis Arduino untukpemula. Jakarta :
Elangsakti.2015
[8] Supriyanto, Dodit dkk. Microcontroller Arduino untuk Pemula. Jakarta :
Jasakom.
[9] ZerfaniYulias, 22 Juni 2011, Tutorial Singkat Bahasa Pemprograman
Arduino,
http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorial-singkat-bahasa
pemrograman-arduino/82, diakses tanggal 3 Juni 2020
[10] Threes Technology, 2019,12V DC Submersible Water Pump
http://www.dc-waterpump.com/sale-11720785-12v-dc-submersible-water-
pump-5-5m-1000l-h-brushless-motor-high-efficiency.html, diakses 20 Mei
2020
[11] SanLegend, November 2013, Diaphragm Pumps: Pompadiafragma,
http://sanfordlegenda.blogspot.com/2013/11/Diaphragm-Pumps-Pompa-
diafragma.html, diakses 20 Mei 2020
[12] Barmawi,M., Tjia,Mo. (1971). Elektronika Terpadu Jilid II. Bandung :
Gelora Aksara Pratama.
[13] Louis,Freenzle. (1989).Communication Electronics.Singapore :
McGRAW-HillInternational Edition.Sinar himalaya product,2020,
[14] Kelistrikanku, 2017, Cara Memasangkan Panel Surya
https://www.kelistrikanku.com/2017/01/cara-memasangkan-panel-surya-
PLTS.html, diakses Tanggal 15 Juni 2020.
LAMPIRAN
KODE PROGRAM ARDUINO WASTAFEL OTOMATIS

#include <NewPing.h> //memanggil library sensor Ping/Ultrasonics

#define motor 5 //Pin Motor/Pompa

#define led 10 //Pin Indikator LED

#define TRIGGER_PIN 4 //Pin Triger Ultrasonics

#define ECHO_PIN 3 //Pin ECHO Ultrasonics

#define MAX_DISTANCE 20 //Maksimum Pembacaan Sensor

#define motorOn digitalWrite(motor,1) //Perintah Motor ON

#define motorOff digitalWrite(motor,0) //Perintah Motor OFF

#define ledOn digitalWrite(led,1) //Perintah LED ON

#define ledOff digitalWrite(led,0) //Perintah LED OFF

int kondisi=0; //Variable kondisi

long a,b; //Variable a dan b

unsigned int distance; //Variable distance

NewPing sonar(TRIGGER_PIN, ECHO_PIN, MAX_DISTANCE);

//***SUB PEMBACAAN SENSOR***//

void baca_sensor(){

distance = sonar.ping_cm();

///////////end///////////////

//***SUB Delay Motor ON***//

void delayMotorON(){

for (a=0; a<90; a++){

delay(5);
baca_sensor();

kondisi=0;motorOff; ledOn;

if (distance<=19 && distance>2){

kondisi=1; motorOn; ledOn;

///////////end///////////////

//***SUB Delay Motor OFF***//

void delayMotorOFF(){

for (b=0; b<80; b++){

delay(5);

baca_sensor();

if (distance<=19 && distance>=3){

b=0;

kondisi=1; motorOn; ledOn;

///////////end///////////////

void setup() {

pinMode(TRIGGER_PIN, OUTPUT); //TRIGGER_PIN sebangai OUTPUT

pinMode(ECHO_PIN, INPUT); //ECHO_PIN_PIN sebagai INPUT

pinMode(motor,OUTPUT); //motor sebagai OUTPUT

pinMode(led,OUTPUT); //led sebagai OUTPUT

motorOff; ledOff; //motor OFF, led OFF

}
void loop() {

delay(30); //Delay 30ms

baca_sensor(); //baca Sensor

//*** Delay ON pada jarak 2~19 ***//

if (distance<=19 && distance>=2 && kondisi==0){

delayMotorON();

/////////////end///////////////////

//*** Delay OFF pada jarak 2~19 ***//

if (distance<=19 && distance>=2 && kondisi==1){

delayMotorOFF();

/////////////end///////////////////

//*** kondisi motor&led off jika tidak ada halangan ***//

else {

kondisi=0; motorOff; ledOff;

/////////////end/////////////////

Anda mungkin juga menyukai