I. Konsep lansia
A. Definisi
Usia lanjut adalah masa yang dimulai sekitar usia 60 hingga 65 tahun dan
B. Batasan-Batasan Lansia
VIRILITAS
PRESENIUM
1
b. Usia Tua : 75 – 89 tahun
1. Teori Biologis
spontan yang tidak dapat dan yang terakumulasi seiring dengan usia.
b. Teori Imunologis
Walford 1965. Teori ini menyatakan bahwa respon imun yang tidak
(Goldstein,1989).
c. Teori Stres
2
Teori stres menyatakan bahwa menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang
Dalam teori ini, dinyatakan bahwa sel-sel tetap ada sepanjang hidup
diperlukan lagi dan tidak dapat meremajakan lagi sel-sel tersebut secara
pra–program yaitu proses yang terjadi akibat akumulasi stress dan injuri
2. Teori Psikologis
3
4) Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya
dalam tiga tingkat yaitu : pada perbedaan ego terhadap peran pekerjaan
4
diri sebagai orang tua dan mendapatkan dukungan yang adekuat dari
hal yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang menyakitkan dan dapat
Perubahan fisik dan pola fikir pada usia lanjut juga dapat menjadi salah
satu gangguan yang berarti bagi kehidupan lanjut usia. Kondisi fisik/pola
fikir yang menurun kadang tidak disadari oleh lanjut usia dan hal ini dapat
mengkibatkan konflik terhadap peran baru dari lanjut usia yang harus
dijalaninya.
Tugas perkembangan terakhir yang harus diterima oleh lanjut usia adalah
bahwa mereka harus mampu menerima kematian yang bakal terjadi pada
c. Teori Jung
kanak-kanak, masa remaja dan remaja akhir, usia pertengahan, dan usia
5
masa usia pertengahan maka seseorang mulai mencoba menjawab hakikat
individu mampu untuk menjadi “orang yang berfokus pada orang lain”
3. Teori sosial
a. Teori Aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa seorang individu harus mampu eksis dan
di hari tua. (Havigurst dan Albrech. 1963). Aktivitas dalam teori ini
pribadi dan kosie diri yang positif. Teori ini berdasar pada asumsi bahwa :
(1) aktif lebih baik daripada pasif (2) Gembira lebih baik daripada tidak
6
gembira (3) orang tua merupakan adalah orang yang baik untuk mencapai
b. Teori Kontinuitas
Teori ini memandag bahwa kondisi tua merupakan kondisi yang selalu
lanjut usila.
1. perubahan fisik
a. Sel.
intraseluler.
7
5) Jumlah sel otak menurun.
difusi.
kejaringan.
juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
terjadinya obstruksi.
8
c. Sistem persyarafan.
1) Penglihatan
sinar.
gelap.
pada skala.
2) Pendengaran.
9
a) Presbiakusis (gangguan pendengaran) : hilangnya kemampuan
suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas,
tahun.
meningkatnya kreatin.
4) Peraba.
volumenya.
10
posisi dari tidur keduduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan
glukosa meningkat.
4) Atropi vulva.
11
6) Daya seksual, Frekwensi sexsual intercouse cenderung menurun tapi
3) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada
dan LH.
testosteron.
(stess).
12
2) Indera pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput
syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
3) Esofagus melebar.
3) Kyphosis.
berkurang).
13
2) Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya
jaringan adiposa.
4) Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran
6) Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
rambut kelabu.
menurun.
menurun.
c) Atropi payudara.
14
d) Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan
kesehatan baik.
2) Kegiatan seksual.
Secara sosial kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain
seksualitas.
yang lebih tua tanpa harus berhubungan badan, masih banyak cara lain
15
yang menyatakan rasa tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih
b. Kesehatan umum
c.Tingkat pendidikan
d. Keturunan (herediter)
e.Lingkungan
dan famili
Perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering
16
Intelegentia Quation; 1) tidak berubah dengan informasi matematika dan
c. Gangguan halusinasi.
17
lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe
tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada
dirinya
keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi
marit.
e. Tipe kepribadian kritik diri (Self Hate personality), pada lansia tipe ini
18
II. Konsep dasar penyakit
A. Definisi
Menurut Nugroho (2012: 41) reumatik atau dalam istilah kedokteran artritis
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
Menurut Sholeh Naga (2012: 378) reumatik adalah suatu peradangan sendi
yang sifatnya kronis dan tidak akan pernah sembuh dan progresif. Penderitanya
membengkak, terjadi kerusakan bagian sendi dan ciri khas yamg mudah dikenali
adalah menyerang sendi secara simetris. Mula-mula sendi-sendi kecil di jari tangan
dan kaki, tangan dan kaki mengalami peradangan dilanjutkan terjadinya kaku
terutama saat bangun tidur ata setelah lama tidak mlakukan aktivitas tertentu (Ika
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa reumatik adalah
penyakit akibat reaksi autoimun yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan
penunjang yang bersifat kronik dan progresif serta tidak akan pernah sembuh.
19
a. Tulang
Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang berasal
menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut Osteoblast. Proses
pergerakan )
1) Tulang panjang (femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua epifisis.
3) Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri dari dua lapisan tulang padat
20
5) Tulang sesamoid merupakan tulang kecil, yang terletak di sekitar tulang
b. Otot
Otot dibagi dalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan
untuk menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh tubuh. Kelompok
a. Otot rangka (otot lurik) didapatkan pada system skeletal dan berfungsi
menghasilkan panas
c. Kartilago
Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat.
Kartilago sangat kuat tapi fleksibel dan tidak bervascular. Nutrisi mencapai
kesel-sel kartilago dengan proses difusi melalui gelatin dari kapiler-kapiler yang
d. Ligament
21
Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibros yang tebal dimana merupakan
ahir dari suatu otot dan dan berfungsi mengikat suatu tulang.
e. Tendon
f. Fasia
langsung dibawah kulit sebagai fasia supervisial atau sebagai pembungkus tebal,
g. Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung dari suatu tempat,
dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, misalnya terjadi pada kulit dan
tulang, antara tendon dan tulang antara otot. Bursae bertindak sebagai
penampang antara bagian yang bergerak sepaerti pada olecranon bursae, terletak
h. Persendian
22
Pergerakan tidak akan mungkin terjadi bila kelenturan dalam rangka tulang tidak
dilakukan.
C. Etiologi
Faktor penyebab Reumatik yakni faktor usia, jenis kelamin, serta faktor
Wanita lebih rawan terkena Reumatik dibandingkan pria, dengan faktor resiko
60%. Reumatik yang terjadi pada orang dalam masa usia produktif disebabkan
karena peradangan. Peradangan ini bisa karena asam urat atau sebab-sebab lain. Hal
ini disebabkan karena hasil dari metabolisme purin yang tertimbun di persendian
a. Keluhan sakit bahkan kadang disertai bengkak pada persendian, terutama sendi
penumpu berat badan seperti sendi panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
23
b. Keluhan morning stiffness atau kaku pagi hari saat bangun tidur, disertai nyeri
sendi dan bengkak yang membaik apabila sendi diistirahatkan, dan nyeri ini
c. Bengkak dan nyeri, umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada
d. Atralgia yaitu gejala yang ditemukan pada sendi, berupa pegal linu Pada tahap yang
d. Kelemahan
e. Depresi
Gejala Extraartikular :
a. pada jantung :
Pericarditis
Myocarditis
b. pada mata :
Keratokonjungtivitis
24
Scleritis
E. Patofisiologi
Cidera mikro vascular dan jumlah sel yang membatasi dinding sinovium
merupakan lesi paling dini pada sinovisis remotoid. Sifat trauma yang
25
F. Pathway
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak,
b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
26
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas
G. Komplikasi
paling ditakuti dari penyakit Reumatik adalah akan menimbulkan kecacatan baik
ringan seperti kerusakan sendi maupun berat seperti kelumpuhan. Hal ini mungkin
seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta Resiko tinggi
H. Penatalaksanaan Reumatik
a. Terapi Medis
27
Obat golongan ini dapat menekan prostaglandin yang menjadi
b). Celecoxib adalah obat yang lebih spesifik dan memiliki efek samping yang
c). Golongan obat kortikosteroid digunakan sebagai obat anti peradangan. Obat
ini menekan sistem kekebalan tubuh sehingga reaksi radang pada Reumatik
berkurang.
b. Senam Reumatik
tambahanbagi penderita Reumatik dalam fase tenang. Terapi senam ini adalah
program olah raga ringan yang terdiri dari beberapa tahapan seperti pemanasan,
latihan inti satu (low impact untuk menguatkan kerja jantung dan paru-paru),
latihan inti dua (latihan dasar pencegahan dan terapi Reumatik), dan
mengurangi gejala kekakuan sendi dan nyeri pada Reumatik (Ika puspitasari,
2006 : 40).
c. Terapi Pemijatan
Terapi ini sering di pilih oleh sebagian besar orang untuk menghilangkan
rasa pegal dan linu yang juga dapat melancarkan peredaran darah. Sebenarnya
manfaat pemijatan bukan hanya itu, pemijatan juga berfungsi untuk mengobati
28
Reumatik. Jenis pemijatan yang dapat digunakan untuk mengobati Reumatik
adalah jenis chiropractic. Jenis terapi pemijatan ini menggunakan teknik terapi
jasmani yaitu perpaduan antara gerakan pijat spesifik, massage, dan jenis
gerakan pijat yang dapat mengatasi masalah tulang dan syaraf (Ika puspitasari,
2006 : 40).
I. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. pengkajian psikososial dan spiritual
1) Psikososial
jawaban “ya”.
Pertanyaan tahap 2
a) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
29
b) Ada masalah atau banyak pikiran ?
c) Spiritual
Kaji agama, kegiatan tentang kematian, harapan- harapan klien dan lain-lain.
1) Katz Indeks
b) Mandiri, semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas mandiri.
c) Mandiri kecuali mandi dan satu lagi funsi yang lain mandi, berpakaian.
Tabel 2.1
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
30
1 Makan 5 10 Frekuensi :
Jenis :
2 Minum 5 10 Frekuensi :
Jenis :
3 Berpindah dari kursi roda 5-10 15
ke tempat tidur/sebaliknya
4 Personel toilet cuci muka, 0 5 Frekuensi
nyisir rambut, gosok gigi
5 Keluar masuk toilet (cuci 5 10
baju, menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan dipermukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Memakai pakaian 5 10
10 Control bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :
Konsistensi:
11 Control bloder (BAK) 5 10 Frekuensi :
Warna :
12 Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi :
Jenis :
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Frekuensi :
waktu luang Jenis :
Sumber : Wahyudin Nugroho (2000 : 23)
Keterangan :
a) 130 : Mandiri
b) 65-125 : Ketergantungan sebagian
c) 60 : Ketergantungan total
b. Pengkajian status mental gerontik
Questioner (SPSMQ)
Instruksi
31
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan cacat semua jawaban. Catat
Tabel 2.2
Score total =
Keterangan :
Interpretasi hasil
32
2) Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan sistem Mini Mental
a. Orientasi d. kalkulasi
c. Perhatian f. bahasa
Tabel 2.3
33
5 Bahasa 9 Tunjukan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien :
(misal jam tangan)
(misal pensil)
Minta klien mengatakan kata berikut “tak
ada jika dan atau tetapi” bila bener, niai 1
point.
Pertnyaan benar 2 buah : tak ada,
tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan anda lipat dua
dan taruh di lantai”.
Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua
Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk, hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1
point)
“Tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
Total Nilai
Sumber : Tinneti, ME, dan Ginter, SF, 1998 : 16
Keterangan :
Interpretasi Hasil :
c. Pengkajian keseimbangan untuk klien lansia (Tinneti, ME, dan Ginter, SF, 1998 :
16)
34
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari
kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, atau diberi nilai 1
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu,
menyentuh sisi-sisinya.
35
d) Mata tertutup
untuk keseimbangan).
e) Perputaran leher
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan.
g) Membungkuk
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau diberi nilai 1
36
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
e) Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien) Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
f) Berbalik
Intervensi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien dan dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
2. Diagnosa Keperawatan
37
a. Nyeri b.d agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/
proses inflamasi, destruksi sendi.
Data : Dapat dibuktikan oleh : Keluhan nyeri, ketidaknyamanan, kelelahan,
berfokus pada diri sendiri, Perilaku distraksi/ respons autonomic, perilaku yang
38
beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, dapat disembuhkan
air mandi, dan sebagainya
Berikan masase yang lembut meningkatkan relaksasi/ mengurangi nyeri
Dorong penggunaan teknik manajemen stres, Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa
misalnya relaksasi progresif,sentuhan kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan
terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman koping)Libatkan dalam aktivitas hiburan yang
imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian sesuai untuk situasi individu. (R/ Memfokuskan
napas kembali perhatian, memberikan stimulasi, dan
meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan
sehat
Beri obat sebelum aktivitas/ latihan yang Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan
direncanakan sesuai petunjuk otot/ spasme, memudahkan untuk ikut serta
dalam terapi
Berikan kompres dingin jika dibutuhkan Rasa dingin dapat menghilangkan nyeri dan
bengkak selama periode akut
Kolaborasi
Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis: sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan
asetil salisilat dalam mengurangi kekakuan dan meningkatkan
mobilitas
untuk dengan sendiri bergerak dalam lingkungan fisik. Membatasi rentang gerak,
( tahap lanjut ).
meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau kompensasi bagian tubuh,
39
TINDAKAN /INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
inflamasi/ rasa sakit pada sendi perkembangan/ resolusi dari peoses inflamasi
Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika Istirahat sistemik dianjurkan selama
diperlukan jadwal aktivitas untuk eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit
memberikan periode istirahat yang terus yang penting untuk mencegah kelelahan
menerus dan tidur malam hari yang tidak mempertahankan kekuatan
terganmggu
Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, Mempertahankan/ meningkatkan fungsi
demikiqan juga latihan resistif dan isometris sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
jika memungkinkan Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan
kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang
berlebihan dapat merusak sendi
Ubah posisi dengan sering dengan jumlah Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
personel cukup. Demonstrasikan/ bantu meningkatkan sirkulasi. Mempermudah
tehnik pemindahan dan penggunaan bantuan perawatan diri dan kemandirian pasien.
mobilitas, mis, trapeze Tehnik pemindahan yang tepat dapat
mencegah robekan abrasi kulit
Posisikan dengan bantal, kantung pasir, Meningkatkan stabilitas ( mengurangi resiko
gulungan trokanter, bebat, brace cidera ) dan memerptahankan posisi sendi
yang diperlukan dan kesejajaran tubuh,
mengurangi kontraktor
Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher Mencegah fleksi leher
Dorong pasien mempertahankan postur tegak Memaksimalkan fungsi sendi dan
dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan mempertahankan mobilitas
Berikan lingkungan yang aman, misalnya Menghindari cidera akibat kecelakaan/ jatuh
menaikkan kursi, menggunakan pegangan
tangga pada toilet, penggunaan kursi roda
Kolaborasi
konsul dengan fisoterapi Berguna dalam memformulasikan program
latihan/ aktivitas yang berdasarkan pada
kebutuhan individual dan dalam
mengidentifikasikan alat
Berikan matras busa/ pengubah tekanan Menurunkan tekanan pada jaringan yang
mudah pecah untuk mengurangi risiko
imobilitas
berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid) Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem
inflamasi akut
40
Dapat dibuktikan oleh : Perubahan fungsi dari bagian-bagian yang sakit. Bicara
negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa lalu, dan penampilan.,
Perubahan pada gaya hidup/ kemapuan fisik untuk melanjutkan peran, kehilangan
Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan Dapat menunjukkan emosional ataupun metode
menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan koping maladaptive, membutuhkan intervensi lebih
lanjut
Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu Membantu pasien untuk mempertahankan kontrol
pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang diri, yang dapat meningkatkan perasaan harga diri
41
dapat membantu koping
Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong
dan membuat jadwal aktivitas kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam
terapi
Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan Mempertahankan penampilan yang dapat
meningkatkan citra diri
Berikan bantuan positif bila perlu Memungkinkan pasien untuk merasa senang
terhadap dirinya sendiri. Menguatkan perilaku
positif. Meningkatkan rasa percaya diri
Kolaboratif
Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkan
spesialis psikiatri, psikolog dukungan selama berhadapan dengan proses jangka
panjang/ ketidakmampuan
Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi
ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan hebat sampai pasien mengembangkan kemapuan
koping yang lebih efektif
42
Pertakhankan mobilitas, kontrol terhadap Mendukung kemandirian fisik/emosional
nyeri dan program latihan
Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam Menyiapkan untuk meningkatkan
perawatan diri. Identifikasi /rencana untuk kemandirian, yang akan meningkatkan harga
modifikasi lingkungan diri
Kolaboratif
Konsul dengan ahli terapi okupasi Berguna untuk menentukan alat bantu untuk
memenuhi kebutuhan individual. Mis;
memasang kancing, menggunakan alat bantu
memakai sepatu, menggantungkan pegangan
untuk mandi pancuran
Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum Mengidentifikasi masalah-masalah yang
pemulangan dengan evaluasi setelahnya mungkin dihadapi karena tingkat kemampuan
aktual
atur konsul dengan lembaga lainnya, mis: Mungkin membutuhkan berbagai bantuan
pelayanan perawatan rumah, ahli nutrisi tambahan untuk persiapan situasi di rumah
informasi.
konsep. Tidak tepat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.
diri, termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau
pembatasan aktivitas.
43
Diskusikan kebiasaan pasien dalam kontrol penyakit adalah untuk menekan
penatalaksanaan proses sakit melalui inflamasi sendiri/ jaringan lain untuk
diet,obat-obatan, dan program diet seimbang, mempertahankan fungsi sendi dan mencegah
latihan dan istirahat deformitas
Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas Memberikan struktur dan mengurangi
terintegrasi yang realistis,istirahat, perawatan ansietas pada waktu menangani proses
pribadi, pemberian obat-obatan, terapi fisik, penyakit kronis kompleks
dan manajemen stres
Anjurkan mencerna obat-obatan dengan Membatasi irigasi gaster, pengurangan nyeri
makanan, susu, atau antasida pada waktu pada HS akan meningkatkan tidur dan
tidur m,engurangi kekakuan di pagi hari
Identifikasi efek samping obat-obatan yang Memperpanjang dan memaksimalkan dosis
merugikan, mis: tinitus, perdarahan aspirin dapat mengakibatkan takar lajak.
gastrointestinal, dan ruam purpuruik Tinitus umumnya mengindikasikan kadar
terapeutik darah yang tinggi
Tekankan pentingnya membaca label produk Banyak produk mengandung salisilat
dan mengurangi penggunaan obat-obat yang tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko
dijual bebas tanpa persetujuan dokter takar layak obat/ efek samping yang
berbahaya
Tinjau pentingnya diet yang seimbang Meningkatkan perasaan sehat umum dan
dengan makanan yang banyak mengandung perbaikan jaringan
vitamin, protein dan zat besi
Dorong pasien obesitas untuk menurunkan Pengurangan berat badan akan mengurangi
berat badan dan berikan informasi penurunan tekanan pada sendi, terutama pinggul, lutut,
berat badan sesuai kebutuhan pergelangan kaki, telapak kaki
Berikan informasi mengenai alat bantu Mengurangi paksaan untuk menggunakan
sendi dan memungkinkan individu untuk ikut
serta secara lebih nyaman dalam aktivitas
yang dibutuhkan
Diskusikan tekinik menghemat energi, mis: Mencegah kepenatan, memberikan
duduk daripada berdiri untuk mempersiapkan kemudahan perawatan diri, dan kemandirian
makanan dan mandi
Dorong mempertahankan posisi tubuh yang mekanika tubuh yang baik harus menjadi
benar baik pada sat istirahat maupun pada bagian dari gaya hidup pasien untuk
waktu melakukan aktivitas, misalnya mengurangi tekanan sendi dan nyeri
menjaga agar sendi tetap meregang , tidak
fleksi, menggunakan bebat untuk periode
yang ditentukan, menempatkan tangan dekat
pada pusat tubuh selama menggunakan, dan
bergeser daripada mengangkat benda jika
memungkinkan
Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit mengurangi resiko iritasi/ kerusakan kulit
dan perawatan kulit lainnya dibawah bebat,
gips, alat penyokong. Tunjukkan pemberian
bantalan yang tepat
44
Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan/ Terapi obat obatan membutuhkan pengkajian/
pemeriksaan laboratorium, mis: LED, Kadar perbaikan yang terus menerus untuk
salisilat, PT. menjamin efek optimal dan mencegah takar
lajak, efek samping yang berbahaya
Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan Informasi mengenai posisi-posisi yang
berbeda dan tehnik atau pilihan lain untuk
pemenuhan seksual mungkin dapat
meningkatkan hubungan pribadi dan perasaan
harga diri/ percaya diri
Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: bantuan/ dukungan dari oranmg lain untuk
yayasan arthritis (bila ada). meningkatkan pemulihan maksimal
3. Implementasi
a. Independen
dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dari instruksi dari dokter atau
b. Interdependen
c. Dependen
45
Asuhan keperawatan dependen berhubungan dengan pelaksanaan
4. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
intervensi tersebut.
b. Evaluasi hasil
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Hartono., 2001., Upaya-upaya Hidup Sehat Sampai Tua, Depot Informasi Obat, Jakarta.
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita/asp?id=2003111205501906
http://www.idionline.org/arsip/list_makalah.php?offset=90
Bustan (2000). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA
sumber : http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/konsep-lanjut-usia.html
48