Abstract
This article aimed to discuss the meaning of conception of the doomsday in the Qur‟an. The meaning of conception
of the doomsday based on the Qur‟an was discussed through cognitive semantic approach. Through the cognitive
semantic approach, the author explained the conception of the metaphore meaning which was used to discribe the
doomsday in the Qur‟an. Furthermore, on this article the concept of metaphore expressions meaning was defined by
charting the result of the Source Domain (su) to the Target Domain (sr) mapping process. Refferential technique was
used in order to show and compare the refference which has been contained in the source and target domain of the
doomsday metaphore analysis. The conception of state, time, movement, and alteration meaning was the result of
the mapping (su) to (sr) of the metaphore expressions which explained the doomsday in the Qur‟an. The result of
meaning conception by the doomsday metaphore is aimed in order to explain the conception of abstract doomsday
Keywords:
concept,doomsday, meaning, metaphor, Qur‟an.
__________________________
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk membahas konsepsi makna hari kiamat dalam Alquran. Pada artikel ini konsepsi makna
hari kiamat dibahas melalui pendekatan semantik kognitif. Melalui pendekatan semantik kognitif konsepsi makna
metafora yang digunakan untuk mendeskripsikan hari kiamat di dalam Alquran dirumuskan dengan memetakan
makna hasil proses pemetaan ranah sumber (Su) ke ranah sasaran (Sr). Untuk menunjukkan dan membandingkan
referen yang terdapat dalam ranah sumber dan ranah sasaran metafora hari kiamat yang dianalisis digunakan teknik
refrensial. Dari pemetaan (Su) ke (Sr) pada ungkapan-ungkapan metaforis yang menunjukkan hari kiamat dalam
Alquran dihasilkan konsepsi makna keadaan, waktu, gerakan, dan perubahan.. Konsepsi makna yang dihasilkan dari
metafora hari kiamat tersebut bertujuan untuk menjelaskan konsep hari kiamat yang abstrak.
Keywords :
hari kiamat, konsepsi, makna, metafora, Qur‟an.
__________________________
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 119
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
memiliki banyak nama dan memiliki banyak Sebagai sebuah peristiwa yang abstrak, hari
sifat dalam bahasa Arab dianggap sebagai kiamat tentu membutuhkan penjelasan yang
sesuatu yang mulia dan besar.2 Selain dapat menyentuh daya fikir manusia. Adanya
menunjukkan besarnya peristiwa hari kiamat, ungkapan-ungkapan metaforis yang
keberagaman diksi yang digunakan untuk mendeskripsikan hari kiamat di dalam
menerangkan hari kiamat di dalam Alquran Alqurandapat dipandang sebagai upaya untuk
juga menunjukkan konseptualisasi yang memberikan penjelasan yang tuntas mengenai
kompleks. Konseptualisasi tersebut tampak keabstrakkan hari kiamat.
pada penggunaan metafora sebagai gaya Penelitian mengenai hari kiamat sejatinya
bahasa yang dipilih untuk menerangkan hari telah dilakukan dengan banyak pendekatan
kiamat. oleh beberapa peneleti lain. Di antaranya
Penggunaanu ngkapan metaforis pada seperti apa yang telah dilakukan oleh
dasarnya merupakan bagian dari eksternalisasi Amaliyah3,Mahliatussikah4, dan Arifin5.
konsepyang biasa digunakan penulis atau Amaliah menyebutknan bahwasannya
penutur untuk memberikan efek tertentu peristiwa hari kiamat terdiri dari peristiwa-
terhadap pembaca atau mitra tutur. Ungkapan peristiwa kecil, peristiwa-peristiwa besar,
metaforis secara pasti telah menekan jumlah kiamat universal dan kebangkitan. Hari kiamat
tuturan menjadi lebih sedikit. Hal tersebut juga memiliki pesan moral yaitu mengubah
disebabkan oleh kandungan ungkapan pandangan hidup dunia materialistik menjadi
metaforis yang membawa banyak fungsi. seimbang antara dunia dan akhirat,
Penggunaan metafora yang berkaitan dengan mendorong manusia beraktifitas positif,
penggunaan bahasa setidaknya akan membawa menumbuh-kembangkan rasa tanggung jawab,
beberapa fungsi yang meliputi fungsi dan pembenahan diri seawal mungkin.
informasi, fungsi ekpresi, fungsi direktif dan Mahliatussikah menyebutkan bahwasannya
fungsi fatik.Dengan adanya fungsi-fungsi gaya bahasa perbandingan dalam Alquran
tersebut ungkapan metaforis banyak tentang hari kiamat terdiri dari simile,
digunakan sebagai media persuasif pada metafora dan personifikasi.Adapun Arifin
berbagai kepentingan. menyebutkan bahwasannya penggunaan gaya
Di dalam Alquran, ungkapan-ungkapan bahasa perbandingan (tasybih) dalam
metaforis digunakan sebagai hujjah atau dalil ungkapan hari kiamat, yaitu diumpamakan
yang menjelaskan kemukjizatan Alquran. dengan kelkatu, gunung dan bulu. Pada artikel
Keserasian bunyi, pilihan diksi, keselarasan di ini konseptualisasi hari kiamat di dalam
antara bentuk dan makna, serta penggunaan Alquran akan dibahas melalui pendekatan
gaya bahasa telah disepakati sebagai semantik kognitif. Melalui pendekatan
kemukjizatan Alquran dari segi kebahasaan semantik kognitif penulis akan menjelaskan
(I‟ja>zu al-lughawi).Selain itu, penggunaan konsepsi makna metafora yang digunakan
metafora dimaksudkan untuk memberikan untuk mendeskripsikan hari kiamat di dalam
pandangan atau konsep yang tidak dapat Alquran. Selanjutnya, pada artikel ini kosepsi
dijelaskan melalui penjelasan leksikal. makna ungkapan-ungkapan metaforis tersebut
3
Efa IdaAmaliyah, “Pesan Moral Kiamat Presfektif
berkumpul ), yaum aqim (hari yang Mandul) Yaumul Alquran,” Heurmenetik 7, no. 2 (2013): 297–314.
4
Hisab (hari perhitungan), Yaumul Wa‟id (hari yang Hanik Mahliastussikah, “Penggunaan Gaya
dijanjikan), Yaumul Khulud (Kekal), Yaumul Khuruj Bahasa Perbandingan dalam Ayat-Ayat Alquran
(hari dikeluarkan dari kubur). Al-Waqi‟ah, Al Haqqah tentang Kiamat,” Jurnal Bahasa dan Seni 32, no. 2
(yang pasti), Ath Thammatul Kubra (bencana besar), (2004): 175–89.
5
Ash-Shakhkhah (teriakan), Al-Azifah (suatu yang dekat) Al-ali Ahmad ElSharif, Ali, dan Mohamad Sayel
dan Al-Qari‟ah (ketukan keras) Alzyoud, “The Functions and Linguistic Analysis Of
2
Umar Sulaiman Alsyaqar, Al-Qiy>mah Al-Kubra Metaphor in The Holy Qur‟an,” European Scientific
(Kuwait: Da>r Nafis, 1990), 45–47. Journal 12, no. 4 (2016): 153–69.
120 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
dirumuskan dengan memetakan makna hasil ayat 89 dan 111, AliImran ayat 106, „Abasa
proses pemetaan ranah sumber (Su) ke ranah ayat 34 dan 36, dan Luqman ayat
sasaran (Sr). Penulisan artikel ini tidak 33.Selanjutnya data diklasifikasikan
terlepas dari tujuan utama pengkajian metafora berdasarkan indikator-indikator penentu yang
dalam Alquransebagaimana yang dijelaskan secara teoretis mengarah pada konsepsi makna
oleh al-Ali6 yaitu menginterpretasikan makna tertentu. Adapun metode dan teknik yang
Alquran. digunakan dalam menganalisis data digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian metode padan dengan teknik referensial.
ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Teknik referensial pada artikel ini digunakan
Deskripsi bermanfaat untuk mengambarkan untuk menunjukkan dan membandingkan
ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat referen yang terdapat dalam ranah sumber dan
alamiah itu sendiri.7 Untuk menjaring data ranah sasaran metafora hari kiamat yang
metode yang digunakan dalam penelitian ini dianalisis. Dengan menggunakan teknik
adalah metode simak dengan teknik sadap referensial data yang telah diklasifikasikan
sebagai teknik dasar dan teknik catat sebagai dianalisis melalui dua proses. Pertama, data
teknik lanjutan.Pada penelitian ini teknik catat ditafsirkan melalui dua analis makna yaitu,
dilaksanakan dengan cara pencatatan semua makna leksikal dan makna konseptual. Kedua,
ayat Alquran yang mengandung metafora hari data dianalisis dengan mempertimbangkan
kiamat. Data tersebut berjumlah 97 ayat yang konteks penggunaannya. Pada proses ini
tersebar dalam 49 surat, yaitu surat al-Fatihah dipetakan hubungan langsung penggunaan
ayat 4, al-Hijr ayat 35, 36 dan 38, as-Syu‟ara metafora yang berhubungan dengan konsep
ayat 82, 135 dan 187, as-Shafat ayat 20 dan yang telah terkognisi dalam pikiran manusia.
21, Shad ayat 78, 79 dan 81, Adzariyat ayat Dari proses inilah diperoleh konsepsi-konsepsi
12, al-Waqiah ayat 50 dan 56, al-Mudatsir makna yang dikandung oleh metafora hari
ayat 46, al-Infithar ayat 15, 17 dan 18, ad- kiamat.
Dukhan ayat 40, al-Mursalat ayat 14 dan 38,
an-Naba ayat 17 dan 39, Arrum ayat 12, 14, 55 B. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan 56, as-Sajdah ayat 29, Ghafir ayat 18, 15, Linguistik kognitif merupakan kajian
32, 52, dan 46, Maryam ayat 39, as-Syura ayat kebahasaan yang relatif baru. Kajian ini
7, 47 dan 88, Qhaf ayat 20, 34, 42, 41 dan 44, muncul pada akhir 1970.8 Linguistik kognitif
at-Taghabun ayat 9, al-Baqarah ayat 177, at- termasuk kajian modern dari pemikiran
Taubah ayat 29 dan 45, an-Nur ayat 2, 24 dan linguistik dan praktiknya, fokus pada
37, al-Ankabut ayat 36 dan 55, al-Ahzab ayat hubungan bahasa, pikiran dan pengalaman
21, Yunus ayat 15 dan 45, az-Zumar ayat 13, sosio-fisika. Analisis bahasa tidak lepas dari
Al-Ahqaf ayat 21, 34 dan 35, al-Muthaffifin cara berpikir penuturnya. Linguistik kognitif
ayat 5, Hud ayat 3, 26, 84 dan 103, al-Hajj fokus pada dua pendekatan. Pertama linguistik
ayat 2 dan 55, az-Zukhruf ayat 65, al-Insan kognitif mengkaji properti formal pada
ayat 7. 10 dan 27, al-Mu‟min ayat 100, al- bahasa dari perspektif konseptual untuk
Furqan ayat 17, 22, 27 dan 45, al-Qashas ayat mencari fungsi struktur gramatikal dalam
62, 65 dan 74, Fusshilat ayat 47, al-Jatsiyah merepresentasikan struktur konseptual, karena
ayat 27, Ibrahim ayat 3, 41, 42 dan ayat 48, struktur konsep berada dalam pikiran yang
Thaha ayat 102, an-Naziat ayat 6, al-Anbiya dapat dilihat dalam bentuk struktur
ayat 104, al-Qalam ayat 42, al-Muzammil ayat gramatikal. Kedua, linguistik kognitif
17, at-Thur ayat 9, al-Isra ayat 17, an-Nahl bertujuan menghubungkan penemuan dari
penelitian kognitif dengan struktur kognitif
yang fokus pada pendekatan psikologi. Hal itu
6
Al-ali Ahmad ElSharif, Ali, dan Mohamad Sayel
Alzyoud.
7 8
T. Fatimah Djajasudarma, Semantik 1 2012 Prayuda, Linguistik Kognitif (Yogyakarta: Diandra
(Bandung: Refika Aditamu, 2012), 14. Pustaka Indonesia, 2015), 22.
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 121
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
untuk mencari tingkah fenomena konseptual di Metafora sebenarnya sudah menyatu dalam
dalam bahasa tentang struktur psikologi dan bahasa sehari-hari sehingga perbedaan bahasa
untuk membantu memahami secara detail metafora dengan bahasa literal tidaklah
bagaimana bahasa menggambarkan konsep. relevan. Metafora itu dianggap sebagai sebuah
Analisis linguistik kognitif pada dasarnya keumuman atau hal biasa. Makna yang
berasal dari data bahasa empirik. Teori ini muncul dari metafora tersebut dianggap
berasal dari penelitian induktif yang dilakukan sebagai konvensi yang telah disetujui
Lakoff9 yang kemudian menghasilkan teori masyarakat13. Menurut Lakoff dan
metafora konseptual. Konsep adalah satuan Johnson14yang dipertegas oleh Konwles and
pengetahuan yang sentral pada kategorisasi Rosamud15 dan Kovecses16, metafora
dan konseptualisasi. Pada prinsipnya aktivitas konseptual memiliki tiga komponen, yaitu
manusia berfikir, berbicara atau menuliskan sebagai berikut :
suatu ide adalah aktifitas 1. Ranah Sumber (Source Domain)
mengonseptualisasikan sesuatu.10 Ranah ini bersifat konkret. Ranah sumber
Konseptualisasi berarti pengonsepan atau (source domain) terdiri dari sekumpulan
proses penggunaan akal untuk memahami entitas, atribut, atau proses yang terhubung
sesuatu. Arimi menambahkan bahwa secara harfiah, dan secara semantik terhubung
konseptualisasi merupakan proses penataan dan tersimpan dalam pikiran. Hal-hal itu
informasi baik secara sederhana maupun diungkapkan melalui seperangkat kata atau
kompleks. Konseptualisasi juga bisa dikatakan ungkapan yang dianggap terhimpun dalam
sebagai proses kognitif.11 kelompok-kelompok yang serupa yang sering
Wilayah kajian metafora yang menurut disebut linguis sebagai kelompok leksikal
pandangan klasik cenderung mengacu pada (lexical sets) atau bidang-bidang leksikal
ungkapan figuratif mulai berubah setelah (lexical fields). Dalam pandangan klasik ranah
munculnya teori konseptual Lakoff dan ini disebut sebagai wahana atau vechile.
Johnson pada tahun 1980 dalam bukunya 2. Ranah Sasaran (Target Domain)
Metaphors We Live By. Dalam bukunya Ranah sasaran (target domain) cenderung
tersebut, mereka menegaskan bahwa metafora bersifat lebih abstrak dan mengikuti struktur
merupakan pemetaan, pengalihan atau transfer yang dimiliki ranah sumber melalui pemetaan.
dari suatu bentuk ke bentuk yang lain Pemetaan inilah yang disebut metafora
(pandangan ini sejalan dengan Aristoteles), konseptual. Oleh karena itu, entitas, atribut,
tetapi tidak hanya tampak pada bentuk kata- dan proses dalam ranah sasaran diyakini
kata yang diciptakan melainkan ada dalam berhubungan satu sama lain seperti pola yang
konsep argumen yang merupakan sistem dipetakan dari hubungan entitas, atribut dan
konseptual cara berpikir manusia. Metafora proses dalam ranah sumber. Pada tataran
tidak hanya menampakkan bentuk kebahasaan, bahasa, seluruh entitas, atribut, dan proses
tetapi juga menampakkan perilaku dan pikiran dalam ranah sasaran dileksikalkan melalui
penuturnya.“metaphors are pervasive in our kata-kata dan ungkapan dari ranah sumber.
ordinary everyday way of thinking, speaking, Dalam pandangan klasik ranah ini disebut
and acting.”12 sebagai tenor.
13
Jhon I. Saeed, Semantics (Oxford: Blackwell
9
George Lakoffand dan Mark Jhonson, Methaphors Publisher Ltd, 2002), 17.
14
We Live By (Chicago: The University of Chicago Press, George Lakoffand dan Mark Jhonson,
1980), 76. Methaphors We Live By, 80.
10 15
Sail alArimi., Linguistilk Kognitif (Yogyakarta Murray Konwles dan MoonRosamund,
2015: A. Com. Press, 2015), 83. Introducing Metaphor (London and New York.:
11
Prayuda, Linguistik Kognitif, 23. Routledge, 2006).
12 16
George Lakoffand dan Mark Jhonson, Zoltan Kovesces, Metaphor: A Pratical
Methaphors We Live By, 76. Introduction, t.t., 91.
122 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 123
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
yanfa‟u ma>lun wa la> banu>n/ „hari harta dan ayat 27 memetakan konsepsi keadaan dari
anak-anak tidak berguna‟, dan يوما ثقيال ranah sumber yang berhubungan dengan
/yauman tsaqîla/ „hari yang berat‟. situasi sulit akibat besarnya tekanan fisik dan
Metafora يوم عقيم/yaumun „aqîm/ yang psikologis. Tekanan yang bersifat lahiriyah
terdapat dalam Alquran surat al-Hajj ayat 55 dan batiniyah yang dimaksud merupakan
memetakan konsepsi keadaan dari ranah sebuah hal yang berat dan cenderung dihindari
sumber yang berhubungan dengan sifat oleh manusia. Keadaan tersebut pada ranah
penyakit yang tidak dapat diobati. Sebagai sasaran dipetakan sebagai hari yang sulit dan
sebuah penyakit mandul atau kemandulan melelahkan yang ingin dihindari oleh
merupakan hal yang mengerikan dan tidak manusia.
dinginkan. Keadaan ini kemudian dipetakan Metafora يوما ثقيال/ yauman tsaqîla>/
pada ranah sasaran kondisi hari yang menggambarkan beratnya beban yang akan
mengerikan yang menyerupai dipikul manusia pada hari kiamat. Manusia
kemandulan.Metafora يوم عقيم/yaumun „aqîm/ dihadapkan pada situasi yang melelahkan
menggambarkan peristiwa hari kiamat sebagai secara fisik dan psikologis yang diakibatkan
sebuah peristiwa atau kejadian yang tidak oleh kejadian-kejadian yang sebelumnya tidak
diinginkan oleh manusia. Dengan pernah diperkirakan oleh akalnya.
memanfaatkan pengalaman berfikir manusia Pemetaan (Su) ke (Sr) yang menghasilkan
mengenai penyakit mandul metafora ini juga konsepsi maknakeadaan dapat dilihat pada
bertujuan untuk memberikan peringatan tabel berikut.
kepada manusia. Target Wilayah Mapping
Selanjutnya, metafora يوم ال ينفع مال وال بنون Target Source Domain
(pemetaan)
/yauma la> yanfa‟u ma>lun wa la> banu>n/ yang Domain (ranah sumber)
terdapat dalam Alquran surat as-Syu‟ara ayat (ranah
88 memetakan konsepsi keadaan dari ranah sasaran)
sumber yang berhubungan dengan materi.
/yaumun /„aqîm/
Pada dasarnya baik harta ataupun anak yang
„aqîm/ „hari „mandul‟
terdapat pada metafora tersebut berfungsi yang
sebagai penanda status sosial. Keduanya dapat mandul‟
dimanfaatkan sebagai alat untuk mendongkrak يوم ال ينفع ال ينفع مال وال Hari
status sosial seseorang. Dua hal yang menjadi مال وال بنون / la> yanfa’u بنون pertanggungjawaban
simbol kemapanan seseorang tersebut pada / yauma ma>lun wa la> yang melepaskan
la> yanfa’u banu>n/ semua unsur
metafora يوم ال ينفع مال وال بنون/yauma la> yanfa‟u
ma>lun wa la> ‘harta dan material selama
ma>lun wa la> banu>n/ disebutkan akan hilang banu>n/ ‘hari anak-anak hidup di dunia
fungsinya. Hilangnya fungsi dan harta dan tidak berguna’
kebermanfaatan dari dua hal tersebut anak-anak
merupakan anomali yang tidak diinginkan tidak
oleh setiap manusia. Keadaan tersebut pada berguna’
ranah sasaran dipetakan sebagai kondisi yang يوما ثقيال ثقيال Keadaan fisik dan
/ tsaqîla>/ psikis yang berat
tidak diinginkan yang menyerupai hilangnya
/yauman ‘berat’ dialami oleh
manfaat atau fungsi dari harta dan anak. tsaqîla>/ manusia pada hari
Metafora يوم ال ينفع مال وال بنون/yauma la> ‘hari kiamat
yanfa‟u ma>lun wa la> banu>n/ menunjukkan yang berat’
sebuah konsepsi mengenai lemahnya manusia Tabel 1 Konsepsi Makna Keadaan
pada saat hari kiamat terjadi. Dua aspek yang b. Konsepsi Makna Waktu
menjadi simbol kekuatan manusia yaitu, harta Berdasarkan teori relativitas, waktu
dan anak tidak akan berguna. berhubungan erat dengan masa dan kecepatan.
Adapun metafora يوما ثقيال/yauman tsaqîla>/ Sifat waktu yang relatif tampak dari adanya
yang terdapat dalam Alquran surat al-Insan perubahan progresif yang berorientasi pada
124 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
masa depan. Selain itu, waktu juga merujuk يوم يقوم الحسابyauma yaqu>mu alhisa>b/
pada seluruh rangkaian peristiwa, proses, atau dipetakan sebagai waktu terjadinya hisab atau
perbuatan berlangsung.Dimensi waktu yang perhitungan amal baik dan buruk. Metafora ini
dimaksud dalam konsepsi makna waktu pada menjelaskan waktu terjadi salah satu peristiwa
artikel ini tidak berkaitan dengan penzamanan yang menjadi rangkaian peristiwa besar hari
atau periodisasi. Konsepsi makna waktu kiamat.
dihasilkan dengan menelaah leksikal ujaran Adapun metafora اليوم األخر/alyaum ala>khir/
yang mengandung unsur-unsur kewaktuan. memetakan konsepsi waktu pada ranah
Indikator kewaktuan yang muncul sumber yang menyatakan tempo dan tengat
padaleksikal selanjutnya dijadikan acuan yang menjadi kesempatan terakhir bagi
untuk menentukan metafora yang manusia. Konsepsi waktu ini kemudian
menunjukkan makna waktu.20 dipetakan pada ranah sasaran sebagai hari
Pemetaan metafora hari kiamat yang terakhir yang akan dialami oleh manusia.
memanfaatkan konsepsi waktu diwakili oleh Metafora اليوم األخر/al yaum al a>khir/
metafora يوم االزفة/yaumu alazifat/ „hari yang menjelaskan bahwa tidak akan ada hari lain
dekat‟, يوم تقوم الحساب/yauma taqu>mu alhisa>b/ setelah hari kiamat. Hal ini juga menjelaskan
„hari penghisaban‟, dan اليوم األخر/ alyaum bahwa eksistensi manusia di dunia telah habis.
ala>khir/ „hari akhir‟. Pemetaan (Su) ke (Sr) yang menghasilkan
Metafora يوم االزفة/yaumu alazifat/ yang konsepsi maknakeadaan dapat dilihat pada
terdapat dalam Alquran surat Ghafir ayat 18 tabel berikut.
memetakan konsepsi waktu dari ranah sumber Target Wilayah Pemetaan
yang menyatakan sesuatu yang dekat. Kata Target Source
(Mapping)
alazifat„yang dekat‟ menjelaskan kedekatan Domain Domain
waktu terjadinya sebuah peristiwa. Selain itu (ranah (ranah
kata alazifatsecara spesifik digunakan untuk sasaran) sumber)
menunjukkan sempitnya waktu di antara
waktu kejadian yang akan terjadi dengan /yaumu /alazifat/
waktu sekarang. Konsepsi waktu ini kemudian alazifat/ “yang
„hari yang dekat”
dipetakan pada ranah sasaran sebagai hari
dekat‟
yang dekat waktu terjadinya. Metafora يوم
االزفة/yaumu alazifat/ „hari yang dekat‟ tidak يوم تقوم تقوم الحساب Fenomena
memberikan informasi mengenai waktu الحساب/ taqu>mu hari kiamat
terjadinya hari kiamat. Namun, metafora / yauma alhisa>b/ adalah
tersebut menjelaskan bahwa waktu kedatangan taqu>mu sebagai
hari kiamat telah dekat. alhisa>b/ ‘penghisaban’ penghisaban
‘hari atau
Selain itu, metafora يوم يقوم الحساب/yauma penghisaban’ pembalasan
yaqu>mu alhisa>b/ dalam Alquran surat Ibrahim اليوم األخر األخر Hari
ayat 41 dan اليوم األخر/al yaum al a>khir/ dalam /alyaum /ala>khir/ terakhir pada
Alquran surat al-Baqarah ayat 177, at-Taubah ala>khir/ ‘akhir’ kehidupan
ayat 29 dan 45, an-Nur ayat 2, al-Ankabut ayat ‘hari akhir’. dunia
36 serta al-Ahzab ayat 21 juga memetakan Tabel 2 Konsepsi Makna Waktu
konsepsi makna waktu. Metafora يوم يقوم الحساب
/yauma yaqu>mu alhisa>b/ memetakan konsepsi
waktu dari ranah sumber yang menyatakan c. Konsepsi Makna Perubahan
waktu atau saat yang tertentu untuk terjadinya Perubahan pada dasarnya berkaitan erat
suatu peristiwa. Pada ranah sasaran metafora dengan proses peralihan dari satu bentuk ke
bentuk lain, dari satu tipe ke tipe lain, atau
dari satu wujud ke wujud lain. Pada konsep
perubahan setidaknya tercakup dua hal inti.
20
Andy Hadiyanto dan UmiK humairoh, 190.
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 125
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
Pertama, adanya rentang waktu pada saat Selanjutnya, konsepsi makna perubahan
proses peralihan. Kedua, adanya dua entitas juga terkandung dalam metafora يوم تبدّل األرض
berbeda yang dapat diperbandingkanakibat غير األرض/yauma yaj‟alu alwilda>na syîba/
dari adanya peralihan. Konsep makna dalam Alquran surat Ibrahim ayat 48.
perubahan mendasarkan diri pada transformasi Metafora tersebut memetakan konsepsi
yang terjadi pada sebuah entitas dan perubahan pada ranah sumber yang berkaitan
melihatnya sebagai sebuah entitas baru dan dengan penggantian alam tempat manusia
berbeda. Pada metafora konsep makna hidup dengan alam lain pada dimensi yang
perubahan tidak hanya dilihat dari sudut berbeda. Penggantian ini merepresentasikan
pandang transformatif saja. Penggunaan sebuah perubahan besar yang terjadi pada hari
metafora yang mengandung konsep makna kiamat. Perubahan itu sendiri diindikasikan
perubahan juga melibatkan penyebab dari melalui verba pasif تبدّل/tubaddalu/
perubahan yang terjadi. 2122 „digantikan.‟ Konsepsi makna perubahan ini
Pemetaan metafora hari kiamat yang kemudian dipetakan pada ranah sasaran „hari
memanfaatkan konsepsi perubahan diwakilili (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain.‟
oleh metafora يوم يجعل الولدان شيبا/yauma Penggantian dunia pada metafora يوم تبدّل
yaj‟alu alwilda>na syîba/ „hari yang األرض غير األرض/yauma yaj‟alu alwilda>na
menjadikan anak-anak beruban‟, يوم تبدّل األرض syîba/ menjelaskan salah satu perubahan yang
غير األرض/yauma tubaddalu alardhi ghaira akan terjadi di hari kiamat.
alardhi/ „hari (ketika) bumi diganti dengan Adapun metafora يوم تبيض وجوه وتسود وجوه
bumi yang lain‟, dan يوم تبيض وجوه وتسود وجوه /yauma yaj‟alu alwilda>na syîba/dalam
/yauma tabyadlu wuju>h wa taswaddu wuju>h/ Alquran surat Ali Imran ayat 106 memetakan
„hari di mana wajah menjadi putih dan konsepsi perubahan dari ranah sumber yang
menjadi hitam.‟ menyatakan perubahan pada anggota tubuh
Metafora يوم يجعل الولدان شيبا/yauma yaj‟alu manusia. Perubahan tersebut terjadi pada
alwilda>na syîba/ yang terdapat dalam Alquran wajah tiap-tiap manusia. Konsepsi perubahan
surat al-Muzammil ayat 17 memetakan tersebut dipetakan pada ranah sasaran „hari di
konsepsi perubahan dari ranah sumber yang mana wajah menjadi putih dan menjadi
menyatakan sebuah proses. Verba يجعل hitam.‟ Metafora tersebut menjelaskan
/yaj‟alu/ „menjadikan‟ pada metafora tersebut perubahan konkret yang akan dialami manusia
memiliki makna inheren proses. Hal tersebut berdasarkan amalan yang telah dilaksanakan
merupakan indikator yang menunjukkan semasa hidupnya. Segala bentuk perbuatan
makna sebuah perubahan. Konsepsi makna manusia akan memberikan dampak yang
perubahan ini kemudian dipetakan pada ranah nyata. Dampak tersebut salah satunya akan
sasaran „hari yang menjadikan anak-anak muncul saat hari kiamat terjadi.
beruban‟. Melalui konsepsi makna perubahan Pemetaan (Su) ke (Sr) yang menghasilkan
pada metafora يوم يجعل الولدان شيبا/yauma konsepsi maknakeadaan dapat dilihat pada
yaj‟alu alwilda>na syîba/ diperoleh dua tabel berikut.
gambaran mengenai hari kiamat. Pertama, d. Konsepsi Makna Perubahan
kedahsyatan hari kiamat telah membuat anak- Target Wilayah Pemetaan
anak menjadi beruban. Kedua, huru-hara Target Source
(Mapping)
kiamat mengakibatkan perubahan yang Domain Domain
signifikan pada setiap orang yang (ranah (ranah
menyaksikannya. sasaran) sumber)
21 /yaj’alu
Wiradharma dkk., “Metafora dalam Lirik Dangdut
/yauma alwilda>na
Kajian Semantik Kognitif,” Jurnal Arkhais 7, no. 1
(2016): 9. yaj’alu syîba/
alwilda>na ‘menjadikan
126 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 127
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
128 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129
Abdul Kosim, Tajudin Nur, T. Fuad Wahab Konsepsi Makna Hari Kiamat Dalam Tafsir
dan Wahya Alquran
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 119-129 129