Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


ANALISIS COMMON SIZE

Disusun oleh Kelompok 11:


Annastasya Khairunnisa 1811130176
Fiter Prayoga 1811130186

Dosen Pengampu:
Liza Citra M.E

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SOEKARNO
BENGKULU
2021 M/1442H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita


semua tetapi sedikit sekali yang kita ingat, Puji syukur kehadiran Allah SWT. atas segala
rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang berjudul “Manajemen
Keuangan Syariah”. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Liza Citra selaku dosen
mata kuliah yang “Analisis laporan Keuangan” yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho Allah SWT dan tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan teman-teman yang
membantu membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Dengan tangan terbuka kami menerima saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bengkulu, 11 JULI 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Common Size.........................................................................6
B. Tujuan , Manfaat dan Kekurangan Analisi Common Size.....................................7

C. Rumus Analisis Common Size...............................................................................7

D. Evaluasi Komponen Laporan Keuangan................................................................8

E. Contoh Analisis Common-Size..............................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah
dengan menggunakan metode trend analisis.
Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu
metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan
keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang
cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis
bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena
bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui
kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun
tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan
yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam
persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga
tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan
ataupun hasil-hasil yang telah dicapaioleh perusahaan yang bersangkutan, apakah
menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah
lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan
untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio
tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun
atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi maslah-maslah yang
sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan
perusahaan”.

4
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-
size dan termasuk metode analisis vertikal.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua
komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih
meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau
komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung
prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen
aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva
lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Common Size ?
2. Apa Tujuan Dari Analisis Common Size?
3. Apa Manfaat Dari Analisis Common Size?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Analisis common size .
2. Untuk mengetahui tentang tujuan dan manfaat analisis common size.
3. Untuk menambah wawasan tentang Comman Size.

5
 BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Common Size

Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-
rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam laporan common size, seluruh akun
dinyatakan dalam presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan
keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-
akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%. 

Berikut ini beberapa definisi atas persentase common size oleh para ahli;
1. Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari
masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva
terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi terhadap jumlah
penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement.
2. Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan
keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang
satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan
persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.

Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertikal karena
melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas). Analisis laporan
keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan.
Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk
mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan
yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan. Laporan keuangan common
size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaan  karena laporan keuangan
perusahaan yang berbeda dibuat  dalam format common size.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
dapat memberikan informasi sebagai berikut: 
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang
posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar. 
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai
posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif
(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan
komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size
percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif,
dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

6
 
B. Tujuan Analisis Common Size, Manfaat Analisis Common Size, Kekurangan
Analisis Common Size
1. Tujuan Analisis Common Size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:
 Komposisi modal dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.
 Struktur modal dan pendanaan.
 Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

2. Manfaat Analisis Common Size


 Untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaan) yang
diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinanan pengaruhnya terhadap
posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 

3. Kekurangan Analisis Common Size


 Untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan
ukuran relative perusahaan yang dianalisis.

 
C. Rumus Analisis Common Size:

Neraca: (item-item dalam Neraca  / Tot. Aktiva) x 100%


Rugi/Laba: (item -item dalam Lap. Rugi laba  / Tot. Penjualan) x 100%
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yang
telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan
dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai
keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita
dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru
masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita
dapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam
suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.Laporan dengan cara ini juga
menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber
darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Study tentang ini akan
menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan.,
juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk
memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui berapa
besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.
Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per
komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun
ketahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak
menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat
kalaudikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak
menunjukan secara pasti adanya perubahan dalam data absolut. Laporan dalam prosentase
perkomponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba, menunjukan jumlah atau
prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap -tiap individu biaya dan
prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage
analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan income
statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya
operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.Dalam laporan prosentase per
komponen (Common Size statement) semua komponenatau pos dihitung prosentasenya
dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas
7
data maka masing-masing pos atau komponen tersebuttidak hanya prosentase dari jumlah
totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub
totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkanatau ditentukan prosentasenya
terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar
dan sebagainya
         
Metode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan
menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut (Djarwanto, 1999: 71) :
1. Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri), dan jumlah
penjualan netto dengan 100%.
2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya, dengan
cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangan itu dengan
totalnya.
 
D. Evaluasi Komponen Laporan Keuangan

1. Persentase per Komponen dari Neraca


a. Persentase per komponen dari neraca menunjukkan persentase dari masing-
masing unsur aktiva dari total aktivanya dan persentase dari masing-masing
unsur passiva dari total passivanya (Djarwanto, 1999: 74).
b. Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menunjukkan (Jusuf, 2000:79):
1). Peran dari masing-masing account terhadap total aktiva, 2). Peran dari
masing-masing pos pembiayaan (utang atau modal sendiri) dalam membiayai
aktiva, 3). Analisis ini juga memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis
yang bersangkutan.

2. Persentase per Komponen dari laporan laba-rugi


a. Persentase per komponen dari laporan laba-rugi menunjukkan besarnya
persentase masing-masing unsur laba-rugi dari nilai penjualan nettonya
(Djarwanto, 1999: 78).
b. Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menurut (Djarwanto, 1999:78)
menunjukkan bagian dari penjualan netto yang telah terserap oleh unsur-unsur
seperti beban pokok penjualan, berbagai macam biaya usaha, biaya non
operating, pajak perseroan, dan pendapatan bersih sebagai sisanya.

8
E. Analisis Terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Analisis Horizontal ialah Perbandingan data keuangan tahun terakhir


dengan data keuangan di tahun-tahun lainnya. Dikenal juga sebagai
analisis tren , dan sering di nyatakan dalam istilah satuan mata uang
atau persantase.

2. Analisis vertikal dilakukan dengan cara membandingkan hubungan setiap


komponen dengan total akun di dalam laporan keuangan tunggal seperti
laporan laba rugi atau neraca.

 
 
 
 
 
 
 
 

 
 

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai