Dosen Pengampu:
Liza Citra M.E
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho Allah SWT dan tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan teman-teman yang
membantu membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Dengan tangan terbuka kami menerima saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Common Size.........................................................................6
B. Tujuan , Manfaat dan Kekurangan Analisi Common Size.....................................7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah
dengan menggunakan metode trend analisis.
Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu
metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan
keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang
cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis
bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena
bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui
kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun
tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan
yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam
persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga
tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan
ataupun hasil-hasil yang telah dicapaioleh perusahaan yang bersangkutan, apakah
menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah
lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan
untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio
tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun
atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi maslah-maslah yang
sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan
perusahaan”.
4
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-
size dan termasuk metode analisis vertikal.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua
komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih
meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau
komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung
prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen
aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva
lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Common Size ?
2. Apa Tujuan Dari Analisis Common Size?
3. Apa Manfaat Dari Analisis Common Size?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Analisis common size .
2. Untuk mengetahui tentang tujuan dan manfaat analisis common size.
3. Untuk menambah wawasan tentang Comman Size.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-
rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam laporan common size, seluruh akun
dinyatakan dalam presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan
keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-
akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%.
Berikut ini beberapa definisi atas persentase common size oleh para ahli;
1. Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari
masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva
terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi terhadap jumlah
penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement.
2. Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan
keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang
satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan
persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.
Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertikal karena
melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas). Analisis laporan
keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan.
Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk
mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan
yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan. Laporan keuangan common
size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaan karena laporan keuangan
perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common size.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
dapat memberikan informasi sebagai berikut:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang
posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai
posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif
(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan
komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size
percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif,
dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.
6
B. Tujuan Analisis Common Size, Manfaat Analisis Common Size, Kekurangan
Analisis Common Size
1. Tujuan Analisis Common Size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:
Komposisi modal dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.
Struktur modal dan pendanaan.
Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.
C. Rumus Analisis Common Size:
8
E. Analisis Terbagi menjadi dua bagian yaitu :
9
10
11