Disusun Oleh :
Daftar Isi..................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Common Size ................................. 3
B. Tujuan Analisis Common Size ...................................................................... 5
C. Rumus Neraca Common Size ........................................................................ 5
D. Common Size Laba Rugi ............................................................................... 5
E. Common Size Neraca .................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu Teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
adalah dengan menggunakan metode common size.
Dalam presentase suatu metode atau Teknik Analisa untuk mengetahui
tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap,
naik bahkan turun.
Dengan menggunakan Teknik Analisa common size akan di ketahui
perubahan mana yang cukup penting untuk di Analisa lebih lanjut. Teknik Analisa
tersebut akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (priode)
laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang di perbandingkan lebih dari
tiga tahun akan di temui kesulitan.
Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga
tahun akan di ketahui kecenderungan atau arah dari posisi keuangan ataupun
hasil-hasil yang telah di peroleh oleh perusahaan yang bersangkutan
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua
komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk
lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing
pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi
juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya,
misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya
terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang
lancar dan sebagainya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Jadi, dalam laporan laba rugi, setiap akun dalam laporan tersebut akan
dibandingkan dengan total penjualan. Sedangkan dalam laporan neraca, setiap akun
pada bagian aktiva akan dibandingkan dengan total aktiva. Begitu juga dengan
passiva.
3
Analisis common size adalah analisis yang dilakukan dengan jalan
menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu. Laporan
laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi. Misalnya proporsi persediaan
terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva,
proporsi harga pokok terhadap total pendapatan dan hasil usaha.”
Dalam analisis common size, setiap total akun disebut juga dengan common
base. Jadi, common base untuk laba/rugi adalah penjualan neto atau penjualan bersih.
Sedangkan common base untuk aktiva pada laporan neraca adalah total aktiva.
Artinya, common base inilah yang menjadi dasar perbandingan yang bernilai 100%
pada masing-masing kelompok akun.
2. Komposisi aset-meliputi jumlah untuk setiap aset lancar dan tidak lancar.
4
● Mengetahui persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau passiva.
● Mengetahui struktur modal.
● Mengukur komposisi biaya terhadap penjualan.
Secara umum, Analisis common size dapat dihitung dengan cara membagi masing-
masing Komponen Akun dengan Total Akun, kemudian kalikan jawabannya dengan
100%. Komponen dan Total bergantung dari akun apa yang akan Anda analisis.
Misalnya, untuk laporan laba rugi, formula untuk menghitung common size sebagai
berikut:
Sementara itu, dalam laporan neraca, formula untuk menghitung common size
terbagi 3 yaitu untuk Aktiva, Liabilitas, dan Ekuitas.
5
C. RUMUS NERACA COMMON SIZE
Begitu juga dengan komponen liabilitas dan ekuitas menggunakan total passiva
sebagai common base-nya, serta Penjualan Bersih menjadi common base untuk
setiap komponen pada laporan laba rugi. Agar semakin memahami materi kali ini,
mari simak beberapa contoh berikut:
Agar bisa menghitung common size, Saya harap Anda sudah memahami bagaimana
cara membuat laporan keuangan (laba rugi dan neraca) terlebih dahulu.
Setidaknya, Anda sudah tahu susunan akun (pos) apa saja yang membentuk laporan
keuangan tersebut.
Sebagai contoh, Saya memiliki laporan laba rugi PT M Jurnal Com Tbk seperti
gambar berikut:
6
Analisis Common Size Laporan Keuangan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Contoh
cara menghitungnya, hingga kombinasi analisis vertikal dan horizontal
Dalam contoh ini, Penjualan Bersih (22,597.6) akan menjadi common base yaitu
100%.
Sementara untuk setiap akun lainnya (yang dimulai dari Harga Pokok Penjualan,
Laba Kotor, hingga Pendapatan Bersih merupakan komponen laba rugi.
Note: Saya menggunakan format Internasional sebagai pemisah desimal dan ribuan.
Jadi, dalam format penulisan Indonesia, 22,597.6 adalah 22.597,6 (Dua puluh dua
ribu lima ratus sembilan puluh tujuh koma enam).
Untuk menghitung analisis common size laba rugi menggunakan Excel, silahkan
ikuti langkah-langkah berikut:
Tentukan common base. Dalam contoh ini adalah Penjualan Bersih. Silahkan ketik
saja 100% pada cell D6.
7
Hitung common size untuk akun Harga Pokok Penjualan dengan rumus Harga Pokok
Penjualan ⁄ Penjualan Bersih × 100%. Dalam Excel, gunakan rumus ini =C7/$C$6
pada cell D7. Jangan lupa gunakan reference absolute (simbol $) pada cell C6
menjadi $C$6 untuk memudahkan perhitungan.
Gunakan fitur AutoFill atau Copy-Paste Rumus pada cell D7 ke cell D8 sampai D14
untuk menghitung common size pada akun lainnya secara otomatis. Hasilnya dapat
Anda lihat pada tabel berikut:
Jadi, hasil common size itu menunjukkan proporsi masing-masing akun dalam
laporan keuangan terhadap common base (dasar). Itu kuncinya.
Sebagai contoh: Dari hasil analisis common size laba rugi, terlihat bahwa Penjualan
Bersih menjadi dasar (common base) yaitu 100%, yang terdiri dari 47.27% Harga
Pokok Penjualan dan 52.73% Laba Kotor.
47.27% + 52.73% = 100.00%. Artinya, Penjualan Bersih 100% terbagi ke dalam dua
akun (HPP dan Laba Kotor). Laba kotor ini, nanti akan dikurangi lagi dengan
beberapa beban dan biaya.
Nah, setiap biaya dan beban memiliki proporsi masing-masing terhadap Penjualan
Bersih.
8
Misalnya, Beban Penjualan Umum dan Admin yang memiliki proporsi sebesar
32.41% dari Penjualan Bersih. Begitu juga dengan Penghasilan Sebelum Pajak yaitu
sebesar 17.22% dari Penjualan Bersih.
… Ingat! Porsinya berasal dari Penjualan Bersih …
Sedangkan interpretasinya seperti ini: Persentase common size laba rugi ini dapat
memberi tahu manajemen mengenai kinerja dan kemampuan perusahaan.
Salah satunya Pendapatan Bersih (15.52%) yang dapat memberi tahu analis bahwa
perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 155.22 dari setiap Rp 1,000.00
Penjualan Bersih.
Nilai ini dapat Anda hitung dengan cara mengali Penjualan Bersih dengan Common
Size Pendapatan Bersih, yaitu Rp 1,000.00 × 15.52% = Rp 155.22.
Begitu juga dengan akun lainnya… Anda dapat mengali Penjualan Bersih dengan
Common Size Penghasilan Sebelum Pajak, misalnya.
9
Untuk setiap pos-pos keuangan pada Aktiva, silahkan gunakan Total Assets
(369,725) sebagai common base.
Jadi, untuk menghitung common size untuk akun Cash & Cash Equivalents, silahkan
gunakan rumus ini Cash & Cash Equivalents ⁄ Total Assets × 100%.
= 7.14%
Kemudian lakukan AutoFill untuk menghitung common size akun lainnya secara
otomatis (sama seperti contoh pada Laporan Laba Rugi diatas). Hasilnya akan
tampak seperti berikut:
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang benar seperti ini: “1.21% dari Total Assets merupakan
Inventory perusahaan”. Maknanya sedikit berbeda. Karena Total Assets tidak
menghasilkan Inventory. Melainkan, inventory merupakan bagian dari Total
Assets.
Laporan common-size terutama berguna untuk perbandingan antarperusahaan
karena laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda disusun kembali dalam
format common-size. Perbandingan laporan common-size perusahaan dengan
laporan common-size pesaing, atau dengan rata-rata industri, dapat menekankan
perbedaan susunan dan distribusi akun. Alasan atas perbedaan ini harus
dieksplorasi dan dipahami. Salah satu keterbatasan utama laporan common-size
untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran
relatifperusahaan yang dianalisis.
11