DISUSUN OLEH
TASYA MAHARANI
P01031218047
JURUSAN GIZI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : P01031218047
Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Jurusan : Gizi
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal :
KATA PENGENTAR
i
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Belajar
Lapangan (PKL) dengan judul “LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL) Manajemen Sistem Penyelenggaran Makanan Institusi Sumber Daya
Manusia Instalasi Gizi Di RSU Royal Prima Medan”.
Semoga laporan PKL MSPM ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
sekalian, dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
C. Manfaat.................................................................................................2
BAB IV PENUTUP..........................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................16
C. Rencana Tindak Lanjut.........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
iii
DAFTAR TABEL
No
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi rumah sakit sangat pen_ng sebagai salah satu penentu
kualitas pelayanan. Pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu
penyelenggaraan makanan kepada pasien dan karyawan yang diawali dari
perencanan menu sampai pendistribusian dalam rangka pencapaian status gizi
yang melalui pemberian diet yang tepat. (Familta et al., 2019)
1
yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
(Nurjaya et al., 2020)
C. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4. Cara pendistribusian pelayanan/penyajian makanan yang ditetapkan
institusi. Metode penyajian makanan dan letak penyajian Cafetaria service
membutuhkan tenaga lebih sedikit daripada waiter service.
5. Tempat penyajian yang jauh membutuhkan tenaga lebih banyak.
6. Latihan dan pengalaman pegawai terlatih dan berpengalaman dapat
menangani berbagai tugas dan produktivitas yang baik.
4
Ketenagaan Dalam PMI
Berdasarkan hasil Lokakarya pengelolaan Rumah Sakit (Direktorat
Pelayanan RS Depkes RI, 1997) ditentukan bahwa kebutuhan tenaga pada
penyelenggaraan makanan rumah sakit ditetapkan berdasarkan jumlah tempat
tidur yang tersedia di rumah sakit.
Untuk semua tipe kelas sebagai berikut :
1. S3 : 1 : 500 TT (untuk RS kelas A)
2. S2 : 1: 400 TT (untuk RS Kelas A dan B)
3. S1/D4 Gizi : 1 : 200 TT ( 1 orang per 200 tempat tidur, untuk RS Kelas
A,B,C)
Catatan:Untuk RS Kelas D Tidak diperlukan S1/ D4 Gizi
1. D3 Gizi : 1 ; 70 – 100 TT (Untuk RS Kelas A,B,C dan D)
2. SPAG/D1 : 1 : 40 TT (Khusus RS Kelas D Rationya adalah 1 : 30 TT)
3. SMK : 1 : 12 TT 4. SMU : 1 : 12 TT
5
- STR,SIK
- Sertifikat pelatihan
gizi klinik dan food
service
B. Job Description
6
tenaga menengah gizi atau “peratur gizi”. Dalam klasifikasi ketenagaan di
Rumah Sakit saat ini pemasak belum digolongkan sebagai seorang ahli.
Karena itu tenaga pemasak serta tenaga pembersih atau pekarya lain yang
bekerja di bidang penyelenggaraan makanan dimasukkan dalam tenaga tidak
ahli gizi.
1. Ahli gizi
Seseorang ahli gizi (sarjana atau sarjana muda gizi) harus mampu
menerapkan pengetahuan gizi dalam mengelola makanan sekelompok
orang. Secara umum, maka tugas dan tanggung jawab seorang ahli gizi
dalam penyelenggaraan makanan banyak adalah:
7
j. Menelaah seluruh kegiatan instalasi gizi termasuk perencanaan dan
koordinasi pelayanan gizi.
k. Memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dan evaluasi
terhadap calon sarjana muda gizi. Tenaga menengah gizi, pegawai
kesehatan atau pegawai lain yang mengikuti latihan kursus di
instalasi gizi.
3. Pemasak
Di Indonesia tenaga pemasak belum termasuk golongan tenaga asli
bahkan dalam kategori tenaga kesehatan tidak tercantum tenaga pemasak
8
karena itu kedudukan tenaga pemasak dan keahlian memasak ini perlu
betul-betul diperhatikan dan dihargai sebagaimana mestinya.
Pengelompokan tenaga pemasak hingga saat ini didasarkan atas
keterampilan yang dimiliki dalam melakukan kegiatan memasak karena itu
tugas pemasak baik ia sebagai kepala pemasak tidak banyak berbeda.
Tugas dan tanggung jawab pemasak makanan adalah:
a. Merencanakan cara kerja, memasak, waktu agar sesuai dengan
menu dan jadwal pembagian makanan yang ditentukan.
b. Mengkonsultasikan cara pemasakan bahan makanan sebelum
memulai memasak dengan kepala pemasak ataupun pembantu ahli
gizi.
c. Membantu dalam mengawasi, melatih pemasak baru.
d. Mempersiapkan contoh makanan yang dimasak.
e. Membersihkan peralatan, melaporkan kegiatan yang telah
dilakukan kepada kepala pemasak.
f. Melakukan penilaian terhadap resep baru serta melaporkannya
kepada kepala pemasak.
g. Mengembangkan buku resep.
C. Job Spesification
9
Dalam ketetapan tentang akreditasi Rumah Sakit, jelas dinyatakan bahwa
instalasi gizi harus dipimpin dan dikepalai oleh seseorang yang benar-benar
ahli dibidang gizi dan dietetik, serta memiliki pengetahuan manajemen dan
kepemimpinan yang tangguh. Di samping dituntut memiliki keahlian di
bidang gizi dan dietetik, juga harus menguasai administrasi makanan banyak
dan manajemen perkantoran.
Oleh karena itu, maka kualifikasi tenaga gizi harus sesuai dengan
ketetapan di atas agar supaya manajemen makanan di Rumah Sakit dapat
berjalan dengan lancar dan tepat.
Kualifikasi tenaga gizi di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1. Pembina
Sarjana (S1, S2, Di bidang gizi, kesehatan masyarakat, kedokteran)
2. Pengelola
Sarjana (S1, S2, Dalam bidang pendidikan gizi sampai sarjana muda
gizi, kemudian di tambah keahlian khusus, diutamakan :
a. Bidang gizi klinik dan gizi institusi
b. Manajemen administrasi
c. Kesehatan masyarakat
3. Pelaksana
a. Sarjana –S1
Dalam bidang pendidikan gizi. Hingga sarjana muda gizi,
kemudian ditambah keahlian khusus di bidang gizi klinik. Gizi
Institusi, manajemen dan administrasi dan kesehatan masyarakat.
b. Sarjana muda
- Lulusan sekolah akademi gizi negeri
- Lulusan IKIP negeri jurusan gizi atau kesehatan keluarga
c. Tenaga menengah
- Lulusan sekolah menengah kesehatan jurusan gizi (sebelum tahun
1980)
10
- Sekolah menengah teknologi kerumahtanggaan negeri jurusan
BOGA
- Sekolah menengah kesejahteraan keluarga jurusan BOGA
- Sekolah kesejahteraan keluarga tingkat atas jurusan memasak
d. Tenaga dasar gizi
f. Pelaksana administrasi
- Lulusan sarjana muda lembaga administrasi negara atau sekolah
lain yang sederajat.
- Lulusan KPPA
- Sekolah menengah tingkat atas dengan kursus tambahan di bidang
administrasi.
11
BAB III
1. Metode perhitungan
Beberapa metode perhitungan ketenagaan :
Berdasarkan Rasio Tempat Tidur Pasien
Indicator staffing Needs (ISN)
Recommendation full Time Equivalents
US Departement of Health Human Service
Workload Indicator staffing Need (WISN)
12
Selama ini dikenal ada beberapa metode untuk menghitung kebutuhan
SDM dirumah sakit. Pada tahun 1998, Shipp yang didukung World Health
Organization 3 (WHO) memperkenalkan metode yang digunakan untuk
menghitung kebutuhan sumber daya manusia di fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk rumah sakit yaitu metode Workload Indicator
Staffing Need (WISN). Metode perhitungan tersebut saat ini telah
diadaptasi dan digunakan oleh Departemen Kesehatan RI dalam
menghitung jumlah kebutuhan masing-masing kategori tenaga kesehatan
serta disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
81/Menkes/SK/2004.
13
Sesuai dengan data di Instalasi Instalasi Gizi RSU Royal Prima
Medan Serdang bahwa tenaga ahli gizi yang ada sekarang adalah 9
orang dan kebutuhan menurut perhitungan analisa kebutuhan tenaga
ahli gizi adalah 10 orang, sehingga terjadi kekurangan tenaga
sebanyak 4 orang. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan
ini adalah dengan menghitung jumlah optimal kebutuhan tenaga
berdasarkan beban kerja nyata.
3) ISN (Indicator Staffing Needs)
Jumlah tenaga juru masak = 7 orang
Beban kerja/ tahun = ∑ karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 7 orang x 7 jam x 365 hari
= 17.885
Waktu yang tersedia = 365 – (12 hari cuti +15 hari libur nasional + 52
minggu/ tahun)
= 365 - 79
= 286
Kapasitas kerja/ tahun = 286 x 7 jam
= 2.002
Kebutuhan tenaga = beban kerja/tahun x bobot
Kapasitas kerja/tahun
= 17.885 x 1 / 2002
= 8,93 = 9 orang
Sehingga tenaga juru masak kurang 2 orang
14
Kapasitas kerja/ tahun = 286 x 7 jam
= 2002
Kebutuhan tenaga = beban kerja/tahun x bobot
Kapasitas kerja/tahun
= 61.320 x 1/ 2002
= 30.63 = 31 orang
Sehingga tenaga pramusaji kurang 7 orang
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan data di Instalasi Instalasi Gizi RSU Royal Prima Medan
bahwa tenaga ahli gizi yang ada sekarang adalah 5 orang dan kebutuhan
menurut perhitungan analisa kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 9 orang,
sehingga terjadi kekurangan tenaga sebanyak 4 orang. Dan untuk tenaga juru
masak di Instalasi RSU Royal Prima Medan sebanyak 7 orang dan menurut
perhitungan ISN (Indicator Staffing Needs) adalah 9 orang sehingga terjadi
kekurangan 2 orang tenaga juru masak. Dan untuk tenaga pramusaji di
Instalasi Gizi RSU Royal Prima Medan sebanyak 24 orang dan menurut
perhitungan ISN (Indicator Staffing Needs) adalah 31 orang sehingga terjadi
kekurangan 7 orang tenaga pramusaji.
B. Saran
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
menghitung jumlah optimal kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata
sehingga terjadi keseimbangan pada tenaga kerja di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Daerah Deli Serdang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Familta, Z., Elfindri, E., & Yunita, J. (2019). analisis Analisis Manajemen
Pelayanan Instalasi Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
Provinsi Riau Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(3), 218–226.
https://doi.org/10.25311/keskom.vol5.iss3.460
Nurjaya, Aslinda, W., & Kasmawati. (2020). The Level of Student Satisfaction
With The Food Service At Al-Fahmi Integrated Islamic Middle School In
Palu City 2019. Jurnal Ilmu Gizi, 1(1), 31–36.
17