332-Article Text-741-1-10-20200115
332-Article Text-741-1-10-20200115
Head UP 30o Untuk Memperbaiki Mean Arterial Pressure Pada Pasien Cidera Kepala
Abstract
Head injury is one of the main causes of death in motor vehicle users due to the high level of
mobility and the lack of maintaining road safety. Head up 30o can be chosen to reduce intra-
cranial pressure. The aim of the study was to determine the effect of head up 30oon mean
arterial pressure in head injured patients. The research method used quasi experimental by
pre testand post test two design group. The sampling technique used is non probability
sampling with the number of respondents 34 respondents. Test statistic used is Wilcoxon
signed rank test at position 150 got result ρ = 0,04 or ρ <α = 0,05 which means there is
significant influence on giving position 150, whereas at position 300 got result ρ = 0, 00 or ρ
<α = 0,05 so it is concluded more influence positioning 300. To know the difference between
position 150 and 300 by using stat test Man Whitney Test with result ρvalue = 0,02 or ρ <α =
0,05 which concluded that there is significant difference between position 150 and 300 to
mean arterial pressure on head injury patients. Based on statistical test data, it can be
concluded that Head up 300more effective to maintain mean arterial pressure in head injured
patient .
Keywords: Head up 30O, Mean Arterial Pressure, Head Injury
serebral yang cukup setiap saat. Demikian anamnesa maupun gejala serebral
juga, kedua pola tersebut merupakan dasra lain. Pasien ini hanya dilakukan
manajemen tekanan perfusi serebral dan perawatan luka. Pemeriksaan
tekanan intra kranial dan gangguan radiologik hanya atas indikasi.
mekenisme regulator mencerminkan Keluarga dilibatkan untuk
peningkatan resiko kerusakan otak mengobservasi kesadaran.
sekunder (Made,2013). 2. Kesadaran terganggu sesaat Pasien
mengalami penurunan kesadaran
Gangguan kesadaran merupakan
sesaat setelah cedera kepala dan
gejala yang sering disertai cedera otak.
pada saat diperiksa sudah sadar
Dalam hal ini naik turunnya derajat
kembali. Pemeriksaan radiologik
kesadaran dan lamanya gangguan
dibuat dan penatalaksanaan
kesadaran, merupakan salah satu petunjuk
selanjutnya seperti SHI.
sangat penting dari maju mundurnya
2) Pasien dengan Kesadaran Menurun
keadaan pasien dengan cedera otak.
1. Cedera kepala ringan / minor head
Kesadaran yang makin menurun
injury (GCS=13-15)
menunjukkan suatu keadaan yang
Kesadaran disoriented atau not
memburuk (Naraya dkk, 1996 dalam
obey command, tanpa disertai
Safrizal, 2013). Penurunan GCS 2 atau
defisit fokal serebral. Setelah
lebih menunjukkan perburukan yang
pemeriksaan fisik dilakukan
bermakna dan harus segera dilaporkan
perawatanluka, dibuat foto kepala.
pada dokter yang merawat (Japardi, 2003).
CT Scan kepala, jika curiga adanya
b. Penatalaksanaan Cedera Kepala hematom intrakranial, misalnya ada
Penatalaksanaan penderita cedera riwayat lucid interval, pada follow
kepala ditentukan atas dasar beratnya up kesadaran semakinmenurun atau
cedera dan dilakukan menurut urutan timbul lateralisasi. Observasi
prioritas. Yang ideal dilaksanakan oleh kesadaran,pupil, gejala fokal
suatu tim yang terdiri dari paramedis serebral disamping tanda-tanda
terlatih, dokter ahli saraf, bedah asraf, vital.
radiologi, anestesi dan rehabilitasi medik. 2. Cedera kepala sedang (GCS=9-12)
Pasien dengan cedera kepala harus Pasien dalam kategori ini bisa
ditangani dan dipantau terus sejak tempat mengalami gangguan
kecelakaan, selama perjalanan dari tempat kardiopulmoner, oleh karena itu
kejadian sampai rumah sakit, diruang urutan tindakannya sebagai berikut:
gawat darurat, kamar radiologi, sampai ke a. Periksa dan atasi gangguan
ruang operasi, ruang perawatan atau ICU, jalan nafas, pernafasan dan
sebab sewaktu-waktu bisa memburuk sirkulasi
akibat aspirasi, hipotensi, kejang dan b. Periksa singkat atas kesadaran,
sebagainya. Macam dan urutan prioritas pupil, tanda fokal serebral dan
tindakan cedera kepala ditentukan atas cedera organ lain. Fiksasi leher
dalamnya penurunan kesadaran pada saat dan patah tulang ekstrimitas
diperiksa: c. Foto kepala dan bila perlu
lakukan foto pada bagian
1) Pasien dalam Keadaan Sadar (GCS tubuh lain
15) d. CT Scan kepala bila dicuriga
Pasien yang sadar pada saat diperiksa adanya hematom intrakranial
bisa dibagi dalam 2 jenis: e. Observasi fungsi tanda-tanda
1. Simple head injury (SHI) Pasien vital, kesadaran, pupil, defisit
mengalami cedera kepala tanpa fokal serebral
diikuti gangguan kesadaran, dari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 11
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-3 TAHUN 2019
perubahan tanda – tanda vital merupakan Menjaga posisi kepala dengan tinggi
gejala klinis peningkatan tekanan intrakranial sekitar 30° dapat mengurangi tekanan vena
(Batticaca, 2012). Perubahan sistole dan jugularis dan penurunan TIK (Nayduch,
diastole ini juga akan berpengaruh terhadap 2014). Pendapat ini diperkuat dengan Fan
nilai MeanArtery Pressure pasien cedera (2004) dan Orlando et al (2000) yang
kepala. menyatakan bahwa posisi head up 30º sangat
c. Pengaruh Pemberian Posisi efektif menurunkan ICP dengan stabilitas
0
15 terhadap MAP Pasien Cedera CPP tetap terjaga. Menurut Vera (2015)
Kepala posisi head up atau head of bed (HBO) atau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disebut juga posisi semi fowler adalah posisi
berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon elevasi bed dimana bagian kepala dinaikkan
Signed Rank Test pada pemberian posisi 150 mencapai 15-45° pada pasien dengan
pada Mean Arterial Pressure adalah ρ= 0,04 peningkatan tekanan intrakranial, hal ini
atau ρ>α = 0,05 sehingga ada pengaruh yang dimaksudkan untuk mempermudah drainase
signifikan. darah dan mencegah fleksi leher, rotasi
Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh kepala, batuk dan bersin.
yang signifikan pengaturan posisi head up Pengaturan posisi merupakan salah
15° terhadap perubahan tekanan intrakranial satu bentuk intervensi keperawatan yang tidak
yang dalam penelitian ini menggunakan asing dalam penerapan perawatan pasien.
parameter Mean Artery Pressure pada pasien Tindakan head up 30° merupakan bagian dari
cedera kepala di ruang bedah menggunakan mobilisasi progresif level I pada pasien cedera
Wilcoxon signed rank test dengan hasil kepala yang bisa menjadi teknik
tingkat MAP ρ = 0,04 dengan α = 0,05. jika nonfarmakologis untuk menjaga kestabilan
pemberian posisi 150 signifikan berpengaruh tekanan intrakranial. Head up 30° dapat
terhadap mean arterial pressure. melancarkan venous drainase dari kepala,
Menurut Batticaca posisi atau aktivitas posisi kepala juga dalam kondisi stabil, tidak
yang mungkin meningkatkan TIK seperti memutar, mencegah fleksi leher, rotasi
memutar kepala klien, posisi supine, dan kepala, batuk dan bersin. Posisi ini juga dapat
fleksi leher patut dihindari karena dapat menjaga keamanan pasien dalam pemenuhan
meningkatkan TIK. Menurut Vera (2015) oksigenasi.
posisi head up atau head of bed (HBO) atau Jadi untuk menjaga kestabilan pasien
disebut juga posisi semi fowler adalah posisi dan tingkat tekanan intrakranial dalam
elevasi bed dimana bagian kepala dinaikkan rentang normal dilakukan pemberian posisi
mencapai 15-45° pada pasien dengan 300
peningkatan tekanan intrakranial, hal ini e. Efektifitas Pemberian Posisi 150 dan
dimaksudkan untuk mempermudah drainase 300 Terhadap Perubahan Mean Artery
darah dan mencegah fleksi leher, rotasi Pressure Pasien Cidera Kepala
kepala, batuk dan bersin. Dari uji yang telah dilakukan pada
d. Pengaruh Pemberian Posisi Head Up tabel 5 yang mengatakan bahwa pada uji
300terhadap MAP Pasien Cedera Wilcoxon signed rank test pada Mean Artery
Kepala Pressure pre 150 dan post150didapat hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ρ=0,04 atau nilai ρ<α = 0,05 sehingga dapat
ada pengaruh yang signifikan antara disimpulkan ada pengaruh signifikan
pemberian posisi head up 30o terhadap MAP pemberian posisi 15° terhadap Mean Artery
dengan nilai p=0,00. Pressure
Hasil post test MAP antara kelompok Selain itu uji Wilcoxon signed rank
150 dan 300 didapatkan nilai ρ=0,02 atau test pada Mean artery Pressure pre 300 dan
ρ<α=0,05 yang berarti H0 ditolak artinya ada post 300 didapat hasil ρ=0,00 atau < α= 0,05
perbedaan hasil MAP antara kelompok 150 sehingga disimpulkan ada pengaruh
dan 300.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 17
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-3 TAHUN 2019
signifikan pemberian posisi 300 terhadap dilakukan pada pasien cedera kepala. Teori
Mean Artery Pressure. yang mendasari adalah peninggian anggota
Jadi dari hasil uji yang telah dilakukan tubuh diatas jantung dengan vertical axis,
maka dapat disimpulkan bahwa posisi 300 yang akan menyebabkan cairan serebro
lebih berpengaruh terhadap mean arterial spinal (CSS) terdistribusi dari kranial ke
pressure pada pasien cidera kepala dengan ruang subarahnoid dan memfasilitasi venus
ρ=0,00 atau < α= 0,05. return serebral (Sunardi,2011). Hasil dari
Selain itu untuk mengetahui penelitian lain mengatakan bahwa pemberian
perbedaan yang signifikan antara posisi 150 posisi 150 dan 300 dapat memperbaiki dari
dan 300 maka dilakukan uji Man Whitney U- parameter hemodinamik baik dari segi
Test yang terdapat pada tabel 4.6 dengan hasil tekanan darah sistolik yang menuju ke kisaran
ρ=0,02 atau ρ<α=0,05 yang disimpulkan ada normal, tekanan nadi normal, tingkat
perbedaan yang signifikan antara kelompok kesadaran yang meningkat yang dapat diukur
150 dan 300. dengan menggunakan gasglow coma scale
Menurut peneliti pemberian posisi 300 (GCS), dan tekanan darah diastolik yang
untuk meningkatkan venous drainage dari dapat dipertahankan dalam batas normal
kepala dan elevasi kepala dapat menyebabkan (Mir,2015)
penurunan tekanan darah sistemik, mungkin
dapat dikompromi oleh tekanan perfusi 5. KESIMPULAN
serebral. Pemberian posisi lebih berpengaruh a. Mean Arterial Pressure pada pasien
dari 150 karena aliran darah ke otak cidera kepala sebelum diberikan
cenderung stabil dan terkontrol sehingga posisi 150 mengalami kenaikan, akan
mempengaruhi peredarahan darah keseluruh tetapi dua jam setelah diberikan
tubuh sehingga perubahan mean arterial posisi 150 mengalami penurunan.
pressure pada posisi 300 lebih signifikan. b. Mean Aretrial Pressure pada pasien
Sedangkan karakteristik responden cidera kepala sebelum diberikan
berdasarkan umur yang dihasilkan kelompok posisi 300 mengalami kenaikan, akan
150 dan 300 dengan jumlah masing-masing 17 tetapi dua jam setelah diberikan
responden menunjukkan bahwa tidak adanya posisi 300 mengalami penurunan
hubungan atau korelasi antara faktor umur c. Ada pengaruhpemberian posisi
dengan pengaruh posisi 150 dan 300 yang 0
15 terhadap Mean Aretrial Pressure
diberikan kepada responden cidera kepala. pada pasien cidera kepala
Sedangkan berdasarkan karakteristik d. Ada pengaruh pemberian posisi
responden berdasarkan jenis kelamin 300terhadap Mean Aretrial Pressure
didapatkan bahwa tingkat trauma pada laki- pada pasien cidera kepala
laki lebih tinggi dibanding perempuan e. Ada perbedaan pengaruh yang
dikarenakan tingkat aktifitas atau mobilitas signifikan antara posisi head up 150
yang tinggi dikalangan laki-laki dan dan 300 terhadap MAP dengan
kurangnya kesadaran menjaga keselamatan didapatkan hasil ρ=0,02 atau
dijalan raya. ρ<α=0,05
Pengaturan posisi merupakan salah
satu bentuk intervensi keperawatan yang tidak 6. REFERENSI
asing dalam penerapan tindakan keperawatan 1. Bahrudin & Sunardi. 2008. Posisi
yang diberikan kepada pasien. Terutama Kepala dalam Stabilisasi Tekanan
penanganan kegawatan pada pasien dengan Intrakranial. (Online).
cedera kepala salah satunya adalah (https://scholar.google.co.id/scholar?
melakukan pengontrolan peningkatan TIK q=related:4j5ZXWlaidkJ:scholar.goo
yaitu dengan pemberian posisi kepala. gle.com/&hl=id&as sdt=0,5, diakses
Pemberian posisi kepala 150 dan 300 derajat pada 23 Agustus 2017)
yaitu tindakan keperawatan yang rutin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 18
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-3 TAHUN 2019