id
SKRIPSI
Raisa Amini
G0007135
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2010
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Anggota Penguji
Surakarta,................................
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Raisa Amini
NIM. G0007135
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Raisa A., G0007135, 2010. The Effect of Passive Smoking on the Incidence of
Primary Dysmenorrhea. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University.
Results: The result showed that the prevalence of primary dysmenorrhea was
lower (p less than 0.001) at unexposed women than at exposed women. Among
women who were not exposed to smoke, 33.3% of them had primary
dysmenorrhea, whereas among women exposed to smoke, 91.7% of them had
primary dysmenorrhea. The result of Chi Square (X2) in this study was 43.556
(p.0.05). Among ETS-exposed cycles, there is a positive dose-response
relationship and significant correlation between ETS exposure and increased
incidence of dysmenorrhea in the study cohort.
Conclusion: Based on these data, there are significant differences in the incidence
rates of primary dysmenorrhea among passive smoking women and women who
do not smoke. With the odds ratio 23, which means that passive smoking women
have 23 greater risk for primary dysmenorrhea compared with non-smoking
women.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat
dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Perokok Pasif terhadap Kejadian Dismenore Primer”
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan baik moril
maupun materil yang telah diberikan selama pelaksanaan dan penyusunan laporan
penelitian ini kepada:
1. Bapak Prof. DR. AA Subijanto, dr., MS, selaku dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah banyak membantu bagi kelancaran penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes selaku pembimbing utama yang
telah berkenan meluangkan waktu untuk mengarahkan serta memberikan
masukan kepada penulis.
4. Ibu Yulia Lanti Retno Dewi, dr., MSi selaku pembimbing pendamping
yang telah memberikan arahan, kritik dan saran demi sempurnanya
penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Abkar Raden, dr., Sp. OG (K) selaku penguji utama yang
telah berkenan menguji dan memberikan masukan bagi penulis.
6. Bapak Yoseph Indrayanto, dr., SH., MS. Sp. And selaku anggota penguji
yang telah berkenan menguji dan memberikan masukan bagi penulis.
7. Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD sebagai penasehat dalam
penyusunan statistika dan metodologi penelitian.
8. Staf Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah membantu penulis dalam memperlancar penyusunan skripsi.
9. Orang tua penulis Bapak drs. Mudzakir SH. dan Ibu Kadwirini Lestari.
dr., Ms yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun
materil kepada penulis.
10. Cesarina Zulaiha S.Ked dan Imam Hidayat SE yang memberikan
motivasi penuh kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman di Pondok Ira Permai, teman-teman angkatan 2007, dan
seluruh pihak yang tidak dapat disebut satu-persatu yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan skripsi ini di masa
yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca serta menjadi sumbangan bagi ilmu
kedokteran selanjutnya.
DAFTAR ISI
PRAKATA ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 5
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5
1. Rokok ...................................................................................... 5
2. Perokok pasif........................................................................... 11
3. Dismenore ............................................................................... 13
4. Dismenore Primer ................................................................... 15
5. Pengaruh Merokok Pasif terhadap Dismenore Primer ............ 21
B. Kerangka Pikiran........................................................................... 24
C. Hipotesis........................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 25
B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 25
C. Subjek Penelitian........................................................................... 25
D. Teknik Sampling ........................................................................... 27
E. Rancangan Penelitian .................................................................... 28
F. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................... 28
G. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 29
H. Instrumen Penelitian ..................................................................... 30
I. Cara Kerja ..................................................................................... 30
J. Teknik Analisis Data ..................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 34
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 40
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 44
A. Simpulan ....................................................................................... 44
B. Saran.............................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46
LAMPIRAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hari.................................................................................................. 36
Menarche ........................................................................................ 38
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Usia Menarche.
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menarche
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
persen perempuan pada tahap remaja akhir mengalami gangguan yang terkait
pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa
dismenore yang paling sering terjadi, hal ini berhubungan erat oleh faktor
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
hormon lokal dalam rahim yang berkombinasi dengan faktor psikologis serta
primer dapat disebabkan oleh: 1) menstruasi pertama pada usia kurang dari 12
Sebatang rokok yang menyala pada temperatur yang sangat tinggi (900oC)
akan menghasilkan asap tembakau yang berisi lebih dari 4000 zat kimia,
dua, yakni asap utama, yaitu asap rokok yang langsung dihisap oleh perokok
dan asap sampingan, yaitu asap yang dikeluarkan oleh perokok dan diisap oleh
asap rokok dan emisi dari pembakaran tembakau oleh karena berada di sekitar
perokok, disebut juga sebagai involuntary smoking atau second hand smoking.
Berdasarkan hasil Susenas 2001, prevalensi perokok pasif dalam rumah adalah
prevalensi perokok pasif perempuan (66,0%) dua kali lipat lebih tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
aktif. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh
perokok pasif yang jumlahnya lebih besar, karena racun yang terisap melalui
asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Selain itu asap sampingan yang
Prostaglandin F2-alpha yang umum pada wanita dengan dismenore. Hal ini
dalam kejadian dismenore primer, terlebih lagi paparan asap rokok yang
diterima oleh perokok pasif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana paparan asap rokok yang diterima oleh perokok pasif
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
dismenore primer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Aplikatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Rokok
dan lebih dari 80% berasal dari negara berkembang. Akibat dari
penggunaan tembakau ini, 5,4 juta orang meninggal setiap tahunnya, atau
rokok di Indonesia pada tahun 2002 berjumlah 182 milyar batang yang
saluran nafas dan jaringan paru. Pada saluran napas besar, dapat terjadi
hipertrofi sel mukosa dan hiperplasia kelenjar mukosa. Pada saluran napas
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Satu batang rokok tidak lain halnya dengan pabrik bahan kimia.
Dalam satu batang rokok mengandung 4000 bahan kimia. Asap rokok
dibedakan menjadi dua jenis. Asap dari ujung filter yang dihisap kedalam
mulut dan paru oleh perokoknya disebut asap utama (main stream smoke).
Sedangkan asap yang keluar dari ujung rokok yang dibakar tanpa dihisap
Sidharta, 2009).
gas merupakan 92% dari total kandungan asap rokok, terdiri dari berbagai
jenis gas yang terdapat di dalam asap rokok diantaranya, gas Karbon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik, serta Karbon
pada tembakau. Dalam prosesnya nikotin cepat diserap oleh tubuh, dan
sehabis merokok satu batang (10mg nikotin dalam satu batang rokok),
dalam darah orang berat badan 70 kg (+/- 5kg darah) akan terdapat 40 ppb
(part per billion) nikotin; setelah 30 menit jumlahnya tersisa 20 ppb, dan
pada dosis rendah dan waktu yang singkat, nikotin tetap mampu
2007).
“nyata” baru dikatakan dimulai, pada saat otak dialiri oleh darah yang
hingga 72 jam untuk serum darah menjadi bebas nikotin dan 90% dari
lebih tinggi sehingga karbon monoksida mempunyai daya ikat yang lebih
pada saat tembakau dibakar. Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker
paru dan kanker lainnya, emfisema dan bronkhitis kronik dikaitkan dengan
2. Perokok Pasif
rokok secara langsung, yakni yang berasal dari; 1) Asap yang dikeluarkan
menghisap asap rokok para perokok paling tidak 15 menit dalam satu hari
perokok aktif hanya menghisap 25 persen asap rokok yang berasal dari
ujung yang terbakar, yakni yang disebut sebagai asap utama, sementara 75
persen lainnya dihisap oleh perokok pasif dalam bentuk asap sampingan
(Pradono, 2001).
tinggi dibandingkan asap rokok utama. Hal ini disebabkan oleh tembakau
yang terbakar pada temperatur lebih rendah ketika rokok sedang tidak
perokok pasif. ETS menyebabkan sekitar 3000 kematian per tahun akibat
paru, penyakit kardiovaskular dan asma. The U.S. Report of the Surgeon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
3. Dismenore
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dys yang berarti gangguan,
abnormalitas atau nyeri hebat, meno yang berarti bulan dan rrhea yang
kadang disertai mual, muntah, diare, sakit kepala dan emosi yang labil
pada saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah haid.
secara seksual dan pada wanita yang tidak pernah melahirkan. Dismenore
juga biasa dialami oleh wanita yang dalam keluarganya memiliki riwayat
dismenore sekunder biasanya dialami oleh wanita dengan usia yang lebih
maupun dengan adanya ovulasi. Nyeri sering terasa terus menerus dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
4. Dismenore Primer
keadaan patologis yang nyata pada alat reproduksi, atau dengan kata lain
Kondisi ini terkait dengan siklus ovulasi, hal ini dibuktikan oleh kontraksi
(Park, 2005).
diantaranya dialami oleh wanita dengan usia lebih muda, maksimal usia
15-25 tahun. Lebih sering terjadi pada nulipara. Timbul setelah terjadinya
siklus haid yang teratur dan hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik.
Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik yang timbul
mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid. Untuk
primer yaitu:
a. Prostaglandin
d. Vasopresin
serta nyeri pada pasien dismenore primer. Lebih lanjut dikatakan oleh
e. Psikis
uterine tidak hanya pada hari pertama dari siklus tetapi di seluruh siklus.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat gangguan aliran darah pada wanita
mencegah produksi prostaglandin pada akhir fase luteal. Hal ini biasanya
hangat lokal. Sekarang diketahui juga bahwa sistem saraf pusat (SSP),
dengan satu sama lain dalam kejadian dismenore primer (Park, 2005)
merangsang target organ melalui jalur refleks saraf humoral dan otonom,
1-4 Hz (Widjanarko, 2006). Selain itu tiamin, vitamin E dengan dosis 200
IU dua kali per hari selama 5 hari pada awal menstruasi, suplemen minyak
merokok saat ini. Di samping perokok aktif, perokok pasif kini telah
tersebar luas di populasi, dan menjadi salah satu faktor risiko penting
besar konstituen yang sama seperti yang tercantum dalam asap arus utama,
dilakukan oleh asap rokok utama. Soares et al. (2007) dalam penelitiannya
dengan kebiasaan merokok. Dukungan untuk usulan ini juga berasal dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
dihasilkan oleh pembakaran tidak efisien dari ujung rokok yang membara
ialah kejadian dismenore pada hewan pengerat dan studi manusia (Neal,
2005).
primer pada perempuan muda. Lebih spesifik lagi, Dorn et al. (2009)
pada wanita yang terpapar 10-30 rokok per hari dan risiko ini meningkat
dari total alkaloid. Nikotin adalah zat yang sangat beracun dan diserap
dengan cepat melalui saluran pernafasan, mukosa mulut, dan kulit (Miceli,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pikiran
variabel luar yang tidak diteliti, yakni gizi, psikis dan genetik.
Perokok Pasif
Ischemia
Pengeluaran Fosfolipid
Genetik
Gambar 2.1
Kerangka Pikiran Pengaruh Perokok Pasif terhadap Kejadian Dismenore Primer
C. Hipotesis
commit to
Perokok pasif meningkatkan kejadian user
dismenore primer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
metode kohor retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Populasi Sumber
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
2. Sampel
3. Besar Sampel
jumlah subjek dan variabel tidak boleh kurang dari 5:1. Jumlah sampel
n > 50 + m
dan 60 orang dari kelompok yang tidak terpapar asap rokok sampingan.
a. Kriteria Inklusi
2) Perokok Pasif
3) Bukan Perokok
b. Kriteria Eksklusi
D. Teknik Sampling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
E. Rancangan Penelitian
Populasi
Uji Chi
Kuadrat
3. Variabel :
a. Terkendali
b. Tidak terkendali
1) Psikologi
2) Diet
3) Genetik
selama 1 minggu.
b. Skala: Nominal.
seseorang yang tidak merokok secara aktif, dan tidak memiliki anggota
b. Skala: Nominal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik yang timbul
mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid.
b. Skala: Nominal
keadaan seseorang yang tidak mengalami nyeri haid yang sering terasa
sebagai kejang uterus dan spastik yang timbul mendahului haid dan
b. Skala
Skala: Nominal
H. Instrumen Penelitian
bantuan wawancara.
I. Cara Kerja
4. Hal pertama yang dilakukan ketika penulis bertemu dengan wanita yang
6. Selain itu penulis juga menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh
7. Penulis juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap sampel akan
8. Bila wanita tersebut bersedia ikut dalam penelitian ini, penulis akan
J. Teknik Analisis
peningkatkan kejadian dismenore primer, data yang diperoleh diuji dengan uji
berupa regresi logistik untuk menganalisa variabel luar yang tidak direstriksi.
dengan taraf signifikansi 0,05. Dari data yang diperoleh dimasukkan dalam
primer Dismenore
Primer
OR = A x D / B x C
2
N (ad-bc)2
X =
Dimana:
OR : Odds Ratio
X2 : Chi-Square
N : jumlah sampel
a, b, c, d commit to user
: frekuensi dari masing-masing variabel
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
1. X2 hitung > X2 tabel (p < 0,05) terdapat hubungan yang sangat bermakna.
3. X2 hitung < X2 tabel (p < 0,05) tidak ada hubungan yang bermakna.
Dimana:
dismenore primer.
dismenore primer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kelurahan Pasar Kliwon, pada bulan Juni hingga Juli 2010. Sampel penelitian
terpapar asap rokok dan 60 responden dari kelompok tidak terpapar asap
Rata-rata umur sampel ialah 20 tahun, dengan usia termuda yakni 16 tahun
dan usia tertua 34 tahun. Rata-rata usia sampel saat pertama kali menstruasi
ialah 13 tahun. Terdapat sampel yang mengalami menarche pada usia muda,
yakni 11 tahun, namun ada pula yang baru mengalami menarche di usia 16
tahun.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
dan 45 wanita tidak mengalami dismenore primer. Pada Tabel 4.2 juga dapat
diketahui, bahwa dalam penelitian ini dari 120 sampel wanita yang ikut serta,
pada sampel dengan usia menarche kurang dari 12 tahun. Hanya terdapat 2
sampel yang mengalami menarche saat berusia kurang dari 12 tahun dari 120
total sampel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3 Distribusi Dismenore Primer Menurut Jumlah Paparan Asap Rokok
yang Diperkirakan Melalui Jumlah Batang Rokok Per Hari
Tidak Dismenore Dismenore Total OR P
Primer Primer
0 batang 30 28 58 1.0 -
(51,7 %) (48,3%) (100%)
1–11 batang 10 13 23 1.4 0.252
(43,5%) (56,5%) (100%)
≥ 12 batang 5 34 39 7.3 < 0.001
(12,8%) (87,2%) (100%)
Total 45 75 120
(37,5%) (62,5%) (100%)
(Data Primer, 2010)
dismenore primer pada wanita (Tabel 4.3). Terlihat dari 100% wanita yang
tidak terpapar oleh asap rokok sama sekali, 48,3% diantaranya mengalami
dismenore primer. Sedangkan dari 100% wanita yang terpapar asap rokok 1
wanita yang terpapar asap rokok lebih dari sama dengan 12 batang per
dismenore primer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
dan perancu dengan variabel terikat, pada awalnya digunakan analisis bivariat
pengaruh faktor perancu (crude analysis) seperti yang tercantum pada Tabel
4.4. Variabel bebas penelitian ini adalah perokok pasif, sedangkan variabel
primer dan 66,7% responden lainnya (40 orang) lainnya tidak mengalami
bahwa dismenore primer lebih banyak dialami oleh wanita perokok pasif,
Dari Tabel 4.4 juga terlihat adanya hubungan yang sangat bermakna
(p<0.001) dan dengan melihat nilai odds ratio sebesar 22, maka dapat
dikatakan bahwa wanita perokok pasif memiliki risiko 22 kali lebih besar
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda tentang Pengaruh Perokok
Pasif terhadap Risiko Dismenore Primer, dengan Mengontrol
Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dan Usia Menarche
Confidence Interval 95%
Variabel OR p Batas Atas Batas Bawah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
analysis) pada Tabel 4.5 menunjukkan hasil tidak terdapatnya hubungan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
terhadap kejadian dismenore primer. Faktor – faktor lain yang diduga dapat
dan menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun. Pada penelitian ini, kedua
dianalisis, hal ini bertujuan agar lebih mudah mendapatkan sampel saat
melakukan penelitian.
berdasarkan status paparan rokok pada wanita. Pada tabel tersebut terlihat bahwa
dismenore primer (p < 0.001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perokok
primer. Bahkan pada Tabel 4.4 terlihat bahwa wanita perokok pasif memiliki
risiko 22 kali lebih besar menderita dismenore primer dibanding wanita bukan
perokok (OR= 22% CI= 7.6 – 63.5). Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini
bahwa perokok pasif meningkatkan kejadian dismenore primer. Hasil ini juga
sesuai dengan studi kohor yang dilakukan oleh Chen et al. (2000) dengan jumlah
sampel 165 wanita. Penelitan tersebut menunjukkan bahwa wanita yang terpapar
asap rokok akan meningkatkan risiko terjadinya dismenore primer (OR = 2.4% CI
= 0.9 – 6.1).
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
dimana nikotin mewakili 90%-95% dari total alkaloid tersebut. Di dalam tubuh,
menimbulkan tekanan intra uterus sampai 400 mmHg dan menyebabkan kontraksi
menurut jumlah paparan asap rokok yang diperkirakan melalui jumlah batang
rokok per hari. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat adanya hubungan dosis-respons yang
diketahui dengan melihat peningkatan nilai odds ratio dari 1.4 pada wanita yang
terpapar 1 hingga sebelas batang per hari menjadi 7.3 pada wanita yang terpapar
Dapat dikatakan bahwa wanita yang terpapar 1 hingga 11 batang rokok per
hari memiliki risiko 1.4 kali lebih besar untuk menderita dismenore primer
dibanding dengan wanita yang tidak terpapar (OR=1.4; p = 0.252) . Sedang pada
wanita yang terpapar 12 batang atau lebih rokok per hari memiliki risiko yang
lebih tinggi, yakni 7.3 kali lebih besar untuk menderita dismenore primer
dibanding dengan wanita yang tidak terpapar (OR=7.3; p < 0.001).Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dorn et al., (2009) dimana, risiko
dismenore dua kali lebih tinggi pada wanita yang terpapar 10-30 rokok per hari
ganda tentang pengaruh perokok pasif terhadap risiko dismenore primer, dengan
faktor perancu (adjusted analysis). Pada tabel tersebut terdapat hubungan yang
signifikan antara perokok pasif dengan kejadian dismenore primer (p < 0.001)
setelah mengontrol variabel perancu dan dapat diketahui pula bahwa wanita
perokok pasif memiliki risiko 23 kali lebih besar menderita dismenore primer
Pada Tabel 4.5 juga terlihat bahwa tidak terdapat hubungan bermakna
berarti pada penelitian ini pemakaian kontrasepsi bukan merupakan faktor yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Hasil yang sama juga ditemukan pada variabel perancu usia menarche
kurang dari 12 tahun. Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa hubungan antara usia
Hasil ini berbeda dengan penelitian Mijanovic (1990) yang menyebutkan bahwa
perempuan dengan usia menarche kurang dari 12 tahun, terbukti secara signifikan
(Chi Square = 44,45; p kurang dari 0,001) meningkatkan risiko dismenore primer.
yang memakai kontrasepsi hormonal dan responden degan usia menarche kurang
dari 12 tahun pada penelitian ini berjumlah sedikit. Pada penelitian ini, hanya
yang mengalami menarche kurang dari 12 tahun, sehingga kurang dapat mewakili
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
nilai odds ratio sebesar 23, atau dengan kata lain bahwa wanita perokok
pasif memiliki risiko 23 kali lebih besar untuk menderita dismenore primer
pasif.
B. Saran
yang tidak dianalisis oleh peneliti pada penelitian ini atau dengan jumlah
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
perokok pasif. Hal ini secara tidak langsung akan menurunkan angka
bagi para perokok, sehingga dapat mengurangi jumlah orang yang menjadi
perokok pasif.
commit to user
45