0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Tugas kelompok membahas hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan RI. Pancasila merupakan asas kerohanian dalam Pembukaan UUD 1945. Proklamasi dan Pembukaan merupakan rangkaian yang saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tugas kelompok membahas hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan RI. Pancasila merupakan asas kerohanian dalam Pembukaan UUD 1945. Proklamasi dan Pembukaan merupakan rangkaian yang saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tugas kelompok membahas hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan RI. Pancasila merupakan asas kerohanian dalam Pembukaan UUD 1945. Proklamasi dan Pembukaan merupakan rangkaian yang saling melengkapi dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
NAMA ANGGOTA: 1.AKBAR 2.ALLAN AL HUSEIN 3.ARRIZKY AMAR FAHRI PRATAMA 4.BISMA ADITYO NUGROHO 5.DENI NOVALIANSYAH 6.HAFIZ MAHMUDA
1.HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: a. Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur mutlak sebagai staastusfundamentalnorm. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan merupakan peraturan hukum yang tertinggi di atas Undang-Undang Dasar. Implikasinya, semua peraturab perundang-undangan dimulai dari pasal-pasal dalam UUD 1945 sampai dengan Peraturan Daerah harus sesuai dengan Pembukaan UUD 1945; b. Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD1945 sebagai staastfundamentalnorm. Secara ilmiah-akademis. Pembukaan UUD 1945 sebagai staastfundamentalnorm mempunyai hakikat kedudukan yang tetap,kuat,dan tak berubah bagi Negara yang dibentuk, dengan perkataan lain, jalan hukum tidak lagi dapat di ubag {Notonegoro,1982:25} 2.HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI Pada Hakikatnya,Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah merupakan tujuan semata-mata, melainkan merupakan suatu sarana,isi,dan arti yang pada pokoknya memuat dua hal, sebagai berikut: a. Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik pada dirinya sendiri maupun terhadap dunia luar; b. Tindakan-tindakan yang segera harus diselenggarakan berhubung dengan pernyataan kemerdekaan itu {Kaenlan,1993;62} Setelah proklamsi dibacakan pada 17 Agustus 1945, kemudian keesokan harinya, yaitu 18 Agustus, disusun suatu naskah undang undang dasar yang didalamnya memuat pembukaan. Di dalam pembukaan UUD 1945 tepatnya pada Alenea ke-3 terdapat pernyataan kemerdekaan yang dinyatakan oleh Indonesia, maka dapat ditentukan letak dan sifat hubungan antar proklamsi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: a. Disebutkan kembali pernyataan kemrdekaan dalam bagian ketiga pembukaan menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan pembukaan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan b. Ditetapkan Pembukaan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama ditetapkan UUD, Presiden dan Wakil Presiden merupakan realisasi bagian kedua proklamsi c. Pembukaan hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkanya kemerdekaan, dalam bentuk Negara Indonesia merdeka,berdaulat,bersatu,adil, dan makmur dengan berdasarkan asas kerohanian Pancasila d. Dengan demikian, sifat hubungan antara pembukaan dan proklamsi yaitu: memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi pada 17 Agustus 1945, memberikan pengesahan terhadap dikalsanakannya proklamsi 17 Agustus 1945, dan memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakannya Proklamsi 17 Agustus 1945{Kaelan,1993:62-64}