Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam

menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit

atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan

untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. “Kep. MenKes RI No.

193/Kab/B.VII/71”

Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya melalui Oral,

injeksi intravena, intramuscular, intracutan, subcutan. Selain dikemas dalam bentuk injeksi

maupun untuk diminum melalui mulut (Oral) ada beberapa obat yang digunakan secara topical

seperti lotion, liniment, ointment, pasta, bubuk, tetes (instilasi), serta dalam bentuk irigasi baik

mata, hidung, telinga, vagina, maupun rektum.

Rumusan Masalah

1. Apa definisi obat-obatan topical?

2. Apa saja jenis obat topical?

3. Bagaimana tata cara penggunaan obat secara topical?

Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi obat topical

2. Untuk mengetahui macam-macam obat topical

3. Untuk mengetahui tata cara menggunakan obat topical


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Obat-obatan Topikal

Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau pengaruh

langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral

ataupun injeksi. Obat jenis ini dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam

sistim peredaran darah. Namun obat ini dapat bermanfaat apabila digunakan pada kulit atau

membrane mukosa. Agens topical di gunakan untuk mengobati berbagai gangguan dalam area

yang terlokalisasi. Beberapa bentuk obat ini dipersiapkan untuk diabsorbsi kulit guna

memberikan dampak secara sistemik. Bila tempat pemakian mudah dijangkau seperti kulit, suatu

obat mudah diletakkan diatasnya. Namun bila tempatnya merupakan rongga, seperti hidung, atau

bagian tertutup seprti mata, maka diperlukan alat untuk pemakian mekanis untuk memasukkan

obat.

1. Tetes mata

Mata adalah organ yang berperan dalam proses penglihatan. Lapisan luar mola mata disebut

sclera. Cornea adalah bagian sclera transparan di bagian depan bola mata. Sclera merupakan

kumpulan serat yang kuat, sedangkan cornea mudah rusak oleh trauma. Oleh sebab itu,

pemakaian obat jarang diarahkan langsung ke bola mata. Kelenjar lacrimae yang menghasilkan

airmata terletak di salah satu sisi tulang depan hidung. Kelenjar tersebut mengalirkan sekresinya

menuj saluran membuka di kantong conjungtiva. Saluran tersebut meneruskan limpahan cairan

ke hidung dibawah injerior concha. Karena pemakaian langsung tak dapat dilakukan ke cornea

yang sensitive, pemberian obat secara instilasi pada mata dapat dilakukan pada bagian

conjungtiva bagian bawah.


Obat tetes mata digunakan untuk memperoleh pengaruh local, seperti pembersihan atau kontraksi

pupil untuk pemeriksaan dan mengobati infeksi. Tipe larutan tetes tergantung pada tujuan

instilasi.

Kelopak mata dilap bersih sebelum instilasi agar steril. Buka kantung conjungtiva bagian bawah

kemudian lakukan instilasi. Pemberian obat secara instilasi tidak boleh dilakukan pada kornea

karena dapat berisiko merusak cornea. Pasien diminta menutup kelopak mata dan menggerakkan

matanya untuk meratakan cairan yang telah diteteskan

Dalam penggunaannya, pemberian obat secara topical dapat dilakukan melalui kulit, instilasi

mata, hidung, telinga, melalui vagina ataupun rectum.Beberapa obat tetes mata yang selalu di

resepkan oleh dokter mata yaitu

Augentonik 0.6ml mini dose

Tiap larutan obat ini mengandung Vit. A yang dapat


mengurangiproliferasi dan diferensiasi sel epitel kornea serta menjaga sel goblet pada
konjungtiva dan juga digunakan pada mata kering dan superior limbik keratokonjungtivitis. Zat
pembawa utama Vit A menuju ke keratokonjungtival epithelium yaitu cairan air mata. Zinc
Sulfate 0.2mg yang berfungsi sebagai adstringen jika digunakan secara topikal pada mata bekerja
dengan cara mebersihkan mucucs dari permukaan mata. Kemudian Phenylephrine
1mgsebagai dekongestan mata.
Augentonik ini biasanya digunakan untuk mengobati iritasi ringan yang diakibatkan oleh
matahari, angin, debu, dan asap, mengurangi gejala mata lelah, alergi, inflamasi konjungtiva dan
photopthalmia, serta gangguan penglihatan karena kelebihan lendir mata.
Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita yang hipersensitif terhadap salah satu atau lebih
kandungan obat di dalamnya.

 Catarlent 0.6ml mini dose.


Mengandung Kalium Iodide 5 mg, yang penggunaan sistemik dan topikal iodide dapat
mengaktifkan/merangsang metabolisme dan kadang-kadang dapat berfungsi mecegah kekeruhan
pada vitreous body. Pada kasus tertentu dapat memperlambat peningkatan kekeruhan dan
degradasi penglihatan. Obat ini diindikasikan terhadap pasien yang mengalami kekeruhan dan
pendarahan padavitreous body yang dikarenakan usia, myopia, hypertonia, diabetes, dan
periphlebitis. Kekeruhan pada lensa ditandai sebagai gejala awal katarak senilis.
Penggunaan untuk ntuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter.
Efek samping dari penggunaan obat biasanya adalah sensasi rasa terbakar pada mata atau iritasi
yang dapat terjadi beberapa saat setelah obat diteteskan, kadang-kadang juga terjadi peningkatan
aliran air mata.

 Cenfresh 0.6ml mini dose

Tiap ml nya mengandung Carboxymethylcellulose Sodium 5 mg, yang bekerja sebagai


pembasah/lubricants pada mata kering serta berfungsi mempertahankan permukaan amata tetap
basah. Obat ini bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada permukaan mata atau
lapisan air mata (tears film) yang membasahi mata anda dari hari kehari agar terasa nyaman.
Diindikasikan untuk mengurangi iritasi ringan pada mata yang kering, melindungi mata terhadap
iritasi lebih lanjut mengurangi rasa tidak nyaman yang dikarenakan angin dan sinar matahari.

 Cendrid 0.6ml mini dose

Mengandung Idoxuridine 1 mg, yang menghambat replikasi virus simplex pada kornea. Efek
kerjanya mirip dengan timidin yaitu menginhibisi timidilik fosforilase dan DNA polimerase
spesifik yang penting untuk penggabungan timidin kedalam DNA virus serta menghambat
replikasi virus simplex di kornea. Cendrid dapat mengobati semua keratitis yang diakibatkan
oleh virus simplex dan virus DNA yang sensitif terhadap kandunganCendrid.
Penggunaan bersama-sama kortikosteroid dapat memicu penjalaran infeksi virus. Penggunaan
pada ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter serta dilarang menggunakan lensa
kontak selama terapi menggunakan obat ini.Terapi obat ini tidak lebih dari 14-21 hari.

Convers 2% 0.6ml mini dose

Larutan steril ini mengandung Cromolyn sodium 20 mg yang merupakan suatu anti


alergi. Cromolyn sodium bekerja dengan cara menghambat terlepasnya histamine dan SRS-A
(Slow-Reacting Substance OF Anaphylaxis) dari sel-sel mast.  Cromolyn Sodium tidak memiliki
intrinsic vasokontriksi , antihistamin, ataupun aktifitas antiinflamasi.
Obat ini diindikasikan untuk penderita  yang mengalami konjungtivitis alergi dan vernal
keratokonjungtivitis.  Bagi penderita yng mendapatkan terapi obat ini dilarang mengenakan
kontak lensa. Keamanan dan efektivitas pada anak di bawah usia 4 tahun belum dapat
ditemukan, penggunaan pad ibu hamil dan menyusui  juga harus dalam pengawasan dokter.
Pasien juga disarankan untuk mengikuti petunjuk yang tercantum pada informasi untuk pasien.
Pengguna lensa kontak harus menunda pemakaian ketika mengalami tanda-tanda dan gejala-
gejala vernal  keratokonjungtivitis, vernal  konjungtivitis, ataupunvernal keratitis.  Efek samping
biasanya dapat menyebabkan rasa perih dan terbakar sementara; pruritus, eritema,
dan kemosis yang jarang terjadi.
Obat ini juga biasanya diteteskan  Hanya Bila Gatal dan Merah pada mata pasien. Bila gejala
telah hilang maka pengobatan nya bisa dihentikan dan diteteskan kembali bila mata mengalami
gejala alergi.  Convers 2% ini juga sering diresepkan untuk anak-anak yang mengalami  gejala
alergi.

Convers 4% 0.6ml mini dose

Atau disebut juga Convers Forte yang juga mengandungCromolyn Sodium hanya saja


dosis nya 40 mg. Deskripsi dari obat ini tidak jauh berbeda dengan Convers 2%. Hanya saja
pasien harus diinformasikan bahwa efek dari pengobatan menggunakan tetes mata Cromolyn
Sodium bergantung dalam jarak waktu yang tetap. Bila diperlukan kortikosteroid bisa  digunakan
bersamaan dengan tetes mata Cromolyn Sodium.

Floxa  0.6ml mini dose


Sedian ini adalah antibiotik Ofloxacin 3,00 mg yang merupakan tetes mata steril yang
berwarna kuning muda yang secara spesifik digunakan untuk mengobati infeksi luar pada mata.
Obat ini memiliki akifitas bakterisid terutama pada bakteri gram negative seperti Pseudomonas
aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Proteus dan Klebsiella sp, bekerja dengan cara menghambat
sintesis protein sel  bakteri  tersebut juga terhadap strain yang sensitive
dari Staphylococci termasuk S.aureus dan S.epdermidis (koagulase   positif dan koagulase
negative termasuk strain yang tahan Penicilinase). Streptococci termasuk juga beberapa spesies
non-haemolytic dan beberapa jenis streptococcus pneumonia.
Floxa diindikasikan untuk mengobati infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri yang
sensitive.  Efek samping yang sering terjadi adalah rasa pedih, gatal, dan merah-merah pada
konjungtiva. Reaksi ini terjadi terhadap kurang dari 3% pasien yang diobati dengan  Floxa dan
reaksi yang sama dapat terjadi pada penggunaan antibiotic aminoglikosida lainnya. Jika
ofloxacin topical digunakan bersama antibiotic aminoglikosida sistemik maka kadar serum total
harus selalu dimonitor

Hyalub mini dose

Sodium Hyaluronate 1,00 mg adalah sediaan yang terkandung didalamnya dengan bobot
jenis 1,1000-1,2000 g/ml.
Cara kerja obat ini bergabung dengan fibronectin yang bekerja secara langsung pada proses
penyembuhan dengan meningkatkan adhesi dan migrasi dari sel epithel serta mempunyai
kemampuan menyimpan air yang baik karena tiap molekul nya dapat mengikat sejumlah molekul
air.
Obat ini digunakan untuk menghilangkan rasa terbakar, iritasi, dan ketidaknyamanan yang
disebabkan karena kekeringan pada mata dan untuk mempercepat perbaikan permukaan ocular
yang rusak seperti sindrom Sjogren dan sindrom sicca.
Efek samping dari obat ini dapat menyebabkan  gatal, iritasi, konjungtivitis, infeksi konjuntiva,
lesi kornea dan menyebabkan hipersensitivitas pada mata seperti blepharitis, eyelid, dan
dermatitis.

L F X 0,6 ml mini dose


Sedian antibiotik dengan komposisi Levofloxacin 5,00 mg yang tidak berwarna, jernih,
dengan pH antara 5-8 yang merupakan suatu anti infeksi.
Memiliki aktifitas bakteriid terutama terhadap bakteri gram negative seperti  P.aeruginosa,
Enterococcus sp, Proteus, dan Klebsiella sp, juga terhadap strain yang sensitive
dariStaphylococci (termasuk S.aureus dan Streptococci)jugatermasuk S.pneumoniae.
Diindikasikan untuk infeksi ocular eksternal mata seperti  konjungtivitis yang disebabkan
mikroorganisme yang peka terhadap Levofloxacin seperti strain Staphylococcus sp,
Streptococcus pneumonia, Micrococcus sp., Enterococus sp., Corynebacterium sp.,
Pseudomonas sp., Pseudomonas aeruginosa dan Haemophyllus sp.  Penggunaan antibiotyik
topical beta laktam dengan LFX dapat menurunkan /menghilangkan aktivitas LFX.
Obat ini harus dalam pengawasan dokter karena pemakaian yang lama dapat menyebabkan
pertumbuhan organisme  yang tidak sensitive termasuk jamur, yang dapat menimbulkan super
infeksi.
Efek samping biasanya adalah rasa pedih, iritasi dan eyelid itching.

Glaopen 0,6 ml mini dose


Mengandung Latanoprost  0,05 mg yang bekerja dengan cara meningkatkan aliran
keluar aqueous  humour. Obat ini diindikasikan untuk menurunkan tekanan intra ocular pada
penderita open angle glaucoma dan hipertensi ocular. Selama pemakaian obati ini pasien
dilarang menggunakan kontak lensa.
Efek samping  yang terjadi yaitu iritasi mata, seperti rasa menyengat, terbakar, hyperemia mata,
blepharitis, rasa sakit pada mata, sakit kepala dan skin rash. Obat ini juga dapat meningkatkan
pigmentasi iris yang dapat bersifat permanen.
Penyimpanannya disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 derajat Celcius

Lubricen 0,6 ml mini dose


Tiap ml nya mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose 2,0 mg, Natrium hyaluronat,
Natrium klorida,, Natrium hydrogen phosphate, dan Natrium dihidrogen phosphate.
Obat ini menyebar secara cepat pada kornea dan konjungtiva membentuk lapisan pelindung
dengan waktu kontak yang lebih lama, berfungisi sebagai lubricant pada matayang kering karena
kekurangan skresi air mata atau pun kekurangan mucus dan berfungsi sebagai air mata buatan.
Farmakodinamik dari Hydroxypropil Methylcellulose adalah suatu zat yang inert dan tidak
mempunyai aktifitas farmakologi .
Diindikasikan secara topical untuk memberikan lubrikasi seperti air mata untuk meredakan
gejala mata kering dan iritasi mata yang berkaitan dengan produksi air mata  juga dapat
digunaklan sebagai lubrukasi ocular untuk mata buatan.
Pasien yang pandangannya kabur setelah pemakaian obat ini tidak boleh mengemudoi ataupun
menggunakan mesin sa,pai pandangannya normal kembali. Selain itu penggunaan pada ibu hamil
dan menyusui ataupun anak-anak harus di bawah pengawasan dokter.
Efek samping biasanya pandangan kabur beberapa saat setelah penetasan, gangguana
kenyamanan ringan pada mata, rasa lengket pada bulu mata, dan sensitivitas terhadap cahaya
namun biasanya jarang terjadi.
Obat ini juga dapat digunakan sesuai kebutuhan .

Lyteers 0,6 ml mini dose

Zat aktif nya adalah Sodium Chloride 4,4 mg dan Kalium Chloride 0.8 mg sedangkan zat
tambahan nya adalah Saliva Orthana (mucin), yang merupakan sediaan steril mata yang bekerja 
sebagai  pembasah/lubricant pada mata yang kering dan berfungsi untuk mempertahankan agar
permukaan mata tetap basah. Membentuk lapisan pelindung pada permukaan mata yang disebut
lapisan air mata (tears film).
Diindikasikan  untuk melumasi dan menyejukkan mata kering akibat kekurangan skresi air mata
atau teriritasi karena kondisi lingkungan, ketidaknyamanan karena penggunaan  ‘Contact Lens’,
gangguan penglihatan karena kelebihan lender pada mata.
Obat ini hampir  tidak  ada efek samping, dan pengguanaan untuk anak-anak dibawah usia 6
tahun harus dengan pengawasan orang tua nya.
Noncort 0,6 ml mini dose

Mengandung Natrium Diklofenak 1,00 mg, yang merupakan derivate asam fenilasetat


yang mempunyai daya anti inflamsi dan analgesic. Bekerja dengan cara menghambat enzim
siklooksigenase yang merupakan bagian penting dalam biosinstesa prostaglandin. Prostaglandin
adalah mediator dalam inflamasi intra okuler yang dapt menyebabkan gangguan barrier darah
humor aqueous, vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskuler. Leukositosis dan kenaikan
tekanan intra okuler. Prostaglandin juga dapat berperan dalam respon miotik selama operasi
okuler.
Obat ini digunakan untuk pengobatan inflamasi setelah operasi katarak.
Efek samping yang ditimbulkan biasanya adalah rasa perih dan panas, kenaikan tekanan intra
okuler, mual dan muntah.  Noncortjuga di Kontra Indikasikan untuk pasien dengan riwayat asma,
urtikaria, rhinitis akut, ataupun pasien yang menggunakan lensa kontak.
Untuk penderita yang diketahui dengan tendensi perdarahan harus berhati-hati karena dapat
memperpanjang waktu pendarahan. Pada pemakaian obat-obatan anti inflamasi non steroid
berpotensi meningkatnya lama perdarahan karena perubahan agregasi trombosit.

Posop 0,6 ml mini dose

Tetes mata suspensi yang mengandung Fluorometholon 1 mg, yang memiliki efek


aktivitas anti inflamasi dan memiliki efek  peningkatan tekanan intraokular yang lebih rendah
dibandingkan dengan dexamethasone.
Posop diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek kondisi eksternal atau interior inflamasi
ocular seperti: blepharitis, konjungtivitis, keratitis, scleritis, episclleritis, irits, iridocyclitis,
uveitis, dan inflamasi pasca operasi.
Kontra indrikasinya yaitu pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat ini, pasien dengan
riwayat  viral keratokonjungtivitis, penyakit mata tuberculous, fungi, atau penyakit mata purulent
lain dapat memperparah penyakit atau menyebabkan perforasi kornea. Dan pasien dengan
riwayat erosi kornea dan ulcer dapat memperparah penyakit atau menyebabkan perforasi kornea.
Pemakaian lama harus dihindari  karena  dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme
yang tidak sensitive terhadap jamur. Selama terapi  obat ini juga harus selalu dimonitor untuk
mencegah kemungkinan adanya infeksi pada kelopak mata dan konjungtiva.  Selain itu
pengobatan jangka panjang juga dapat menimbulkan katarak subkapsular posterior serta
menahan fungsi adrenal korteks.  Oleh sebab itu Posop harus diawasi oleh dokter dan
pengobatan nya pun harus tepat sesuai dosis dan gejala.
Efek samping lainnya yang biasa terjadi selama pemakaian obat ini yaitu rasa pedih dan akan
meninggalkan rasa pahit pada kerongkongan yang akan hilang dengan sendirinya.

Polynel 0,6 ml mini dose

Tetes mata steril ini mengandung Fluoromethasone 1 mg dan Neomycin Sulfate setara


dengan neomycin base 3,5 mg yang merupakan perpaduan antara glukokortikoid sintetik dan
antibiotic aminoglikosida.
Kortikosteroid menekan respon radang terhadap berbagai  jenis penyebab dan dapat
memperlambat penyembuhan. Karena kortikosteroid dapat menghambat mekasnisme pertahanan
tubuh terhadap infeksi, obat antimicrobial dapat digunakan secara bersamaan jika pengobatan
dengan kortikosteroid ini dianggap  dapat berpengaruh secara klinis pada beberapa kasus
tertentu. Maka pengunaan obat secara kombinasi tersebut memiliki keunggulan terhadap
kesesuaian  dan kenyamanan pasien ditambah dengan jaminan bahwa dosis obat-obatan yang
diberikan memadai. Neomycin Sulfate aktif secara in-vitro melawan turunan-turunan yang peka
dari  Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Haemophylus influenza, Klebsiella/Enterobacter
sp.,dan Neisseria sp.
Polynel digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada radang mata yang responsive terhadap
steroid dimana pengobatan antibiotic dibutuhkan setelah dipastikan tidak ada virus dan jamur.
Pasien yang mempunyai  penyakit tuberculosis mata, jamur pada mata, infeksi akut bernanah
yang disebabkan oleh organism  yang tidak peka terhadap neomisin, keratitis herpes simplex,
Vaccina, Varicella dan infeksi virus lainnya pada konjungtiva dan kornea di Kontra Indikasikan
terhadap obat ini.
Selain itu obat ini juga tidak untuk diberikan pada mata merah tanpa diagnosa mengingat
penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kebutaan serta tidak boleh digunakan lebih dari
7 hari tanpa adanya perbaikan klinis karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
infeksi lanjutan tersembunyi disebabkan efek menutupi dari steroid dan dapat menyebabkan
sensitisasi kulit dan kemunculan organisme yang resisten,  meningkatkan tekanan intra okuler
pada individu yang sensitive sehingga dapat menimbulkan glaucoma. Pemakaian obat yang
mengandung kortikosteroid  ini harus dipantau secara rutin karena pemakaian yang berulang kali
juga bisa menyebabkan Katarak Subkapsular Posterior. Penggunaan nya terhadap anak-anak, ibu
hamil, dan meyusui pun harus dalam pengawasan dokter.
Efek samping lainnya dari pemakaian obat ini  yaitu penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan penipisan kornea dan terjadi perforasi, dapat menyebabkan keburaman, atropi
kulit, striae dan telangiektasia, terutama terjadi pada kulit muka.
Selain itu penggunaan jangka panjang (lebih dari 6-8 minggu) harus dikutangi secara perlahan
untuk menghindari timbulnya penyakit kembali.

Protagenta 0.6 ml mini dose

Zat yang terkandung di dalamnya adalah Polyvinylpyrrolidone 20,0 mg, Vitamin A, dan


Natrium Hyaluronat.
Polyvinylpyrrolidone sebagai bahan yang mempunyai keaktifan khas, suatu koloid protektif
makromolekuler yang secar fisikokimia sangat mirip protein.
Obat ini juga dapat menstabilkan dan sekaligus sebagai pengganti lapisan cairan  mata pre
corneal dan karena itu mendorong mempercepat penyembuhan lesion epitel kornea. Karena
fungsi koloid protektifnya.
Diindikasikan untuk menghilangkan gejala iritasi lokal yang disebabkan debu, gas, atau
gangguan lakrimasi. Manifestasi rangsangan pada mata disebabkan produksi cairan air mata
yang kurang atau tidak cukup (mata kering). Selain itu juga sebagai pelicin untuk lensa kontak.
Bila terjadi  rasa tidak nyaman  atau rasa perih hentikan pengobatan dan segera  laporkan ke
dokter. Dan jika terasa sakit, gangguan penglihatan, terjadi kemerahan dan iritasi berlanjut atau
keadaan makin parah lebih dari 72 jam hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter.

Solujod 2,5 % 0,6 ml mini dose 

Merupakan larutan tetes mata steril Povidone Iodium 25 mgyang berwarna coklat


kekuning-kuningan, dan berfungsi sebagai antiseptic.
Cara kerja obat ini denganmelepas Iodium pada saat kontak dengan membrane mukosa,
terpenetrasi ke dalam dinding sel mikroorganisme, kemudian mengendapkan protein
mikroorganisme dengan cara pembentukan garam melalui reaksi halogenasi langsung.  Solujod
juga diindikasikan untuk pencegahan ophthalmia neonatorum. 
Efek samping nya biasanya adalah alergi, gatal dan iritasi pada mata. Penggunaan yang
berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping sistemik seperti
metabolic asidosis, hipernatraemia dan gangguan fungsi ginjal.
Cara pemakaian nya biasanya di teteskan pada kantung konjungtiva selama 3 hari.

Timol 0,5% 0,6 ml mini dose

Mengandung timolol 5 mg yang merupakan sebuah cardioselective  beta-adrenergic  blocking


agents.  Obat tetes ini diindikasikan untuk pengobatan kenaikan tekanan intra okuler pada
penderita hipertensi okuler atau penderita glaucoma sudut terbuka.
Timolol di kontra indikasikan pada penderita dengan riwayat asma brochial, gangguan paru-paru
kronis yang parah, sinus bradikardia, penghambatan atrio ventricular sekunder atau tersier, syok
kardiogenik, kegagalan jantung yang jelas, dan hipersensitif terhadap komponen yang
terkandung di dalamnya.
Tekanan intra okuler mata harus diperiksa secara teratur selama penggunaan obat ini. Selain itu
pemberian timolo pada mata dapat diabsorbsi secara sistemik dengan efeknya yang sama  dengan
pemberian beta bloker  secara oral.
Timolol mempunyai efek samping seperti sakit kepala, asthenia, bradikardia, aritmia, hipotensi,
mual, diare, hipersensitif dan menyebabkan ruam pada kulit dan iritasi pada okuler termasuk
konjungtivitis, blepharitis, keratitis, diplopia, dan ptosis.
Biasanya tekanan bola mata bisa mengalami  hyper  pada penderita hipertensi, minus, dan juga
orang-orang yang sering kurang  tidur/begadang tengah malam,  stress/banyak pikiran, dan lain
sebagainya.
Tingginya tekanan bola mata juga bisa menunjukkan adanya gejala glaucoma bila tidak segera
ditangani.  Beberapa makanan dapat menaikkan tekanan bola mata bila dikonsumsi berlebihan
seperti  coklat dan  kopi.

Tobro 0,6 ml mini dose

Merupakan preparat antibiotic steril yaitu Tobramycin 3 mg, yang secara spesifik


digunakan untuk mengobati infeksi luar pada mata, dan termasuk ke dalam jenis antibiotic
aminoglikosida yang dapat larut dalam air.
Memiliki aktifitas bakterisid terutama terhadap bakteri Gram  negative seperti Pseudomonas 
aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Proteus dan Klebsiella sp., dengan cara  menghambat
sintesis protein sel bakteri tersebut juga terhadap strain yang sensitive
dari Staphylococci termasuk S.aureus, danS.epidermidis (coagullase positif dan coagullase
negative termasuk strain yang tahan terhadap Penicillinase).
Digunakan untuk mengobati  infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri yang sensitive. Dan
di Kontra Indikasikan  terhadap pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat. Penggunaan
bersamaan dengan antibiotic golongan beta-laktam dapat menyebabkan Tobramycin menjadi
tidak aktif.
Selain itu hindari penggunaan jangka panjang  karena dapat menyebabkan pertumbuhan
organism yang tidak sensitive termasuk jamur yang dapat meimbulkan super infeksi. Bila terjadi 
reaksi  yang diperkirakan sebagai reaksi hipersensitif, maka pengobatan harus segera dihentikan
karena reaksi sensitive dapat terjadi pada sebagian pasien.
Oleh karena itu penggunaan  obat-obat yang mengandung antibiotik  termasuk Tobro ini harus
dalam pengawsan dokter.
Efek samping yang sering terjadi adalah pedih, rasa gatal, dan merah-merah pada konjungtiva.

Tropine 1% 0,6 ml mini dose

Mengandung  Atropine sulfate 1 mg  yuabg merupakan suatu antikolinergik yang menghasilkan
dilatasi pupil dan paralisis. Bekerja dengan cara menghambat respon otot sfingter iris dan otot
akomodasi badan ciliar terhadap perangsangan kolinergik, menghasilkan dilatasi pupil
(midriasis) dan paralisi akomodasi (sikloplegia).
Tropine 1%  ini digunakan:
 -          untuk mengukur kesalahan-kesalahan refraksi. Biasanya dianjurkan untuk refraksi
pada anak-anak hingga usia 6 tahun dan pada anak-anak dengan strabismus konvergen dan tidak
digunakan pada orang dewasa karena masa kerjanya yang panjang.

 -          Pengobatan pada iris dan saluran uveal,

 -          Synechiae posterior (pencegahan dan perawatan) : Atropin dapat digunakan untuk


dilatasi pupil guna memecahkan synechiae posterior dan mengurangi kemungkinan terjadinya
komplikasi parah yang ditimbulkan  oleh synechiae serta dapat juga digunakan untuk mencegah
pembentukan Synechiae posterior.

 -          Midriatik pre operasi dan pasca operasi.

Tidak boleh untuk pasien galukoma atau berkecenderungan  menjadi glaucoma misalnya
glaucoma anterior sudut sempit, dan pasien yang menunjukkan hipersensitivitas terhadap obat
ini.
Orang-orang yang mendapatkan tetesan Tropine 1%  ini diharapkan untuk tidak mengendarai
mobil atau apapun selagi pupil masih berdilatasi. Untuk menghindari penyerapan sistemik yang
berlebihan  pasien harus menekan  kantung air mata dengan jari 1 atau 2 menit  sesudah
pemberian obat ini.
Tropine juga memiliki efek samping  yaitu efek samping lokalnya dapat meningkatkan tekanan
intra okuler, rasa menyengat sesaat dan sensitifitas terhadap cahaya sekunder pada dilatasi pupil.
Pemakaian jangka panjangnya dapat menimbulkan iritasi local, hiperaemia, oedemia dan
konjungtivitis.
Sedangkan efek samping sistemik nya yaitu ditandai dengan kekeringan pada mulut, flusing,
kulit kering, bradikardia, diikuti takikardia dengan palpitasi dan aritmia, gangguan saluran
kemih, gangguan pada irama dan pergerakan saluran gatrointensional, diikuti dengan konstipasi. 
Muntah, pusing dan staggering mungkin dapat terjadi , gatal pada anak-anak dan gangguan
pencernaan pada bayi.
Keamanan dan efektifitas pemakaian pada anak-anak tidak disarankan  kecuali untuk kasus-
kasus yang ekstrim.

Tonor 0,5 % mini dose

Tonor mengandung  Betaxolol 5 mg yang merupakan sebuahcardioselective beta


adrenergic blocking agent. Obat ini bekerja dengan memblok reseptor beta-1-adrenergik dan
menurunkan tekanan intraocular dengan menurunkan formasi  aqueous humor. Menurunkan
tekanan antagonis kardioselektif pada glaucoma open angle chronic dan hipertensi ocular.
Betaxolol  mempunyai indikasi berlawanan yang lebih besar terhadap pasien-pasien yang sinus
bradycardia, cardiogenetic, shock, atau pasien-pasien dengan riwayat gagal jantung dan pasien
yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Betaxolol  tidak mempunyai efek terhadap pupil karena itu sebaiknya digunakan dengan suatu
miotic  untk mengurangi kenaikan tekanan intra ocular pada angle clousure
glaucoma.Tonor jugabterbukti secara klinis mempunyai efek minor pada tekanan detak jantung
dan tekanan darah. Untuk pasien dengan riwayat gagal jantung/hati, diabetes, dan juga ibu hamil
dan menyusui.
Tetes mata ini juga dapat berinteraksi bila digunakan bersamaan dengan adrenalin, yang
mengakibatkan midriasis dan bersama cathecholamine depleting agents (co: reserpin) yang
kemungkinan terjadi efek aditif dan hipotensi  atau bradikardia.
Efek samping yang biasanya ditimbulkan adalah ketidaknyamanan sementara dan kadang-
kadang mengeluarkan air mata. Penurunan sensitifitas kornea  dan perasaan gatal, penurunan
ketajaman, keratitis,mata kering photopobia, gagal jantung/hati, gangguan pernafasan pada
pasien yang mengalami bronco-kontriksi.
Bila mengalami overdosis saat pemakaian dapat disiram/dibilas dengan memberikan air hangat
biasa.

Tobroson 0.6ml mini dose

Tiap ml nya mengandung Tobramycin 3 mg, Dexamethasone sodium phosphate setara


dengan Dexamethasone 1 mg.
Adalah preparat antibiotic steril yang secara spesifik digunakan untuk mengobati infeksi luar
pada mata dan juga tersedia dalam bentuk larutan tetes dan salep  mata.
Cara kerja obat ini memiliki aktifitas bakterisid terutama terhadap bakteri Gram negatif
seperti Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Escheria coli, Proteus, dan Klebsiella
sp., dengan cara  menghambat sintesis protein sel bakteri tersebut, juga terhadap strain yang
sensitive dari Staphylococci.
Tobroson diindikasikan untuk infeksi mata bakteri atau adanya resiko infeksi bakteri yang
membutuhkan kortikosteroid seperti: inflamsi konjungtiva palpebral dan bulbar, kornea dan
segmen anterior bola mata, uveitis anterior kronik, luka pada kornea karena zat kimia,
radiasi,terbakar karena panas atau karena penetrasi zat asing.
Obat ini ber Kontra Indikasi dengan epithel herpes simplex keratitis vaccinia, varicella, dan
banyak penyakit-penyakit akibat virus lainnya pada kornea dan konjungtiva.
Untuk pemakaian lama harus dihindari karena dapat menyebabkan pertumbuhan organisme
yang tidak sensitive termasuk jamur, yang dapat menimbulkan super infeksi. Bila terjadi reaksi
yang diperkirakan reaksi sensitive pemakaian harus dihentikan.
Efek samping yang sering terjadi biasanya pedih, rasa gatal, dan merah-merah pada konjungtiva.
Reaksi yang disebabkan oleh komponen steroid adalah meningkatnya tekanan intraocular (IOP)
dengan kemungkinan terjadinya glaucoma dan jarang yang terjadi kerusakan saraf optic,
pembentukan katarak subkapsular posterior dan keterlambatan penyembuhan luka.

Vasacon A 0.6ml mini dose

Berkomposisi  Antazoline Hcl 2,5 mg dan Naphazoline Hcl 1 mg,dimana naphazoline


bekerja sebagai vasokonstriktor local danAntazoline sebagai antihistamin.
Digunakan untuk meredakn sementara gejala alergi tertentu pada mata, termasuk gatal dan mata
merah.
Hati-hati untuk pasien yang mempunyai riwayat  jantung yang parah termasuk aritmia jantung,
pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, pasien diabetes, ibu hamil dan menyusui, pasien yang
menggunakan penghambat MAO dapat mengalami hipertensi hebat, jika mendapatkan obat
simpatomimetik  seperti Naphazoline Hcl.
Efek samping yang terjadi adalah dilatasi pupil, tekanan intra okuler meningkat,m efek sistemik
karena absorbs (misalnya: hipertensi, denyut jantung tidak teratur, hiperglikemia, sakit kepala,
pusing, keresahan, lemas, mual dan berkeringat). Mengantuk dapat terjadi pada beberapa pasien.

Vernasel 0.6 ml mini dose

Mengandung Naphazoline Hcl 0,25 mg yang bekerja dengan cara membatasi respon


vaskuler setempat secara vasokontriksi,  danPheniramine maleat 3 mg yang merupakan
antihistamin.
Diindikasikan untuk meredakan sementara rasa gatal pada mata serta mata merah.
Hati-hati untuk pasien yang mempunyai riwayat  jantung yang parah termasuk aritmia jantung.
Pasien yang menggunakan penghambat MAO dapat mengalami hipertensi hebat, jika
mendapatkan obat simpatomimetik  seperti  Naphazoline Hcl.
Efek samping  yang dapat terjadi yaitu dilatasi pupil, peningkatan tekanan intraocular, efek
sistemik karena absorbs (misalnya: hipertensi, denyut jantung tidak teratur, hiperglikemia). Juga
mengantuk dapat terjadi pada beberapa pasien.

Vitrolenta 0,6 ml mini dose


Gabungan dari Potassium Iodide 5 mg dan Sodium Iodide 10 mg,dan juga
mengandung Vitamin A.
Penggunaan topical Iodide dapat mengaktifkan/merangsang metabolism dan terkadang juga
berfungsi untuk mencegah pengeruhan pada vitreous body
Vitrolenta digunakan untuk pasien yang mengalami kekeruhan dan pendarahan pada vitreous
body dikarenakan segala penyebabnya (seperti musia, myopia, hypertonia,
diabetes,periphlebitis), kekeruhan pada lensa sebagai gejala awal katarak senilis.
Memiliki indikasi yang berlawanan terhadap pasien yang memiliki gangguan fungsi tiroid
atau bland madular struma.
Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter.
Efek samping yang terjadi yaitu rasa terbakar atau iritasi beberapa saat setelah obat diteteskan,
kadang-kadang terjadi peningkatan aliran air mata.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya secara

topical. Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau

pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk

oral ataupun injeksi karena dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim

peredaran darah. Pada umumnya obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau

membrane mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai