Anda di halaman 1dari 13

Modul Ajar

Modulo

Adrianus Yulius, S.Pd


201699765227

Mahasiswa PPG Universitas Negeri Gorontalo


Mata Pelajaran Matematika
Tahun 2021 Angkatan 4
Kata Pengantar

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasannya penulis bisa menyelesaikan salah satu

tugas mata kuliah Pendidikan Profesi Guru yaitu membuat bahan ajar tentang Modulo. Dalam

bahan ajar ini, mahasiswa harus mengangkat materi-materi yang menjadi masalah atau

mengalami miskonsepsi ketika pembahasan modul modulo. Modul Ajar modulo operasi

matematika diambil sebagai ide penulisan karena ketika pembahasan Modul 4 Kegiatan Belajar

materi Bilangan, mahasiswa banyak yang mengalami kesulitan ketika penyelesaian masalah

tersebut. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis sangat

mengharapkan saran dan masukan bagi penyempurnaan modul ini.

Nanga Pinoh, …. September 2021

Penulis
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2

Daftar Isi............................................................................................................................ 3

I. Pendahuluan

1.1 Deskripsi ..................................................................................................... 4

1.2 Capaian Belajar........................................................................................... 6

II. Uraian Materi

2.1 Kombinasi................................................................................................... 6

2.2 Himpunan.................................................................................................... 8

2.3 Perhitungan Jarak Terdekat dengan Kombinasi ......................................... 9

2.4 Forum Diskusi............................................................................................. 23

III. Penutup

3.1 Rangkuman ................................................................................................. 24

3.2 Tes Formatif................................................................................................ 24

3.3 Daftar Pustaka............................................................................................. 28


I. Pendahuluan

1.1 Deskripsi

Calon guru belajar matematika dasar SMA dari belajar modulo dengan cara sederhana. Mendengar

kata modulo pertama kali seakan-akan belajar statistik. Soalnya kata modulo hamper mirip dengan

statistik. Perkiraan awal ternyata salah, belajar modulo ternyata belajar tentang materi teori bilangan.

Ketika membimbing siswa pada sebuah materi matematika, kita dituntut untuk bukan hanya

sekedar bisa, tetapi juga harus paham akan konsep yang kita bahas. Salah satunya adalah dalam

menyampaikan materi modulo kepada siswa/I yang kebanyakan datang dari daerah dengan tingkat

kemampuan dasar matematika yang sangat minim sekali, kita sebagai guru mungkin tahu bagaimana cara

mengerjakan soal-soal modulo, karena memang kita sudah pernah melihat tipe soal seperti ini

sebelumnya. Tetapi konsep dasar materi modulo apakah kita sudah benar-benar paham? Apakah kita

dapat menjelaskannya kepada siswa kita? Pada Kegiatan Belajar 1 Modul 4, ditemukan pula

permasalahan-permasalahan pada materi terkait penyampaiakan kepada siswa.

Proses pembelajaran materi pada modul ini dapat berjalan dengan lancar apabila rekan-rekan

mengikuti langkah belajar sebagai berikut.

1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.

2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.

3) Tandailah bagian-bagian materi yang saudara anggap penting.

4) Pahami tugas yang harus didiskusikan di forum diskusi. Gunakan pengetahuan dan pengalaman

saudara sebelumnya untuk mendiskusikan penyelesaian masalah yang diberikan pada forum diskusi

tersebut.

5) Baca bagian rangkuman materi untuk lebih memahami substansi materi dari kegiatan belajar

yang sudah dipelajari dan didiskusikan.


6) Selesaikan tes formatif secara mandiri dan sungguh-sungguh.

Gunakan rambu-rambu dan kunci jawaban yang diberikan untuk menilai apakah jawaban Saudara

sudah memadai atau belum.

1.2 Capaian Belajar

Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, mengidentifikasi,

menganalisis, merekontruksi, memodifikasi secara terstruktur materi modulo dengan dengan

memperhatikan sifat-sifat modulo dan mengerjakan modulo dengan cara sederhana.

II. Uraian Materi

Bilangan bulat aa membagi habis bilangan bulat bb [ditulis a∣ba∣b] Bila dan hanya bila ada

bilangan bulat kk sehingga b=akb=ak. Jika aa tidak membagi habis bb maka ditulis a∤ba∤b".

Misalkan m∈N dan terdapat dua bilangan bulat a dan b. a dikatakan kongruen

dengan b modulo m jika dan hanya jika m | (a−b), ditulis dengan 

Contoh:

 2∣42∣4 karena untuk k=7k=7 sehingga 2k=142k=14
 5∣305∣30 karena untuk k=6k=6 sehingga 5k=305k=30
 3∤103∤10 karena tidak ada nilai kk sehingga 3k=103k=10

hal sederhana diatas menjadi informasi tambahan bagi kita untuk mengenal modulo. Sebelum

mempelajari modulo kita coba hal-hal sederhana berikutnya, misalnya dari

pembagian 13:4=3 sisa 113:4=3 sisa 1, ada beberapa informasi yang kita dapat yaitu

(i)(i) 1313 dibagi 44 sisa 11 dan

(ii)(ii) 44 faktor (13−1)(13−1).
Penulisan dengan menggunakan modulo informasi (i)(i) 1313 dibagi 44 sisa 11 dapat kita tulis
menjadi 13≡1 mod (4)13≡1 mod (4).

Contoh lain:

1. 27≡2 mod (5)27≡2 mod (5) artinya 2727 dibagi 55 sisa 22
2. 48≡6 mod (7)48≡6 mod (7) artinya 4848 dibagi 77 sisa 66
3. a≡b mod (n)a≡b mod (n) artinya aa dibagi nn sisa bb

Hubungan modulo dengan keterbagian seperti yang kita sebutkan diawal yaitu:

1. 27≡2 mod (5)27≡2 mod (5) ⇒⇒ 5∣(27−2)5∣(27−2) atau 55 faktor dari (27−2)(27−2)
2. 48≡6 mod (7)48≡6 mod (7) ⇒⇒ 7∣(48−6)7∣(48−6) atau 77 faktor dari (48−6)(48−6)
3. 13≡1 mod (4)13≡1 mod (4) ⇒⇒ 4∣(13−1)4∣(13−1) atau 44 faktor dari (13−1)(13−1)

Kongruensi atau kesetaraan diformulasikan pertama kali oleh Carl Friedrich Gauss pada tahun 1790

dengan formula x≡r (mod d) jika dan hanya jika x=kd+r untuk sembarang bilangan bulat k.

 Sifat distributif Modulo

Jika a,b bilangan bulat dan n adalah bilangan asli, maka berlaku

 Sifat Keterbukaan Modulo

Ada beberapa sifat keterhubungan modulo yang sering dipakai untuk menyelesaikan soal

kongruensi.
Berikut ini merupakan beberapa teorema yang sering dipakai dalam penyelesaian persoalan kongruensi
modulo.

Teorema Kacil Fermat

Teorema Kecil Fermat (Fermat’s Little Theorem) adalah salah satu teorema dalam ranah teori

bilangan yang merupakan bentuk khusus dari Teorema Euler. Teorema ini diformulasikan pada tahun

1640. Teorema ini disebut “Teorema Kecil” Fermat untuk membedakan “Teorema Terakhir” beliau.

Kata “Fermat” diambil dari nama matematikawan Prancis, Pierre de Fermat (1607 – 1665).


Contoh:
Karena 11 adalah bilangan prima, maka 211−2=2046 pasti habis dibagi 11 berdasarkan Teorema
Kecil Fermat.

Dalam teori bilangan, Teorema Euler (Euler’s Theorem) adalah generalisasi dari Teorema Kecil Fermat
yang berkaitan dengan kongruensi modulo bilangan bulat. Kata “Euler” diambil dari nama matematikawan
Swiss, Leonhard Euler (1707 – 1783).

Contoh:

Misalkan a relatif prima dengan 10. Bilangan bulat positif yang kurang dari 10 dan relatif prima

dengan 10 ada 4, yakni {1,3,7,9}, sehingga ϕ(10)=4. Berdasarkan Teorema Euler,

a 4 ≡ 1 (mod 10)

atau dengan kata lain, angka satuan dari a 44 selalu 1.


Teorema Wilson

Berapakah sisa pembagian dari


1! dibagi 2

2! Dibagi 3

4! Dibagi 5

6! Dibagi 7

7! Dibagi 11

12! Dibagi 13

dan seterusnya?

Dalam buku yang dipublikasikan tahun 1770, seorang matematikawan Inggris bernama Edward

Waring (1736 – 1798) menyatakan bahwa muridnya menemukan suatu konjektur, yaitu (p−1)!

+1 habis dibagi oleh p, untuk setiap bilangan prima p. Namun, tidak ada dari keduanya yang dapat

membuktikan kebenarannya.

ada tahun 1771, Joseph Lagrange (1736 – 1813) berhasil membuktikan konjektur ini, dan selanjutnya

dimasukkan sebagai teorema. Meskipun demikian, teorema ini diberi nama Teorema Wilson, karena John

Wilson (1741 – 1793) mencetuskannya lebih dulu. Uniknya, catatan sejarah memberi bukti

bahwa Leibniz mengetahui teorema ini semasa hidupnya, tetapi ia tidak pernah memublikasikannya. Selain
itu, jauh di antara semuanya, matematikawan Arab, Ibn al-Haytham (965 – 1040) telah mengetahui dan

membuktikan teorema ini.

Contoh:

Karena 13 prima, maka 12!≡−1 (mod 13). Dengan kata lain, 12! dibagi 13 sisanya adalah 12.

Karena 41 prima, maka 40!≡−1 (mod 41). Dengan kata lain, 40! dibagi 41 sisanya adalah 40.

Kesimpulan sederhana dari modulo ini lebih memperhatikan sisa pembagian dari pada hasil

pembagian. Secara umum dapat kita tuliskan

a≡b mod (n)a≡b mod (n) ⇒⇒ n∣(a−b)n∣(a−b) atau nn faktor dari (a−b)(a−b)

Kita coba diskusikan beberapa contoh soal yang bisa dikerjakan dengan modulo, tetapi sebelumnya

kita coba lihat teorema modulo berikut yang bisa kita terapkan pada soal yang berikutnya.

(an+b)m=(m0)(an)m⋅b0+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+(mm)(an)0⋅bm(an+b)m=(m0)(an)m⋅b0+(m1)

(an)m−1⋅b1+⋯+(mm)(an)0⋅bm

(an+b)m=(an)m+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+bm(an+b)m=(an)m+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+bm

(an+b)m=(an)m+(m1)

(an)m−1⋅b+⋯habis d

ibagi n+bm(an+b)m=habis dibagi n(an)m+(m1)(an)m−1⋅b+⋯⏟+bm

dengan menggunakan modulo dapat kita tulis menjadi;


(an+b)m(an+b)m dibagi nn sisa bmbm atau (an+b)m≡bm mod (n)(an+b)m≡bm mod (n).

Untuk lebih jelasnya kita coba dengan beberapa contoh berikut;

(1) Sisa  162162 dibagi 33  adalah...

(16)2=(5⋅3+1)2(16)2=(5⋅3+1)2

(16)2≡12 mod (3)(16)2≡12 mod (3)

(16)2≡1 mod (3)(16)2≡1 mod (3)

hasil akhir sisa 162162 dibagi 33 adalah 11.

(2) Sisa  17201720 dibagi 55  adalah...

(17)20=(5⋅3+2)20(17)20=(5⋅3+2)20

(17)20≡220 mod (5)(17)20≡220 mod (5)

(17)20≡(23)6⋅22 mod (5)(17)20≡(23)6⋅22 mod (5)

(17)20≡86⋅22(17)20≡86⋅22

(17)20≡(5+3)6⋅4 mod (5)(17)20≡(5+3)6⋅4 mod (5)

(17)20≡36⋅4 mod (5)(17)20≡36⋅4 mod (5)

(17)20≡93⋅4 mod (5)(17)20≡93⋅4 mod (5)

(17)20≡(5+4)3⋅4 mod (5)(17)20≡(5+4)3⋅4 mod (5)

(17)20≡(4)3⋅4 mod (5)(17)20≡(4)3⋅4 mod (5)

(17)20≡(4)4mod (5)(17)20≡(4)4mod (5)

(17)20≡(16)2mod (5)(17)20≡(16)2mod (5)

(17)20≡(5⋅3+1)2mod (5)(17)20≡(5⋅3+1)2mod (5)

(17)20≡(1)2mod (5)(17)20≡(1)2mod (5)
hasil akhir sisa 17201720 dibagi 55 adalah 11.

Untuk mengerjakan soal modulo sangat dipengaruhi oleh tingkat kreativitas kita, sebagai contoh

soal diatas bisa kita kerjakan dengan versi kreativitas yang berbeda,

(17)20=(5⋅3+2)20(17)20=(5⋅3+2)20

(17)20≡220 mod (5)(17)20≡220 mod (5)

(17)20≡410 mod (5)(17)20≡410 mod (5)

(17)20≡(−1)10 mod (5)(17)20≡(−1)10 mod (5)

(17)20≡110 mod (5)(17)20≡110 mod (5)

Bentuk penulisan 1313 dibagi 44 sisa 11 yaitu 13≡1 mod (4)13≡1 mod (4) untuk sementara bisa

juga dituliskan 13≡−3 mod (4)13≡−3 mod (4) tetapi pada hasil akhir dituliskan kembali sisa

pembagian adalah nol atau bilangan bulat positif dan kurang dari pembagi.

Soal berikut mungkin bisa jadi contoh;

Sisa 2201522015 dibagi 99 adalah...

(2)2015=(23)671⋅22(2)2015=(23)671⋅22

(2)2015≡(8)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(8)671⋅4 mod (9)

(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)

(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)

(2)2015≡−4 mod (9)(2)2015≡−4 mod (9)

(2)2015≡5 mod (9)(2)2015≡5 mod (9)

Hasil akhir sisa 2201522015 dibagi 99 adalah 55.

Penjelasan Modulo diatas masih sangat sederhana, sebagai penjelasan tambahan bisa pelajari.

Anda mungkin juga menyukai