Modul Ajar
Modul Ajar
Modulo
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasannya penulis bisa menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Profesi Guru yaitu membuat bahan ajar tentang Modulo. Dalam
bahan ajar ini, mahasiswa harus mengangkat materi-materi yang menjadi masalah atau
mengalami miskonsepsi ketika pembahasan modul modulo. Modul Ajar modulo operasi
matematika diambil sebagai ide penulisan karena ketika pembahasan Modul 4 Kegiatan Belajar
materi Bilangan, mahasiswa banyak yang mengalami kesulitan ketika penyelesaian masalah
tersebut. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis sangat
Penulis
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
I. Pendahuluan
2.1 Kombinasi................................................................................................... 6
2.2 Himpunan.................................................................................................... 8
III. Penutup
1.1 Deskripsi
Calon guru belajar matematika dasar SMA dari belajar modulo dengan cara sederhana. Mendengar
kata modulo pertama kali seakan-akan belajar statistik. Soalnya kata modulo hamper mirip dengan
statistik. Perkiraan awal ternyata salah, belajar modulo ternyata belajar tentang materi teori bilangan.
Ketika membimbing siswa pada sebuah materi matematika, kita dituntut untuk bukan hanya
sekedar bisa, tetapi juga harus paham akan konsep yang kita bahas. Salah satunya adalah dalam
menyampaikan materi modulo kepada siswa/I yang kebanyakan datang dari daerah dengan tingkat
kemampuan dasar matematika yang sangat minim sekali, kita sebagai guru mungkin tahu bagaimana cara
mengerjakan soal-soal modulo, karena memang kita sudah pernah melihat tipe soal seperti ini
sebelumnya. Tetapi konsep dasar materi modulo apakah kita sudah benar-benar paham? Apakah kita
dapat menjelaskannya kepada siswa kita? Pada Kegiatan Belajar 1 Modul 4, ditemukan pula
Proses pembelajaran materi pada modul ini dapat berjalan dengan lancar apabila rekan-rekan
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
4) Pahami tugas yang harus didiskusikan di forum diskusi. Gunakan pengetahuan dan pengalaman
saudara sebelumnya untuk mendiskusikan penyelesaian masalah yang diberikan pada forum diskusi
tersebut.
5) Baca bagian rangkuman materi untuk lebih memahami substansi materi dari kegiatan belajar
Gunakan rambu-rambu dan kunci jawaban yang diberikan untuk menilai apakah jawaban Saudara
Bilangan bulat aa membagi habis bilangan bulat bb [ditulis a∣ba∣b] Bila dan hanya bila ada
Contoh:
2∣42∣4 karena untuk k=7k=7 sehingga 2k=142k=14
5∣305∣30 karena untuk k=6k=6 sehingga 5k=305k=30
3∤103∤10 karena tidak ada nilai kk sehingga 3k=103k=10
hal sederhana diatas menjadi informasi tambahan bagi kita untuk mengenal modulo. Sebelum
(i)(i) 1313 dibagi 44 sisa 11 dan
(ii)(ii) 44 faktor (13−1)(13−1).
Penulisan dengan menggunakan modulo informasi (i)(i) 1313 dibagi 44 sisa 11 dapat kita tulis
menjadi 13≡1 mod (4)13≡1 mod (4).
Contoh lain:
1. 27≡2 mod (5)27≡2 mod (5) artinya 2727 dibagi 55 sisa 22
2. 48≡6 mod (7)48≡6 mod (7) artinya 4848 dibagi 77 sisa 66
3. a≡b mod (n)a≡b mod (n) artinya aa dibagi nn sisa bb
Hubungan modulo dengan keterbagian seperti yang kita sebutkan diawal yaitu:
1. 27≡2 mod (5)27≡2 mod (5) ⇒⇒ 5∣(27−2)5∣(27−2) atau 55 faktor dari (27−2)(27−2)
2. 48≡6 mod (7)48≡6 mod (7) ⇒⇒ 7∣(48−6)7∣(48−6) atau 77 faktor dari (48−6)(48−6)
3. 13≡1 mod (4)13≡1 mod (4) ⇒⇒ 4∣(13−1)4∣(13−1) atau 44 faktor dari (13−1)(13−1)
Kongruensi atau kesetaraan diformulasikan pertama kali oleh Carl Friedrich Gauss pada tahun 1790
Ada beberapa sifat keterhubungan modulo yang sering dipakai untuk menyelesaikan soal
kongruensi.
Berikut ini merupakan beberapa teorema yang sering dipakai dalam penyelesaian persoalan kongruensi
modulo.
Teorema Kecil Fermat (Fermat’s Little Theorem) adalah salah satu teorema dalam ranah teori
bilangan yang merupakan bentuk khusus dari Teorema Euler. Teorema ini diformulasikan pada tahun
1640. Teorema ini disebut “Teorema Kecil” Fermat untuk membedakan “Teorema Terakhir” beliau.
Dalam teori bilangan, Teorema Euler (Euler’s Theorem) adalah generalisasi dari Teorema Kecil Fermat
yang berkaitan dengan kongruensi modulo bilangan bulat. Kata “Euler” diambil dari nama matematikawan
Swiss, Leonhard Euler (1707 – 1783).
Contoh:
Misalkan a relatif prima dengan 10. Bilangan bulat positif yang kurang dari 10 dan relatif prima
a 4 ≡ 1 (mod 10)
2! Dibagi 3
4! Dibagi 5
6! Dibagi 7
7! Dibagi 11
12! Dibagi 13
dan seterusnya?
Dalam buku yang dipublikasikan tahun 1770, seorang matematikawan Inggris bernama Edward
+1 habis dibagi oleh p, untuk setiap bilangan prima p. Namun, tidak ada dari keduanya yang dapat
membuktikan kebenarannya.
ada tahun 1771, Joseph Lagrange (1736 – 1813) berhasil membuktikan konjektur ini, dan selanjutnya
dimasukkan sebagai teorema. Meskipun demikian, teorema ini diberi nama Teorema Wilson, karena John
Wilson (1741 – 1793) mencetuskannya lebih dulu. Uniknya, catatan sejarah memberi bukti
bahwa Leibniz mengetahui teorema ini semasa hidupnya, tetapi ia tidak pernah memublikasikannya. Selain
itu, jauh di antara semuanya, matematikawan Arab, Ibn al-Haytham (965 – 1040) telah mengetahui dan
Contoh:
Kesimpulan sederhana dari modulo ini lebih memperhatikan sisa pembagian dari pada hasil
a≡b mod (n)a≡b mod (n) ⇒⇒ n∣(a−b)n∣(a−b) atau nn faktor dari (a−b)(a−b)
Kita coba diskusikan beberapa contoh soal yang bisa dikerjakan dengan modulo, tetapi sebelumnya
kita coba lihat teorema modulo berikut yang bisa kita terapkan pada soal yang berikutnya.
(an+b)m=(m0)(an)m⋅b0+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+(mm)(an)0⋅bm(an+b)m=(m0)(an)m⋅b0+(m1)
(an)m−1⋅b1+⋯+(mm)(an)0⋅bm
(an+b)m=(an)m+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+bm(an+b)m=(an)m+(m1)(an)m−1⋅b1+⋯+bm
(an+b)m=(an)m+(m1)
(an)m−1⋅b+⋯habis d
ibagi n+bm(an+b)m=habis dibagi n(an)m+(m1)(an)m−1⋅b+⋯⏟+bm
(16)2=(5⋅3+1)2(16)2=(5⋅3+1)2
(16)2≡12 mod (3)(16)2≡12 mod (3)
(16)2≡1 mod (3)(16)2≡1 mod (3)
(17)20=(5⋅3+2)20(17)20=(5⋅3+2)20
(17)20≡220 mod (5)(17)20≡220 mod (5)
(17)20≡(23)6⋅22 mod (5)(17)20≡(23)6⋅22 mod (5)
(17)20≡86⋅22(17)20≡86⋅22
(17)20≡(5+3)6⋅4 mod (5)(17)20≡(5+3)6⋅4 mod (5)
(17)20≡36⋅4 mod (5)(17)20≡36⋅4 mod (5)
(17)20≡93⋅4 mod (5)(17)20≡93⋅4 mod (5)
(17)20≡(5+4)3⋅4 mod (5)(17)20≡(5+4)3⋅4 mod (5)
(17)20≡(4)3⋅4 mod (5)(17)20≡(4)3⋅4 mod (5)
(17)20≡(4)4mod (5)(17)20≡(4)4mod (5)
(17)20≡(16)2mod (5)(17)20≡(16)2mod (5)
(17)20≡(5⋅3+1)2mod (5)(17)20≡(5⋅3+1)2mod (5)
(17)20≡(1)2mod (5)(17)20≡(1)2mod (5)
hasil akhir sisa 17201720 dibagi 55 adalah 11.
Untuk mengerjakan soal modulo sangat dipengaruhi oleh tingkat kreativitas kita, sebagai contoh
soal diatas bisa kita kerjakan dengan versi kreativitas yang berbeda,
(17)20=(5⋅3+2)20(17)20=(5⋅3+2)20
(17)20≡220 mod (5)(17)20≡220 mod (5)
(17)20≡410 mod (5)(17)20≡410 mod (5)
(17)20≡(−1)10 mod (5)(17)20≡(−1)10 mod (5)
(17)20≡110 mod (5)(17)20≡110 mod (5)
pembagian adalah nol atau bilangan bulat positif dan kurang dari pembagi.
Sisa 2201522015 dibagi 99 adalah...
(2)2015=(23)671⋅22(2)2015=(23)671⋅22
(2)2015≡(8)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(8)671⋅4 mod (9)
(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)
(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)(2)2015≡(−1)671⋅4 mod (9)
(2)2015≡−4 mod (9)(2)2015≡−4 mod (9)
(2)2015≡5 mod (9)(2)2015≡5 mod (9)
Penjelasan Modulo diatas masih sangat sederhana, sebagai penjelasan tambahan bisa pelajari.