(Sebuah Best Practice )
Oleh:
REKO MUJANNARKO
A. Pendahuluan
sekolah ditemukan dua subjek yaitu guru dan siswa. Mengajar bagi
1
2
Jumlah jam per minggu cukup banyak yakni klas X IPA dua jam per
kelas X IPS ada 5 jam per minggu. Untuk kelas XI dan XII mengalami
peningkatan karena kelas IPS ada enam jam per minggu, yakni dua
acuh tak acuh dan prestasi belajar yang diperoleh juga rendah.
siswa untuk bertanya, hanya satu sampai dua orang yang mengajukan
membosankan bagi siswa. Rasa bosan yang muncul dalam diri siswa
metode yang digunakan guru. Hal ini disebabkan hampir setiap guru
acuan atau apa saja yang bisa membantu dalam proses pembelajaran
2. Permasalahan
dalam pembelajaran.
disintegrasi bangsa
didapat.
sudah dibahas.
pertemuan berikutnya.
2019/2020.
a. Secara umum
semakin meningkat
profesionalisme guru.
b. Secara khusus
2019/2020.
B. TINJAUAN PUSTAKA
yaitu learning to know, learning to do. learing to be, dan leaarning to live
terdapat rangkaian kotak bujur sangkar atau persegi empat sama sisi. Pada
jawaban. Kotak berwarna putih itu harus diisi dengan huruf-huruf, baik
dua macam, yaitu pertanyaan untuk jawaban yang harus ditulis secara
dalam sebuah permainan yang mendidik. Disamping itu minat siswa dalam
menjadi alat bantu bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar, karena
12
akan mengubah gaya transfer ilmu antara guru dan siswa yang cenderung
searah, guru tidak lagi sebagai pusat dalam kegiatan belajar mengajar, akan
ini dimaksudkan agar siswa tertarik untuk belajar sejarah sehingga tujuan
menyenangkan. Siswa tidak lagi akan merasa jenuh ketika sedang belajar
sejarah, karena mereka tidak hanya duduk, diam dan mendengarkan cerita
dari guru saja, tetapi mereka akan lebih aktif karena mereka dilibatkan
C. Pembahasan Masalah
adalah:
pada daftar nilai siswa, hasil belajar mata pelajaran Sejarah Indonesia
belajar dengan nilai 70 atau lebih ada 14 siswa atau sebesar (43,75 %),
Sedangkan yang belum tuntas belajar ada 18 siswa atau sebesar (56,25
%) nilai rata-rata 62,91 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 45,
Pada tahapan ini ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan
a. Tahap Persiapan
b. Tahapan pelaksanaan.
1) Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
19
kelompok belajar.
kerja kelompoknya
menjawab pertanyaan
teka-teki silang.
3) Penutup
dinding kelas
pertemuan berikutnya
22
nilai siswa pada tes akhir, sesuai kriteria keberhasilan dalam prestasi
belajar yaitu siswa yang telah tuntas belajar jika mencapai nilai
ada 3 peserta didik (9,38 %), sedangkan yang sudah tuntas belajar ada
sudah tuntas karena jumlah yang telah memperoleh nilai 70 atau lebih
Jumlah 32 100
Berdasarkan data di atas, peserta didik dengan kriteria prestasi
(9,4%). dan peserta didik dengan kriteria sangat rendah tidak ada.
akronim-akronim
jawaban pertanyaan.
temannya.
5. Faktor-faktor Pendukung
c. Kerja sama dan respon yang baik dari kepala sekolah dan guru-
d. peserta didik lebih aktif dan kreatif dan harus berfikir untuk
6. Alternatif Pengembangan
dilaksanakan, agar hasil yang dicapai lebih optimal dan kendala yang
Simpulan :
Saran :
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algensindo