BAB 2 Landasan Revisi 2
BAB 2 Landasan Revisi 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses
2.1.1 Pengertian Proses
Proses penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala
sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada akhirnya
proses akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam
menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengertian proses menurut beberapa para ahli:
9
2.2 Pelayanan
2.2.1 Pengertian Pelayanan
Layanan pendidikan di sekolah sebagai pelayanan publik
dinyatakan dalam pasal 5 ayat 2 undang-undang nomer 25
tahun 2009 tentang pelayanan publik ruang lingkup
sebagaimana meliputi pendidikan, pengajaran, lingkupan
hidup, kesehatan, perbankan, sumber daya alam, pekerjaan
dan usaha, komunikasi dan informasi dan sektor strategis
lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian
pelayanan publik menurut beberapa para ahli:
10
“pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, dan mengalami bencana alam, bencana sosial,
didaerah tepencil, tidak mampu dari segi ekonomi maka
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah”.
11
5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan
diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku,
ras, agama, golongan, status sosial, dan lainnya.
6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang
mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan
penerima pelayanan publik.
12
Menurut Yustinus Suhardi Ruman (2015:113) menyatakan
bahwa :
“Kartu Jakarta Pintar (KJP) merupakan sebuah program
pemberian bantuan pendidikan. Bantuan ini diberikan
kepada anak sekolah mulai dari SD/MI dan SMP/MTS
sampai dengan SMA/SMK, Kartu Jakarta Pintar (KJP)
akan diperuntukan bagi 332 ribu siswa di DKI Jakarta,
pemberian kartu Jakarta pintar tidak hanya di tujukan
bagi siswa negri, siswa sekolah swasta juga
mendapatkan kartu tersebut. untuk mempermudah
pemberian bantuan personal, masing-masing siswa
diberikan kartu ATM Bank DKI yang dibedakan
berdasarkan warna yaitu, platinum untuk sekolah negeri
dan silver untuk sekolah swasta”.
13
4. Alat tulis seperti pensil, penghapus dan rautan
5. Alat gambar seperti pensil warna, cet dan spidol
6. Seragam sekolah dan kelengkapan
7. Bahan praktik atau alat
8. Sepatu dan kaos kaki sekolah
9. Tas sekolah
10. Pakaian olahraga sekolah
11. Buku pelajaran penunjang
12. Ongkos transportasi dari rumah kesekolah
13. Kudapan bergizi disekolah
14. Kaca mata sebagai alat bantu penglihatan
15. Alat bantu pendengaran
Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari siswa
penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), antara lain :
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai 21 tahun
untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat
satuan pendidikan menengah untuk mendukung
pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal atau
rutinitas 12 tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah
(drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat
kesulitan ekonomi.
4. Mendorong siswa putus sekolah (drop out) atau tidak
sekolah agar mendapatkan layanan pendidikan
disekolah, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus
dan Pelatihan (LKP) atau pendidikan nonformal lainnya.
5. Meningkatkan pencapaian target angka partisipasi
pendidikan dasar dan menengah.
14
6. Meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menegah
maupun peserta pendidikan kesetaraan dan kursus untuk
memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi.
15
2.3.4 Syarat Kartu Jakarta Pintar
Menurut Anna Yulia Antika dan Adeng Hudaya (2017:124)
menyatakan bahwa :
Peserta didik yang berhak menerima Kartu Jakarta Pintar
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Warga negara yang dibutuhkan dengan Kartu Keluarga
atau surat keterangan lain yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Membuat surat pernyataan tidak mampu atau miskin
yang diketahui orang tua dan Ketua Rukun Tetangga
(RT) setempat.
3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan
di Provinsi DKI Jakarta.
4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh
Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Kepala Seksi
Dikdas atau Dikmen Kecamatan setempat yang
selanjutnya diajukan ke Suku Dinas Atau Dinas
Pendidikan Setempat.
5. Menandatangani lembaran fakta integritas yang telah
disediakan.
16
Menurut Puger Honggowiyono (2015:7-8) mengatakan bahwa :
“Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah
memasuki usia sekolah. usia 4 sampai 6 tahun, ditaman kanak-
kanak. Usia 6 samapi 7 tahun di Sekolah Dasar (SD). Usia 13
sampai 16 tahun diSekolah Menengah Pertama (SMP) dan usia
16 sampai 19 tahun di Sekolah Menengah Atas (SMA)/SLTA.
Jadi, peserta didik adalah individu yang tergolong dan tercatat
sebagai siswa didalam satuan pendidikan”.
17