Pertama, anak dikenalkan dengan huruf vokal (a,i,u,e,o) dengan mengucapkan huruf “a”, “i”, “u”, “e” dan “o”
beberapa kali. Katakan, mulut dibuka “a”, mulut meringis “i”, bibir maju ”u”. mulut melongo “o”. Dapat juga dilakukan
dengan bermain “tepuk huruf vokal” atau dengan bernyanyi huruf vokal.
Kedua, menyanyikan huruf-huruf lepas dari A-Z. Setelah itu lakukan tanya jawab nama-nama huruf tersebut baik
secara urut, dari atas ke bawah, dari belakang maupun secara acak.
Ketiga, bermain awalan atau akhiran misal “Coba tebak nama hewan yang berawalan ‘a’ atau yang berakhiran “i” dan
lain sebagainya sesuai tema saat kegiatan berlangsung.
Keempat, bermain acak kata, misal bu-ku, ku-da, da-si, si-ang, ang-sa dan seterusnya. Abaikan saja jawaban yang
salah, guru hanya memancing suku kata akhir dan membantu anak menjawabnya.
Kelima, bermain bisik kata berantai, dengan mengajak anak duduk melingkar kemudian guru membisikkan satu kata
yang mudah dimengerti ke telinga anak misal nama binatang. Setelah anak yang pertama menerima bisikan kata dari
guru, selanjutnya anak kedua, ketiga dan seterusnya membisikkan apa yang didengarnya. Dan anak yang terakhir dengan
suara lantang mengucapkan kata apa yang di dengar.
Keenam, teka-teki huruf. Ceritakan dengan kata sederhana, misal “Aku adalah sebuah benda, bentukku bulat. Aku
biasanya ada dilapangan dan selalu menjadi mainan anak-anak. Siapakah aku?” Setelah anak-anak menjawab “bola”, guru
menulis garis sesuai jumlah kata “bola” tersebut dan mengajak anak-anak menebak huruf-huruf dari kata “bola”. Biarkan
anak mengucapkan huruf apapun, jika jawaban huruf yang dimaksud benar, guru menulis diatas garis yang telah
disediakan.
Ketujuh, bermain huruf atau kata yang hilang. Misal guru menulis kata “apel” dengan menghilangkan salah satu
hurufnya. Atau guru memperlihatkan gambar meja makan dan di bawah gambar tertulis (…… makan), kemudian anak
mengucapkan kata yang hilang.
Kedelapan, bermain menebak judul lagu atau meneruskan syair lagu. Kegiatan permainan diatas tidak saja
bermanfaat dalam menumbuhkan kemampuan anak dalam mengenal huruf dan kata, namun dari kegiatan ini juga
bermanfaat pada perkembangan aspek-aspek lainnya.
MATERI PENDIDIKAN SD
Mendengarkan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan panca indera telinga dan perlu adanya unsur kesengajaan
dari si pendengar.
Kegiatan mendengarkan bisa disamakan dengan menyimak, asalkan si pendengar betul-betul memahami apa yang
diinformasikan oleh orang lain sehingga si pendengar dapat memberikan suatu tanggapan.
B. Melakukan Wawancara
Melakukan wawancara dengan narasumber/tokoh (pedagang, karyawan, pengusaha, petani, dan lain-lain).
Berwawancara artinya suatu kegiatan yang dilakukan oleh pewawancara dengan yang diwawancarai (narasumber) untuk
mendapatkan informasi yang jelas. Untuk melakukan wawancara perlu daftar pertanyaan agar lebih terarah dan
mendapatkan informasi yang tepat.
C. Membaca Cepat.
Membaca cepat merupakan salah satu kegiatan membaca dengan menitik beratkan pada pemahaman isi bacaan secara
tepat dengan waktu yang relatif singkat. Ada 3 hal yang dapat menentukan kecepatan membaca seseorang, yaitu:
Gerak mata
Penguasaan kosa kata
Konsentrasi
D. Menulis Karangan
Menulis karangan adalah menuangkan ide-ide ke dalam sebuah karya tulisan dengan bahasa tulis yang baku, efektif, dan
komunikatif.
Bahasa baku adalah bahasa yang memenuhi kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang disepakati bersama untuk ketepatan
ragam bahasa.
Bahasa efektif adalah bahasa yang ditulis dengan singkat, lugas, dan menjelaskan secara langsung inti permasalahan.
Bahasa komunikatif adalah bahasa yang mudah dipahami pembaca dan pendengarnya.
Cerita rakyat yaitu cerita yang dikenal secara turun temurun oleh masyarakat dan dipercayai oleh pembaca dan
pendengarnya. Isi dan makna ceritanya sangat mengena di hati penikmat, sehingga dijadikan wahana pendidikan moral
dan budi pekerti.
Ciri-ciri cerita rakyat adalah disampaikan secara lisan dan pengarangnya tidak diketahui (anonim).
Alur : penokohan
F. Memberikan Saran
Untuk bisa memberikan saran yang tepat, kita harus memahami permasalahan. Untuk itu perlu dibaca atau didengarkan
secara saksama permasalahannya.
G. Membaca Puisi
Membaca puisi ada dua yaitu membaca untuk diri sendiri dan membaca puisi untuk orang lain yang sering disebut
deklamasi yang melibatkan 3 unsur, yaitu puisi itu sendiri, pembaca, dan pendengar.
Unsur-unsur puisi:
Irama : alunan panjang pendeknya bunyi, keras lembut, tinggi rendah nada
H. Surat Undangan
Surat ada 2 jenis yaitu surat pribadi dan surat dinas atau surat resmi.
Surat pribadi adalah surat yang dikirimkepada orang lain atas nama pribadi.
Surat undangan
Surat tugas
Surat permohonanijin
I. Pengetahuan Kebahasaan
Kalimat permohonan
Kalimat ajakan
Kalimat harapan
Kalimat larangan
Kalimat anjuran/saran
Frasa adalah kesatuan dua kata atau lebih dan bukan merupakan subyek predikat.
Contoh:
M = menerangkan
D = diterangkan
Pemenggalan Kata
Contoh : ru-as
Contoh : se-pe-da
tran-sis-tor ek-strem
J. Penjelasan Tokoh
Untuk bisa medengarkan penjelasan tokoh dengan baik, maka perlu menyimak dengan saksama. Menyimak artinya
mendengarkan sambil memperhatikan masalah yang dijelaskan.
Menanggapi isi penjelasan tokoh dengan menggunakan kalimat efektif, singkat, jelas, dan mudah dimengerti.
Laporan adalah uraian tentang suatu kegiatan baik itu berupa pengamatan maupun kunjungan.
L. Membaca Dialog/Percakapan
N. Membuat Pertanyaan
Dari satu kalimat atau paragraf bisa dibuat bermacam-macam pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, di mana,
kemana, mengapa, dan bagaimana.
1. Teks deskripsi
2. Teks prosedur
1. Puisi rakyat
2. Fabel/ legenda
Unsur-unsur buku
Cara membaca buku dengan SQ3R, yaitu
1. Teks Berita