Kepada :
Pemerintah Daerah DKI Jakarta
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9
Jakarta Pusat 10110
Dengan hormat,
Pertama-tama kami menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih
atas berbagai upaya yang telah dijalankan Pemda DKI Jakarta dalam
menanggulangi pandemi Covid-19. Untuk itu, kami mendukung penuh segala
kebijakan dan upaya yang telah dijalankan Pemda DKI Jakarta dalam mengatasi
pandemi Covid-19 beserta dampaknya.
3. Sebagai referensi pada masa PSBB tahun 2020, profesi Advokat diperlakukan
sama dengan unsur penegak hukum lainnya sebagaimana Surat Pengecualian
SIKM yang diterbitkan oleh Pemda DKI Jakarta (copy terlampir). Hal mana
sesuai ketentuan Pasal 5 Ayat 1 UU No. 18/2003 dan penjelasannya yang
menetapkan Advokat sebagai penegak hukum dan merupakan perangkat proses
peradilan serta berkedudukan setara dengan penegak hukum lainnya.
4. Penetapan profesi Advokat sebagai Sektor Non Esensial kiranya dapat
mengganggu proses hukum yang berjalan di Pengadilan, Kejaksaan dan
Kepolisian serta merugikan kepentingan masyarakat pencari keadilan. Demikian
juga dalam menjalankan tugas profesi tidak dapat dilakukan secara WFH 100%
karena terdapatnya administrasi surat-menyurat (diantaranya penerimaan
relaas panggilan sidang dan pemberitahuan putusan pengadilan), riset
kepustakaan, penyiapan dokumen jawab-jinawab/pembelaan serta pengajuan
upaya hukum yang dibatasi tenggang waktu menurut undang-undang.
Hormat kami,
Dewan Pimpinan Nasional
Perhimpunan Advokat Indonesia
Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.M. Dr. H. Hermansyah Dulaimi, S.H., M.H.
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
Lampiran : surat Pemda (DPMPTSP) DKI Jakarta No. 4876/-072.2 tanggal 8 Juni
2020.