Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW JURNAL

MATA KULIAH: CORPORATE GOVERNANCE


DOSEN :

JUDUL JURNAL :
“PENGHINDARAN PAJAK, TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN NILAI
PERUSAHAAN DI ERA DIGITAL”
PENULIS :
CHEN SIEW YEE, NOOR SHAROJA SAPIEI DAN MAZNI ABDULLAH
SUMBER :
JURNAL AKUNTANSI DAN INVESTASI

NAMA :
NIM :

FAKULTAS EKONOMI
JULI 2021

N KETERANGAN JURNAL
O
1 Paradigma Penelitian Paradigma Kuantitatif
2 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif dan data sekunder
3 Alasan Dilakukan Penelitian Alasan dilakukannya penelitian untuk menguji
hubungan antara penghindaran pajak dan nilai
perusahaan dan mengidentifikasi efek moderasi
corporate governance di era digital ini.
4 Orisinalitas Temuan ini berkontribusi pada literatur dengan
menambahkan bukti tentang konsekuensi ekonomi dari
penghindaran pajak serta efek tata kelola perusahaan
pada penghindaran pajak di negara berkembang. Bukti
empiris dari iniStudi ini berkontribusi pada penelitian
yang berkembang tentang penghindaran pajak dan tata
kelola perusahaan di negara berkembang.
5 Pertanyaan Penelitian Apakah tata kelola perusahaan berperan dalam
mengurangi efek negatif keseluruhan dari penghindaran
pajak pada nilai perusahaan dalam kerangka keagenan.
6 Tujuan Penelitian Untuk menguji apakah aktivitas penghindaran pajak
mempengaruhi nilai perusahaan dan untuk
mengidentifikasi apakah kekuatan corporate
governance memoderasi hubungan tersebut.
7 Teori Yang Digunakan -
8 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Studi Wang
(2011) menemukan bahwa manfaat yang dihasilkan dari
penghindaran pajak berpotensi diimbangi oleh biaya
agensi dan mengurangi nilai perusahaan dalam Konteks
Institusional Cina.
9 Variabel Yang Digunakan 1. Variabel Tergantung: Q Tobin
2. Independen Variabel: Penghindaran Pajak
Perusahaan, Pemerintah
3. Variabel Kontrol: Pengembalian Aset, Kembalinya
Equitas, Ukuran, Pengaruh, Pertumbuhan
10 Hipotesis Penelitian Memperkirakan bahwa masalah keagenan akan
berkurang dengan kontrol tata kelola di tempat dan
kegiatan penghindaran pajak harus mewakili transfer
nilai dari pemerintah kepada pemegang saham dan
meningkatkan nilai perusahaan.
11 Metode Penelitian
a. Desain Penelitian Penelitian kuantitatif dan data sekunder
b. Instrumen Penelitian Pengukuran yang dipakai pada penelitian ini yaitu:
Dan Pengukuran
1. Pengukuran nilai perusahaan
2. Pengukuran penghindaran pajak badan
3. Pengukuran tata kelola perusahaan
4. Pengukuran variabel kontrol
c. Sampel Dan Penelitian ini menggunakan sampel Malaysian Public
Pengumpulan Data
Listed Companies (PLCs) yang menduduki peringkat
100 besar perusahaan dengan pengungkapan yang baik
dalam laporan tata kelola perusahaan Malaysia-ASEAN
2014. Dilakukan dengan metode Cross-Data bagian
dengan mengamati sampel akhir dari 82 PLC pada satu
titik waktu.
d. Metode Analisis Data Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu model
Regresi, statistik deskriptif, korelasi, regresi linear
berganda pada sampel penuh, regresi linear berganda
pada sampel subset
12 Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif
Rata-rata ROE perusahaan Top-Half adalah
32,27 dengan nilai maksimum 369,91 dan Bagian
Bawah mencatat ROE rata-rata 18,02 dengan nilai
maksimum 64,22. Biasanya, perusahaan dengan tata
kelola yang baik memiliki ROE yang lebih tinggi
daripada perusahaan yang tata kelolanya kurang
baik. Namun demikian, rata-rata ROA
dariSetengah-Atas dan Setengah-Bawah sangat
mirip dengan nilai masing-masing 10,01 dan 10,41.
Ukuran rata-rata (dalam hal total aset) dari
perusahaan Top-Setengah adalah RM 17.110.28 juta
sedangkan ukuran rata-rata dari Bagian Bawah
adalah RM 3.763.69 juta. Standar deviasi yang
tinggi dari ukuran keduanya kelompok perusahaan
menunjukkan bahwa data tersebar luas. Perusahaan-
perusahaandari Paruh Atas memiliki leverage rata-
rata 22,22 sedangkan Paruh Bawah memiliki
leverage rata-rata lebih rendah 16,68. Rata-rata,
perusahaan Top-Setengah memiliki hubungan utang
yang lebih tinggi terhadap aset dibandingkan dengan
perusahaan yang berada di peringkat terbawah.
Perusahaan dari kedua grup telah mencatat tingkat
pertumbuhan negatif tetapi Top-Half dalam
peringkat tata kelola perusahaan yang lebih baik
memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi
pada tahun sampel.
2. Analisis Korelasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh negatif lemah terhadap
nilai perusahaan (r = -0,189, p<0,05). Artinya
perusahaan memiliki total aset yang lebih besar
yang menentukan ukuran perusahaan berhubungan
negatif dengan nilai perusahaan. Namun hasil
menunjukkan bahwa penghindaran pajak, tata
kelola, leverage dan pertumbuhan tidak memiliki
hubungan dengan nilai perusahaan. Hasil lebih
lanjut menunjukkan bahwa tata kelola memiliki
korelasi positif sedang dengan ukuran dan korelasi
positif lemah dengan leverage. ROA dan ROE
berhubungan positif dan keduanya mencerminkan
kesehatan keuangan suatu perusahaan.
3. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sampel
Penuh
Serupa dengan Model 1, kami menemukan
bahwa TA memiliki hubungan negatif yang
signifikan dengan Q (β = -0,0270, p <0,05).
Kegiatan penghindaran pajak akan menurunkan
nilai perusahaan meskipun tata kelola perusahaan
telah diterapkan dalam menjaga kepentingan
pemegang saham akibat dari penghindaran pajak.
4. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sampel
Subset
Efek pajak penghindaran pada nilai
perusahaan adalah negatif meskipun kami tidak
menemukan hubungan yang signifikan pada kedua
sampel (β = -0,018975, p>0,05; = -0,026990, p>
0,05). Namun demikian, ROA memiliki hubungan
positif yang signifikan dengan nilai perusahaan (β =
0,231772, p < 0,00; = 0,2249, p < 0,00), yang dapat
diartikan bahwa ROA akan membuat nilai
perusahaan semakin besar untuk perusahaan yang
ditata dengan baik.
13 Diskusi (Pembahasan) 1. Statistik Deskriptif
Tabel 4 berisi statistik deskriptif yang berkaitan
dengan variabel independen dan dependen untuk
100 perusahaan teratas dengan pengungkapan yang
baik. Ini menampilkan analisis yang terdiri dari 36
PLC yang terdaftar dari Top 1 sampai 50
(selanjutnya disebut sebagai “Top-Half”) dan 46
PLC terdaftar dari Top 51 sampai 100 (selanjutnya
disebut sebagai “Bottom-Half”). Pengamatan luar
dikeluarkan untuk memberikan analisis yang lebih
representatif: 14 PLC yang berada di peringkat Top-
Half dan 4 PLC yang diperingkat di Bottom-Half
telah dikeluarkan karena perusahaan-perusahaan ini
tidak memenuhi kriteria pemilihan sampel. Secara
keseluruhan, aktivitas penghindaran pajak dari Top-
Half hampir sama dengan Bottom-Half dari 100
PLC. Setengah Atas membawa rata-rata
penghindaran pajak sebesar 77,69% sedangkan
Setengah Bawah membawa rata-rata 77,94%.
Perusahaanperingkat di Top-Separuh ditandai rata-
rata Tobin's Q 2,66, sedangkan Bawah-Setengah
memiliki Tobin's Q rata-rata lebih rendah dari 1,99.
Ini menunjukkan bahwa, perusahaan dengan
pengaturan tata kelola perusahaan yang lebih baik
mencatat nilai perusahaan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang terdaftar di
Bagian Bawah.
2. Analisis Korelasi
Tabel 5 menampilkan hasil analisis Korelasi
Pearson. ROE danROA memiliki pengaruh positif
yang kuat pada Q (r = 0,748, p<0,01) dan (r = 0,882,
p<0,01). Perusahaan dengan ROE/ROA yang lebih
tinggi menghasilkan nilai perusahaan yang lebih
tinggi.
3. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sampel
Penuh
Hasil analisis regresi kedua model ini
disajikan pada Tabel 6. Pada model 1, nilai adjusted
R² sebesar 0,8160 menunjukkan bahwa 81,6% dari
nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh 6 variabel
independen dan kontrol. Nilai Adjusted R² pada
Model 1 dianggap besar menunjukkan model yang
baik. Pada model 2, nilai Adjusted R² yang lebih
tinggi sebesar 0,8303 menunjukkan bahwa model
tersebut sedikit lebih baik. Artinya 83,03%
variabilitas nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh 7
variabel yang diuji termasuk variabel interaksi
TA*GOV. Analisis uji-t telah digunakan untuk
menguji dua hipotesis yang dikembangkan dalam
penelitian ini. Dengan mengacu pada Model
menunjukkan bahwa TA memiliki hubungan negatif
yang signifikan dengan Q (β = -0,0253, p < 0,05).
Ini menyiratkan bahwa aktivitas penghindaran pajak
akan menurunkan nilai perusahaan sebagai biaya
agensi mengikuti kegiatan penghindaran pajak.
Koefisien beta TA adalah - 0,0253 dan dapat
diartikan bahwa peningkatan 1 unit dalam
penghindaran pajak akan menurunkan nilai
perusahaan sebesar 0,0253 unit. Variabel kontrol
ROE, ROA dan LEV menunjukkan hubungan
positif yang signifikan dengan Q. Perusahaan
dengan laba bersih yang lebih tinggi dan terlibat
dalam pembiayaan utang akan memiliki nilai
perusahaan yang lebih tinggi. Namun, SIZE dan
GROWTH tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
4. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sampel
Subset
Untuk membedakan pengaruh penghindaran
perusahaan pada nilai perusahaan untuk dua subset
sampel: kelompok PLC yang diatur dengan baik
(Top-Half) dan PLC yang kurang diatur (Bottom-
Half), kami melakukan analisis regresi
menggunakan regresi Model 1 pada dua ini subset
sampel secara terpisah. Tabel 7 menampilkan hasil
regresi yang ditentukan dalam regresi Model 1
untuk PLC well-governed yang diwakili oleh Subset
Sample 1 dan PLC less-governed diwakili oleh
Subset Sample 2. Subset Sample 1 dari perusahaan
well-governed lebih baikmodel dengan Adjusted R²
sebesar 0,9351 jika dibandingkan dengan Sampel 2
dari perusahaan less-governed dengan Adjusted R²
= sebesar 0,6121.
14 Implikasi Penelitian Penghindaran pajak tidak dihargai oleh pemegang
saham dan justru mengakibatkan pengurangan nilai.
Umumnya, hasilnya konsisten dengan teori biaya agensi
penghindaran pajak yang menganggap bahwa sifat
kompleks penghindaran pajak akan memberikan perisai
bagi manajer yang melayani diri sendiri untuk menutupi
tindakan mereka dan mengeksploitasi kekayaan dari
kegiatan penghematan pajak. Akibatnya, penghindaran
pajak tidak meningkatkan nilai perusahaan. Dengan
kata lain, efek langsung dari penghindaran pajak
terhadap peningkatan nilai perusahaan berpotensi
diimbangi oleh peningkatan kemungkinan pengalihan
sewa dalam kerangka keagenan.
15 Keterbatasan Penelitian Dalam menggunakan data cross-sectional dengan
mengamati sampel hanya pada satu titik waktu karena
kendala waktu dan keuangan.
16 Kontribusi Pada Penelitian Studi masa depan harus mempertimbangkan untuk
Yang Akan Datang
menggunakan data deret waktu atau data panel dengan
menganalisis banyak perusahaan di berbagai titik
waktu. Selanjutnya, akan menarik bagi peneliti masa
depan untuk mengeksplorasi penghindaran pajak dan
transparansi perusahaan. Meskipun tata kelola
perusahaan terkait erat dengan transparansi perusahaan
di sana diukur dengan menggunakan pengukuran yang
berbeda. Tata kelola perusahaan ditentukan oleh standar
akuntansi, perlindungan hukum pemegang saham
sedangkan transparansi perusahaan diprediksi dengan
menggunakan tingkat keterbukaan informasi dan
ketepatan waktu pelaporan. Sementara pengumpulan
data sekunder telah menjadi metode pengumpulan data
di sebagian besar literatur yang mempelajari topik
penghindaran pajak dan nilai perusahaan di negara maju
dan berkembang, peneliti masa depan disarankan untuk
menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda,
misalnya wawancara mendalam dengan agen pajak
yang disewa oleh perusahaan besar untuk tujuan
perencanaan pajak.

Anda mungkin juga menyukai