Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

“GANGGUAN MOBILITAS FISIK”

Oleh :

Dian Febiola Christian 210070300111049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
1. Pengertian
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri.

2. Penyebab

- Kerusakan integritas tulang

- Perubahan metabolisme

- Ketidakbugaran fisik

- Penurunan kendali otot

- Penurunan massa otot

- Penurunan kekuatan otot

- Keterlambatan perkembangan

- Kekakuan sendi

- Kontraktur

- Malnutrisi

- Gangguan muskulokeletal

- Gangguan neuromuskular

- Indeks massa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia

- Efek agen farmakologis

- Program pembatasan gerak

- Nyeri

- Kuran terpapar informasi tentang aktivitas fisik

- Kecemasan

- Gangguan kognitif

- Keengganan melakukan pergerakan


- Gangguan sensoripersepsi

3. Tanda dan Gejala

a. Tanda dan Gejala Mayor

- Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas

- Kekuatan otot menurun

- Rentang gerak (ROM) menurun

b. Tanda dan Gejala Minor

- Nyeri saat bergerak

- Enggan melakukan pergerakan

- Merasa cemas saat bergerak

- Sendi kaku

- Gerakan terbatas dan tidak terkoordinasi

- Fisik lemah

4. Kondisi Klinis Terkait (Patofisiologi sampai dengan Diagnosis


Keperawatan)

a. Gangguan neuromuskular pada stroke dan cedera medula


spinalis menyebabkan penurunan kendali, massa, dan
kekuatan otot dalam melakukan gerakan fisik sehingga
dapat diambil diagnosa keperawatan gangguan mobilitas
fisik.

b. Kerusakan intergritas tulang akibat trauma, fraktur,


osteoarthritis, ostemalasia menyebabkan adanya
keterbatasan gerak sehingga dapat diambil diagnosa
keperawatan gangguan mobilitas fisik.

c. Keganasan mengakibatkan pasien merasa nyeri bahkan


saat bergerak sehingga dapat diambil diagnosa
keperawatan gangguan mobiltas fisik.

5. Tujuan Asuhan Keperawatan

a. Kognitif

- Perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan perawatan


kesehatan klien, menentukan prioritas, dan memberikan
intervensi yang sesuai dengan keadaan klien sehingga
mampu memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

- Pasien dan keluarga dapat memahami keadaan atau


penyakit yang dialami saat ini sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat.

b. Psikomotor

- Pasien dan keluarga ikut aktif dalam manajemen


kesehatan sesuai dengan keadaan pasien di rumah sakit
maupun di rumah secara mandiri.

c. Afektif

- Pasien dan keluarga memiliki perasaan positif tentang


kondisi pasien saat ini dan memiliki keyakinan jika bisa
pulih.

6. Tindakan Keperawatan

a. Tindakan pada klien

- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya

- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi

- Monitor kondisi umum pasien selama melakukan


ambulasi

- Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu dan fasilitasi


melakukan mobilitas fisik
- Anjurkan melakukan ambulasi dini dan sederhana (mis.
Berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)

b. Tindakan pada keluarga

- Anjurkan keluarga membantu pasien ketika ambulasi

c. Tindakan Kolaborasi

- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terdekat untuk


fasilitas alat bantu

7. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

- Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kondisi pasien


utamanya selama pasien melakukan ambulasi di rumah

- Anjurkan pasien dan keluarga memiliki alat bantu jika memang


diperlukan

- Biarkan pasien dan keluarga bertanya terkait perawatan pasien


di rumah

- Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan


dokter

- Pastikan pasien dan keluarga telah mengatur transportasi yang


digunakan untuk pulang

- Ingatkan pasien dan keluarga untuk menanyakan terkait


tagihan biaya selama di rumah sakit

- Catat kepulangan pasien dan dokumentasikan masalah


kesehatan pasien saat pulang

8. Evaluasi

Tujuan tercapai bila pasien telah menunjukkan perbaikan/kemajuan


dengan kriteria :
- Pergerakan ekstremitas meningkat

- Kekuatan otot meningkat

- Rentang gerak (ROM) meningkat

- Gerakan terbatas dan tidak terkoordinasi menurun

9. Rencana Tindak Lanjut

- Melakukan follow up kepada pasien dan keluarga dengan


menanyakan kondisi pasien setelah keluar dari rumah sakit

- Mengingatkan pasien untuk melakukan check up jika diperlukan


sesuai dengan pesan dokter.
10. Daftar Pustaka

PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:


Jakarta

PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:


Jakarta

PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai