Anda di halaman 1dari 7

irSiimM·:· : ·:· : :.: : ·: ·:· · ··:. · :· · · :· · ·· ·· · ·· · · · :.: .: : : .: :. . . :. . . .. ·. · · · · .· ·• :•· •··• ·• ·:.:. :. :. :.:. :.• .: :•..• !B.:.:. ?!!£!.!!

e,
· · · ·
DRS. H. A. DJALIL AFIF

KEWAHYUAN AL-HADITS
(Suatu Penjelasan Bagi Inkarussunnah)

A. Latar Belakang Masalah Eksistensi al-Hadits Mutawatir di­


AI-Qur'an clan al-Hadits merupa­ terima penuh sebagaimana tidak adanya
kan dua sumber pokok di dalam keraguan terhaclap al-Qur'an, kecuali
penetapan ketentuan-ketentuan hukum­ menurut golongan inkarusunnah clan
nya yang didasari oleh bentuk sebagian sekte Syi'ah golongan
larangan, perintah dan anjuran dari Al­ Nidzarniyah.
lah SWT.
Otensititas al-Qurlan sudah ticlak B. lnkarussunnah dan Permasalah­
dapat diragukan lagi karena keselu­ annya
ruhan ayatnya diturunkan oleh Allah 1. Dejiflisi lflkarusuflah
SWT secara langsung dan tidak dapat
lnkar menurut etimologi berarti
dibantah oleh siapapun, oleh karena itu
'aba clan naha artinya mengolok- olok
kita mengenal istiiah qath 'iyul wurud,
clan melarang. Sunnah di sini me­
sedang as-Sunnah datangnya dari Rasu­
ngandung arti sinonim clari arti
lullah SAW. yang terkadang dari
al-Hadits.
redaksi dan penerimaannya menyalahi
dari ketentuan Rasul baik hal tersebut lnkarusunnah menurut terminologi
dipalsukan oleh oknum atau karena ti­ berarti kelompok dari golongan yang ti­
dak memenuhi syarat untuk dak menerima atau tidak memakai
diterimanya sebuah Hadits yang oleh ai-Hadits sebagai hu.ijah dalam hukum
karena itu kita mengenal istiiah bahwa Islam. Jelasnya bahwa inkarusunah ini
al-Hadits itu dzarllliyulwurud. mempakan kelompok fanatik al-Qur'an
yang sama sekali tidak mau menerima
Ulama Jumhur be rpendapat bahwa
as-Sunnah sebagai hu.ijah, mereka tidak
al-Hadits terbagi pada dua bagian be­
menghendaki al-Qur'an ditopang mela­
sar pertama al-Hadits Mutawatir dalam
lui yang lainnya baik Hadits mutawatir
hal ini mempunyai otensititas sama de­
apalagi dengan al-Hadits ahad yang
ngan al-Qur'an yakni qath'iyul wurud
derajatnya di bawah mutawatir.
dan yang kedua adalah al-Hadits Ahad
daiam hal ini redaksinya berupa dzan­ Kronologi timbulnya inkacusunah
niyul wurud. tersebut s�jaman aclanya dengan Imam
Asy-Syafi'i yang diisyukan bahwa ke-

8
lompok inkarusunah berasal dari go­
longan Mu'tazilah dari daerah Basrah.
Nampak jdas makna dari meng­ �� � Ll\.,.,j yL::SJI � L.:lj,i J
ingkari al-Hadits sebagai hujjah ialah
meragukan rangkaian dan pribadi rawi
"Dan lw.mi turunkan a/-Qur'an
yang keraguannya tersebut mungkin ka­ kepadamu sebagai penjelas segala sesuatu"
rena kekdiruan atau praduga tertentu (Q.S. 16:89).
terhadap seorang rawi atau hasil dari lnterpretasi kata-kata "Tibyanan
tangan usil pemalsu dan pendusta al­ likuli Syaiin" menurut kelompok me­
Hadits. reka adalah sebagai berikut:
a. Sdciranya ada Hadits yang mene­
2. Argumentasi lnkarusunnah tapkan sesuatu hukum yang tidak
Inkarusunah merupakan keiompok disebut dalam al-Qur'an, berarti
yang bersike!"as mempertahanl-:.?.n eksis­ ada pertentangan di antara dua
tensi al-Qur'an sekaligus mereka tidak asumsi yang pasti, yaitu al-Hadits
mau menerima segala bentuk bayan dan al-Qur'an. Padahal asumsi ti­
dari yang lai1mja termasuk bayan yang dak dapat mengalahkan kepastian.
datangnya dari al-Hadits atau as-Sun­ b. Sek.iranya ada Hadits yang mengu­
nah. atkan hukum al-Qur'an berarti al­
Segalasesuatu yang telah di- Qur'anlah yang diikuti bukan al­
fardlukan oleh Allah dalam berbagai Hadits.
versi; yang terkadang oleh sebagian c. Sekiranya ada Hadits yang mengu­
Jumhur Ulama dikatagorikan dalam atkan atau menjelaskan hukum
hukum mubah dengan mengambi: ke­ yang ada dalam al-Qur'an di­
terangan dari al-Hadits an- Nabawi ungkapkan secara umum, berarti
padahal menurut asumsi ankamsuna Hadits itu merupakan penjelas
sekali disebut fardlu yang berlaku yang sudah qathli, yaitu al-Qur'an.
umum maupun khusus itu tetap fardlu. Padahal orang yang tidak percaya
Mereka beranggapan bagaimana terhadap asumsi (al-Hadits) tidak
bisa hukum yang terdapat dalam al­ dapat dikatakan kufur.
Qur'an diterangkan oleh beberapa Selain ayat al-Qur'an yang tclah
Hadits Nabawai,padahal al- Qur'an itu kam.i ungkapkan tadi juga masih ter­
sendiri telah memberi bayan akan tiap­ dapat ayat lain yang maknanya sejalan,
tiap ketetapannya. Sebagaimana serupa atau sama yaitu surat al-An'am
tercantum dalam al-Qur'an surat An­ ayat 36:
Nahl ayat 89:

9
ganya" (Q.S. 15:9).
"Tulak ada yang terlewaJ satu ha/pun da­ C. Hadits adalah Wahyu
lam al-Qur'an ini" (Q.S. 6:3&).
Al-Hadits ialah segala bentuk:
Merekapun mengemukakan dalil prilak:u Rasulullah saw. baik perkataan,
untuk: memper k:uat alasannya mengam­ pcrbuatan, ikrar chm s1fat-sifatnya.
bil akhir ayat al-Qur'an yang ditu­ Allah swt. telah menjelaskan dalam be­
runkan dalam surat al-Maidah ayat 3: berdpa ayat al-Qur'an yang menyatak.an
kewajiban taat terhadap Rasulullah ser­
ta menerima huk:um yang dibawa­
�, .:-&iJ �� � ..::...W"'I r_r-JI
nya,hal ini berlak:u pula setelah w4fat­
:o..l!UI) �� fi,...'j,I � �)) � nya beliau. Argumentasinya bahwa
.(1"
Allah tidak akan membuat hukum-hu­
k:um baru untuk: generasi berikutnya,
"Pada hari ini te/al, Kusempurnakan un­ melainkan la memerintahkan untuk
tulc lcamu agamamu dan tela/r Kucukupl<.an nik­
maJ-Ku dan telal, Kurid/ai /slum l·ebagai ugama mentaati Rasul dengan cara mengikut
bagimu" (Q.S. 5:3). jejak langkah Rasulullah saw. Meng­
Dengan berargumentasi dari ayat­ ikuti jejak langkah Rasul sekarang ini
ayat tersebut mereka menyatakan tidaklah mungkin diketahui kecuaii de­
bahwa segala bentuk urusan agama ter­ ngan adanya riwayat-riwayat hadits.
sebut telah dibahas oleh al- Qur'an dan Kewajiban taat kepada Rasulullah
tidak membutuhkan lagi terhadap ke­ banyak tercantum pada ay.it-ayat al­
terangan lain yaitu as-Sunnah. Qur'an diantaranya menyebutkan
Asumsi mereka menyatakan bahwa sebagai berikut:
al-Qur'an yang dijadikansebagai hu.ijah
satu-satuaya berdalilkan kepada ayat :,L--:ll) � I ( �i U J J-")1 � i;r
lain yang menyatakan bahwa Aliah .(A•
akan menjaga al-Qur'an mathum "Barangsia.pa taat /cepada Rasul ia telah
mukhalafahnya bahwa as-Sunnah tidak. taut pada Allah" (Q.S. 4:80).
Sekiranya as-Sunnah juga akan digu­
nakan sebagai hujjah maka pasti ia
akan dijaga pula S<!bagaimaRa dijaganya �) �l r-A i:.i1..s_,...1 .:rs-� Lo_,
al- Qur'an. ,(t-, :�I)'$ J!

"la sama selca/i tidalc niengucaplcan kata


= �I) � #� ...ii1J f'.UI \Jj ;}- Ci yang terfJit dari no./sunya. Ucapan itu tiaila
lain kecuali wal,yu yang disampaikan
kepadanya" (Q.S. 53:3-4).
·(°'
11Sesunggul,nya Ka,ui lurunkan pcrin-
Berdasarkan ayat tersebul di atas
gatan inl (al-.Qur'un) dan Kami pasti menju- jelaslah bahwa wahyu Allah swt. ter-

10
bagi dalam dua katagori:
l. Wahyu yang dibacakan dan kemu­ "KaLakanlah: Sesungguhnya aku ini
Jranya seorang manusia seperli kamu,
dian dicatat dengan cermat ter­ yang diwahyukan kepadaku 11 (Q .S.
susun indah dengan _gaya bahasa 18:110).
yang mengagumkan serta luar bi­ Terdapat pula dalam surat lain:
asa, yaitu al-Qur'an.
2. Wahyu yang diriwayatkan secara
berantai, tidak dicatat tidak didik­
i.rj �l J_,..,J 0-" .!.ll.; 0-" Ll..,) \.A J
.(Yo :ot,,,_;�1)
tekan, tapi dibaca dari peri hidup
Rasulullah saw. wahyu tersebut "Dan Kami lidak mengulus seorang
disebut dengan Al-Hadits yang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepada11ya" (Q.S. 21:25).
fungsinya sebagai penjelas isi al­
Qur'an. Dengan mengacu kepada dua ayat
tersebut jdaslah sudah bahwa sesuatu
yang dibawa oleh Rasalullah tersebut
merupakan wahyu dari Allah swt.
"Agar kamu jelaskan kepcda manusia
apa yang diJurunkan kepada mereka 11
(Q.S. 16:44). D. Kedudukan Hadits Terhadap
Selain daripada itu Allah berfir­ AI-Qur'an
man: Seluruh umat Islam mengakui
bahwa As-Sunnah merupakan pedoman
sumber hukum Islam kecuali bagi
inkarusunah saja kelompok mereka ti­
dak mengakui Sunnah sebagai h�ijah.
"Dan laalilah Allah dan taalilah Rasu­ Padahal Sunnah dengan Al- Qur'an se­
Jullah 11 (Q.S. 5:92)
jajar clalam praktek pengamalannya
yaitu sama-sama harus ditaati. Seaba­
1wi1 .iii I iwi l __,...:.-T �.UI � 4 gaimana Hadits Rasul diriwayatkan
oleh Abu Daud, Ahmad dan At-Tur­
.(O<l, :.WI)� .,.�j JJ\J J _,..,:,i1 mudzi:
"llai orang-orang yang beriman! Taa­
tilah Allah dan taaJilah Rasulullah serta � I ol)J) L.l!...J .:.,T_r-GJI �Ji �)J �\
orang-orang yang menj{ll/i pemimpin di­
antara kamu sekalian" (Q.S. 4:59). -(-Si..;JIJ ..i...,..jJ ,� Jb
· Selain daripada itu Allah berfir­
man dalam al-Qur'an: "Wahai ummaiku! Sungguli aku dibcri
AI-Qur'an dan yang menyamainya" (HR. Abu
:�I) Jl i.ry. � r-', lil WI Ji Daud, Ahmad dan At-Turmudzi).

Hadits terbebut di atas senada de-


·(' ' .

11
ngan fin an Allah »wt.dalam al-Qur'an bersifat muj:nal cian untuk mengetahui
yang memerintahkan taat kepada tafsilinya jelas harus kembali kepada
Rasulullah disebutkan sehanyak semhi­ al-Hadits yang merupakan wahyu Allah
lanhelas kali. Terkadang perintan pula melalui Rasu!-Nya. Bila fnkarusu­
tcrsebut digabungkan antara t;;;;t ke­ nah tidak mengakui eksis:en::;i ai-Ha<lit:.;
pada Allah scrta kepada Ras;.ilullah sebagai hLu_jah, maka Jarimanakah me­
yang terkadang terpisah dcngan kata- reka mdaksalakan segala bentuk
. kata "Athi'u" seperti ayat- ayat di perintah Ailah swt.
bawah ini: Jelaslah sudah bahwa al-Hadits
merupakan sumber huh1m yang kedua
setelah al-Qur'an serta sekaligus seba­
0µ lj-lj 0µ J_,....)IJ ii.I I I_#\ Ji gai hujjah dalam menetapkan hukum
.(n :JI� Ji) .:r-}\.SJI �') .J.i I [slam, sebagaimana ditegaskan dalam
al-Qur'an sebagai berikut:
"Ka1aka11/alt: Taa!ili!h ;\//ah dan aasul­
nya, jika ka11111 berpaling, maka scsw1g;.:1,l111ya
Allah ti,tak menyukai ura11g-ura11g kafir" (Q.S. � �� '-4J �J.W J)'-"./1 �IJ\ l.oj
3:32).
.(Y :µI) \.*\j

IJ-9'IJ .iii I l#i l�T .J"'!.lJI 4-!� "Apa yang diberika11 Rasul kepadamu,
.(O ", :oL.JI) � _r�I JJIO J _,....)' maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah" (Q.S. 59:7).
"llai orang-orang yang beriman! To.ati­
lah Allah dan /aali!ah lla.rnl-Nya dan Viii amri D. Fungsi Hadits Tt!rhadap Al­
di antara kamr, sekalian" (Q.S. 4:59). Qur'an
AI-Hadits melalui Rasul-Nya dibe­
Dari dua ayat tcrselmt jelas me­ rikan wewenang oleh Maha Pencipta
nyatakan bahwa kt:ltaatan kepada hukum yaitu Allah swt. untuk menje­
Rasulullah tersebut sudah diperintahkan laskan hukum yang m11jm,.l d,,Lm
ulet1 Allal1,senaga1mana yang tercan­ al-Qur'an, ::;ebagaimana firman Allah
ium dalam tirman-tirman-Nya. Bila swt.:
kelompok lnkarusunah masih tidak
mengakui akan keherndaan al-Hadits
sebagai hujjah atau sumber hukum, JjiLA J"L.Jj � _,.5lll cl-)) \J )J
maka secara langsung atau implisit me­
reka telah mengingkari al-Qur'an itu
.(U:J,-.-JI) iJJA � �l
natsih. "Da11 Kami turunkan kepada11111 al­
Schagaimana kita ketahui hahwa Q11r'a11 a,;ar ka11111 meneran�kan kepada umat
ma11usia apa yang te/ah dit11m11ka11 kepcula me-
al-Qur'an ayat-ayatnya banyak yang

12
reka da11 supaya mereka 111e111ikirka11" (Q .S. jah, Alu11ad dari lbnu Umar).
16:44).
c) Mengkhususkan ayat-ayat
umum (mentakhsis), seperti:
Hadits yang diriwayatkan
.s.J, � � �) '-:-'bJ\ � l;)Jll.oJ oleh Bukhari Muslim sebaga­
gai berikut:
(.).PY- r � u- )J .s-1..AJ i-) '#'
.(it :J,--;)!)
µ1)\..SJl�J)\..SJl�\� f-�
"Dan Kami tidak me11uru11ka11 kepadumu -(r-1-' J L>.Jt.,;._,)1 ,IJ.J)
al-Kitab (Qur'an) ini melainkan agar kamu da­
paL meflielaskan kepada mereka apa yang me­ "Seorang Muslim tidak
re/ca perselisihkan ilu dan mefliadi petu,uuk dan
mewarisi orang kafir dan orang
ra/rmat bagi kaum yang be,iman" (Q.S. 16:64).
kafir tidak pula mewarisi orang
Abdul Halim Mahmud, mantan Muslim"" (H.R. Bukhari dan Mus­
Syaikh AI-Azhar Kairo, di dalam buku lim).
yang dikarangnya As-Sunnah fl 2. Al-Hadits atau As-Sunnah ber­
Makanatiha wa fl Tarikhiha menje­ fungsi sebagai tasyri'. Seperti
laskan bahwa as-Sunnah mempunyai Hadits yang menyatakan larangan
fungsi berhubungan dengan al-Qur'an bagi seseorang suami memadu is­
serta hubungan dengan pembinaan hu­ trinya dengan bibi seibu atau bibi
kum syara·. dari pihak ayah sang istri. Yaitu
dengan Hadits sebagai berikut:
Di antara fungsi al-Hadits atau as­
Sunnah terhadap al-Qur'an sebagai
beril...'l.lt:
oi_rl1 IJ.!-! �J �J oi_;-L, IJ.!-! ��
1. As-Sunnah herfungsi sebagai
bayan tafsir. -(��) �,..,..J
a) Memberikan rincian ayat-ayat 3. As-Sunnah sebagai bayan taqriri.
yang bersifat mujmal, seperti
4. As-Sunnah berfungsi sebagai bajan
ayat- ayat tentang shalat,
Nasakh.
zakat clan lainnya.
5. AL-Sunnah burfungsi sebagai
b) Memberikan batasan dari
bayan Tabdil.
ayat�ayat yang mutlak, seperti
Hadits yang artinya: 6. As-Sunnah berfungsi sebagai
"Telah dihalalkan. bagi bayan Ta'kid.
kamu dua macam bangkai 7. As-Sunnah berfungsi sebagai
dan dua macam darah, yaitu bayan Taudlih.
ikan dan belalang serta hati 8. As-Sunnah sebagai bayan Basthi.
dan limpa" (H.R. lbnu Ma-

13
9. As-Sunnah berti.mgsi sebagai kejanggalan baik dari segi tulisan mau­
bayan Musbith. pun dari isi materinya. Oleh sebab itu
kami mohon kritil< serta saran untuk
bekal kami pada masa yang akan da­
E. Kesimpulan dan Saran
tao�.
Kesimpulnn
Segala sesuatunya kami serahkan
Berakhimja tulisan ini, sekiranya dan kembalikan kepada Allah swt.
kami dapat mengambil kesimpulan se­ Dia-lah sebaik-baiknya tempat kembali,
mentara dengan mengacu kepada isi serta kami berharap tulisan ini mem­
materi. Dengan selesainya tulisan ini beri manfaat bagi kita semua. Amin
kami utarakan kesimpulan yang kami Ya Rabbal'alamin.
anggap baik adalah sebagai berikut:
1. Inkarusunah adalah kelompok Daftar Pustaka
yang menamakan muslim yang ti­ Yayasan Penydenggara Penterjamah Al-Qur'an
dak menggunkan As-Sunnah seba­ Al-Karim, Al- Qur'an da11 Terje­
gai hujjah. mahnya, Lubuk Agung Bandung, 1969
M.
2. Al-Hadits adalah wahyu sebagai­
M. Shihab, Quraish. Dr. Membumikan Al­
mana diterangkan dalam beberapa Qur'an, Mizan, Cet. VI, Bandung,
ayat al-Qur'an yang menerangkan 1994.
akan kewahyuannya. Assiba"i, Musthafa, Dr. Al-lladils Sebagai Sum-
her llukum, Cet. Perlama, CV.
3. Kedudukan AI-Hadits yaitu meru­
Diponegpro, Bandung, 1979.
pakan sumber hulo.1m kedua sete­ Ash-Shidiqi, Hasbi, M., Sejarah dan Penganlar
lah Al-Qur'an. I/mu fladis Cet. X, Bulan Bintang,
4. Diantara fungsi AI-Hadits terha­ Jakarta, 1991.
dap AI-Qur'an ialah bayan tafsir, Thahan, Mahmud, Tafsiru Mus/halahul 1/adifs,
1978
tasyri · dan lain-la inn ya.
· Rahman, Fathur, Jkhlisar Mus/halahul Hadils,
PT. Al- Ma'arif, Bandung, 1970.
Saran-saran Azami, M.M. Memahami llmu 1/(J(/its, Pen.
Lentcra. Jakarta, 1993.
Berak.himya tulisan mi kami
merasakan masih banyak kejanggalan-

14

Anda mungkin juga menyukai