PENDAHULUAN
A. RASIONAL
a) Semua guru
mengembangkan kurikulum sesuai dengan 5 kelompok mata pelajaran
b) Pengembangan
kurikulum sesuai dengan 7 prinsip pengembangan ,namun hal tersebut
dirasakan belum sempurna
c) Semua personil
sekolah memahami prinsip pengembangan kurikulum menurut BNSP
d) Dalam penyusunan
kurikulum belum semua unsur komite terlibat
e) Sekolah telah
membuat kurikulum yang mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran,
f) Belum semua guru
melaksanakan kurikulum, memberikan pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
g) Sekolah telah
memberikan dan melaksanakan layanan bimbingan kepada peserta didik namun
hal tersebut dilaksanakan pada waktu tertentu saja
h) Sekolah telah
membuat program ekstrakurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
pribadi siswa namun belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan program yang
direncanakan
2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
b) Hasil belajar siswa dapat mencapai target yang ditetapkan pada KKM untuk
setiap mata pelajaran dari setiap kelas
c) Nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran untuk setiap kelas menunjukkan
adanya kenaikan.
d) Peserta didik terlibat dalam kegiatan belajar yang berkaitan dengan analisis dan
pemecahan masalah-masalah kompleks.
h) Peserta didik telah menjalankan ajaran Agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak, menunjukkan sifat jujur dan adil, menunjukkan kebiasaan
Lingkungan Sekolah
a. Letak geografis UPT SDN 08 Silaut merupakan salah satu Sekolah Dasar
di Nagari Air Hitam yang letaknya sangat jauh dari keramaian dan berada
pada daerah paling selatan dari Kabupaten Pesisir Selatan sehingga murid
yang ada pada sekolah ini sangat sedikit
- Sebelah Utara berbatas dengan perkebunan PT Incasi Raya
- Sebelah Timur berbatas dengan Sungai Silaut
- Sebelah Barat berbatas dengan Laut (Samudera Hindia)
- Sebelah Selatan berbatas dengan Sungai Silaut
Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana sekolah seperti tanah adalah milik Pemerintah
Daerah dengan luas areal seluruhnya 12.000 M2,
Keadaan tanah UPT SDN 08 Silaut :
Status : Milik Pemerintah Daerah
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
Luas Tanah : 10.000 M2
Luas Bangunan : 392 M2
Pagar : - M
Gedung sekolah pada umumnya dalam kondisi Rusak Sedang
karena pada tahun 2012 sekolah ini mendapat rehap DAK. Jumlah ruang
kelas seluruhnya sebanyak 7 ruang, Jumlah ruang kelas yang ada sudah
baik namun ruang yang lain masih sangat dibutuhkan agar terpenuhi
standar sarana dan prasarana yang sesuai.
Kondisi sarana dan prasarana :
- Ruang Kepala sekolah : Belum ada
- Ruang guru : Belum ada
- Ruang kelas : 7 lokal rusak sedang
- Ruang WC siswa : 1
- Ruang perpustakaan : Belum ada
- Ruang TU : Belum ada
- Ruang Labor IPA : Belum ada
- Ruang Labor Bahasa : Belum ada
- Ruang Serba Guna : Belum ada
- Ruang olahraga : Belum ada
- Ruang Komite : Belum ada
- Mushalla : Belum ada
- Pos Satpam : Belum ada
6. STANDAR PENGELOLAAN
a) Sudah adanya keikut sertaan guru dan komite dalam merumuskan dan
menetapkan Visi dan Misi sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan
masukan komite sekolah. Disosialisasikan kepada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan di jajaran pendidikan .
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
b) Dalam merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkan tujuan
tersebut antara lain : Menggambarkan tingkat kualitas yang akan dicapai,
Mengacu pada Visi, Misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat, serta Mengacu pada SKL yang sudah
ditetapkan sekolah dan pemerintah.
c) Sekolah merencanakan program peningkatan dan perbaikan mencantumkan
tujuan yang jelas dan tersosialisasikan kepada warga sekolah namun belum
terlaksana secara maksimal
d) Sekolah merencanakan kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan
dan anggaran sekolah (RKAS). Rencana kerja tahunan dilaksanakan
berdasarkan rencana kerja jangka menengah. Rencana Kerja Tahunan
memuat ketentuan yang jelas mengenai kesiswaan.
e) Sekolah melakukan evaluasi diri sesuai rencana terhadap kinerja sekolah,
proses pembelajaran, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada
akhir semester akademik program kerja tahunan secara periodik minimal
satu kali dalam setahun, pada akhir tahun ajaran sekolah .
f) Guru mampu menentukan indikator ketercapaian hasil belajar, menetapkan
KKM setiap mata pelajaran, adanya ketercapaian KKM setiap mata
pelajaran, peningkatan rata-rata hasil belajar dan Program Remidial dan
Pengayaan.
g) Dalam mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, akuntabel dan
komunikatif antar warga sekolah.
h) Jaringan telepon dan internet belum ada tapi cuma pakai modem dalam
pemakaiannya lodingnya masih lambat karena signal kurang baik
i) Sekolah menyusun progaram pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan dengan memperhatikan Standar PTK termasuk, pembagian
tugas guru
Personil Sekolah
UPT SDN 08 Silaut berdiri pada tahun 1992 Jumlah seluruh personil
sekolah adalah sebanyak 10 orang terdiri atas 1 orang kepala sekolah, 5 orang
guru kelas, 1 orang guru agama, 1 orang guru olah raga, 1 orang tenaga Operator
Sekolah, dan 1 orang penjaga sekolah
Jumlah tenaga pendidik di UPT SDN 08 Silaut sebanyak 10 orang, 70%
berkualifikasi S.1/A.IV, 10% D.II/A.II, 20% masih berpendidikan SPG. Dengan
masih adanya tenaga pendidik yang belum berkualifikasi S.1/A.IV maka perlu
adanya pembinaan dan pelatihan dalam peningkatan mutu tenaga pendidik
melalui berbagai kegiatan in house training, workshop, serta pelatihan-pelatihan
yang relevan sehingga dapat meningkatkan kinerja tenaga pendidikan, selain itu
sarana fisik yang kurang memadai, halaman yang bermasalah diwaktu hujan,
sarana pembelajaran yang kurang lengkap perlu diusahakan secara maksimal dan
perlu adanya manajemen pengelolaan anggaran yang tepat guna serta sesuai
dengan sasaran sebagai mana yang tertuang dalam Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah
Data Personil Sekolah.
1 PADRIUS, S.Pd Kepala Sekolah PNS
NIP. 197201081996031002
2 CASMAN EDI SURYANTO Guru Kelas PNS
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
NIP. 196607201995031001
3 SYAFNIDAR, A.Ma.Pd Guru Kelas PNS
NIP. 196907101995032002
4 NOFRIANTONI, S.Pd Guru Penjasorkes PNS
NIP. 197511201999121001
5 FITRI YENNI, S.Pd.SD Guru Kelas PNS
NIP. 196708232008012001
6 SEPRI ANITA, S.Pd.I Guru PAIS CPNS
NIP. 198909162019032002
7 DEDA YANTI Guru Kelas PNS
NIP. 197506012014072003
8 FADILA ARBIBAL Guru Kelas Honorer
FINNATUSSYIFAK
9 YUSFIR Penjaga Sekolah PNS
NIP. 196705142000031004
10 ARI YULIANA OPERATOR SUKARELA
8. STANDAR PEMBIAYAAN
Anggaran Sekolah
Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah ( BOS ). Alokasi dana
terutama di peruntukkan untuk kegiatan operasional sekolah, kesiswaan, ekstra-
kurikuler, pengembangan profesi guru, pemeliharaan, dan juga untuk memenuhi
kelengkapan sarana belajar peserta didik. Dikarenakan jumlah murid sedikit
maka sekolah sangat kekurangan dana untuk memenuhi biaya dan kegiatan
sekolah akibatnya pengelolaan sekolah tidak bisa secara optimal.
Dalam menggunakan dana BOS terlebih dulu dibuat RKAS yang
mempertimbangkan kebutuhan setahun dan selanjutnya dalam perumusan
melibatkan komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
B. DASAR HUKUM
A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus
ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila,
dan Budaya. Berikut adalah nilai-nilai pembentuk karakter tersebut: Kejujuran, Sikap
toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Kemandirian, Sikap demokratis, Rasa ingin
tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Sikap bersahabat,
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka guru sebagai ujung tombak
pebelajaran harus mampu merencanakan dan melaksanakan PBM yang berkualitas.
Menurut Surya (2014:333) proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu
bentuk interaksi antara pihak pengajar dan pelajar yang berlangsung dalam situasi
pengajaran dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam interaksi itu akan terjadi
proses komunikasi timbal balik antara pihak-pihak yang terkait yaitu antara guru dan
selaku pengajar dan siswa selaku pelajar.
Perilaku belajar yang terjadi pada pada diri siswa timbul sebagai akibat perilaku
mengajar pada guru yang terkait melalui melalui suatu bentuk komunikasi. Jenis
komunikasi yang terjadi dalam proses belajar mengajar disebut sebagai komunikasi
instruksional yag didalamnya terkait komunikasi dua arah antara pengajar dan pelajar.
Oleh karena itu, komunikasi jenis ini disebut sebagai komunikasi dialogis. Dengan
komunikasi jenis ini, terjadilah perilaku mengajar dan perilaku belajar yang saling
terkait satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan insruksional.
UPT SDN 08 Silaut cukup strategis, secara geografis berada di penghujung
Kabupaten Pesisir Selatan dan Sumatera Barat dan berdampingan dengan Perkebunan
Kelapa Sawit PT Incasi Raya sehingga dengan kondisi seperti ini penyelenggaraan
pendidikan di UPT SDN 08 Silaut berjalan dengan efektif, efisien, dan mengarah
kepada pencapaian tujuan yang diharapkan.
Dari sisi politik, keamanan, lingkungan UPT SDN 08 Silaut cukup ideal dan
kondusif, nyaman jauh dari kebisingan dan keramaian, sehingga cukup ideal untuk
proses peningkatan mutu, penerapan dan pengembangan IPTEK, dan implementasi
terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Visi Sekolah :
”Terwujudnya peserta didik yang beriman,berfikiran cerdas dan berakhlak
mulia”.
INDIKATOR VISI SEKOLAH
1) Meningkatnya nilai raport pada bidang akademis dan non akademis.
2. Meningkatnya nilai Ujian Sekolah.
3. Meningkatnya lulusan yang dapat diterima di SMP Negeri favorit.
4. Meningkatnya kegiatan berbagai lomba.
5. Meningkatnya kegiatan keagamaan, pramuka, dan kedisiplinan sekolah.
6. Meningkatnya dalam berperilaku sopan dan berbudi luhur.
7. Meningkatnya pengamalan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
8. Meningkatnya penghargaan terhadap kelestarian budaya masyarakat.
9. Meningkatnya pola hidup demokratis dan rasa kekeluargaan.
10. Meningkatkan profesionalisme semua tenaga pendidikan.
11. Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat.
12. Meningkatnya pola kerja yang efektif dan efisien yang tetap didasari rasa
saling asah, asih, dan asuh.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
Tujuan Yang Akan Dicapai Oleh UPT SD Negeri 08 Silaut yang meliputi
antara lain :
1) Pencapaian SKL
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari delapan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi
pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
Hasil dari kurikulum bukan hanya silabus yang harus dipatuhi atau
pembelajaran yang sesuai dengan alur. Namun proses evaluasi harus dilakukan
setelah semua yang direncanakan telah dipraktekkan. Oleh sebab itulah, pemahaman
dasar mengenai manajemen kurikulum harus sangat dipahami oleh semua pendidikan,
tidak hanya yang bekerja dalam lembaga pendidikan saja, namun juga untuk orang
tua para siswa agar tidak keliru dalam memberikan pendidikan.
Ketiga, guru kreatif dan siswa aktif. Kurikulum 1994 menghendaki guru lebih
kreatif, namun aktivitas guru sebatas mengajarkan apa yang sudah ditetapkan dalam
kurikulum. Sementara dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), siswa dituntut lebih kreatif. Guru harus bisa “memaksa” siswa untuk
memberi feedback dalam setiap pembelajaran. KTSP
menggabungkan keduanya. Wajar jika mereka yang belum sempat melaksanakan
KBK mendapat kesulitan dalam melaksanakan KTSP.
Literasi sekolah dalam konteks gerakan literasi sekolah (GLS) di Sekolah Dasar
(SD) merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, melihat, menyimak,
A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang
isi suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
masyarakat serta lingkungan alam di sekitarnya.
3. Landasan Psikopedagogis
4. Landasan Teoritis
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum UPT SDN 08 Silaut, organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan
melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini
maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan
konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur
Kurikulum UPT SDN 08 Silaut menjadi lebih sederhana karena jumlah mata
pelajaran berkurang.
Dalam rangka menyongsong kelanjutan implementasi kurikulum 2013 (K-13),
ada hal baru yang menjadi kebijakan Kemdikbud, yaitu integrasi literasi dan nilai-
nilai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam KBM. Sejak tahun 2015 literasi
mulai digerakkan oleh pemerintah mengingat masih rendahnya budaya literasi di
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
kalangan siswa. Sedangkan PPK untuk mewujudkan point ke-8 Nawacita presiden
Joko Widodo.
Kedua hal tersebut secara operasional diintegrasikan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran. Secara substansi, pada dasarnya literasi dan PPK bukan hal yang baru
bagi guru, hanya perlu penegasan saja. Secara administratif, integrasi literasi dan PPK
dicantumkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan secara operasional
dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dan secara lebih teknis, guru mengindentifikasi
aktivitas siswa yang berkaitan dengan literasi dan PPK pada langkah demi langkah
pembelajaran dari awal sampai dengan akhir.
Sebagai sebuah kebijakan yang baru, tidak tertutup kemungkinan hal ini
dikhawatirkan akan menjadi beban baru bagi guru, bahkan mungkin ditolak karena
belum paham tujuannya. Oleh karena itu, menjadi tugas para instruktur untuk
menjelaskan kepada para guru sasaran tujuan dan teknis pelaksanaannya dalam
kegiatan pembelajaran. Intinya, kebijakan ini, tidak akan menambah pekerjaan guru,
karena secara substantif dan operasional, guru pun telah melaksanakannya, hanya
tidak disebut sebagai integrasi literasi dan PPK.
Di awal pembelajaran, ketika guru mengucap salam, lalu mengajak para siswa
untuk berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu nasional atau
daerah, meminta siswa untuk tertib dalam belajar, menjaga kebersihan, bekerja dalam
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghormati pendapat orang lain, tidak
menyontek, hal tersebut pada dasarnya adalah bagian dari PPK. Ada 5 (lima) nilai
yang menjadi fokus dalam PPK, yaitu (1) nasionalis, (2) integritas, (3) mandiri, (4)
gotong rotong, dan (5) religius. Kelima hal tersebut dapat dikembangkan oleh guru
dalam pembelajaran.
Ketika guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah
dipelajari pada saat apersepsi, mengajak siswa mengamati sebuah objek, mengamati
lingungan, membaca sumber-sumber belajar, mengumpulkan informasi, diskusi,
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal di UPT SDN 08 Silaut terdiri dari 2 mata pelajaran :
1. Budaya Alam Minangkabau
2. Pendidikan Quran
Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Membaca dan menyalin 1.1. Melafalkan huruf hijaiyah dari alif( )اsampai ya()ي
huruf hijaiyah yang yang berharakat fathah, kasrah dan dhammah.
harakat fathah, kasrah 1.2. Menyalin huruf hijaiyah dari alif( )اsampai ya()ي
dan dhomah. yang berharakat fathah, kasrah dan dhammah.
Kelas II,Semseter II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Membaca dan menyalin 2.1. Melafalkan huruf hijaiyah dari alif( )اsampai ya()ي
huruf hijaiyah yang yang berharakat fathatain, kasratain dan
berharakat fathatain, dhammatain.
kasratain dan 2.2. Menyalin huruf hijaiyah dari alif( )اsampai ya()ي
dhammatain yang berharakat fathatain, kasratain dan
dhammatain.
Kelas V, Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.Mengaplikasikan ahkamul 1.1. Membunyikan madthabi’i danmadfar’I yang
mad dan qashar panjangnya satu alif (mad iwadh, mad badal, dan
mad shilah qashirah)
1.2. Membunyikan madfar’i panjangnya satu sampai
tiga alif (mad wajib mutthasil, jaiz munfashil,
shilah thawiiylah dan áridh lis sukun)
1.3. Membunyikan madfar’i panjangnya tiga alif (mad
lazim mutsaqqal kalimi, mad lazim mukafaf kalimi,
mutsaqqal harfi, mukafaf harfi dan farqi).
2. Memahami surat at- 2.1. Membaca,menghafaldan menyalin surat at-
Takatsur/102: 1-8dan Takatsur/102: 1-8dan al-Qori’ah/ 101: 1-11.
al-Qori’ah/ 101: 1-11. 2.2. Mengartikan, dan memahami isi surat at-
Takatsur/102: 1-8dan al-Qori’ah/ 101: 1-11.
Kelas V, Semester 2
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
3. Mengaplikaskanahkamu 3.1. Mempraktikan cara waqaf dalam membaca
l waqaf dan ibtida’. ayat-ayat al Qurán.
3.2. Mempraktikan waqaf pada tanda-tanda waqaf
dalam ayat-ayat al Qurán.
3.3. Mempraktikan ibtida pada hamzahwashal.
2. Memahami surat pendek 2.1. Membaca dan menuliskan surat pendek pilihan
pilihan (surat Ali tentang tanda-tanda orang bertaqwa dan orang-
Imran/3: 133-135 dan orang munafiq (surat Ali Imran/3: 133-135 dan
159, serta An-Nisa/4: 159)
142-145) 2.2. Mengartikan dan memahami isi surat pendek
pilihan (surat Ali Imran/3: 133-135 dan 159)
2.3. Membaca dan menuliskan surat pendek pilihan
tentang tanda-tanda orang-orang munafiq (surat
An-Nisa/4: 142-145)
2.4. Mengartikan dan memahami isi surat pendek
pilihan (surat An-Nisa/4: 142-145)
Kegiatan literasi itu sendiri bisa diwujudkan melalui contoh program gerakan
literasi di sekolah berikut ini:
a. Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan
Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh program gerakan
literasiyang pertama yang bisa dilaksanakan di sekolah. Program ini bisa
diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga
setiap kelas bisa mengunjungi perpustakaan. Bukan hanya berkunjung saja, tetapi
wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa
lembar buku yang telah dibacanya kemudian wajibkan pula siswa untuk
mengembalikan buku.
b. Pemberdayaan Mading Setiap Kelas
Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara
mewajibkan siswa untuk membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di
sekitar sekolah setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, wajibkan siswa untuk
membuat laporan, karangan ataupun resum dari apa yang dibacanya ataupun
diamatinya, dan hasilnya tempelkan pada mading kelas. Sebagai langkah awal,
program ini bisa dilakukan setiap seminggu sekali.
c. Membaca Buku Non Pelajaran Sebelum Proses Belajar Dimulai
F. PENGEMBANGAN DIRI
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
Lima nilai utama PPK yaitu religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan
integritas sangat sejalan dengan filosofi bimbingan dan konseling yang
memandirikan. Peran dan tanggung jawab bimbingan dan konseling dalam PPK
adalah pengembangan perilaku jangka panjang yang menyangkut lima nilai utama
tersebut sebagai kekuatan nilai pada pribadi individu di dalam mengembangkan
potensi di bidang belajar, karier, pribadi, dan sosial.
Menurut data statistik yang berasal dari UNESCO, tingkat literasi di Indonseia
rendah. Oleh karena itu tidak heran bila kemudian pemerintah menggiatkan gerakan
literasi sekolah yang lebih diarahkan pada anak usia sekolah. Pemerintah memang
sengaja mengadakan gerakan ini dengan harapan bisa menumbuhkan minat baca
siswa sekalipun pada kenyataannya di beberapa daerah tertentu terutama yang
terpencil sangat susah untuk membeli buku.
Kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Role model yang biasa
berlaku di tingkat keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya akan
mengikuti kebiasaan dari orang tuanya tersebut. Sehingga, demi
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
menyelesaikan penyebab yang pertama ini, orang tua seharusnya mengajarkan
kebiasaan membaca pada anak. Sehingga dengan demikian, anak tidak akan
lagi memasukkan kata membaca sebagai hobi mereka dan anak juga tidak
akan menganggap sepele pentingnya membaca.
Kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan akses ke fasilitas
pendidikan juga belum merata. Kita pasti sudah pernah melihat fakta bahwa
ada banyak anak yang terpaksa putus sekolah, sarana pendidikan yang bahkan
tidak mampu mendukung kegiatan belajar dan mengajar seta panjangnya
rantai birokrasi di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Secara tidak langsung
hal tersebut jua bisa menghambat kualitas literasi di Indonesia untuk
berkembang.
Produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini terjadi karena
penerbt di daerah belum bekermabng, adanya wajib pajak bagi penulis yang
bahkan royaltinya saja sudah rendah sehingga motivasi mereka untuk
menghasilkan karya yang berkualitas menjadi surut dan insentif bagi para
produsen buku yang dinilai masih belum adil.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat ,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir
peserta didik.
Dokumen KTSP TP. 2021/2022 UPT SDN 08 Silaut
147
Perbaikan pendidikan dalam pembelajaran saat ini adalah terpusat dalam
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran.
Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri,
gotong royong, dan integritas. Selain PPK pada pembelajaran perlu juga
diintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative,
Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order
Thinking Skill).
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan
sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang
sudah dilaksanakan sampai sekarang. Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat
berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah
(masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler; pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
perdalaman dan perluasan dapat berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-
kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter siswa, penambahan dan
penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di
sekolah atau luar sekolah; kemudian penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas
pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan
kebutuhan Gerakan PPK.
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau
berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar
membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi
dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di UPT SDN 08 Silaut kelas I, II, dan
III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing
36 jam setiap minggu. Jam belajar UPT SDN 08 Silaut adalah 35 menit.
Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dengan adanya
tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang
lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta
didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.
Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam
mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar
dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan
H. KETUNTASAN BELAJAR
KKM KKM
KKM
KKM
Indikator KD
KD
Indikator
KKM
KKM KKM
KKM
MP
MP SK
SK
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didiksedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2
x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh:
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN
INDIKATOR
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VI/2
KKM
NO KOMPONEN
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
I II III IV V VI
A Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
1. 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan kewarganegaraan
75 75 75 75 75 75
3. Bahasa Indonesia
70 70 70 70 70 70
4. Matematika
70 70 70 70 70 70
2. 75 Tujuh puluh
3. 70 Tujuh puluh
4. 70 Tujuh puluh
5. 70 Tujuh puluh
6. 70 Tujuh puluh
B Mata Pelajaran
1. Budaya Alam Minangkabau 70 Tujuh puluh
C Pengembangan Diri
1. Kesenian B Baik
2. Keagamaan B Baik
3. Olahraga B Baik
I. RANCANGAN PENILAIAN
- Penilaian Pengetahuan
Untuk penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara
mengukur penguasaan peserta didik. yang mencakup dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Pada dasarnya penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan
secara terpisah maupun terpadu. Penilaian pengetahuan dan keterampilan harus
mengacu kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI-3 dan KI-4 pada
periode tertentu.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan,
pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan
pelaporan serta pemanfaatan hasil penilaian. Sedangkan teknik dalam penilaian
pengetahuan menggunakan teknik tes tertulis, lisan, dan penugasan.
Penilaian Keterampilan
FUNGSI PENILAIAN
1. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
2. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
3. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa
PENDEKATAN PENILAIAN
A. PENILAIAN OTENTIK
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik adalah proses
pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik
yang mempu mengungkapkan, membuktikan atu menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dukuasai dan dicapai.
Beberapa karakteristik penilaian otentik:
1. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran, bukan terpisah dari
proses pembelajaran.
2. Penilaian mencerminkan hasil proses pembelajaran pada kehidupan nyata,
tidak berdasarkan pada kondisi yang ada di sekolah.
3. Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran dan metode yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
J. KENAIKAN KELAS
4
A = Rata-rata nilai ulangan harian ( tulis/ pengamatan)
K. ASESMEN NASIONAL
1. Asesmen
Kompetensi Minumum (AKM)
Soal Asesmen Nasional terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks
(memilih lebih dari satu jawaban benar), menjodohkan pertanyaan dengan
2. Survei Karakter
L. Kelulusan
1. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
2. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal
tahun.
3. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
4. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
5. Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat /Provinsi /Kabupaten
Kalender Pendidikan UPT SDN 08 Silaut disusun dengan berpedoman kepada
kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.
TABEL 1 :
RINCIAN MINGGU EFEKTIF TAHUN PELAJARAN 2021/2022
1 Juli 2021 5 2 3 -
2 Agustus 4 0 4 -
3 September 5 1 4 -
4 Oktober 4 0 4 -
5 November 4 0 4 -
6 Desember 5 3 2 -
7 Januari 5 0 5
8 Februari 4 0 5
9 Maret 5 2 3
10 April 5 3 2
11 Mei 5 2 3
12 Juni 5 2 3
Jumlah 53 15 38
Tabel 2 :
PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
N
O KEGIATAN TANGGAL
SEMESTER GANJIL