OLEH:
A1L118012
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep materi dan jenis-jenisnya.
B. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang kromatografi, jenis-
jenis kromatografi serta prinsip kerjanya, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di perkuliahan secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan Kromatografi. Menjelaskan Pengertian Kromatografi
Menjelaskan Prinsip-Prinsip Dasar
Kromatografi
Mengklasifikasi Jenis-Jenis Kromatografi
Mampu memahami sifat-sifat dari kromatografi
Mengetahui alat analisis kromatografi dan dapat
mengetahui apa fungsi dari masing-masing alat
kromatografi tersebut
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami pengertian dari kromatografi,
Mengetahui jenis-jenis kromatografi,
Mengetahui prinsip kerja dari masing-masing jenis kromatrgafi yang berbeda,
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kromatografi
Memahami metode pemisahan kromatografi,
Mengetahui manfaat kromatografi.
E. Materi Pembelajaran
Pengantar Kromatografi
Pengertian kromatografi
Jenis-jenis kromatografi
Prinsip kerja kromatografi
Faktor-faktor kromatografi
Metode pemisahan kromatografi
Manfaat kromatografi
Pembahasan Kromatografi
Pengertian Kromatografi
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam
teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang
bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia IV, kromatografi adalah suatu
tekhnik atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu system yang terdiri dari 2 fase
atau lebih yang salah satu diantarnya bergerak secara berkesinambungan dalam arah
tertentu dan didalamnya, zat – zat itu menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh
adanya perbedaan dalam adsobsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau
kerapatan muatan ion.
Pengertian lain kromatografi menurut IUPAC adalah suatu metode yang digunakan
untuk pemisahan komponen dalam sample dimana komponen tersebut terdistribusi
dalam 2 fase yang salah satunya diam dan yang lainnya bergerak.
Jenis-Jenis Kromatografi
Jenis-jenis kromatografi yaitu sebagai berikut:
a. Kromatografi Cair (Liquid Chromatography)
Kromatografi cair adalah teknik yang sangat tepat untuk memisahkan ion atau molekul
yang terlarut dalam suatu larutan. Jika larutan sampel berinteraksi dengan fase stasioner,
maka molekul-molekulnya yang ada didalam berinteraski dengan fase stasioner. Tetapi
interaksinya berbeda disebabkan adanya perberdaan daya serap (adsorption), pertukaran
ion (ion exchange), partisi (partitioning) atau ukuran.
Perbedaan tersebut menjadikan komponen terpisah satu dengan yang lain dan bisa
dilihat perbedaannya dari lamanya waktu transit komponen tersebut melewati kolom.
Jenis dari kromatografi cair yaitu:
Pemisahan menggunakan metode ini sangat selektif dan karena biaya untuk
mengoperasikan metode ini murah dan juga kapasistasnya tinggi. Jadi metode ini
seringkali dipakai pada awal proses keseluruhan.
b. Kromatografi Kertas
Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994),
yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan
selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air
diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap
analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air bertindak
sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas.
Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan
mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan
yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara
fase diam dan fase bergeraknya. Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisis
kualitatif maupun kuntitatif. Senyawa – senyawa yang dipisahkan kebanyakan bersifat
sangat polar, misalnya asam amino, gula – gula, dan pigmen – pigmen alam.
Prinsipnya didasarkan pada adsorbsi dan kepolaran, di mana adsorbsi didasarkan pada
panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan
kepolaran komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh
pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan
fase gerak.
Dalam teknik kromatografi kertas, proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut
desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak
2-3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas
dikeringkan, diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut
yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis.
Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas
akibat gravitasi. Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler.
Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga
dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi – kondisi berikut
harus diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel.
Temperatur harus dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5 oC. Kertas harus
didiamkan dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai
kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa
pengerjaan yang parallel, Rfnya tidak boleh berbeda lebih dari 0,02.
2. Tahap pengembangan
Pada tahap ini ujung kertas kromatografi dekat garis awal yang telah berisi totolan
cuplikan dicelupkan ke dalam pelarut (pelarut untuk contoh ini misalnya etanol) yang
terdapat di dalam bejana kromatografi. Pencelupan diusahakan tidak merendam totolan
cuplikan atau garis awal. Kemudian bejananya ditutup. Biarkan pelarut merembes
melewati totolan cuplikan. Komponen-komponen cuplikan akan terbawa oleh rembesan
cuplikan.
Hasil pemisahan akan nampak sebagai noda-noda berwarna pada kertas dengan jarak
yang berbeda-beda dari garis awal. Noda-noda ini selanjutnya disebut sebagai
kromatogram. Perembesan pelarut dihentikan setelah pelarut hampir mencapai ujung
kertas. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi tanda batas gerakan pelarut, dan
kemudian kertas diangkat dari cairan pengelusi untuk seterusnya dikeringkan.
Dari contoh kromatogram yang dihasilkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
mengandung pewarna yang sama dengan pena yang digunakan untuk membuat pesan
adalah nomor 2. Pada kasus ini, tidak dibutuhkan pengukuran nilai , karena kita dapat
melihat secara langsung perbandingan warnanya pada kertas kromatogram. Tetapi, bila
kita menguji sampel dengan menggunakan satu kertas untuk satu sampel, maka kita
harus menghitung nilai nya.
Rf (rate of flow) menyatakan derajad retensi suatu komponen dalam fase diam. Karena
itu Rf juga disebut faktor refensi. Rf adalah jarak tempuh relatif terhadap pelarut. Harga
Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis depan pengembang.
Kromatografi yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan dengan nilai-nilai R f.
Nilai Rf didefinisikan oleh hubungan:
Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat zona
campuran awal) ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tyiap zona. Nilai Rf
harus sama baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan
identitas suatu zat yang dicari.
Jika ada substansi yang memiliki nilai yang sangat serupa, maka dilakukan pemisahan
dengan menggunakan metode kromatografi kertas dua arah. Pada prosesnya
menggunakan dua pelarut yang berbeda.
Misalnya kita menggunakan zat warna sebagai sampel. Prosedur yang harus dilakukan
adalah:
1. Tahap pertama
Mula-mula titik tunggal campuran ditempatkan pada salah satu ujung garis dasar.
Kemudian masukkan kedalam pelarut seperti yang sebelumnya hingga pelarut
mendekati ke atas kertas.
2. Tahap kedua
Pada kromatogram, posisi depan pelarut ditandai dengan pensil sebelum kertas
mengering, diberi lebel sebagai SF1. Kemudian masukkan kedalam pelarut yang
pertama, dihasilkan titik sentral besar dalam kromatogram yaitu sebagian biru dan
sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai yang sudah hampir
sama.
3. Tahap ketiga
Menunggu kertas kering sepenuhnya, dan kemudian memutar kertas sampai 900 dan
kemudian mengembangkan kromatografi lagi di dalam suatu pelarut yang berbeda.
Bintik-bintik akan bergerak dengan jumlah yang berbeda, hal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan nilai.
Jika kita ingin mengidentifikasi titik-titik dalam campuran maka kita harus menghitung
nilai nya untuk disetiap tempat, dan kemudian membandingkannya dengan nilai-nilai
yang telah diukur untuk senyawa yang dikenal dengan kondisi yang sama persis.
Apabila kita mengidentifikasinya dengan zat pembanding pada kromatogram yang sama
seperti yang dilakukan diawal dengan pena, maka kita tidak bisa mengidentifikasinya.
Karena campuran yang dipisahkan pada contoh ini terpisah menjadi empat tempat yang
berbeda.
c. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk
memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Alat tersebut berupa pipa gelas
yang dilengkapi suatu kran di bagian bawah kolom untuk mengendalikan aliran zat cair.
Prinsip Kerja
Antara molekul-molekul komponen dan pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada
permukaan adsorben sehingga menimbulkan proses dinamis. Keduanya secara
bergantian tertahan beberapa saat di permukaan adsorben dan masuk kembali pada fase
bergerak. Pada saat teradsorpsi komponen dipaksa untuk berpindah oleh aliran fase
bergerak yang ditambahkan secara kontinyu. Akibatnya hanya komponen yang
mempunyai afinitas lebih besar terhadap adsorben akan secara selektif tertahan.
Komponen dengan afinitas paling kecil akan bergerak lebih cepat mengikuti aliran
pelarut.
Jika kolom cukup panjang dan semua parameter pemisahan betul-betul terpilih seperti
diameter kolom, adsorben, pelarut dan kecepatan alirannya, maka akan terbentuk pita-
pita (zona-zona) yang setiap zona berisi satu macam komponen. Setiap zona yang
keluar dari kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar
dari kolom. Komponen (eluat) yang diperoleh dapat diteruskan untuk ditetapkan
kadarnya, misalnya dengan cara titrasi atau spektofotometri.
Berdasarkan jenis fasa diam dan fasa gerak kromatografi kolom dibagi menjadi dua
yaitu:
Lapisan tipis adsorben pada proses pemisahan berlaku sebagai fasa diam. Sebagai fasa
diam dalam KLT adsorben berupa serbuk halus dengan ukuran 5 – 50 mikrometer.
Serbuk halus ini dapat berupa adsorben penukar ion. Bahan adsorben sebagai fasa diam
dapat digunakan gel, alumina, dan serbuk selulosa. Partikel silica gel mengandung
gugus hidrosil dipermukaannya yang akan membentuk ikatan hydrogen dengan molekul
– molekul pokar. Kromatografi lapis tipis lebih bersifat reproduksibel ( bersifat boleh
diulang) dari pada kromatografi kertas.
Untuk membuat lapisan tipis pada KLT perlu dibuat bubur (slurry) beri air dari serbuk
halus tadi. Zat pengikat dapat menggunakan gips, barium sulfat, polivenil alcohol atau
kanji perlu ditambahkan, untuk membantu peletakan lapisan tipis pada penyangga.
Bubuk halus ini kemudian ditebarkan pada papan penyangga (kaca, plastik atau
aluminium), secara merata sehingga diperoleh ketebalan lapisan 0,1 – 0,3 mm. lapisan
tipis adsorben diaktifkan dengan pengeringan didalam oven pada suhu 100 oC selama
beberapa jam.
Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan kromatografi lapis tipis
(KLT) dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan
komponen-komponen pada KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan
untuk memisahkan komponen kimia tersebut dengan menggunakan kolom kromatografi
dan sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel dan eluen yang digunakan berdasarkan
basil yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaraan eluen pada kolom
kromatografi sedikit dibawah kepolaran eluen pada KLT.
Pada kromatografi lapis tipis, eluent adalah fase gerak yang berperan penting pada
proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fase diam (adsorbent). Interaksi
antara adsorbent dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen.
Oleh sebab itu pemisahan komponen secara kromatografi dipengaruhi oleh laju
alir eluent dan jumlah umpan.
Jenis-jenis elektroforesis
Jenis elektroforesis antara lain, elektroforesis kertas, elektroforesis gel, dan
elektroforesis kapiler.
1. Elektroforesis Kertas
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai
fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ion-ion
kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem
pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat
terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion,
pH, viskositas, dan adsorbsivitas zat terlarut.
2. Elektroforesis Gel
Elektroforesis gel merupakan suatu teknik analisis penting dan sangat sering
dipakai dalam bidang biokimia dan biologi molekular. Elektroforesis gel ialah
elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk memisahkan molekul-
molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase
diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein- protein.
Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa
dan poliakrilamida sebagai gel media.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, ceramah, diskusi dan penugasan.
G. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
H. Sumber Belajar
Buku kimia
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat,
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi dengan cara :
rangsangan) Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi.
Pemberian contoh-contoh materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Kromatografi
dan Jenis-Jenis Kromatografi.
Mendengar
Pemberian materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
identifikasi dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
masalah) Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Kromatografi dan Jenis-
Jenis Kromatografi yang sedang dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kromatografi dan
Jenis-Jenis Kromatografi yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
Mengolah informasi dari materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kromatografi
dan Jenis-Jenis Kromatografi.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kromatografi dan Jenis-
kesimpulan) Jenis Kromatografi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi:
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi
Menjawab pertanyaan tentang materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Kromatografi
dan Jenis-Jenis Kromatografi yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kromatografi dan Jenis-
Jenis Kromatografi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Kromatografi dan Jenis-Jenis Kromatografi.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kromatografi dan Jenis-Jenis
Kromatografi kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-
Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Prinsip Kerja Kromatografi
dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
2 . Pertemuan Kedua (3 x 45 Menit)
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-
Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan
Mengolah informasi dari materi Prinsip Kerja Kromatografi dan
Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Prinsip Kerja
Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Prinsip Kerja Kromatografi
kesimpulan) dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi:
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Prinsip Kerja Kromatografi dan
Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang dilakukan dan
2 . Pertemuan Kedua (3 x 45 Menit)
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan
Menjawab pertanyaan tentang materi Prinsip Kerja Kromatografi dan
Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Prinsip Kerja
Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang
akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Prinsip Kerja Kromatografi
dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang
Mempengaruhi Pemisahan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Prinsip Kerja Kromatografi dan
Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Prinsip Kerja Kromatografi dan
Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Prinsip Kerja Kromatografi
dan Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Prinsip Kerja Kromatografi dan Faktot-
Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Metode Pemisahan dan
Manfaat Kromatografi yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi
Mengolah informasi dari materi Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
3 . Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Metode
Pemisahan dan Manfaat Kromatografi.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Metode Pemisahan dan
kesimpulan) Manfaat Kromatografi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi:
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi
Menjawab pertanyaan tentang materi Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Metode
Pemisahan dan Manfaat Kromatografi yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Metode Pemisahan dan
Manfaat Kromatografi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa
ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
3 . Pertemuan Ketiga (3 x 45 Menit)
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Metode Pemisahan dan Manfaat Kromatografi.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Metode Pemisahan dan
Manfaat Kromatografi.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Metode Pemisahan dan Manfaat
Kromatografi kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Tida Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya
k Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut 50 250 62,50 C
serta mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Jumla Skor Kode
Skala
N h Skor Sikap Nilai
Aspek yang Dinilai
o 10
25 50 75
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Kuran
Sangat Tidak
Baik g
No Aspek yang Dinilai Baik Baik
(75) Baik
(100) (25)
(50)
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
K. Evaluasi
Contoh Soal
1. Jelaskan pengertian kromatografi ? Bentuk soal:C2
JAWAB:
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahakan komponen (berupa molekul)
yang berada pada larutan. Pengertian lain dari kromatografi yaitu suatu teknologi yang dipakai
memisahkan sebuah campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya. Teknologi ini
melibatkan bagian penting yang bagian yang bergerak dan bagian yang diam.
5.Jelaskan prinsip kerja dari kromatografi kertas, kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis,
kromatografi cair, kromatografi elektroforesis, dan kromatografi penukar ion? Bentuk soal:C2
JAWAB:
Kromatografi kertas
Prinsip Kerja Kromatografi Kertas Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen
bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak
warna.
Kromatografi kolom
Prinsip Kerja Kromatografi Kolom, didasarkan pada absorbsi komponen-komponen campuran
dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam
dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang
kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan
dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.
Kromatografi Lapis Tipis
Prinsip kerja Kromatografi Lapis Tipis, KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau
alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika
(atau alumina) merupakan fase diam. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut
yang sesuai. Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari
beberapa zat pewarna.
Kromatografi Cair ( HPLC)
prinsip HPLC menggunakan prinsip kromatografi untuk mengukur sampel. Dalam
kromatografi, analisis dilakukan dengan cara memisahkan molekul berdasarkan perbedaan
struktur ataupun komposisinya. Pemisahan tersebut terjadi saat sampel bergerak melewati fase
diam (dapat berupa zat padat atau cair) karena terbawa oleh fase gerak (dapat berupa zat cair
atau gas). Beragam komponen dalam sampel akan terpisah berdasarkan perbedaan afinitasnya
terhadap fase diam. Komponen yang dapat berinteraksi secara kuat dengan fase diam akan
bergerak lebih lambat sehingga dapat terpisah dari komponen lain dengan interaksi yang lemah.
Kromatografi Penukar Ion
Prinsip dasar pemisahan kromatografi penukar ion ini adalah perbedaan kecepatan migrasi ion-
ion didalam kolom penukar ion. Proses pertukaran ion ini dikerjakan dengan cara pembebanan
ion-ion pada kolom penukar ion. Kemudian ion-ion yang terikat dalam resin di aliri eluen yang
mampu memberi kondisi keseimbangan yang berbeda. Keseimbangan yang berbeda ini
mengakibatkan kecepatan migrasi ion dalam kolom resin tidak sama.
Kromatografi Elektroforesis
Prinsip dasar elektroforesis merupakan suatu teknik analisis penting dan sangat sering dipakai
dalam bidang biokimia dan biologi molekular. Secara prinsip, teknik ini mirip
dengan kromatografi : memisahkan campuran bahan-bahan berdasarkan perbedaan sifatnya.
Dalam elektroforesis, pemisahan dilakukan berdasarkan adanya pergerakan komponen
bermuatan positif (+) pada kutub negative (-) serta komponen bermuatan negative (-) pada
kutub positif (+). Pergerakan yang terjadi disebut elektrokinetik. Hasil yang didapatkan dari
elektroforesis adalah elektroforegram yang memberikan informasi mengenai seberapa cepat
perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut kecepatan migrasi.
Pelarut (fasa gerak) perlahan-lahan bergerak naik, komponen-komponen yang berbeda dari
campuran berjalanan pada tingkat yang berbeda dan campuran dipisahkan memiliki warna yang
berbeda.
Pelarut diperbolehkan untuk naik hingga hampir mencapai bagian atas plat yang akan
memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen pewarna untuk kombinasi tertentu
dari pelarut dan fase diam.
Untuk identifikasinya dapat di gunakan harga R f meskipun harga-harga Rf dalam lapisan tipis
kurang tepat bila dibandingkan pada kertas. Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni
dapat dibandingkan dengan harga-harga standard. Perlu diperhatikan bahwa harga-harga
Rf yang diperoleh berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut dan penyerap yang digunakan,
meskipun daftar dari harga-harga Rf untuk berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat
diperoleh.
NIP : - NIP : -