Anda di halaman 1dari 7

Tugas Brahmacari 24 Agustus 2021

Om Swastyastu

Om Awignamastu namosidham... 🙏

*Kewajiban* *Brahmacari*

(1). Menuruti petunjuk Guru dalam mengendalikan Pañca Indria.

(2). Berdoa dan bersaddhana (sembahyang, japa, meditasi, beryoga, membaca kitab suci
dll).

(3). Tidak makan dan minum yang bahannya dapat merangsang nafsu seksual.

(4). Tidak berhias atau bersolek berlebihan.

(5). Mengontrol amarah, nafsu, dan loba.

(6). Menghindarkan diri dari berbohong, mencuri, melampiaskan nafsu seksual, menyakiti
dan membunuh.

(7). Jika pernah berbohong harus ditebus melalui berpuasa.

(8). Mempelajari kitab suci Veda.

(9). Berusaha menuju kehidupan rohani (spiritual).

(10). Menjadi pengemis/peminta-minta, bila ditugaskan Guru.

(11). Berpakain sopan (menutupi tubuh).

(12). Tidak menjelek-jelekan dan memfitnah Guru. Hukuman menjelek-jelekan akan lahir
menjadi keledai dan memfitnah akan lahir menjadi anjing.

(13). Tidak berdua-duaan dengan lawan jenis.

(14). Setelah menyelesaikan pendidikan, harus memberi dakṣina (sesuatu) kepada Guru.

(15). Menyalakan api Gurunya.


*Sopan* *Santun* *Brahmacari*

(1) Makan lebih sedikit dari Guru.

(2) Bangun lebih pagi dan tidur lebih malam, dari guru.

(3) Bila berhadapan dengan Guru, tidak boleh seenaknya. Seperti: sambil
makan/minum/mengunyah sesuatu dengan acuh tak acuh atau sambil bersenda gurau.

(4) Menyongsong Guru bila tiba, mengikuti Guru dari belakang bila berjalan.

(5) Duduk dan berdiri lebih rendah dari Guru.

(6) Menyebut nama “Guru” dengan kata tambahan yang menyatakan hormat kepadanya.

(7) Melaksanakan petunjuk Guru diwaktu subuh (brahmamuhurta) dan senja(sandhyakala)

Tetap jalankan prokes...

Jangan lupa Bersadhana dan membantu sesama

Om Santih Santih Santih Om

Pewarta Dharma

*Pewarta Dharma Penyejuk Jiwa*

Senin, 26/07/2021

*PANDEMI COVID-19 VS SRADDHA DAN BHAKTI KEPADA TUHAN*

Sampai saat ini dunia masih dihebohkan oleh adanya pandemi virus Corona/ Covid 19, tidak
saja Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia. Pandemi covid-19 membuat manusia menjadi
resah dan takut. Kecemasan dan ketakutan yang melanda manusia sangatlah beralasan,
karena virus corona yang tidak kasat mata tersebut nyata-nyata ada dan telah terbukti banyak
yang telah menjadi korban terpapar positif bahkan sampai kematian.

Covid-19 menyerang siapa saja tanpa perkecualian, tidak membedakan negara, suku, ras
atau agama tertentu saja, ia menyerang siapapun yang tidak waspada, tidak disiplin, tidak
melindungi diri dan tidak menjalankan protkes C-19. Menurut Ayurweda kunci hidup indah
sesungguhnya adalah *Harmoni*. Demikian juga ada tiga penyebab penyakit secara garis
besar, yaitu : 1). *Adidewika Vyadhi* , yaitu penyakit karena kehidupan sebelumnya (karma
wasana); 2). *Adibautika Vyadi*, yaitu penyakit akibat dari faktor eksternal: virus, bakteri,
polusi & lingkungan kotor; 3). *Adyatmika Vyadhi*, yaitu penyakit akibat dari kelainan dari
dalam diri, seperti degenerative : diabet, kolesterol, hipertensi dll. Covid-19 termasuk
kelompok *Adibautika Vyadhi*.

Konon wabah pandemi virus sudah ada sejak lama di dunia, ada disekitar kita. Seiring
dengan waktu wabah pandemi yang membahayakan akan berubah menjadi endemi wabah
yang tidak membahayakan, seperti flu, malaria, hepatities dan lain-lain. Tuhan Maha Kuasa,
penguasa Tri Kona *(Utpeti, Stiti dan Pralina)*. Menciptakan apa yang harus diciptakan,
memelihara apa yang patut dipelihara dan melebur apa yang harus dilebur. Kondisi ini dapat
di lihat dari dua aspek: Aspek Bhuana Agung dan Bhuana Alit.

*Īsāvāsyam idaṁ sarvaṁ yat kiṁ ca jagattyāṁ jagat, tena tyaktena bhuñjithā magŗḑhaḥ
kasyasvid dhanam*

Artinya : “Ketahuilah semuanya ini bahwa apapun yang bergerak dan tidak bergerak di alam
raya ini, dikuasai oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu temukanlah kebahagiaanmu pada
keterlepasan dan jangan menginginkan sesuatu yang menjadi hak orang lain”( Īsā
Upaniṣad 1, Titib, 1994: 75).

*uddhared ātmanātmānaṁ nātmānam avasādayet, ātmaiva hy ātmano bandhur ātmaiva ripur


ātmanaḥ*,
Artinya : “Biarlah dia mengangkat jiwanya dengan jiwanya sendiri, janganlah jiwanya
menjerumuskan dirinya; sebab hanya jiwalah teman jiwanya dan hanya jiwa lah musuh
jiwanya”(BG VI.5, Pudja, 2004:154).

*adbhir gātrāṇi śuddhiyanti manaḥ satyena śuddhyati, vidyātapobhhyāṁ bhūtātma buddhir


jñānena śuddhyati*.

Arinya : “Tubuh dibersihkan dengan air,pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa manusia
dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar”( MDS
V.109, Puja& Sudharta,2010:250)

Oleh karena itu, mari lindungi dan selamatkan hidup kita, tingkatkan dan tumbuhkan
kesadaran untuk mentaati ketentuan Pemerintah *(Guru Wisesa)*, tingkatkan sraddha dan
bhakti Kepada Tuhan: 5M, vaksin dan Konvalesen, perkuat sistem imun,tapa brata, berserah
diri ke Sang Pemberi Hidup. Semoga Beliau senantiasa melimpahkan waranugraha-Nya,
svaha.

*BPH Jabar*

DPDarma

Sumber :

*Weda-Untaian Ratna Sari Upanisad,1994 ( Titib).

*Weda- Bhagawad Gītā, 2004 ( Pudja).

*Disarikan dari berbagai sumber.

Saraswati 27 Agustus 2021

1. Saraswati Sastra Sewana adalah suatu aktifitas sastra, yg diharapkan bisa membantu siapa
saja yg betusaha menghilangkan segala penderitaan yg ada di dunia.
Wahai Dewi Wagiswari, engkau kami puja sebagai jiwa dr candha sastra, yg tergelar di
seluruh karya tulis.

Engkau dipuja sebagai yg akan membantu siapa saja yg berusaha berhasil menulis dharma
sastra.

Kasih sayangMu kami mohon, ketika kami berusaha jaya saat menulis kekawin ini.

2. Om Dewi Saraswati, hari ini kami berharap anugrahMu, saat kami berusaha membersihkan
dunia dari kotoran segala penyakit.

Hamba sadar, kekawin yg hamba tulis ini jauh dr lengutnya kekawian para pengawi utama.
Karena hamba masih bodoh dlm berbagai ilmu. Tetapi hamba tidak akan berhenti berusaha.

Kalau tiada anugrah kasih sayangMu, pastilah akan sangat sulit hamba merangkai kata dan
kalimat di dunia.

Namun demikian, besarnya niat hamba menulis, semoga hamba bisa melakukan pelayanan.
Dg itu mungkin ada dana punya hamba kepada dunia.

Banyu Pinaruh

*PILISOFI BANYU PINARUH*

🕉️🕉️🕉️🕉️🕉️🕉️🕉️🕉️🕉️

Om Swastyastu
Sehari setelah perayaan Hari Suci Saraswati disebut hari Banyu Pinaruh. Banyu artinya air
dan Pinaruh dari kata Weruh artinya pengetahuan. Jadi, Banyu Pinaruh diartikan *Air
Pengetahuan* .

Setelah air pengetahuan itu turun dari Maha Dewi Saraswati, diharapkan mengalir ke dalam
diri tanpa henti.

Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Begitu juga air pengetahuan itu juga
mengalir kepada orang-orang yang memiliki sikap rendah hati, sehingga dalam
kesehariannya seseorang yang memiliki air pengetahuan akan tampak rendah hati.

Air juga dapat memadamkan bara api.

Air pengetahuan pun demikian, dapat menyejukkan dan memadamkan api kemarahan dalam
dirinya dan orang lain.

Dalam MDS.V.109: Air pengetahuan itu akan mampu menyucikan *hati nurani* ( *bhudi* )
seseorang, sehingga orang itu menjadi lebih arif dalam berpikir dan bijaksana dalam
bertindak.

Selain itu di dalam tubuh kita ada air rahasia yang mengalir pada nadi dari atas ke bawah dan
dari bawah ke atas. Air rahasia itu merupakan air suci disebut *Panca Tirtha*. Tetesannya
bisa menjadi keringat, kencing, air ludah, dll.

Kemudian tirtha ini bercampur di organ hati dan disimbolkan dengan aksara *Ongkara
Merta* . Dari aksara ini nyala pengetahuan itu akan menerangi kegelapan sang diri.

Om Tat Sat Svaha Hari Om Tat Sat Svaha Om.


Samastha lokha sukino bhavantu.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Om Santih, Santih, Santih Om

Anda mungkin juga menyukai