Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

RANGKUMAN

BAB III
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
KOPERASI

OLEH :

MINDA
B1B1 19 148

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

1. Pengertian Organisasi Koperasi


Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-
orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam
suatu wadah koperasi.

2. Tujuan Organisasi Koperasi


Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan
dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus
mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya
harus sinkron.
Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan
anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :
a. Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
b. Adanya pengelola, pengurus, direksi
c. Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
d. Adanya kegiatan
e. Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi.

3. Bentuk – Bentuk Organisasi


Ada 2 bentuk Organisasi Koperasi :

a. Menurut Hanel
Bentuk organisasi koperasi adalah suatu system social ekonomi atau social tehnik
(a socio-economic system or social engineering) yang terbuka dan berorientasi pada
tujuan (open and goal-oriented).

Kriteria Pengertian
Substansi Suatu sistem sosial dalam masyarakat
Hubungan perbedaan lingkungan Suatu sistem terbuka
Cara kerja Suatu sistem yang berorientasi pada tujuan
Pemanfaatan sumber daya Suatu sistem ekonomi
(Stoner, James A.F., Management, 2nd ed., Prentice-Hall, 1982)

Bentuk dari organisasinya terdiri dari sub system koperasi yaitu :


 Individu (pemilik dan konsumen akhir)
 Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
 Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat

b. Menurut Ropke
Memiliki Identifikasi Ciri Khusus yaitu :
 Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
 Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
 Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
 Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan
jasa).

Bentuk dari organisasinya terdiri dari sub system koperasi yaitu :


 Anggota Koperasi
 Badan Usaha Koperasi
 Organisasi Koperasi

4. Bentuk Organisasi Di Indonesia


Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan
kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.
a. Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
b. Rapat Anggota,
c. Wadah anggota untuk mengambil keputusan
d. Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
 Penetapan Anggaran Dasar
 Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
 Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
 Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
 Pengesahan pertanggung jawaban
 Pembagian SHU
 Penggabungan, pendirian dan peleburan.

Struktur organisasi koperasi di Indonesia dapat dirunut berdasarkan perangkat organisasi


koperasi, yaitu meliputi rapat anggota, pengurus, pengawas dan pengelola. Sebenarnya,
struktur organisasi koperasi tidak hanya mencakup segi intern koperasi tetapi meliputi segi
ekstern. Sebagai sebuah badan usaha yang sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat,
maka kedua segi organisasi koperasi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah struktur organisasi koperasi yang
meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam organisasi koperasi tersebut.Contoh ada
unsur pengurus; pengawas; pengelola dan anggota. Masing-masing unsur tersebut harus
bekerja sama sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam memajukan koperasi.

Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan
kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasilainnya, baik yang sama tingkatnya (antar
sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat
Koperasi, Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi.

5. Hirarki Tanggung Jawab


a. Pengurus
Pengurus adalah seseorang yang mengelola koperasi dan usahanya.
Seperti :
 Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi,
 Menyelenggarakan rapat bagi para anggotanya,
 Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban,
 Maintenance daftar anggota dan pengurus,
 Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan,
 Meningkatkan peran koperasi di masyarakat.

Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah:


Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.

Kewajiban Pengurus :
 Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker.
 Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban.
 Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan
Inventaris.
 Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
 Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.

Wewenang Pengurus koperasi adalah :


 Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi
 Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk
kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.
 Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian
anggota sesuai ketentuan AD/ART.

Tanggung Jawab Pengurus koperasi


 Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yang berhubungan dengan
tugas kewajiban, dan wewenangnya.
b. Pengelola
Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh
pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya
dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh
pengurus.

c. Pengawas
Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat
untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi.

Dengan UU 25 Th. 1992 pasal 39 yang bertuliskan:

 Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi,


 Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan
yang diperlukan.

Tugas pengawas:
 Tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang
dilakukan olehkoperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan
RA.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaanorganisasi.
 Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan
mendapatkan keterangan yang diperlukan.

Kewajiban Pengawas :
 pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan
merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.

Wewenang Pengawas :
 Pengawas koperasi berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaanorganisasi.
 Melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi,
usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan
tertulis tentang pemeriksaan.

6. Manajemen Koperasi
a. Pola Manajemen Koperasi Indonesia
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang
baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.Bagaimana pola manajemen Koperasi
di Indonesia.
Menurut Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia
memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi,
yaitu:
Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.

Watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola umum


manajemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar
unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-
masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan
(decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan
secara bersama (shared decision areas)
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah
sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):

 Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan


kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan
yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat
Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
 Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,
Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam
mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat
Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang
menyangkut organisasi maupun usaha.
 Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan
oleh Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi
Pengawas dan Pengurus adalah sama.
 Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus,
untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola
usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas
dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak
pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut :


 Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat
kebijaksanaan umum yang sangat stategis, mengangkat/memberhentikan pengurus
dan pengawas
 Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi
 Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi.
 Pengelola bertugas melaksanakan teknis operasional koperasi.

b. Beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut
dalam mencapai tujuannya yaitu :
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan
manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan,
bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. etiap organisasi
memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama
saja membutuhkan perencanaan.

2) Pengorganisasian dan Struktur Organisasi


Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur
organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti: Pembagian kerja,
Departementasi, Bagan organisasi, Rantai perintah dan kesatuan perintah,
Tingkat hierarki manajemen, dan Saluran komunikasi dan sebagainya

3) Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab
masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut
tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat
mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai