Organisasi & Manajemen Koperasi
Organisasi & Manajemen Koperasi
RANGKUMAN
BAB III
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
KOPERASI
OLEH :
MINDA
B1B1 19 148
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI
a. Menurut Hanel
Bentuk organisasi koperasi adalah suatu system social ekonomi atau social tehnik
(a socio-economic system or social engineering) yang terbuka dan berorientasi pada
tujuan (open and goal-oriented).
Kriteria Pengertian
Substansi Suatu sistem sosial dalam masyarakat
Hubungan perbedaan lingkungan Suatu sistem terbuka
Cara kerja Suatu sistem yang berorientasi pada tujuan
Pemanfaatan sumber daya Suatu sistem ekonomi
(Stoner, James A.F., Management, 2nd ed., Prentice-Hall, 1982)
b. Menurut Ropke
Memiliki Identifikasi Ciri Khusus yaitu :
Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan
jasa).
Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah struktur organisasi koperasi yang
meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam organisasi koperasi tersebut.Contoh ada
unsur pengurus; pengawas; pengelola dan anggota. Masing-masing unsur tersebut harus
bekerja sama sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam memajukan koperasi.
Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan
kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasilainnya, baik yang sama tingkatnya (antar
sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat
Koperasi, Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi.
Kewajiban Pengurus :
Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker.
Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban.
Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan
Inventaris.
Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
c. Pengawas
Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat
untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi.
Tugas pengawas:
Tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang
dilakukan olehkoperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan
RA.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaanorganisasi.
Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan
mendapatkan keterangan yang diperlukan.
Kewajiban Pengawas :
pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan
merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.
Wewenang Pengawas :
Pengawas koperasi berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaanorganisasi.
Melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi,
usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan
tertulis tentang pemeriksaan.
6. Manajemen Koperasi
a. Pola Manajemen Koperasi Indonesia
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang
baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.Bagaimana pola manajemen Koperasi
di Indonesia.
Menurut Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia
memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi,
yaitu:
Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
b. Beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut
dalam mencapai tujuannya yaitu :
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan
manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan,
bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. etiap organisasi
memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama
saja membutuhkan perencanaan.
3) Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab
masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut
tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat
mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.