Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT PADA KINERJA MOTOR INDUKSI

Suker Junior S, Eka Darmana


Program studi teknika., Politeknik Bumi Akpelni Semarang
JL.Pawiyan Luhur II/17, Bendan Duwur, Semarang.
*
Email: sukerjunior110698@gmail.com

Abstrak
Misalignment adalah kondisi dimana terjadi penyimpangan pada titik pusat antara dua poros yang
dihubungkan (dua poros terletak tidak pada satu sumbu). Jika misalignment terjadi pada kopling maka akan
mempercepat kerusakan kopling, bearing dan menimbulkan vibrasi berlebihan. untuk mengetahui misalignment
maka dilakukan analisis dengan cara melakukan metode alignment yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
misalignment pada motor induksi beserta penanganan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang
ditemukan.
Bedasarkan penelitian studi kasus yang peneliti lakukan, dengan mengidentifikasi dan analisa pendekatan
masalah dengan cara deskriptif kualitatif.Dalam pengumpulan data penulis mengunakan metode observasi yang
merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek
penelitian, metode wawancara dengan penulis melakukan komunikasi dengan teknisi mengenai masalah yang di
tangani, serta metode studi pustaka dengan penulis mengambil referensi yang terdapat dalam buku, jurnal dan
kajian-kajian yang relevan, Dalam menganalisis dapat disimpulkan hasil yang diperoleh dalam pengetesan
dengan mengunakan metode alignment untuk mengetahui pengaruh misalignment pada kinerja mesin induksi
ditemukannya terjadi getaran yang berlebihan pada masing-masing poros, terjadinya gesekan yang berlebih
pada bantalan mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan, Kumparan pada motor listrik akan
bergesekkan sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek, Terjadi Kebisingan, Keausan pada bantalan,
Keausan pada kopling. Dengan begitu maka dapat di putuskan tehnik untuk mengatasi masalah kerusakan dari
tiap komponen.

Kata kunci : Misalignment motor induksi.

A. PENDAHULUAN sebanding dengan besar sudut angular yang


Motor induksi banyak digunakan di dibentuk. misalignment memberikan
industri dan di rumah tangga karena kerugian energi secara kuadratik.
konstruksinya sederhana, pengoperasian Penambahan beban memberikan kontribusi
mudah dan mempunyai kecepatan yang peningkatan kerugian gesekan akibat
relatif konstan. Kerusakan pada motor misalignment. Vibrasi adalah suatu hal
induksi yang tidak terdeteksi pada tahap yang tidak diharapkan juga muncul dalam
awal dapat menyebabkan kerusakan lebih suatu sistem kerja pada suatu instalasi
parah. Kerusakan motor di industri dapat mesin. Vibrasi yang berlebih tentunya akan
mengakibatkan kerugian yang sangat besar berpengaruh terhadap performa maupun
karena proses produksi berhenti. Salah satu umur kekuatan pada suatu komponen yang
sumber kerusakan pada motor induksi ada.
adalah misalignment, yang artinya ketika
garis sumbu poros dari dua buah mesin B. LANDASAN TEORI
putar yang berpasangan tidak dalam posisi  Motor induksi
segaris antara satu dengan lainya. Motor induksi sangat banyak
Misalignment menyebabkan dua digunakan dalam kehidupan sehari-hari
permasalahan pokok, yaitu kerusakan pada baik di industri maupun di rumah tangga
elemen mesin (bearing, seal, poros, belt, karena konstruksinya sederhana, harganya
pulley) dan peningkatan konsumsi energi relative murah dan mudah dalam
akibat kerugian transmisi. misalignment pengoperasian dan perawatan. Motor
memberikan kerugian energi yang hampir
induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Motor induksi satu fase merupakan motor
ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai dan
memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya.
b. Motor induksi tiga fase merupakan medan
magnet yang berputar dihasilkan oleh
Ga
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor
mbar 1: Motor Induksi
tersebut memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor dan penyalaan sendiri.
Prinsip Kerja Motor Induksi ialah
bekerja berdasarkan induksi
elektromagnetik dari kumparan stator
kepada kumparan rotornya. Bila kumparan
stator motor induksi 3-fasa yang
dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan 3-fasa, maka kumparan stator
akan menghasilkan medan magnet yang
berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan Gambar 2: Bagian-bagian Motor Induksi
memotong kumparan rotornya sehingga
timbul emf (ggl) atau tegangan induksi.  Vibrasi (Getaran)
Karena penghantar (kumparan) rotor Vibrasi adalah suatu gerak bolak-balik
merupakan rangkaian yang tertutup, maka di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan
akan mengalir arus pada kumparan rotor. adalah keadaan dimana suatu benda berada
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri pada posisi diam jika tidak ada gaya yang
arus ini berada dalam garis gaya fluks yang bekerja pada benda tersebut. Vibrasi dapat
berasal dari kumparan stator sehingga ditunjukkan dengan cara yang sederhana
kumparan rotor akan mengalami gaya yaitu dengan pegas yang diberi beban.
Lorentz yang menimbulkan torsi yang Kemudian pegas ditarik dan dilepaskan.
cenderung menggerakkan rotor sesuai Pada pegas akan tampak gerakan bolak
dengan arah pergerakan medan induksi balik dari atas ke bawah. Mesin yang ideal
stator. Medan putar pada stator tersebut tidak akan bergetar karena energi yang
akan memotong konduktor-konduktor pada diterimanya digunakan sepenuhnya oleh
rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai mesin itu sendiri. Vibrasi yang disebabkan
dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut oleh penyambungan poros yang tidak
berputar mengikuti medan putar stator. simetris dan besarannya tergantung dari
ketidaksimetrisan penyambunganya,
semakin tidak simteris penyambungan
poros pada sebuah peralatan maka
menyebabkan vibrasi akan semakin tinggi
(1). Vibrasi yang berlebihan menyebabkan
mengendornya sambungan-sambungan
pada mesin, menimbulkan suara bising,
meningkatnya beban pada komponen- dengan mengandalkan ketelitian mata
komponen mesin, mempercepat ausnya untuk menentukan penyimpangan
bagian-bagian mesin. Gejala vibrasi yang alignment, seperti terlihat gambar dibawah
diakibatkan oleh misalignment hampir ini. Metode yang paling kuno, paling
sama dengan gejala unbalance akan tetapi sederhana, paling kasar ini hasilnya tentu
dengan menggunakan vibrimeter yang untung-untungan, mungkin hasilnya baik
memadai akan lebih mudah membedakan tapi bisa juga kerusakan
antara unbalance dan misalignment yaitu fatal. Peralatan yang dipakai al: penggaris
dari analisa sudut fasanya (2). logam/metal, taper gage, feeler gage atau
inside micrometer.

Gamba
r 4: Metode Alignment Dengan Penggaris
Gambar 3: Pengukuran vibrasi dengan b. Metode Dial Indicator
vibration meter Metode ini sangat popular dan paling
 Alignment sering dipakai dalam pekerjaan alignment
Alignment adalah kondisi dimana titik karena disamping hasilnya akurat (teliti)
pusat antara dua poros yang dihubungkan juga karena harganya relative murah
terletak pada satu sumbu. Mesin dengan dibandingkan optical/laser. Metode Dial
kondisi baru diharapkan porosnya pada Indicator ada 2 cara yaitu :
kondisi alignment. Kondisi alignment ini 1. Reverse Dial Indicator (memutar satu
dijaga sampai proses instalasi dan operasi. poros)
Alignment adalah posisi senter-senter rotasi Cara ini dilakukan jika salah satu
dari dua buah shaft atau lebih dalam satu poros sulit untuk diputar atau salah satu
sumbu (co-linear) ketika mesin beroperasi poros tidak cukup ruang untuk dial.
dalam keadaan normal. Co-linear (satu Dengan memasang dua pasang dial
sumbu) maksudnya adalah setiap shaft akan seperti gambar diatas adalah cara yang
berputar pada satu garis sumbu. Satu atau sangat cerdik untuk menghemat waktu.
lebih shafts dalam garis lurus yang sama Dengan sekali putar menghasilkan dua
dianggap co-linear, atau dalam garis lurus penunjukan.
yang sama. Alignment dapat meminimalisir 2. Rim and Face Dial Indicator (kedua
atau menghindari kemungkinan terjadinya poros diputar bersamaan)
proses memperpendek umur sebuah mesin Metode ini dilakukan dengan cara
yang tentu akan mengurangi beban memutar kedua poros secara bersamaan
operasional perbaikan mesin anda (3). dan searah dan jangan lupa selalu tandai
a. Metode Penggaris (marking) titik awal dari plunjer (jarum
Cara ini dapat dilakukan hanya jika penunjuk) pada kedua poros agar bacaan
diameter hub-kopling sama, atau langsung angka tidak berubah-ubah dalam setiap
menggunakan penggaris pada poros jika putaran.
diameter poros juga sama. Prinsipnya
mencapai 0,02mm untuk
level horisontal maupun level vertical suatu
mesin.

Gam
bar 4: Metode Alignment Dial Indikator
c. Metode Laser Gambar 6: Metode Alignment Dengan
Laser alignment adalah proses Presisi
mensimetriskan objek (poros) dengan
menggunakan sensor infrared (inframerah).  Misalignment
Dimana objek (poros) diukur dengan Misalignment adalah kondisi dimana
sensor sinar laser infra merah untuk terjadi penyimpangan pada titik pusat
menguji tingkat simetris serta antara dua poros yang dihubungkan (dua
berlangsungnya proses mensimetriskan poros terletak tidak pada satu sumbu) (4).
objek (poros). Laser alignment Jika misalignment terjadi pada kopling
system adalah sistem mensimetriskan objek maka akan mempercepat kerusakan
(poros) dengan menggunakan sensor kopling, bearing dan menimbulkan vibrasi
infrared untuk menguji tingkat berlebihan (5). Berikut jenis-jenis
kesimetrisan suatu objek serta memproses Misalignment pada kedua poros:
lanjut untuk mensimetriskan objek a. Paralel Misalignment adalah posisi dari
(proses). kedua poros dalam keadaan yang tidak
sejajar dengan ketinggian berbeda pada
kedua poros tersebut.
b. Angular Misalignment adalah
ketidaklurusan kedua poros dengan
posisi yang saling menyudut, sedangkan
kedua ujungnya mempunyai ketinggian
sama.(6)
c. Combination Misalignment adalah
Gambar 5: Metode Alignment Dengan ketidaklurusan yang terjadi pada kedua
Laser poros dengan saling menyudut dan
d. Metode Level Precision kedua ujung poros tersebut tidak sama.
Dalam pekerjaan alignment kadang kita d. Softfoot adalah sebuah kondisi dimana
dihadapkan pada mesin atau kondisi sebuah mesin bertumpu pada landasan
dimana alat seperti dial indicator tidak dasar lantai, hal ini mengakibatkan
mungkin untuk digunakan. Cara ini kondisi yang kurang stabil, dapat terjadi
sebenarnya hanya untuk meng-adjust karena sifat dari pondasi lantai atau
levelling (kerataan) dan vertical saja dan material dudukan
bukan untuk pekerjaan alignment pada
umumnya karena sifatnya seperti waterpas
dan penggunaannya juga sama namun
Level Precision mempunyai keakuratan
lebih maksimal dibandingkan dengan
waterpas pada umumnya,karena bisa
induksi akibat misalignment, kemudian
setelah didapatkan prioritas utama dari hasil
analisa maka di putuskan beberapa masalah
dan cara pengecekan serta penanganan
masalah pada vibrasi yang dihasilkan motor
induksi akibat misalignment.
Dalam melakukan pengecekan atau
menganalisis vibrasi yang dihasilkan motor
induksi perlu di lakukan persiapan yang
matang seperti mempersiapakan peralatan
yang di gunanakan untuk mengecek atau
menganalisa vibrasi pada saat motor induksi
beroprasi.

E. EVALUASI PEMECAHAN MASALAH


Dalam melakukan pengetesan vibrasi pada
motor induksi akibat misalignment
Gambar 2.7. Misalignment (7) dilakukan metode alignment. Definisi
sebenarnya dari metode alignment adalah
suatu metode atau cara untuk
C. METODE PENELITIAN menyejajarkan objek penggerak dan objek
Dalam pengumpulan data penulis yang digerakkan. Melakukan metode
mengunakan metode observasi yang alignment bisa dengan memanfaatkan
merupakan suatu metode pengumpulan beberapa peralatan. Ada empat jenis
data dengan cara melakukan pengamatan peralatan yang sering digunakan, yakni
langsung terhadap obyek penelitian, penggaris, dial indicator, level precision,
metode wawancara dengan penulis dan laser.
melakukan komunikasi dengan teknisi
mengenai masalah yang di tangani, serta Pada observasi yang dilakukan, penulis
metode studi pustaka dengan penulis menggunakan metode alignment dial
mengambil referensi yang terdapat dalam indikator pada tahap metode pengetesan
buku, jurnal dan kajian-kajian yang (8). Berikut langkah-langkah observasi
relevan, penulis melakukan analisis yang dilakukan:
Bedasarkan penelitian studi kasus yang a. Peralatan yang digunakan untuk perkerjaan
peneliti lakukan, dengan mengidentifikasi observasi yaitu alignment.
dan analisa pendekatan masalah dengan 1. Dial Indicator, Bracket, & rod (disini
cara deskriptif kualitatif. kita sebut saja alignment kit).
2. Dial indicator
D. HASIL PENELITIAN 3. Shim berbagai ukuran dari 3/100 hingga
Berdasarkan kejadian yang terjadi selama 2 mm. bisa shim yang sudah jadi
penulis melakukan penelitian yang ataupun memotong dari plat stainless
berlangsung kurang lebih 3 bulan, dalam steel.
menganalisis sebuah permasalahan peneliti 4. Feeler Gauge
akan menyelesaikan dengan metode 5. Mistar kecil & Meteran
Observasi, Interview, Studi Kepustakaan 6. Kunci pas & ring sesuai ukuran
Tujuannya adalah untuk untuk mencegah 7. Amplas
potensi terjadinya trouble mesin atau 8. Kertas & pulpen
keabnormalan mesin yang fatal. b. Urutan kerja yang dilakukan.
Menentukan ketidaknormalan pada motor
1. Memastikan bahwa run out
shaft  yang dilakukan alignment sudah
akurat dan shaft motor &
pompa/fan layak untuk dipasang
2. Memastikan bahwa power motor
mati, mcb tercabut, sehingga aman
dilakukan alignment
3. Memasang pemegang dial pada
poros mesin yang bergerak, dan dial-
indicator jarum menunjuk pada lingkar
kopling (rim) dan permukaan (face) . Gambar 8: Metode detecting soft foot
Untuk koreksi posisi sebaiknya agar
pilih mesin yang mudah digeser ataupun 5. Untuk perhitungan cara matematis maupun
tidak menimbulkan pipe strain. Pastikan grafis, sebelumnya diambil data ukuran :
bracket pada pemegang dial dipasang a) Diameter lingkaran kopling yang dilalui
kokoh/tidak kendor agar tidak terjadi jarum dial (D)
salah baca. b) Jarak antara tengah kopling dengan
4. Melakukan prealignment yaitu soft tapak depan (L1)
foot check,shim check,rough c) Jarak antara tapak depan dengan tapak
aligment,pipe strain,dll. (selengkapnya belakang (L2).
akan dibahas di artikel prealignment). 6. Memastikan dial indicator berfungsi
Antara lain sebagai berikut : dengan baik, dengan cara memutar dari
a) Mengecek kondisi shim di seluruh posisi 0º, menuju 90º, 180º, 270º, lalu balik
tapak, apabila kotor maka bersihkan lagi ke 0º. Jika posisi jarum tidak berubah
dengan amplas, apabila tidak maka dial indicator berfungsi dengan baik.
memungkinkan/rusak maka ganti
yang baru.
b) Mengecek base & kaki
motor/fan/pompa yang akan di
alignment, jika kotor bersihkan
dengan WD – 40 & amplas.
Kemudian kondisikan mesin yang
akan di alignment.
c) Mendeteksi soft foot pada tapak,
dengan cara shimming, atau tapak
dicolok feeler gauge, kemudian
halusnya menggunakan dial indicator
pada tapak.(selengkapnya akan Gambar 9: Dial Indikator
dibahas di artikel soft foot).
d) Melakukan alignment menggunakan
penggaris & feeler gauge. Dengan ini 7. Mencari Horizontal Misalignment:
kita bisa menambah/mengurangi shim a) Reset pada angka 0 dial-indicator face &
secara kasaran untuk mempermudah rim pada 90º.
alignment nanti b) Putar poros keduanya menuju posisi
270º, baca hasil yang tertera pada face &
rim
c) Face menunjukan angular misalignment
rim menunjukan radial, kemudian geser
motor litrik dengan bolt jack sesuai
perhitungan alignment. *catatan: angular sama dengan axial. beda istilah
dilarang menggunakan martil untuk aja :cendols.
menggeser tapak, bisa dapat merusak
tapak, dial, bahkan mesinnya. Tabel Hasil Pengukuran Dengan Dial
d) Radial digeser 1/2 dari pembacaan dial Indikator
rim, sedangkan angular berdasarkan
perhitungan axial misalignment (baca c. Bagian-bagian yang berdampak akibat
artikel formula rim & face). Bisa juga ketidaklurusan poros (misalignment) :
menggunakan feeling karena menggeser 1) Poros, terjadi getaran yang berlebihan
sangat mudah dilakukan. pada masing-masing poros.
8. Mencari Vertical Misalignment: 2) Bantalan, terjadinya gesekan yang
a) Reset pada angka 0 dial-indicator face berlebihan pada bantalan mengakibatkan
& rim pada 0º. timbulnya panas yang berlebihan.
b) Putar poros keduanya menuju posisi 3) Baut –baut kopling akan rusak / putus.
180º, baca hasil yang tertera pada face 4) Mempercepat kebocoran cairan yang
& rim dipompa pada stuffing box.
c) Face menunjukan angular 5) Pada pompa menurunkan efesiensi
misalignment rim menunjukan radial, mekaniknya.
kemudian atur shim (tambah&kurangi) 6) Kumparan pada motor listrik akan
d) Untuk mencari radial misalignment bergesekkan sehingga dapat
tapak ditambah shim secar global 1/2 menimbulkan hubungan pendek.
dari pembacaan dial rim.
9. Melakukan step di atas 2x atau lebih untuk F. KESIMPULAN
memastikan hasilnya akurat. Berdasarkan uraian pada bab
10. Mengunci tapak depan dan belakang, lalu sebelumnya mengenai judul ANALISIS
pembacaan dial di cek lagi dari 0º, menuju PENGARUH MISALIGNMENT PADA
90º, 180º, dan 270º. Apabila terdapat KINERJA MOTOR INDUKSI maka
perubahan lebih dari 3/100 mm maka tapak sebagai bagian akhir karya tulis ini penulis
bermasalah (terdapat soft foot), dan harus akan memberikan kesimpulan dan saran
di cek lagi. soft foot bisa saja terjadi karena yang berkaitan dengan masalah yang di
salah satu tapak pendek, tapak bengkok bahas dalam karya tulis ini. Adapun
menyudut, shim kotor, base tempat kesimpulan yang dapat ditarik dari
dudukan kaki tidak rata, dll. (dibahas di pembahasan pada bab terdahulu adalah
artikel soft foot). sebagian berikut :
11. Apabila tidak ada perubahan atau berubah 1. Untuk mengetahui misalignment pada
kurang dari 3/100 mm dari nilai semula motor induksi dibutuhkan proses
berarti tidak ada masalah soft foot. alignment antara poros motor listrik dan
12. Alignment selesai apabila hasil pembacaan poros yang digerakkan.
baik axial/radial kurang dari nilai toleransi 2. Misalignment dapat terjadi karena
berdasarkan tabel di bawah ini. oh iya, bentuk dari poros yang tidak rata atau
disini radial sama dengan offset gan, dan ketidaklurusan yang terjadi antara kedua
buah poros.
3. Pengaruh yang dialami motor iduksi
akibat misalignment yaitu terjadi
getaran yang berlebihan pada masing-
masing poros, terjadinya gesekan yang
berlebihan pada bantalan mengakibatkan
timbulnya panas yang berlebihan, baut -
baut kopling akan rusak / putus,
konsumsi energi semakin tinggi, Reverse, Jurnal Teknik Mesin S-1,
bertambahnya biaya produksi Vol. 4, No. 2, pp. 197-206.
disebabkan oleh meningkatnya tingkat
vibrasi, mengurangi umur komponen
(5) Andi Ulfiana, (2016), Analisis
mesin.
Pengaruh Misalignment Terhadap
4. Dampak yang dialami motor iduksi
akibat getaran yang dihasilkan Vibrasi Dan Kinerja Motort Induksi,
misalignment yaitu mengendornya Politeknologi, Vol. 10, No. 3.
sambungan-sambungan pada mesin,
menimbulkan suara bising, (6) Satworo Adiwidodo, (2016), Pengaruh
meningkatnya beban pada komponen- Angular Dan Paralel Misalignment
komponen mesin, mempercepat ausnya Terhadap Konsumsi Energi Pada
bagian-bagian mesin. Motor Listrik. Politeknik Negri
5. Pemberian beban pada poros, sangat Malang, Vol 8 – ISSN: 2085-2347,
mempengaruhi getaran yang B-29.
ditimbulkan. Bahwa semakin tinggi
putaran motor listrik dan semakin besar
beban yang diberikan, maka semakin
tinggi getaran yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA (7) Wanto, R. Lulus Lambang, G. H. ,


Didik Djoko Susilo, (2019),
(1) Novrian Carnegier, Dedi Suryadi, Diagnosis Ketidaklurusan
Fitrilina, (2020), Analisa Level (Misalignment) Poros Menggunakan
Getaran Cooling Water Pump 1 Metode Multiclass Support Vector
Jenis Sentrifugal. Rekayasa Machine ( SVM), Majalah Ilmiah
Mekanik, Vol 4, No. 1. Mekanika, Vol 18, No. 2, pp. 39-43.

(2) Wardjito, Hendra Dwi Nur Cahyo, (8) Ade Irvan Tauyana, (2018), Alignment
(2015), Optimalisasi Analisa Vibrasi Coupling Dengan Metode Double
Untuk Mendeteksi Gejala Dial Indicator Rim And Face. Jurnal
Misalignment Pada Mesin Berputar. Simetris, Vol. 9, No. 1.
Jurnal Keilmuan Dan Terapan
Teknik, Vol 4, No. 1, pp 32-54.

(3) Darto dan Sudjatmiko, (2015),


Mekanisme Proses Alignment Poros
Mesin Rotasi Berbantuan Perangkat
Lunak, Info Teknik Mesin, Vol 16,
No. 1, pp. 11-20.

(4) Deni Dwi Darmawan, Achmad


Widodo, Ismoyo Haryanto, (2016),
Misalignment Kopling Dengan
Analisis Sinyal Getaran Kondisi
Steady State Menggunakan Metode

Anda mungkin juga menyukai