Kelompok 4 Makalah Sistem Pencernaan Dan Transportasi
Kelompok 4 Makalah Sistem Pencernaan Dan Transportasi
Dosen Pengampu :
Erna Noor Savitri
Muhamad Taufik
Disusun Oleh
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Sistem Pencernaan pada Manusia dan Sistem Transportasi pada Makhluk
Hidup” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterima
kasih pada Bapak/Ibu Dosen yang mengampu mata kuliah Kapita Selekta IPA yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai organ penyusun sistem pencernaan dan
proses pencernaannya serta organ penyusun system transportasi dan mekanismenya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................24
B. Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di
dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup
tanpa adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal
yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi
sebagai menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh
melalui proses pencernaan.
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem
peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang
berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme
dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah.
Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah
keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari
seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah
yaitu sebagai berikut.
1. Apa saja organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan ?
2. Bagaimana proses pencernaan pada manusia ?
3. Apa saja bentuk gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia ?
4. Bagaimana mekanisme transportasi pada tumbuhan ?
5. Apa saja organ-organ yang berperan dalam proses peredaran darah manusia ?
6. Bagaimana proses peredaran darah pada manusia ?
7. Apa saja gangguan pada organ system peredaran darah pada manusia ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui organ dan kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan.
2. Untuk mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia.
3. Untuk mengetahui bentuk gangguan yang terjadi pada organ sistem pencernaan
manusia.
4. Untuk mengetahui mekanisme transportasi pada tumbuhan.
5. Untuk mengetahui organ-organ yang berperan dalam proses peredaran darah
manusia.
6. Untuk mengetahui proses peredaran darah pada manusia.
7. Untuk mengetahui gangguan pada organ system peredaran darah pada manusia.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagi siswa
Siswa mampu memahami dan memantapkan pengetahuannya tentang sistem
pencernaan dan transportasi pada manusia.
2. Bagi Pendidik
Manfaat bagi pendidik adalah mampu menambah wawasan yang sudah dimiliki
dalam memberikan materi kepada peserta didik.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui tentang sistem pencernaan makanan pada manusia
dan organ-organ dalam pencernaan makanan. Serta, system transportasi pada
makhluk hidup.
BAB II
1) Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut
terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk
mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram
ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis
merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu
lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan.
Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan makanan.
2) Gb.2.rongga mulut Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melalui rongga
mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring).
Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut
sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat
katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup
ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran
pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan).
Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang
mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut
gerakan peristaltik. Akan tetapi gerak peristaltik ini bukan hanya terjadi pada
kerongkongan tapi diseluruh saluran pencernaan.
3) Lambung
Setelah dari esophagus, makanan masuk ke lambung. Lambung terdiri
dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang membulat (
fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung. Di dalam
lambung terjadi pencernaan mekanik dan kimia. Secaramekanik otot lambung
berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan
getah lambung yang mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. Setelah melalui
proses pencernaan selama 2-4 jam bolus menjadi bahan berwarna kekuningan
yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke
dalam usus halus.
4) Gb.3. Lambung Usus halus
Usus halus
memiliki panjang 4-7 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan
pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin.
Lipase akan bekerja mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan
tripsin akan mengubah protein menjadi polipeptida. Cairan empedu juga bekerja
mengemulsikan lemak pada kimus dengan cara mengubah lemak menjadi larut
dengan air. Pankreas juga menghasilkan hormon insulin yang berfungsi
menurunkan kadar gula darah. Selanjutnya, pencernaan makanandilanjutkan di
jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan
diserap. Selanjutnya, penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa,
vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili
usus halus akan dibawa oleh pembuluh darah kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh, sedangkan asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak
setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan
akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
5) Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue
(usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Gb.4.usus besar
8
Pada ujung sekum terdapat tonjolan
kecil yang disebut appendiks (umbai
cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus
halus, misalnya selulosa bersama
dengan lendir akan menuju keusus,
besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah.Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus
buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot
sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi
(buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di
ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta
rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.
9
vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan makanan tersebut
adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
b) Kantong empedu
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus.
Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak,
yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih
dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam
kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak
peristaltik usus.
c) Pankreas
Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah
pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormone insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk
pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga
gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.Getah pankreas ini
dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam
pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amylase
membantu dalam pemecahan pati.
Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar
ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan
karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa
kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi
diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke
dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air
yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang
berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang
berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi.
Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan
molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat
berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air
membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan
terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul
air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun
disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap
daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air
juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi.
Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air
yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.
b) Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya
memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi,
maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula
dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun
(daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju
(daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah). Agar dapat memahami penjelasan
ini perhatikanlah gambar berikut.
1. Darah
Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh
darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena
pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida.
Apabila kadar oksigen tinggi maka warna daranya menjadi merah muda, tetapi
bila kadar karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi merah tua.
Volume darah pada manusia adalah 8% berat badannya.
Darah merupakan jaringan penyokong istimewa yang mempunyai banyak
fungsi, yaitu: mengangkut oksigen dan karbondioksida dari alat pernapasan ke
jaringan-jaringan ke seluruh tubuh, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh
tubuh, mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi dan mengedarkan
hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
Susunan darah
Darah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel-sel darah dan plasma
darah (cairan darah). Tiap-tiap komponen darah terdiri atas berbagai komponen,
yaitu:
1) Sel-sel darah
Sel-sel darah merupakan bagian terbesar dari darah, yaitu sekitar 40 – 50 %.
Sel sel darah terdiri atas tiga macam, yaitu:
a) sel darah merah (eritrosit) Ciri-cirinya:
berukuran 7,5-7,7 µm
bentuknya bikonkaf
tidak berinti
tidak dapat bergerak bebas
tidak dapat menembus dinding kapiler
berwarna merah kekuning-kuningan
2) Plasma darah
1. Pembuluh darah
Terdapat tiga macam pembuluh darah, yaitu:
a. Pembuluh nadi atau arteri, yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri, dan
arteriole. Aorta adalah pembuluh darah yang langsung berhubungan dengan
jantung. Arteri adalah cabang dari aorta, sedangkan arteriol adalah pembuluh
nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b. Pembuluh balik atau vena, yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh organ tubuh menuju ke jantung. Vena dibedakan menjadi venule,
vena, dan vena cava. Venule adalah pembuluh balik yang berhubungan
dengan kapiler. Vena menerima darah dari venule, sedangkan vena cava
adalah pembuluh balik besar yang langsung berhubungan dengan jantung. 3)
Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole
dengan venule. Kapiler merupakan pembuluh halus yang dindingnya hanya
setebal selapis sel. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari
darah dengan karbondioksida jaringan.
2. Jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah yang letaknya di dalam rongga dada
agak ke kiri. Bersarnya kurang lebih sama dengan kepalan. Jantung mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut:
a. Dinding jantung Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus
ruangan jantung. Dinding ini terdiri atas tiga lapis, yaitu:
1) Perikardium Perikardium adalah selaput pembungkus jantung.
Perikardium ini berlapis dua. Diantara keduanya terdapat cairan limfa
yang berfungsi untuk menahan gesekan.
2) Miokardium Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis
otot yang bekerja secara tidak sadar.
3) Endokardium Endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan
jantung.
b. Ruangan jantung Ruangan jantung manusia berjumlah empat terdiri dari dua
serambi (atrium) kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri.
Serambi kanan berisi darah yang kaya CO2 berasal dari seluruh tubuh,
sedangkan serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen yang berasal dari
paru-paru.
c. Klep jantung Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep
atau valvula. Fungsi klep ini untuk menjaga agar aliran darah tetap searah.
Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut:
1) klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat diantara serambi
kanan dan bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah
dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan.
2) klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat diantara serambi kiri
dan bilik kiri. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik
kiri tidak kembali ke serambi kiri.
3) klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini terdiri atas
tiga daun dan terdapat pada pangkal nadi besar.
d. Saraf jantung
Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf jantung. Simpul saraf
tersebut adalah sebagai berikut:
1) simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Aurikularis. Simpul saraf ini
terdapat pada dinding serambi, diantara vena yang masuk ke serambi
kanan.
2) simpul Tawara atau Nodus Atrioventrikularis. Simpul saraf ini terdapat
pada sekat antara serambi dan bilik.
3) berkas His. Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan kelanjutan
dari simpul tawara. Serabut saraf dari berkas His ini terdapat pada sekat
antara bilik dan bercabang-cabang ke otot jantung dinding ventrikel.
Selain itu, ada juga sistem vena porta, yaitu vena dari suatu alat tubuh sebelum
menuju ke jantung, mampir dulu ke suatu alat. Pada manusia adalah sistem vena
porta hepatis, yaitu darah dari usus, sebelum ke jantung mampir dulu ke hati.
4. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
b. Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan
genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksi globin, suatu protein
pembentuk hemoglobin. Kalaupun penderita thalasemia mampu memproduksi
eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih rapuh atau lebih
mudah rusak. Penyakit ini bersipat genetis, artinya diturunkan dari kedua orang
tua kepada anak-anaknya,secara resesif.
1) Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)
Penderita thalasemia ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan
setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa di tranfusi. Ini dapat berakibat fatal,
karena efek samping dari tranfusi darah yang terus menerus yaitu berupa
kelebihan zat desi (Fe). Hati dan limpa mengalami pembesaran akibat
penangkapan dan penghancuran sel darah merah yang rusak secara
berlebihan. Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan sel
darah merah yang belum rusak.
Salah satu ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang yang
berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol(disebut
gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh,
serta tulang menjadi lemah dan keropos. Pertumbuhan gigi pun biasanya
buruk. Gejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat, perkembangan fisik
tidak sesuai umur atau berat badan kurang. Dan perut membuncit. Jika
penderita tidak sering mendapat tranfusi darah, kulit akan menjadi kelabu
serupa dengan besi akibat penimbunan besi dalam jarinagn kulit.
d. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit membeku.
Luka yang sedikit saja dapat menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga
penderita dapat mengalami kekurangan darah, bahkan dapat menyebabkan
kematian. Penyak ini bersifat menurun, diwariskan oleh orang tua kepada
keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan mendapat warisan penyakit
ini karena gen hemofilia menampakkan pengruhnya pada laki-laki. Sebaliknya,
hemofilia bersifat mematikan sehingga anak perempuan penderita akan mati
sebelum dewasa. Karena menurun penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Untuk
mencegahnya, hindari perkawinan dengan orang yang memiliki hubungan
kekerabatan yang dekat dengan penderita hemofilia.
e. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) sehingga tampak
membesar. Penyebab varises:
1) Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan
pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung
sebagai mana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan
gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan
dinamisasi otot disekitarnya.
2) Rusaknya katup pembuluh vena, kita ketahui bahwa katup atau klep ini
bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali.
Katup yang rusak membuat darah bekumpul di dalam dan menyebabkan
gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Pemicu varises antara lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang
gerak, merokok, terlalu banyak berdiri, menderita kolesrterol tinggi dan kencin
manis, juga karena sering memakai sepatu hak tinggi. Karenanya, agar seseorang
dapat terhindar dari varises atau meminimalkan resiko timbulnya varises, maka
tinggalkan kebiasaan hidup yang memicu timbulnya varises. Misalnya dengan
rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat, tidak merokok, dan atau
meliruskan posisi kaki saat duduk.
f. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan
lemak pada dinding bagian dalam dari pembuluh darah jantung (pembuluh
koroner). Hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai prose4s antara lain seperti
penimbunan jaringan ikat, perkapuran dan pembekuan darah pada dinding
pembuluh jantung tersebut, yang semua itu akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah. menyenpitnya pembuluh darah jantung ini tentu dapat
mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran
darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri dada) atau bahkan hingga
infark jantung ( serangan jantung) yang dapat menyebabkan kematian
mendadak.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP
Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyanto Agus. 2012. Biologi SMA Kelas XI. Surakarta: era pustaka utama.