Anda di halaman 1dari 77

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Peraturan/Kebijakan di Bidang
Pengadaan Barang/Jasa

E-Learning Jabatan Fungsional


Pranata Dan Analis Pengelolaan
Keuangan APBN
Standar Kompetensi

Menguraikan peraturan/kebijakan terkait perencanaan


pengadaan barang/jasa

Menguraikan peraturan/kebijakan terkait pengelolaan


kontrak barang/jasa

Menguraikan peraturan/kebijakan terkait pengelolaan


swakelola barang/jasa
KB 1
Peraturan/Kebijakan terkait
perencanaan pengadaan
barang/jasa
DASAR HUKUM

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018


TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2021


TENTANG PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

4
Pengertian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya sejak identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan”
Perencanaan Persiapan Pelaksanaan

Identifikasi Kebutuhan Persiapan Swakelola Pelaksanaan PBJ melalui


(mulai) Swakelola
Penetapan sasaran
Pelaksanaan Swakelola
Penetapan Barang/Jasa Penyelenggara Swakelola Tipe (I, II, III, IV)

Rencana Kegiatan
Pembayaran Swakelola
Cara
Jadwal Pelaksanaan
Pengawasan dan
Jadwal RAB Pertanggungjawaban

Persiapan PBJ Melalui Penyedia Pelaksanaan PBJ melalui


Anggaran Pengadaan Penyedia
Barang/Jasa Menetapkan HPS

Pelaksanaan Pemilihan
Menetapkan rancangan Kontrak
Perencanaan Pengadaan

P P K
terdiri atas: Perencanaan Pelaksanaan kontrak
PBJ melalui Swakelola Menetapkan spesifikasi teknis/KAK
dan/atau Penyedia
Menetapkan uang muka, jaminan Serah Terima Hasil Pekerjaan
uang muka, jaminan pelaksanaan, (Selesai)
jaminan pemeliharaan,sertifikat
Garis Besar garansi dan/atau penyesuaian
harga

PBJP Pokja Pemilihan: persiapan pemilihan


Bab IV-VII 7
Perencanaan Pengadaan

Identifikasi Kebutuhan

Penetapan Barang/Jasa

Cara

Jadwal

Anggaran PBJ
Kapan Perencanaan Pengadaan?
Penentuan
Identifikasi Penetapan Penetapan Penyusunan
Cara
Kebutuhan Barang/Jasa Jadwal Anggaran PBJ
Pengadaan

INPUT

APBN
PAGU
INDIKATIF Renja K/L

APBD
KUA/
PPAS RKA PD

Pagu Indikatif adalah ancar-ancar anggaran yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga sebagai
pedoman dalam penyusunan Renja K/L
KUA/PPAS adalah Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
Identifikasi Kebutuhan Barang

Identifikasi pasokan (supply) Barang dilakukan dengan memperhatikan beberapa


hal, terdiri atas:
a. kemudahan mendapatkan Barang di pasaran Indonesia dengan jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan;
b. tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
c. jumlah produsen dan/atau jumlah Pelaku Usaha; dan/atau
d. barang yang diperlukan merupakan produk dalam negeri atau Barang impor,
pabrikan atau dapat dilakukan dengan tangan/manual atau merupakan produk
kerajinan tangan.

9
Identifikasi Kebutuhan Barang
Identifikasi kebutuhan Barang dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal,
terdiri atas:
a. menentukan kesesuaian Barang menurut jenis, fungsi/kegunaan,
ukuran/kapasitas serta jumlah masing-masing Barang yang diperlukan;
b. menilai status kelayakan Barang yang ada, apabila akan
digunakan/dimanfaatkan/difungsikan layak secara ekonomi dan keamanan;
c. mengetahui riwayat kebutuhan Barang meliputi waktu saat pengiriman
Barang dan saat serah terima Barang, agar dapat segera digunakan;
d. pihak yang memerlukan (sebagai pengelola/pengguna Barang); dan/atau
e. persyaratan lain seperti namun tidak terbatas pada: cara pengangkutan
Barang, penimbunan/penyimpanan, pengoperasian/penggunaan,
pemeliharaan dan pelatihan.

10
Identifikasi Kebutuhan Jasa Konsultansi
Identifikasi kebutuhan Jasa Konsultansi dilakukan dengan memperhatikan
beberapa hal, meliputi:
a. identifikasi untuk mengetahui:
1. jenis Jasa Konsultansi yang dibutuhkan;
2. fungsi dan manfaat dari pengadaan Jasa Konsultansi;
3. target yang ditetapkan;
4. pihak yang akan menggunakan Jasa Konsultansi tersebut;
5. waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
6. ketersediaan Pelaku Usaha yang sesuai;

b. dalam hal desain konstruksi dilaksanakan pada tahun anggaran yang sama
dengan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan jenis kontraknya yaitu kontrak
tahun tunggal maka:

11
Identifikasi Kebutuhan Jasa Konsultansi
1. desain konstruksi yang akan diadakan bersifat standar, risiko kecil, tidak
memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaan, dan tidak
memerlukan penelitian yang mendalam melalui laboratorium yang
diindikasikan akan membutuhkan waktu lama; atau
2. desain konstruksi yang akan dilaksanakan bersifat mendesak dan biaya
untuk melaksanakan desain konstruksi sudah dialokasikan dengan cukup;

c. dalam hal Jasa Konsultansi yang diperlukan adalah jasa pengawasan


pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi maka yang perlu diketahui yaitu:
1. waktu Pekerjaan Konstruksi tersebut dimulai;
2. waktu penyelesaian Pekerjaan Konstruksi; dan
3. jumlah tenaga ahli pengawasan sesuai bidang keahlian masing-masing yang
diperlukan.

12
Identifikasi Kebutuhan Jasa Lainnya
Identifikasi kebutuhan Jasa Lainnya dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, terdiri atas:
a. jenis kebutuhan Jasa Lainnya, dalam kaitannya untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan/atau tenaga
terampil yang diperlukan, sesuai dengan bidang dan pengalamannya masing-masing;
b. fungsi dan manfaat dari Jasa Lainnya yang dibutuhkan;
c. target yang diharapkan;
d. waktu pelaksanaan pekerjaan Jasa Lainnya;
e. dalam hal Jasa Lainnya yang dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan guna menunjang kegiatan yang
bersifat rutin pada setiap tahun anggaran maka dapat ditetapkan sebagai kebutuhan prioritas yang harus
diadakan pada setiap tahun anggaran; dan/atau
f. dalam hal kebutuhan yang bersifat rutin dan diindikasikan tidak ada peningkatan terhadap target dan sasaran
yang diperlukan (jumlah/volume/kapasitas dan waktu pengadaan) maka dapat ditetapkan besarnya
kebutuhan adalah sama dengan kebutuhan pada tahun sebelumnya.

13
Identifikasi Kebutuhan Jasa Lainnya
Identifikasi kebutuhan Jasa Lainnya dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, terdiri
atas:
a. jenis kebutuhan Jasa Lainnya, dalam kaitannya untuk menentukan jumlah tenaga kerja
dan/atau tenaga terampil yang diperlukan, sesuai dengan bidang dan pengalamannya
masing-masing;
b. fungsi dan manfaat dari Jasa Lainnya yang dibutuhkan;
c. target yang diharapkan;
d. waktu pelaksanaan pekerjaan Jasa Lainnya;
e. dalam hal Jasa Lainnya yang dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan guna
menunjang kegiatan yang bersifat rutin pada setiap tahun anggaran maka dapat
ditetapkan sebagai kebutuhan prioritas yang harus diadakan pada setiap tahun
anggaran; dan/atau
f. dalam hal kebutuhan yang bersifat rutin dan diindikasikan tidak ada peningkatan
terhadap target dan sasaran yang diperlukan (jumlah/volume/kapasitas dan waktu
pengadaan) maka dapat ditetapkan besarnya kebutuhan adalah sama dengan
kebutuhan pada tahun sebelumnya.

14
Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi
Identifikasi kebutuhan Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal,
terdiri atas:
a. menentukan Pekerjaan Konstruksi berdasarkan jenis, fungsi/kegunaan, target/sasaran
yang akan dicapai;
b. pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dapat dilaksanakan oleh Usaha Kecil;
c. waktu penyelesaian Pekerjaan Konstruksi, sehingga dapat segera dimanfaatkan sesuai
dengan rencana;
d. penggunaan barang/material berasal dari dalam negeri atau luar negeri;
e. persentase bagian/komponen dalam negeri terhadap keseluruhan pekerjaan;
f. studi kelayakan Pekerjaan Konstruksi dilaksanakan sebelum pelaksanaan desain;
g. dalam Pekerjaan Konstruksi, persiapan desain dilakukan paling lambat 1 (satu) tahun
anggaran sebelum pelaksanaan;

15
Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi

h. pekerjaan Konstruksi dengan menggunakan kontrak tahun jamak


dapat berupa:
1. penyelesaian pekerjaan lebih dari 12 (dua belas) bulan atau lebih
dari 1 (satu) Tahun Anggaran; atau
2. pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakkan
untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran dan paling
lama 3 (tiga) Tahun Anggaran;
i. dalam Pekerjaan Konstruksi dengan kontrak tahun jamak (multi
years contract), proses pemilihan Penyedia dimulai setelah mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang; dan/atau

16
Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi
j. dalam hal Pekerjaan Konstruksi yang dibutuhkan memerlukan lahan, disyaratkan
sebagai berikut:
1. pembebasan lahan yang dimaksud adalah untuk menunjang pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi. Dalam hal dibutuhkan ganti rugi untuk pembebasan
lahan, maka penyelesaian administrasi untuk pembayaran ganti rugi, termasuk
untuk pemindahan hak atas tanah, harus dapat diselesaikan sebelum surat
penunjukan penyedia barang/jasa diterbitkan; dan
2. apabila luasan tanah yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, termasuk untuk akses menuju ke lokasi Pekerjaan Konstruksi,
memerlukan ijin pemanfaatan tanah, maka pengurusan ijin tersebut harus
dapat diselesaikan sebelum surat penunjukan penyedia barang/jasa
diterbitkan.

17
2. Penetapan Barang/Jasa

Barang/ Barang/
Barang/ Barang/
Jasa A Jasa B Jasa A Jasa C
(Prioritas Prioritas
1) 2)
Barang/
Jasa C

Menyusun Barang/Jasa Prioritas Barang/Jasa

18
3. Cara Pengadaan

Swakelola Penyedia

Penetapan Tipe Penyusunan Spesifikasi/KAK


Swakelola Penyusunan Perkiraan
Biaya/RAB
Penyusunan
Spesifikasi/KAK Pemaketan PBJ
Penyusunan Perkiraan Konsolidasi PBJ
Biaya/RAB Penyusunan Biaya Pendukung

Pasal 18 ayat 4,5,6,7 19


4. Jadwal Pengadaan
SWAKELOLA

persiapan Penetapan Sasaran, Pelaksanaan,


pengadaan, Penyelenggara, Rencana penyusunan laporan &
pelaksanaan kegiatan, Spektek/KAK, penyerahan hasil
penggadaan RAB, Kontrak swakelola

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan


Pengadaan Pengadaan Pengadaan

Pemilihan Penyedia,
persiapan pengadaan, Persiapan pengadaan, Pelaksanaan Kontrak,
pelaksanaan persiapan pemilihan Serah Terima Hasil
penggadaan Pekerjaan

PENYEDIA

Pasal 18, 23,


20
25, 47, 50
5. Anggaran Pengadaan Barang/Jasa

• Harga barang; • Biaya pelatihan;


• Biaya pengiriman; • Biaya instalasi dan
• Biaya suku cadang dan testing;
purna jual; • Biaya administrasi;
• Biaya personil; dan/atau
• Biaya non personil; • Biaya lainnya.
• Biaya material/bahan;
• Biaya peralatan;
• Biaya pemasangan;
dan/atau
Biaya
• Biayabarang/
sewa
jasa yang Biaya pendukung
dibutuhkan
Peaturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 Pasal 27 (4,5) 21
Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola

Penetapan tipe Penyusunan spesifikasi


swakelola teknis/KAK

Penyusunan perkiraan
biaya / Rencana
Anggaran Biaya (RAB)

Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP

Pasal 18 ayat 5 & 8 22


Tipe Swakelola

Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV


Direncanakan,dil Direncanakan & Direncanakan & Direncanakan
aksanakan & diawasi oleh diawasi oleh K/L/PD Penanggung
diawasi oleh K/L Perangkat K/L/Perangkat Jawab dan/atau
K/L/Perangk Daerah Daerah berdasarkan usulan
at Daerah Penanggung Penanggung pokmas &
Jawab Jawab dilaksanakan serta
Penanggung Anggaran & Anggaran & diawasi oleh
Jawab dilaksanakan dilaksanakan Kelompok
Anggaran oleh K/L/PD oleh Masyarakat
Pelaksana Organisasi pelaksana
Swakelola Kemasyara-
katan

Pasal 18 ayat 6 23
Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia

Penyusunan Spesifikasi teknis/KAK

Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB

Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa

Penyusunan Biaya Pendukung

Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP

Pasal 18 ayat 7, 8 24
1. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

Menggunakan Produk Dalam Negeri

Menggunakan Produk bersertifikat SNI

Memaksimalkan penggunaan produk


industri hijau

Pemenuhan PPDN dan Produk bersertifikat SNI


dilakukan sepanjang tersedia dan mencukupi

Pasal 19 ayat 1&3 25


Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

Penyebutan merek dimungkinkan terhadap:

Komponen
Suku Cadang
barang/jasa

Bagian dari sistem Barang/Jasa dalam


yang sudah ada e-Katalog

Barang/Jasa pada
tender cepat

Pasal 19 ayat 2 26
Penyusunan KAK

KAK Penyedia Jasa Konsultansi paling sedikit berisi:

a. Uraian pekerjaan yang akan


dilaksanakan
b. Waktu pelaksanaan yang
diperlukan
c. Spesifikasi teknis jasa
konsultansi yang akan diadakan
d. Sumber pendanaan dan
besarnya total perkiraan biaya
pekerjaan

Peaturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 Pasal 23 (6) 27


2. Penyusunan perkiraan biaya /
Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Membuat Membuat Membuat daftar


spesifikasi teknis spesifikasi bahan rincian pekerjaan
/KAK dan peralatan (aktifitas-aktifitas)

Menghitung Mendapatkan harga Menghitung harga


volume tiap-tiap barang atau biaya satuan dan
pekerjaan upah volume

Menyusun RAB dalam format yang berlaku untuk pengesahan

28
3. Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa

Pemaketan pengadaan berorientasi pada :

ketersediaan
keluaran / hasil
barang/jasa

kemampuan pelaku Ketersediaan


usaha Anggaran belanja

volume barang/jasa

Pasal 20 ayat 1 29
Pemaketan Pengadaan (2)

Larangan Pemaketan Pengadaan


• Menyatukan/memusatkan beberapa paket PBJ yang
tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat
pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya
dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang menurut sifat
dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan
• Menyatukan beberapa paket PBJ yang besaran nilainya
seharusnya dilakukan oleh usaha kecil
• Memecah PBJ menjadi beberapa paket dengan maksud
menghindari Tender/Seleksi

Pasal 20 ayat 2 30
4. Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi pengadaan


barang/jasa yang menggabungkan paket-paket pengadaan
barang/jasa sejenis menjadi satu atau beberapa paket yang
dilaksanakan bersamaan

Konsolidasi dilakukan pada tahap:

Persiapan
Perencanaan Pemilihan
Persiapan PBJ
Pengadaan penyedia
melalui
penyedia

Dilaksanakan oleh PA/KPA, PPK, dan/atau UKPBJ

Pasal 1 angka 51
31
& pasal 21
4. Konsolidasi Pengadaan
• Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (seksi, divisi, kelompok,
kelas, sub kelas, kelompok komoditas, dan/atau komoditas)
yang sama.
• kondisi pasar Pelaku Usaha antara lain Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (kategori, golongan pokok,
golongan, sub golongan, dan/atau kelompok), kapasitas
suplai/produksi lokasi pekerjaan, dan/atau lokasi Pelaku
Usaha
• Usulan Perubahan Paket oleh PPK/UKPBJ
• Strategi Pemilihan Penyedia dengan Tender/Seleksi
bersama/Tender itemized

32
Konsolidasi Pengadaan
Manfaat Konsolidasi?

penurunan biaya pengadaan

efisiensi proses pengadaan

mengurangi biaya transaksi

33
KB 2
Peraturan/Kebijakan terkait
pengelolaan kontrak barang/jasa
Pelaksanaan Pemilihan

• Pemilihan dapat segera dilaksanakan setelah RUP


diumumkan
• Untuk barang/jasa yang kontraknya harus
ditandatangani pada awal tahun, pemilihan dapat
dilaksanakan setelah penetapan Pagu Anggaran K/L
atau persetujuan RKA Perangkat Daerah yang
dilakukan setelah RUP diumumkan melalui SIRUP

Pemilihan tidak dapat dilaksanakan sebelum RUP diumumkan


E-Purchasing

Pelaksanaan melalui E-purchasing ada dua kriteria yaitu:


1. Wajib dilakukan untuk barang/jasa yang menyangkut
pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis yang
ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala daerah.
2. Tidak wajib, jika tidak ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga,
atau kepala daerah. Keputusan pembelian melalui e- Purchasing
harus mempertimbangkan pemerataan ekonomi dengan
memberikan kesempatan pada usaha mikro, kecil dan
menengah serta Pelaku Usaha lokal.
Penunjukan Langsung

Pelaksanaan penunjukan langsung dilaksanakan


dengan mengundang 1 pelaku usaha yang dipilih
dengan disertai negosiasi teknis maupun harga.
B/PK/JL JK
▪ Keg. mendadak (komitmen internasional) ▪ 1 pelaku usaha yang mampu
▪ Rahasia (kepentingan Negara) ▪ Pemegang hak cipta
▪ Satu kesatuan sistem konstruksi ▪ Konsultan hukum yang
▪ Hanya 1 pelaku usaha yg mampu segera dan tidak bisa ditunda
▪ Benih dan Pupuk ▪ Repeat order (maks 2 kali)
▪ Sarpras utk masyarakat tdk mampu
▪ Hak Paten
▪ Tender ulang gagal
Pengadaan Langsung

Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan sebagai berikut:

1. Pembelian/pembayaran langsung kepada


Penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa
Lainnya yang menggunakan bukti
pembelian dan kuitansi; atau

2. Permintaan penawaran yang disertai


dengan klarifikasi serta negosiasi teknis
dan harga kepada Pelaku Usaha untuk
Pengadaan Langsung yang menggunakan
SPK
Tender Cepat
Pelaksanaan Tender Cepat:

• Peserta sudah terkualifikasi dalam SIKaP


• Peserta hanya memasukkan penawaran harga
• Evaluasi penawaran harga dilakukan oleh aplikasi
• Penetapan pemenang berdasarkan harga penawaran terendah
• Dapat menggunakan E-reverse Auction
Pemilihan melalui Tender/Seleksi
Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi Prakualifikasi terdiri dari:
Tahap Prakualifikasi Tender/Seleksi

1. Pelaksanaan Prakualifikasi 2. Undangan


a. Pengumuman Prakualifikasi 3. Pendaftaran dan pengambilan
b. Pendaftaran dan Dokumen Tender/Seleksi
pengunduhan Dokumen 4. Pemberian Penjelasan
kualifikasi 5. Penyampaian Dokumen
c. Pemberian Penjelasan Penawaran
(apabila diperlukan) 6. Evaluasi Dokumen Penawaran
d. Penyampaian Dokumen 7. Penetapan dan pengumuman
Prakualifikasi Pemenang
e. Evaluasi Prakualifikasi 8. Sanggah
f. Penetapan dan Pengumuman 9. Sanggah Banding (khusus
Hasil Prakualifikasi Pekerjaan Konstruksi)
g. Masa Sanggah Kualifikasi
Pemilihan melalui Tender/Seleksi

Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi Pascakualifikasi terdiri dari:

Tahap Pascakualifikasi
1. Pengumuman dan/atau Undangan
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pemilihan
3. Pemberian Penjelasan
4. Penyampaian Dokumen Penawaran
5. Evaluasi Dokumen Penawaran
6. Pembuktian pasca kualifikasi
7. Penetapan dan pengumuman Pemenang
8. Sanggah
9. Sanggah Banding (Khusus Pekerjaan Konstruksi)
E-reverse Auction

• Penawaran harga dapat dilakukan dengan metode


penawaran harga secara berulang (E-reverse Auction)
• dapat digunakan untuk:
– Tender Cepat
– Tindak lanjut tender yang hanya 2 penawaran yang
lulus evaluasi teknis
Defenisi Kontrak
• Pasal 1 angka (8) Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017,
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen
kontrak yang mengatur hubungan hukum antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

• Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 pasal 1 angka


(44), Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PA/ KPA/
PPK dengan Penyedia Bararig/Jasa atau pelaksana
Swakelola.
Jenis-jenis Kontrak
Jenis-jenis Kontrak menurut Perpres Nomor 16 tahun 2018 yang
diperbaharui dengan Perpres Nomor 12 tahun 2021:
PEMBEBANA
CARA N TAHUN
PEMBAYARAN ANGGRAN

JENIS
PEKERJAAN

44
Jenis-jenis Kontrak
JENIS KONTRAK KETENTUAN

Lumsum a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;


b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan kontrak.
Kontrak Harga Satuan a. volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan
Kontrak gabungan Lumsum Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumpsum dan untuk bagian
dan Harga Satuan yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

Kontrak Terima Jadi a. jumlah harga pasti dan tetap


(Turnkey) b. pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin
Kontrak Payung untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu
pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani
Jenis-jenis Kontrak

JENIS KONTRAK KETENTUAN

Kontrak Biaya Plus. Jenis Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan Barang/Fekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka penanganan keadaan
darurat dengan nilai Kontrak merupakan perhitungan Cari biaya
actual ditarnbah imbalan dengan persentase tetap atas biaya
aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
Waktu penugasan • ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan
• waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
belum bisa dipastikan.
• Kontrak Tahun Jamak

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2 Tahun Anggaran 3

> 12 bulan Pekerjaan yang


Penyelesaiannya
lebih dari 12 bulan
atau lebih dari 1
tahun anggaran
12 bulan 12 bulan 12 bulan
Pekerjaan
yang
memberikan
manfaat lebih
dari 1 (satu)
tahun
anggaran dan
paling lama 3
tahun
anggaran
47
Bentuk Kontrak
No Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

1 Bukti pembelian/ ≤ 10 juta ≤ 10 juta ---


pembayaran ---

2 Kuitansi ≤ 50 juta --- ≤ 50 juta ---

3 Surat Perintah > 50 juta sd 200 ≤ 200 juta > 50 juta sd 200 ≤ 100 juta
Kerja (SPK) juta juta

4 Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

5 Surat pesanan e-purchasing/pembelian melalui toko daring


Klausul Satu-Kesatuan Dokumen
• Klausul satu-kesatuan dokumen dikenal sebagai
keseluruhan perjanjian (entire agreement). Klausul
ini merupakan ketentuan mengenai satu kesatuan
dan saling keterkaitan seluruh dokumen kontrak.
Klausul tersebut menjadikan seluruh dokumen
kontrak menjadi bagian yang tidak terpisahkan
antara satu dengan yang lain.
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk Pekerjaan Konstruksi

Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang


tidak terpisahkan dari kontrak ini:
a. Adendum surat perjanjian
b. Pokok perjanjian
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas barang dan harga
d. Syarat-syarat khusus kontrak
e. Syarat-syarat umum kontrak
f. Spesifikasi khusus
g. Spesifikasi umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan – jaminan SPPBJ,BAHP,BAPP
Klausul hierarki dokumen
• Klausul hierarki dokumen merupakan ketentuan yang mengatur tata
urutan tingkat keberlakuan dokumen dalam kontrak pengadaan.
Klausul hierarki dokumen ini merupakan ketentuan lanjutan dari
klausul-klausul satu-kesatuan dokumen kontrak.

• Ketentuan ini dibuat dalam rangka mengatur sinergitas dan mencegah


terjadinya konflik pengaturan akibat adanya atau potensi adanya
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen lainnya.

• Apabila terjadi konflik dalam dokumen kontrak, maka dokumen yang


berlaku adalah dokumen sesuai dengan tata urutan dalam klausul
hierarki dokumen yang mengacu pada merujuk pada klausul satu
kesatuan dokumen di atas.
Klausul Hierarki Dokumen
Contoh: Klausul Hierarki Dokumen untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi

Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.
SURAT PERINTAH KERJA

SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA

1. LINGKUP PEKERJAAN
2. HUKUM YANG BERLAKU
3. HARGA SPK
4. HAK KEPEMILIKAN
5. CACAT MUTU
6. PERPAJAKAN
7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
8. JADWAL
9. ASURANSI
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
12. PENGUJIAN
13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
15. SERAH TERIMA PEKERJAAN
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI
17. PERUBAHAN SPK
18. PERISTIWA KOMPENSASI
19. PERPANJANGAN WAKTU
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
21. PEMBAYARAN
22. DENDA
23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI

Catatan: Standar SPK dirujuk ke Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan Kebijakan-LKPP Nomor 5 Tahun 2018
Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSUK)

Ketentuan-ketentuan khusus yang terdapat pada suatu kontrak. (tata cara dan
syarat perubahan kontrak, syarat pembayaran, perbedaan harga, penalti dan lain lain)

2. Tambahan dan/ atau


1. Ketentuan perubahan penjelasan syarat-syarat
khusus kontrak
• Tambahan (addendum), • harus dibaca sebagai suatu
penghapusan (deletion), koreksi bagian yang tak terpisahkan
atau perubahan yang sejenis dengan ssu kontrak

U K 09 Menyusun Rancangan KontrakPBJ


Hal-hal yang Diperhatikan dalam Surat Perjanjian-SSUK-SSKK
BENTUK KONTRAK :
▪ Pilih jenis kontrak yang sesuai dengan sifat dan jenis pekerjaan
▪ Perhatikan kata: “apabila ada, jika dipersyaratkan”

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP):


- Perlu diperhatikan jika ada ketentuan yang berkaitan dengan jenis
kontrak (menggunakan jenis kontrak harga satuan atau lumpsum atau
gabung lumpsum dan harga satuan)

LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP):

▪ Perlu diperhatikan adanya peninjauan lapangan atau tidak.


▪ Ketentuan tentang subkontraktor apakah diperbolehkan atau tidak
perlu diperjelas. Termasuk sanksi ketika penyedia mensubkontrakkan
seluruh pekerjaan utamanya juga harus tegas.

58
Sumber: LKPP
Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSUK)

PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan


LAMA menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

Materi pembahasan
a. Program mutu
b. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
c. organisasi kerja penyedia;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
h. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan,
apabila ada
i. Rincian rencana pengiriman dan rencana pabrikasi barang, jika barang
yang akan diadakan memerlukan pabrikasi

59
Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSUK)
PEMBERIAN UANG MUKA
Mobilisasi alat dan tenaga kerja, pembayaran uang tanda jadi
Dapat diberikan untuk kepada pemasok barang/material, persiapan teknis lain yang
diperlukan

• Penyedia mengajukan permohonan pengambilan uang muka


secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
Pengajuan
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak.
• Penyedia menyampaikan Jaminan Uang muka senilai uang
muka yang diberikan

a. Usaha Kecil, paling tinggi 30% dari nilai Kontrak


Besaran b. Usaha Non Kecil, Paling tinggi 20% dari nilai kontrak
c. Untuk Kontrak tahun jamak:
• 20% dari kontrak tahun pertama atau
• 15% dari nilai kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSUK)
PERUBAHAN KONTRAK-1
dapat dilakukan
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam Dokumen Kontrak,

Dalam hal terkait masalah administrasi

Dalam hal Kondisi Kahar

INGAT UNTUK MELAKUKAN ADENDUM KONTRAK

61
KB 3
Peraturan/Kebijakan terkait
pengelolaan swakelola barang/jasa
Kegiatan Swakelola
Tahapan Swakelola

Pengawasan Pertanggung
Perencanaan Persiapan Pelaksanaan
& Pelaporan jawaban

• Penetapan
sasaran • Pelaksanaan • Pegawasan &
• Penetapan • Penyelenggar- Rencana Kerja Pengendalian
tipe aan swakelola • Pengadaan • Penyera-
• Pelaporan han hasil
• Penyusunan • Rencana Bahan, Kemajuan
Spek/KAK Kegiatan Peralatan,Jasa peker-
• Pelaporan jaan
• Penyusunan • Jadwal Lainnya, Realisasi
RAB Pelaksanaan Tenaga Ahli,dll Pekerjaan
• RAB • Pembayaran

63
Pelaksanaan Swakelola Berdasarkan Tipe Swakelola

Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV


Direncanakan, Direncanakan Direncanakan Direncanakan
dilaksanakan dan diawasi dan diawasi sendiri oleh K/L/PD
dan diawasi oleh K/L oleh K/L/PD Penanggung Jawab
oleh K/L/PD Penanggung Penanggung dan/atau
Penanggung Jawab Jawab berdasarkan
Jawab Anggaran dan Anggaran dan usulan Kelompok
dilaksanakan dilaksanakan Masyarakat dan
Anggaran
oleh K/L/PD oleh dilaksanakan serta
Pelaksana Organisasi diawasi oleh
Swakelola Kemasyara- Kelompok
katan Masyarakat
Penetapan Penyelenggara Swakelola

Tipe Penetapan
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana
Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran
Pimpinan K/L/PD
Tipe II
Pelaksana Swakelola
PA/KPA
Penanggung Jawab Anggaran Penanggung Jawab
Tipe III Organisasi
Kemasyarakatan

Tipe IV Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat


Pelaksanaan Swakelola Tipe I

PA/KPA

PENYELENGGARA
SWAKELOLA :
PjPHP/
- Tim Persiapan PPK UKPBJ/PP
- Tim Pelaksana PPHP
- Tim Pengawas
Ditetapkan oleh PA/KPA

a. PA/KPA dapat menggunakan pegawai K/L/PD dan/atau tenaga ahli


b. Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari jumlah tim pelaksana
c. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia,
pengadaannya dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Perpres
d. PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan
Swakelola yang akan diserahterimakan
Pelaksanaan Swakelola Tipe II

KESEPAKATAN
PA/KPA KERJASAMA K/L/PD
K/L/PD Penanggung
Pelaksana Swakelola
Jawab Anggaran

KONTRAK
PENYELENGGAR SWAKELOLA TIM
UKPBJ/P A SWAKELOLA : UKPBJ/
- Tim Persiapan
PPK
P PELAKSANA PP
- Tim Pengawas

Ditetapkan
oleh PA/KPA

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya
dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Perpres
2. Dalam hal pelaksana swakelola type II tidak mampu melaksanakan PBJ maka
dapat dibuat kontrak terpisah dengan PPK
Pelaksanaan Swakelola Tipe III

PA/KPA KESEPAKATAN
K/L/PD Penanggung KERJASAMA
Pimpinan Ormas
Jawab Anggaran

KONTRAK
PENYELENGGAR SWAKELOLA
UKPBJ/P A SWAKELOLA :
P - Tim Persiapan PPK Pengurus Ormas (selaku
- Tim Pengawas Penerima Kuasa)
Ditetapkan
oleh PA/KPA

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya
dilaksanakan sesuai ketentuan
2. Dalam hal pelaksana swakelola type III tidak mampu melaksanakan PBJ maka
dapat dibuat kontrak terpisah dengan PPK
Pelaksanaan Swakelola Tipe IV

PA/KPA KESEPAKATAN
K/L/PD Penanggung KERJASAMA Penanggungjawab
Jawab Anggaran Pokmas

KONTRAK
SWAKELOLA
UKPBJ/P Pimpinan Pokmas
P PPK

TIM TIM TIM


PERSIAPAN PELAKSANA PENGAWAS

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya
dilaksanakan sesuai ketentuan
2. Dalam hal pelaksana swakelola type IV tidak mampu melaksanakan PBJ maka
dapat dibuat kontrak terpisah dengan PPK
Pelaksanaan Swakelola

Untuk pelaksanaan Swakelola tipe II, tipe III


dan tipe IV nilai pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak sudah termasuk kebutuhan
barang/jasa yang diperoleh melalui Penyedia.
Pembayaran Pelaksanaan Swakelola

Pembayaran Pembayaran Pengadaan Pengadaan


Tenaga Kerja Tenaga Ahli Peralatan/ Bahan/
Suku Material
Cadang

Pembayaran Swakelola sesuai dengan ketentuan dalam


peraturan perundang-undangan.
Pengawasan

• Mengecek dan mengukur kemajuan


pelaksanaan swakelola
• Menganalisa status perkembangan swakelola
• Mengambil tindak lanjut terhadap kejadian,
isu-isu dan kesempatan dalam
menyelesaikan swakelola

72
Pertanggungjawaban (1)
• Pelaporan secara berkala dibutuhkan
terutama terhadap kemajuan pelaksanaan
pekerjaan dan penggunaan keuangan

• Pelaporan dari pekerjaan dan biaya yang


direncanakan terhadap aktual realisasi fisik,
waktu dan penggunaan keuangan swakelola

Lanjutan … >>

73
Pertanggungjawaban (2)
• Penyerahan hasil pekerjaan dapat
dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan dalam kontrak telah selesai
dilakukan 100%.

• Tim Pelaksana menyerahkan hasil


pekerjaan Swakelola kepada PPK
dengan Berita Acara Serah Terima.

74
Skema Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Kemajuan Pelaksanaan & Penggunaan Keuangan


Laporan
Tim Berkala
Pelaksana PPK

Hasil Pekerjaan Swakelola

BAST
Tim
PPK
Pelaksana

Pelaksanaan Swakelola diawasi oleh Tim Pengawas secara berkala


Serah Terima Administrasi Hasil PBJ

Serah Terima Administrasi Hasil Pekerjaan Swakelola

BAP
PPK PA/KPA
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai