Anda di halaman 1dari 2

Contoh Aul

Sebagai contoh, kami merujuk pada penjelasan Sayuti Thalib dalam bukunya Hukum


Kewarisan Islam di Indonesia (hal. 124-125), dimana Aul merupakan (penyelesaian
kerugian). Kerugian ini berupa hasil pembagian pertama lebih dari satu. Sebagaimana
yang telah dijelaskan hal ini diselesaikan dengan pengurangan bagian masing-masing
ahli waris secara berimbang. Berikut contoh perhitungannya:

Pewaris meninggalkan:

1.    janda (a)
2.    dua orang anak perempuan (b dan c)
3.    ibu (d)
4.    bapak (e)
 
Maka pembagian warisannya akan seperti:

a                  = 1/8

b dan c         = 2/3

d                  = 1/6

e                  = 1/6

Jumlah perolehan semua ahli waris (a+b+c+d+e) = 3/24 +16/24+4/24+4/24 = 27/24.

Kemudian, bagian tersebut di aul-kan (dikurangi secara berimbang) berbanding dengan


cara menyamakan penyebutnya dengan pembilangnya sehingga sekarang menjadi
27/27. Selanjutnya dibagikan menurut penyebutnya semula sehingga menjadi:

a                  = 3/24 menjadi 3/27

b dan c         = 16/24 menjadi 16/27

d                  = 4/24 menjadi 4/27

e                  = 4/24 menjadi 4/27

Jumlah          = 27/27 =1

Contoh Rad

Sayuti (hal. 120) mencontohkan harta peninggalan yang tidak habis dibagi pada
pembagian pertama. Misalnya pewaris meninggalkan:

1.    ibu (a)
2.    seorang anak perempuan (b)
3.    janda ( c)
 

Maka pembagian warisannya akan seperti:


a                  = 1/6

b                  = 1/2

c                  = 1/8

Jumlah          = 4/24 + 12/24 + 3/24 = 19/24

Jadi, masih tersisa 24/24 – 19/24 = 5/24. Sisa ini namanya sisa bagi. Sisa bagi ini
dirad-kan (dikembalikan secara berimbang) kepada a, b dan c, sehingga a, b dan c
masing-masing akan mendapat tambahan dari sisa bagi yang 5/24 itu berimbang
dengan berapa bagian yang telah diperolehnya masing-masing dalam pembagian
pertama tadi.

Perbandingan perolehan mereka dalam pembagian pertama adalah 4:12:3 diambil dari
perolehan mereka di atas tadi, yaitu 4/24 : 12/24 : 3/24. Jumlah angka 4+12+3= 19
dijadikan angka pembagi tadi.

Dengan demikian,

1.    a mendapat tambahan 4/19 x 5/24 = 20/456


2.    b mendapat tambahan 12/19 x 5/24 = 60/456
3.    c mendapat tambahan 3/19x 5/24 = 15/456
 

Jadi pembagian terakhir adalah :

a = 1/6 +20/456 = 76/456 + 20/456 = 96/456

b = ½ +60/456 = 228/456 + 60/456 = 288/ 456

c = 1/8 +15/456 = 57/456 + 15/456 = 72/456

Pengujian perhitungan:

96/456 + 288/456 +72/456 =1

Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila harta pewaris tidak habis dibagi (kelebihan) atau
terdapat kekurangan dalam pembagian, maka masalah tersebut dipecahkan dengan
cara aul dan rad. Aul untuk penyelesaian kekurangan dalam pembagian harta warisan
pewaris, sedangkan rad merupakan metode untuk menyelesaikan kelebihan dalam
pembagian harta pewaris.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai