Anda di halaman 1dari 2

Fasilitas Keperawatan Sesuai Prinsip Syariah

Ruangan
Di dalam buku the Grand tradition of Islamic Architecture, menjelaskan bahwa
pembuatan ruangan yang islam adalah yang berlandaskan Quran dan Hadist Rasulullah
SAW. Ruangan arsitektur tersebut harus sesuai dengan nilai-nilai syariah ialah
berlandaskkan tauhid dan risalah. Bangunan didirikan tidak ada didalamnya unsur syirik
dalam pembuatannya, desain dan ornamen di dalamnya (termasuk didalamnya
penggunaan patung). Bangunan itu tidak dibuat dengan mengotori atau merusak alam,
binatang dan tumbuhan. Oleh karena itu, hiasan dan ornamen interior dalam arsitektur
Islam banyak menggunakan motif tumbuhan (arabesques), kaligrafi dan geometri, lalu
bangunan syariah menerapkan konsep surga di Bumi. Dalam QS 2:82 dan 55:46-47,
Allah SWT mendeskripsikan taman-taman surga. Arsitektur Islam sangat dipengaruhi
dengan konsep taman sehingga landsekap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
bangunan.
Tempat Ibadah
Penyelenggaraan ibadah di rumah sakit wajib dijalankan sesuai dengan tuntunan
syariah. Penyelenggaraan ibadah diamalkan dengan memprioritaskan tata cara
pengamalan ibadah menurut mazhab Syafi’i. Penyelenggaraan ibadah yang tidak
mengacu pada tata cara mazhab Syafi’i dibolehkan selama dalam bingkai mazhab
Hanafi, Maliki dan Hambali dengan selalu mengedepankan kerukunan, ukhuwah
Islamiyah dan ketenteraman dikalangan umat Islam. Setiap rumah sakit syariah wajib
menyediakan sarana ibadah yang layak, Rumah sakit syariah juga berkewajiban
mengawasi peribadatan yang menyimpang dari aturan syariah yang berpotensi
menimbulkan keresahan dan konflik dalam masyarakat. 
Dapur Halal
Untuk menjadi rumah sakit berbasis syariah bermutu tinggi, rumah sakit harus
memprioritaskan keselamatan pasien rumah sakit dan harus mendapatkan sertifikat
halal pada bagian Instalasi gizi dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan
Kosmetika – Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Pentingnya Sistem Jaminan Halal
(SJH) HAS 23000 serta sertifikasi halal untuk Instalasi Gizi bagi Rumah Sakit berkonsep
syariah menjadikan pasien aman dan nyaman ketika mengonsumsi makanan di rumah
sakit. Bagi rumah sakit yang berkonsep syariah, maka wajib menjamin kehalalan,
higienitas dan unsur thayyib (baik)-nya. Sertifikasi halal ini melingkupi pengadaan,
pengolahan, dan pendistribusian makanan yang terdapat di tiap rumah sakit dilakukan
sesuai syariah
Kamar Mandi
Pembuatan kamar mandi sesuai syariah adalah klosetnya tidak menghadap kiblat.
Karena, Islam menganjurkan umat Islam agar tidak membelakangi atau menghadap
kiblat saat buang air. Untuk itu posisi kamar mandi menjadi penting dipertimbangkan
untuk rumah berdesain Islami, Pintu kamar mandi juga sebaiknya tidak berhadapan
dengan dapur, agar tidak menimbulkan perbedaan selera,
Laundry
laundry syariah memiliki proses yang lebih lama, sebab mengusung prinsip kehati-
hatian dalam mencuci. Sebelum dicuci noda dalam pakaian dibersihakan terlebih dahulu
barulah dicuci dan dibilas 3X, bilasan terakahir adalah bagian thaharah, yakni
pembilasan dnegan air mengalir agar najis dan kotoran menjadi hilang. Proses laundry
syariah ini berbeda dengan laundry pada umumnya diantaranya diperoses melalui
langkah-langkah : seleksi dan identifikasi pakaian, pembersihan noda (spoting) ,
perendaman, pencucian, pembilasan 2X, pensucian di bawah air mengalir (thaharah),
pengeringan, setrika dan pengemasan. Poin penting dalam langkah pencucian laundry
syariah ini ada pada proses thaharah yakni membilas pakaian dengan air mengalir,
sesuai yang diajarkan oleh syariat Islam. Di antara syarat sahnya shalat adalah bersuci
(thaharah). Thaharah menurut arti bahasa yaitu suci dan lepas dari kotoran, dan
menurut istilah syara’ ialah menghilangkan halangan yaitu berupa hadast atau najis.
Hadas dihilangkan dengan cara mandi atau berwudhu, sedangkan najis harus
dihilangkan dan dibersihkan dari tiga hal : badan, pakaian dan lantai tempat shalat,
sehingga mutlak bahwa badan, pakaian dan tempat shalat harus suci saat digunakan
untuk beribadah shalat. Dalam Al-Qur’an surat Al Mudatsir (74) : 1-4

‫ك فَطَه ِّۡر‬ َ َّ‫ٰيَٓأَيُّهَا ۡٱل ُم َّدثِّ ُر قُمۡ فَأَن ِذ ۡر َو َرب‬


َ َ‫ك فَ َكب ِّۡر َوثِيَاب‬
Terjemahannya :
“1. Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah peringatan!,
3. dan Tuhanmu agungkanlah!, 4. dan pakaianmu bersihkanlah”
Ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad supaya membersihkan pakaian. Secara
singkat ayat ini memerintahkan agar membersihkan diri, pakaian, dan lingkungan dari
segala najis, kotoran, sampah dan lainnya. Disamping itu juga berarti perintah
memelihara kesucian dan kehormatan pribadi dari segala perangai yang tercela.

Anda mungkin juga menyukai