Resume Hukum Perjanjian
Resume Hukum Perjanjian
NIM : 180202082
Kelas : VI HKI C
HUKUM PERJANJIAN
A. Pengertian Perjanjian
Hukum perjanjian merupakan bagian daripada Hukum Perdata pada umumnya, dan
memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya dalam
bidang komunikasi, membawa akibat dalam frekuensi hubungan antara orang yang satu
dengan yang lain dimana sebagian besar daripada hubungan tersebut merupakan hubungan
hukum atau dengan kata lain sering disebut dengan perikatan, yang berwujud perjanjian
secara tertulis (kontrak).
Perjanjian atau Overeenkomst adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada
seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan suatu hal.1
Pengertian perjanjian juga diatur dalam pasal 1313 KUHPerdata yang berbunyi
“Perjanjian adalah suatu perbutan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih”.
1
Prof.Subekti, 1996, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Intermasa, hal.1.
c. Mengikatkan dirinya, Di dalam perjanjian terdapat unsur janji yang diberikan oleh
pihak yang satu kepada pihak yang lain. Dalam perjanjian ini orang terikat kepada
akibat hukum yang muncul karena kehendaknya sendiri.
D. Akibat Perjanjian
Akibat Perjanjian Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, yang menyatakan bahwa semua
kontrak (perjanjian) yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya.
Dari Pasal ini dapat disimpulkan adanya asas kebebasan berkontrak, akan tetapi
kebebasan ini dibatasi oleh hukum yang sifatnya memaksa, sehingga para pihak yang
membuat perjanjian harus menaati hukum yang sifatnya memaksa. Suatu perjanjian tidak
dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan
yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Perjanjian tidak hanya mengikat
untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu
yang menurut sifat perjanjian, diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang.
Suatu perjanjian tidak diperbolehkan membawa kerugian kepada pihak ketiga.
bagaimana jika salah satu pihak tidak melaksanakan perjanjian atau wan prestasi ?
Ada 4 akibat yang dapat terjadi jika salah satu pihak melakukan wan prestasi yaitu:
3. Peralihan resiko
Mencari pengakuan akan kelalaian atau wan prestasi tidaklah mudah. Sehingga apabila
yang bersangkutan menyangkal telah dilakukannya wan prestasi dapat dilakukan
pembuktian di depan pengadilan. Sebelum kita melangkah pada proses pembuktian di
pengadilan, terdapat langkah-langkah yang dapat kita tempuh yaitu dengan membuat surat
peringatan atau teguran, yang biasa dikenal dengan istilah SOMASI.
E. Berakhirnya Perjanjian