DISUSUN OLEH :
NIM : PO714231201035
KELAS :A
PRODI : D4 GIZI
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................6
A. Pengertian Karbohidrat................................................................................................6
B. Jenis Karbohidrat.........................................................................................................7
C. Fungsi Karbohidrat......................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Interaksi Karbohidrat dan Zat Gizi Lainnya"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Zat Gizi dan Interaksinya bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lydia Fanny selaku dosen Mata Kuliah
Biokimia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Sheila Shakira
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interaksi dapat terjadi antara suatu gizi dengan yang lain, atau dengan zat non gizi. Yang
dimaksud zat adalah zat gizi pati (gula), protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua dibutuhkan
tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Artinya, jika salah satu dari zat itu tidak ada dalam tubuh,
maka akan terjadi gangguan. Sedangkan zat non gizi adalah zat selain zat gizi yang ada dalam
bahan makanan, biasanya tidak dapat dicerna dengan jalur metabolisme biasa dalam tubuh.
Interaksi zat gizi atau non gizi dapat terjadi pada tiga tempat. Pertama, dalam bahan makanan
(produk pangan). Kedua, dalam saluran pencernaan, dan Ketiga dalam jaringan system transport,
dan jalur ekskresi tubuh. Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negative
(antagonis) dan kombinasi diantara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa
keuntungan. Sebaliknya disebut negatif jika merugikan. Zat-zat pengikat mineral itu umumnya
banyak ditemukan dalam bahan makanan nabati. Meskipun zat-zat non gizi itu dapat
mengganggu beberapa penyerapan mineral, bukan berarti tidak berguna sama sekali. Dalam
bahan makanan, suatu zat gizi, misalnya mineral dapat berinteraksi negatif dengan zat non gizi.
Asam fitat dalam sayuran, serealia/umbi-umbian dapat mengikat mineral besi (Fe), seng (Zn),
atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-mineral itu tidak dapat diserap oleh tubuh. Begitu
juga dengan serat, tanin dan oksalat yang juga dapat mengganggu penyerapan kalsium (Ca).
Kebutuhan zat gizi esensial sehari-hari tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan serta aktivitas fisik dan metabolisme. Yang termasuk dalam zat gizi (mineral) esensial
adalah besi, seng, mangan, molibdenum, tembaga, selenium dan flourida. Kecuali flourida,
semua jenis mineral tersebut berfungsi mengaktifasi enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.
Sebagian besar interaksi zat gizi terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi itu dapat
menguntungkan atau merugikan. Interaksi antara vitamin C dengan Fe merupakan contoh yang
menguntungkan, karena vitamin C dapat meningkatkan kelarutan Fe, sehingga Fe lebih mudah
diserap tubuh. Peningkatan penyerapan Fe juga dapat dibantu vitamin A dan vitamin B2.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat
polimer-polimer yang terbentuk. Nama karbohidrat dipakai dalam senyawa tersebut karena
rumus empirisnya yang berupa CnH2nOnatau Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami
hidratasi. Namun nama tersebut kurang tepat karena hidrat yang terikat pada gugus karbon
bukanlah sebagai hidrat yang sebenarnya, misal tidak dapat dipisahkan atau dikristalkan
tersendiri yang terlepas dari gugusnya (Sudarmadji, 1989).
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang memiliki fungsi utama sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak dikonsumsi sehari-hari sebagai bahan
makanan pokok, terutama pada negara yang sedang berkembang. Di negara berkembang
karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa
mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal
ini disebabkan oleh sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak
ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung kentang, dan sebagainya), serta pada biji-bijian
yang tersebar luas di alam.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon,
hidrogen, dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbihidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis di dalam sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Cara mudah dalam mendapatkan karbohidrat adalah dengan cara mengekstraknya dari
bahan-bahan nabati sumber karbohidrat yaitu serealia, umbi-umbian dan batang tanaman,
misalnya sagu (Winarno, 2002) .
Karbohidrat juga merupakan segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di
bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa,galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan
polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat
pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan
oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
B. Jenis Karbohidrat
1. Pati
7
Pati adalah jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan yang berasal dari tanaman,
seperti biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan, dan makanan bertepung. Pati sendiri
merupakan karbohidrat kompleks, sehingga tidak akan cepat dipecah dalam tubuh, seperti
nasi/beras, roti, kentang, pasta, gandum, dan sejenisnya.
2. Serat
Serat juga terdapat dalam makanan yang berasal dari tanaman, seperti roti gandum,
kacang-kacangan, dan sebagian sayuran yang bisa dimakan dengan kulitnya. Serat sendiri
terbentuk atas selulosa. Bila hewan seperti sapi dan kambing memiliki enzim selulase
untuk mengurai selulosa, ternyata manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengurai
serat atau selulosa dan akan dikeluarkan oleh tubuh. Hal ini yang membuat serat baik
untuk melancarkan pencernaan kita.
3. Gula
Tidak semua karbohidrat merupakan gula, namun semua gula adalah karbohidrat. Gula
bisa didapatkan secara alami dari berbagai makanan, diantaranya gula pada buah yang
disebut dengan fruktosa, gula pada susu yang disebut dengan laktosa, dan gula pasir yang
disebut dengan sukrosa. Gula mudah dicerna dalam tubuh dan dapat meningkatkan gula
darah lebih mudah serta menghasilkan energi lebih cepat
C. Fungsi Karbohidrat
Gambar 2.Karbohidrat pada membran sel yang berikatan dengan protein (glikoprotein) yang
ditunjukkan dengan warna hijau. Karbohidrat sebagai glikoprotein tersebut akan memiliki
banyak fungsi pada berbagai hormon. (Sumber: Lodish,2010. Pp.159).
Misalnya, penting untuk memilah-milah sel menjadi berbagai jaringan dan organ dalam
embrio hewan. Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan
organ cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan. Karbohidrat pada membran biasanya
merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun kurang dari 15 unit gula sebagjan diantaranya
berikatan kovalen dengan lipid, membentuk molekul yang disebut glikolipid (glycolipid ). Akan
tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein, membentuk glikoprotein.
Karbohidrat pada membran hampir selalu terdapat dalam bentuk kombinasi dengan protein atau
lipid sebagai molekul glikoprotein dan glikolipid. Pada kenyataannya, sebagian besar protein
11
integral adalah glikoprotein dan kira-kira sepersepuluh molekul-molekul lipid membran adalah
glikolipid. Gugus "Gliko" dari molekul tersebut hampir selalu menonjol keluar dari sel dan
teruntai bebas ke arah luar permukaan sel. Jadi seluruh permukaan luar sel tersebut seringkali
dilapisi oleh suatu selubung karbohidrat longgar yang disebut glikokaliks. Bagian karbohidrat
yang melekat di permukaan luar sel mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu :
1. Banyak karbohidrat tersebut bermuatan listrik negatif, yang menyebabkan sebagian besar
sel bermuatan negatif pada keseluruhan permukaan sel sehingga dapat menolak benda-
benda bermuatan negatif lain.
2. Glikokaliks beberapa sel dapat melekat pada glikokaliks sel yang lain, sehingga sel dapat
saling melekat satu sama lain.
3. Banyak karbohidrat yang berperan sebagai resptor untuk mengikat hormon, seperti
insulin; begitu insulin terikat pada reseptor tersebut, maka protein internal yang terdapat
di sel menjadi aktif dan selanjutnya mengaktivasi serangkain enzim intrasel.
Glukosa bersenyawa dengan Protein (Glikoprotein) Bentuk Karbohidrat (Glukosa)
penyusun membran sel. Merupakan modifikasi protein dengan penambahan karbohidrat.
Karbohidrat pada membran terdiri rantai pendek yang bercabang kurang dari 15 unit
gula. Karbohidrat pada sisi ekstraseluler membran plasma bervariasi antar spesies, antar
individu yang berbeda dari spesies yang sama, dan bahkan antar tipe sel yang berbeda
pada satu individu. Keanekaragaman jenis dan lokasi membran pada permukaan sel
memungkinkankarbohidrat membran berfungsi sebagai penanda yang membedakan satu
sel dengan sel yang lain.
Interaksi Karbohidrat dengan Lemak
Glukosa bersenyawa dengan Lipid (Glikolipid) Merupakan modifikasi lipid membran
dengan adanya penambahan karbohidrat (monosakarida atau oligosakarida). Karbohidrat
pada membran terdiri rantai pendek yang bercabang kurang dari 15 unit gula. Contoh dari
glikolipid adalah Serebrosida (glukoserebrosida dan galaktoserebrosida) yang
mempunyai rangka karbon sfingosin (bukan gliserol). Perbedaan susunan lipid pada
membran penting dipahami karena masing-masing lipid mempunyai karakter fisik yang
berbeda, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan kemampuan sel dengan
lingkungannya. Seperti yang kita tahu, ada sel yang mampu hidup di tempat sangat
dingin dan ada pula sel di tempat yang bersuhu tinggi namun tidak mengalami denaturasi.
Organisme yang hidup di daerah dingin memiliki komposisi lipid yang ekor
hidrofobiknya pendek, ikatan rangkapnya banyak (tak jenuh), dan muatan ujung kepala
lipid meningkat. Sedangkan organisme yang hidup pada temperatur tinggi menyesuaikan
diri dengan susunan lipid yang ekor hidrofobiknya panjang, ikatan rangkanya sedikit
(jenuh), dan muatan ujung kepala lipid lebih kecil. Hewan-hewan poikiloterm, yang
hidup pada temperatur yang berubah-ubah juga menyesuaikan diri dengan perubahan
komposisi lipid membran secara tepat.
1. Serealia
Serealia mengandung pati, yaitu polisakarida utama yang terdapat pada tanama yang
dikonsumsi sebagai bahan pangan pokok. Serealia mengandung bentuk pati amolisa dan
amilopektin. Contoh serealia yaitu padi (beras), jagung, gandum, jelai, haver, dan
gandum hitam.
2. Umbi-umbian
Umbi-umbian sebagai bahan makanan pokok juga mengandung pati amilosa dan
amilopektin. Contoh umbi-umbian yaitu kentang, singkong, dan ubi jalar.
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan juga termasuk jenis makanan yang merupakan sumber karbohidrat.
Kacang-kacangan juga mengandung pati amilosa dan amilopektin seperti umbi-umbian
dan serealia. Contoh kacang-kacangan yaitu kacang polong, kacang kedelai, kacang
merah, lentil, kacang arab, kenari, almond, dan lain-lain.
4. Buah-buahan
Buah-buahan mengandung fruktosa, jenis gula yang ditemukan dalam buah. Fruktosa
juga disebut sebagai gula buah. Contoh jenis buah yang tinggi kandungan fruktosa yaitu
apel, anggur, pisang, semangka, dan alpukat.
13
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk yang merupakan sumber energi utama dalam
tubuh.Karbohidrat dibagi 3 yaitu monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.Karbohidrat memiliki interaksi yang saling terikat dengan protein dan
lemak.Karbohidrat banyak terkandung dalam bahan pangan seperti serealia,umbi-
umbian,kacang-kacangan dan buah-buahan
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna.
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber
yang bisa dipertanggung jawabkan nantinya.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
14
DAFTAR PUSTAKA