Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Peran Negara Dalam Penegakan Konstitusi Di


Indonesia

Yang Disusun
Oleh
Putri Nazwa (1901280005)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA


UTARA
Fakultas Agama Islam
Manejemen Bisnis
Syariah 2020
KATA PENGANTAR 

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Segala puji bagi Allah SWT,karena hanya dengan ijin dan
kuasanyalah,kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran negara dalam
 penegakan konstitusi di indonesia” dengan tepat waktu.Makalah ini di ajukan
untuk memenuhi ujian dalam bentuk makalah.
Tak lupa pula,Sholawat serat salam marilah kita hanturkan kepada baginda
Rasulullah SAW,karena dengan perantara beliaulah kita di pandu dari zaman
kebodohan,zaman kebatilan,menuju zaman penuh dengan cahaya ilmu
 pengetahuan.

Saya menyadari Makalah ini jauh dari kata sempurna,karena


kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu jika dalam makalah ini
ada kesalahan,Saya meminta agar pembaca dapat memberikan saran yang bersifat
membangun,demi kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatiannya di ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Medan, 17 Juni 2020

 Pe
nulis
Mahkamah Konstitusi sebagai otoritas kehakiman bertanggung jawab atas
mempertahankan konstitusi secara langsung dan berpartisipasi dalam memperkuat
hak asasi manusia. Ini diambil langsung dari sifatmemahami bahwa konstitusi itu
sendiri sebagai dokumen politik itu melindungi hak asasi manusia dari setiap
warga negara dan orang yang tinggal dinegara. Ini mulai fungsi konstitusional
yang paling penting adalahpertama, membatasi kekuasaan yang terkandung dalam
skema konstitusi suatu negara,dan kedua, merumuskan perlindungan hak-hak
konstitusional warga negara dan hak-hak manusia secara keseluruhan. Itu
sebabnya peran Konstitusi Pengadilan langsung berkorelasi dengan pentingnya
 peran penegakan hokum badan-badan hak asasi manusia dalam hal "kontrol
norma". Perwujudan dari tinjauan konstitusional dan yudisial sedang diperiksa
melalui kepatuhan terhadap norma-norma pesan konstitusi yang tidak dapat
dipisahkan dari ·universalitas pesan normatif hak asasi manusia.

B
 a)Peran Negara Dalam Penegekan Konstitusi Diindonesia

  a.Menjelaskan mengenai sebenarnya peran konstitusi dalam suatu Negara


terutama diindonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

 Negara merupakan suatu wilayah yang berdiri sendiri, ditempati oleh sekelompok orang
dan memiliki suatu sistem tertentu yang berlaku bagi setiap individu yang
 berada di wilayah tersebut. Ketika ingin mendirikan suatu Negara, ada beberapa
unsur yang harus dipenuhi yaitu adanya wilayah yang mencakup darat, laut,
udara, dan daerah ekstrateritorial; adanya rakyat yang diperintah; serta adanya
 pemerintahan yang berdaulat yang menjalankan penyelenggaraan negara.
Dalam perkembangannya, beberapa ahli menambahkan satu unsur lagi yaitu
 pengakuan dari Negara lain. Maksudnya adalah ketika suatu Negara telah berdiri
maka Negara tersebut membutuhkan pengakuan dari Negara lain karena berkaitan
dengan hubungan antar Negara dalam rangka mencapai tujuan Negara yang telah
ditentukan dan dicantumkan dalam konstitusi. Konstitusi memegang peran yang
sangat penting bagi Negara dalam kaitannya dengan keberlangsungan proses
 penyelenggaraan Negara dalam rangka mencapai tujuan Negara yang ingin diraih.
Begitu pula dengan Negara yang menganut konsep demokrasi. Terdapat dua hal
 pokok yang penting bagi negara demokrasi yaitu konstitusi yang demokratis dan
 penghargaan serta perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia dan hak-hak warga
negara. Peran konstitusi dalam suatu Negara demokrasi dapat ditilik dan
disarikan dari pengertian serta fungsi konstitusi itu sendiri yang telah diungkapkan
oleh para ahli serta berpijak pada dua hal pokok bagi negara demokrasi
sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya. Peran konstitusi dalam
 penegakan suatu Negara Di indonesia :

1. Konstitusi berperan sebagai Dasar Pembentukan Negara

Secara istilah, konstitusi diartikan sebagai pembentukan. Asal muasal penggunaan


kata “pembentukan” sebagai makna dari istilah konstitusi berawal dari terjemahan
kata constituer (Perancis) yang memiliki arti membentuk dalam artian membentuk suatu
negara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konstitusi mengandung

arti berawalnya segala aturan atau kaidah dasar mengenai hal-hal untuk 
membentuk suatu Negara. Dalam ketatanegaraan, konstitusi diartikan sebagai
aturan dasar pembentukan suatu negara atau menyatakan sebuah negara.
Dalam konteks Indonesia, UUD 1945 sebagai dasar hukum tertulis tertinggi dapat
disebut sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia dan Dasar Pembentukan
 Negara. Hal ini secara jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang
memuat pernyataan kemerdekaan serta tujuan nasional yang berlandaskan
Pancasila. UUD 1945 juga mengatur kerangka ketatanegaraan serta tugas dan
wewenang lembaga Negara.

2.Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa

Konstitusi merupakan bentuk konsensus yang mencerminkan keanekaragaman


yang dibalut dalam suatu ikatan kebangsaan dan kenegaraan. Heterogenitas dalam

 Negara demokrasi diakui dan dilindungi keberadaannya. Heterogenitas ini


menuntut adanya sikap saling menghargai dan menghormati di antara warga
masyarakat. Sikap ini dibutuhkan guna meraih cita-cita dan tujuan Negara yang
telah disepakati. Sikap saling menghargai dan menghormati inilah yang memicu
tumbuh kembangnya sikap toleransi dalam masyarakat. Heterogenitas yang
dimiliki Indonesia tidak lantas membuat Indonesia menjadi bangsa yang tercabik-
cabik. Namun, heterogenitas ini justru menguatkan Indonesia sebagai satu bangsa
yang besar. Heterogenitas menuntut setiap anak bangsa Indonesia untuk dapat
saling menghargai dan menghormati. Sikap seperti ini telah menjadikan Indonesia

dikenal sebagai Negara yang memiliki toleransi yang tinggi. Heterogenitas


Indonesia dikenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi
satu jua). Heterogenitas Indonesia merupakan fakta yang harus diterima oleh
setiap bangsa Indonesia. Untuk itu, Negara menjamin heterogenitas Indonesia
dalam UUD 1945 yang tersurat jelas dalam tujuan Negara Indonesia dalam
Pembukaan UUD 1945 dan berlandaskan falsafah negara. Dengan dijaminnya
heterogenitas di Indonesia, maka semangat rasa persatuan dapat terjalin sejalan
dengan fungsi toleransi yang diterapkan oleh setiap warga negara.

3. Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar


Konstitusi dalam Negara demokrasi hanya memuat hal-hal atau aturan-aturan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersifat prinsip atau mendasar.
Konstitusi merupakan hukum dasar yang disusun untuk mengatur kedudukan dan
fungsi lembaga pemerintahan dan hubungan kerjasama antara Negara dengan
rakyat UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis bagi Negara Indonesia. Di
dalamnya mengatur hal-hal mendasar mengenai tata cara penyelenggaraan
 Negara, mekanisme pemberian kekuasaan serta tata cara penggunaan kekuasaan
itu oleh lembaga Negara.

4. Konstitusi berperan sebagai Hukum Paling Tinggi

Konstitusi disebut sebagai sumber hukum tertinggi dalam tata hukum suatu
 Negara. Konstitusi merupakan acuan awal atau rujukan disusunnya peraturan

 perundangan yang berada di bawah konstitusi. Dengan demikian, tidak boleh ada
satu pun peraturan perundangan yang bertentangan dengan konstitusi. UUD 1945
adalah sumber hukum tertulis yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini berarti,
sesuai dengan pernyataan di atas, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis
tertinggi dan dasar bagi setiap pembentukan peraturan perundangan di bawahnya
agar tidak bertentangan dengan UUD 1945.

5. Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis

Konstitusi dalam Negara demokrasi mengatur kehidupan kemasyarakatan,

kebangsaan, dan kenegaraan. Melalui konstitusi yang demokratis, suatu

kekuasaan
dan pemerintahan yang demokratis dapat terwujud dengan menerapkan nilai-nilai
demokratis yang tersirat dalam konstitusi oleh setiap anak bangsa secara
konsisten.

6. Konstitusi sebagai Penjaga Demokrasi

Melihat kembali perjalanan sejarah, cara-cara demokrasi yang diterapkan Negara-


negara pada masa lalu tidak serta merta melahirkan pemerintahan yang
kekuasaannya terbatas. Bahkan dalam beberapa kasus, kekuasaan yang otoriter 
 justru tumbuh dan berkembang melalui cara-cara demokrasi. Untuk itu, suatu
 Negara yang menganut demokrasi sejatinya memaknai demokrasi tidak hanya
sebagai suatu proses pemilihan umum (wakil rakyat dan pemerintahan) semata.
Demokrasi hendaknya dimaknai secara substansial yaitu penghargaan dan
 perlindungan HAM, pemerintahan yang terbatas, dan penyelenggaraan
 pemerintahan berkedaulatan rakyat yang telah ditetapkan dalam konstitusi. Jika
ada aturan hukum atau kebijakan yang bertentangan dengan inti demokrasi maka
harus dibatalkan.

Dalam Negara demokrasi, demokrasi diatur dan dibatasi oleh aturan hukum.
Dengan demikian, konstitusi sebagai hukum tertinggi dalam Negara demokrasi
mengatur prosedur demokrasi serta substansi pemerintahan yang demokratis. Hal
ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga demokrasi dari penggunaan
kekuasaan yang membahayakan demokrasi itu sendiri.

7. Konstitusi sebagai Alat untuk Membatasi dan Memisahkan Kekuasaan

Negara
Pada hakekatnya, konstitusi memuat batasan-batasan tentang kekuasaan Negara.
Karenanya, konstitusi tidak dapat dilepaskan dari paham konstitusionalisme.
Konstitusionalisme adalah paham yang menyatakan bahwa kekuasaan harus
dibatasi agar proses demokrasi dapat berjalan. Jika kekuasaan tidak dibatasi
dengan konstitusi dikhawatirkan kekuasaan akan bertumpu pada satu orang dan
dapat dijadikan legitimasi bagi siapapun yang berkuasa. Penyalahagunaan
wewenang merupakan salah satu penyebab korupsi di Indonesia.Sebagai
 pemerintahan yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat sejatinya demokrasi

dijalankan tidak secara langsung. Proses demokrasi dilakukan melalui sistem


 perwakilan. Maksudnya, rakyat memberikan mandat atau amanat kepada
 penguasa serta lembaga Negara. Terkadang, kekuasaan yang diberikan kepada
 penguasa tidak dijalankan sesuai dengan konstitusi. Untuk menghindarinya
diperlukan pembatasan-pembatasan melalui konstitusi.

Di Indonesia, pembatasan kekuasaan juga dilakukan melalui konstitusi. Dalam


UUD 1945, secara jelas diatur tentang kedudukan dan wewenang dari setiap
lembaga Negara. Hal ini dimaksudkan agar tercipta pengawasan dan
keseimbangan dalam penyelenggaraan Negara. Selain itu, pembatasan wewenang
ini dilakukan agar tidak terjadi adanya intervensi atau gangguan lainnya yang
dapat mengganggu jalannya pemerintahan. Sebagai Negara yang menganut
demokrasi, penyelenggaraan negara dibagi ke dalam tiga macam kekuasaan
agar kekuasaan Negara tidak bertumpu pada satu orang. Pendelegasian wewenang
kekuasaanyangtercantumdalamUUD1945adalah :
1.KekuasaanmembentukUUdilakukanolehDPR;
2. Kekuasaan mengadili pelanggaraan pelaksanaan UU oleh MA dan MK 3.
Kekuasaan melaksanakan UU oleh Presien;

8. Konstitusi sebagai Pelindung HAM dan Hak-hak Warga Negara

Konstitusi pada hakekatnya disusun guna mencegah terjadinya penyalahgunaan


kekuasaan Negara yang dapat berakibat pada adanya pelanggaran HAM dan hak warga
negara. Hal ini berdasarkan kilasan sejarah yang menunjukkan

 banyaknya jenis-jenis pelanggaran hak-hak asasi manusia yang ditimbulkan akibat


 penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan penguasa.

Bentuk atau jenis pelanggaran HAM tidak hanya berupa penghilangan hak hidup
manusia saja. Namun, dapat juga karena akibat adanya penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh penyelenggara Negara. Korupsi adalah
contohnya. Doktrin International Covenant Economic and Social Right
menyatakan bahwa tindak pidana korupsi yang dapat digolongkan sebagai
 pelanggaran HAM berat. Hal ini karena korupsi menghilangkan hak warga Negara
untuk dapat menikmati pembangunan.

Untuk mencegah selalu berulangnya masalah pelanggaran hak-hak asasi manusia


yang dilakukan oleh Negara maka diperlukan pembatasan kekuasaan Negara
melalui konstitusi. Pembatasan ini diperlukan guna melindungi hak-hak asasi
manusia seperti hak untuk hidup, kesejahteraan hidup, dan hak kebebasan.
Disebutkan sebelumnya bahwa unsur penting bagi Negara demokrasi adalah
konstitusi yang demokratis dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia dan
hak-hak warga negara. Sebagai negara yang menganut paham demokrasi,
Indonesia juga tidak terlepas dari dua unsur tadi. Hubungan demokrasi dan hak-
hak asasi manusia di Indonesia tersurat dengan jelas dalam UUD 1945. Dalam
Dalam UUD 1945 ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia serta hak dan
 telah diatur dengan begitu jelas terutama setelah dilakukannya Perubahan UUD 1945. Diaturnya hak-hak asa
 Negara demokrasi, Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia
serta hak dan kewajiban warga Negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

negara Negara yang merdeka dakno bnesrtidtauusilat tidak hanya memiliki dasar ia


, tetapi juga memerlukan . Sebagian besar negara di dun
memiliki konstitusi. Bahkan, penyusunan dilakukan sebelum negara
terbentuk. Jadi, konstitusi merupakan hal penting dalam negara.

B. Saran
  Saya menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan sekiranya
 pembaca memberikan saran dan kritik mengenai kesalahan- kesalahan
yang ada, demi kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai