PENARIKAN KESIMPULAN
Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kelas E
Disusun Oleh :
MALANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat, hidayah serta inayahnya kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Interpretasi, Pembahasan Hasil Penelitian, Dan Penarikan Kesimpulan” dengan lancar.
Ucapan terimakasih tidak henti-hentinya kapi ucapkan kepada para pihak yang senantiasa
membantu kami dalam memperlancar penyelesaian makalah ini khususnya kepada:
1. Bapak Muhammad Islahul Mukmin, M. Si.,M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif
2. Kedua orang tua yang senantiasa mendukung kami
3. Teman sekelompok maupun pihak lain yang membantu
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurnya. Masih banyak kesalahan yang ditemui, baik dalam hal penulisan, ejaan, tanda
baca, maupun kajian materi yang kami ambil. Untuk itu, kami memohon maaf dan meminta
kritik dan saran dari para pembaca agar dalam penyusunan makalah kedepannya menjadi lebih
baik.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan
mengenai interpretasi, pembahasan hasil penelitian dan penarikan kesimpilan dalam
metodologi penelitian kuantitatif
Penulis
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang dianugrahi kesempurnaan berupa
akal dan pikiran. Dengan adanya akal dan pikiran tersebut, manusia dituntut untuk
berfikir, setiap melakukan segala sesuatu harus didahuluhi oleh akal, pikiran dan
pengetahuan yang ia ketahui. Manusia harus memanfaatkan akal dan pikirannya
tersebut untuk menemukan, menganalisis, dan peka terhadap potensi yang ada di
sekitarnya, baik itu peluang maupun masalah. Kemampuan seseorang untuk
memecahkan atau mencari kebenaran dari suatu masalah yang ada di sekitarnya sangat
dipengaruhi oleh kemampuan pengetahuan, ketrampilan maupun ilmu yang
dimilikinya. Selain itu dengan adanya akal, pikiran dan pengetahuan yang dimiliki,
manusia cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Rasa ingin tahu dari manusia akan terwujud apabalia ia memiliki kemauan
untuk menggerakkan akal dan pikirannya serta mampu dalam menggunakan
pendekatan yang berlandaskan prinsip ilmiah. Salah satu bentuk atau wujud dari
prinsip-prinsip ilmiah tersebut adalah penelitian. Penelitian merupakan suatu proses
kreatif manusia dalam menemukan jalan keluar atau bukti kebenaran dari suatu masalah
yang ditemuinya. Dalam proses penelitian ini tentunya memiliki tahapan-tahapan
sistematis yang harus dilakukan oleh seorang peneliti.
Beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti mulai dari
penentuan judul, rumusan masalah sampai pembahasan yang terakhir yakni
kesimpulan. Dari sekian banyak sistematika langkah-langkah dalam metodologi
penelitian kuantitatifa ada tiga langkah terakhir yang tidak kalah pentingnya dengan
langkah-langkah yang lainnya. Tiga langkah tersebut yakni interpretasi, pembahasan
hasil penelitian dan penarikan kesimpulan. Dalam membuat interpretasi, pembahasan
hasil penelitian, dan penarikan kesimpulan tentunya harus dilakukan sesuai dengan
prosedurnya agar runtut dan mengurangi adanya kesalahan dalam penelitian maupun
menyusun laporan penelitian. Dengan demikian dalam pembahasan makalah ini,
penulis memilih topik pembahasan mengenai metodologi penelitian kuantitatif,
khususnya dalam menentukan interpretasi, hasil pembahasan dan penarikan simpulan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan interpretasi?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam membuat interpretasi?
3. Apa yang dimaksud dengan pembahasan hasil penelitian?
4. Apa yang dimaksud dengan penarikan kesimpulan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami makna dari interpretasi
2. Dapat mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam melakukan interpretasi
3. Dapat mengetahui dan memahami makna dari pembahasan hasil penelitian
4. Dapat mengetahui dan memahami makna dari penarikan kesimpulan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Interpretasi
Interpretasi merupakan segala upaya untuk menyembunyikan atau
memberi arti atau makna dari hasil analisis data yang diperoleh. 1 Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, interpretasi merupakan suatu proses untuk
memberikan kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu.2
Interpretasi diartikan sama dengan tafsiran. Interpretasi dilakukan unntuk
mencari makna yag lebih luas dari suatu data, table, gambar, diagram dan lain-
lain. Dengan dilakukannya interpretasi maka diharapkan sesuatu yeng
diinterpretasikan akan memiliki kejelasan dan mudah untuk dipahami.
Makna dari interpretasi terbagi menjadi dua, antara lain: 3
1. Interpretasi dalam arti luas
Interpretasi dalam arti luas merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
peneliti dengan memberikan penafsiran atau penjelasan sebuah data dengan
mengaitkan hasil studi empiris atau hasil pengamatan dan teori-teori yang
mendasari. Interpretasi dalam arti yang luas juga dapat dijelaskan bahwa
interpretasi yang diakukan dengan melakukan perbandingan antara peneliti
yang sedang dilakukan dengan penelitian terdahulu.
2. Interpretasi dalam arti sempit
Interpretasi dalam arti sempit merupakan suatu upaya memberikan
penjelasan data hanya sebatas dari data yang dikumpulkan.
1
Agung Widi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), hlm 114
2
https://kbbi.web.id/interpretasi, Diangkes pada tanggal 15-10-2021
3
Ibid
3
4. Menghubungkan hasil analisis dengan hasil penelitian terdahulu.
Contoh interpretasi hasil analisis data4
TABEL 1
Variabel Bebas Variabel Terikat Koefisien p-value Keterangan
Jalur
EQ Kepemimpinan 0.372 0.000 Signifikan
Transformasional
EQ Kepuasan Kerja 0.334 0.000 Signifikan
EQ Kinerja 0.232 0.000 Signifikan
SQ Kepemimpinan 0.371 0.013 Signifikan
Transformasional
SQ Kepuasan Kerja 0.272 0.016 Signifikan
SQ Kinerja 0.234 0.025 Signifikan
Kepemimpinan Kepuasan Kerja 0.245 0.005 Signifikan
Transformasional
Kepemimpinan Kinerja 0.188 0.027 Signifikan
Transformasional
Kepuasan Kerja Kinerja 0.404 0.000 Signifikan
Hasil analisis keofisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variable kecerdasan emosional terhadap kepemimpinan
transformasionaldiperoleh nilai 0.372 dengan p-value sebesar 0.000. karena p-
Value <5%,maka terdapat cukup bukti empiris untuk menerima hipotesis
pertama, bahwa “semakin meningkat tingkat kecerdasan emosional, maka
kepemimpinan transformasional akan semakin baik.” Karena koefisien jalur
berada pada positif (0.372), maka mengidentifikasikan bahwa pengaruh
keduanya searah. Artinya jika semakin meningkat tingkat kecerdasan
emosional, maka akan mengakibatkan semakin meningkat pula kepemimpinan
4
Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya
Manusia, (Malang: UIN Maliki Press, 2013), hlm. 382-387
4
transformasional. Demikian pula sebaliknya, jika semakin menurun tingkat
kecerdasan emosional, maka semakin turun pula kepemimpinan
transformasional
Hasil analisis koefisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variabel Kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja diperoleh nilai 0.334
dengan p-value sebesar 0.000. Karena p-value < 5%, maka terdapat cukup bukti
empiris untuk menerima hipotesis kedua, bahwa “semakin meningkat
kecerdasan emosional, maka kepuasan kerja akan semakin meningkat”. Karena
koefisien jalur bertanda positif (0.334) mengindikasikan bahwa pengaruh
keduanya searah. Artinya, jika semakin meningkat tingkat kecerdasan
emosional, maka akan mengakibatkan semakin meningkat pula kepuasan kerja.
Demikian pula sebaliknya, jika semakin menurun kecerdasan emosional, maka
akan mengakibatkan semakin rendah pula kepuasan kerja.
Hasil analisis efisien jalur inner model dalam PLS pengaruh F langsung
variabel Kecerdasan emosional terhadap kinerja diperoleh nila 0.232 dengan p-
value sebesar 0.000. Karena p-value < 5%, maka terdapat cukup bukti empiris
untuk menerima hipotesis ketiga bahwa “semakin meningkat kecerdasan
emosional, maka kinerja akan semakin meningkat”. Karena koefisien jalur
bertanda positif (0.232), maka hal in mengindikasikan bahwa pengaruh
keduanya searah. Artinya, jika semakin meningkat tingkat kecerdasan
emosional, maka akan mengakibatkan semakin meningkat pula kinerja.
Demikian pula sebaliknya, jika semakin menurun tingkat kecerdasan
emosional, maka akan mengakibatkan semakin rendah tingkat kinerjanya.
Hasil analisis koefisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variabel Kecerdasan spiritual terhadap kepemimpinan transformasional
diperoleh nilal 0.371 dengan p-value sebesar 0.013. Karena p-value < 5%, maka
terdapat cukup bukti empiris untuk menerima hipotesis ke-empat, bahwa
5
“semakin meningkat kecerdasan spiritual maka kepemimpinan
transformasional akan semakin baik”.
Hasil analisis koefisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variabel Kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja diperoleh. 0.272 dengan
p-value sebesar 0.016. Karena p-value < 5%, maka terdapat cukup bukti empiris
untuk menerima hipotesis kelima, bahwa “semakin meningkat kecerdasan
spiritual, maka kepuasan kerja akan semakin meningkat”.
Hasil analisis koefisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variabel Kecerdasan spiritual terhadap kinerja diperoleh nilai 0.234 dengan p-
value sebesar 0.025. Karena p-value < 5%, maka terdapat cukup bukti empiris
untuk menerima hipotesis keenam, bahwa “semakin meningkat kecerdasan
spiritual, maka kinerja akan semakin meningkat”.
Hasil analisis koefisien jalur inner model dalam PLS pengaruh langsung
variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja diperoleh nilai 0.188
dengan p-value sebesar 0.027. Karena p-value < 5%, maka terdapat cukup bukti
empiris untuk menerima hipotesis kedelapan, bahwa semakin baik
kepemimpinan transformasional maka kinerja akan semakin meningkat
6
menerima hipotesis kesembilan, bahwa semakin “meningkat kepuasan kerja
maka kinerja akan semakin meningkat”.
5
Agung Widi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), hlm 120
6
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (t.k: Kencana, 2005), hlm. 244
7
diamati. Teori sendiri memiliki makna sebagai alur logika atau penalaran
yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan
terhadap suatu objek yang diteliti. Teori yang diambil harus sesuai dengan
topik penelitian yang diambil. Sehingga dapat mendukung temuan dari hasil
penelitian yang sudah dilakukan. Jika teori yang diambil tidak sesuai atau
bertolak belakang terhadap temuan dari penelitian, maka hal tersebut cukup
memberikan penjelasan berupa bukti yang mendasari bahwa antara hasil
temuan dengan teori yang diambil tidak sesuai.
2. Kajian Empiris
Pembahasan hasil penelitian dengan melakukan kajian empiris ini
dimaksudkan bahwa pernyataan dari seorang peneliti terhadap hasil
temuannya dihubungkan dengan hasil penelitian dari peneliti terdahulu. Jika
hasil temuannya sesuai dengan teori yang diambil, maka peneliti
melanjutkan untuk melakukan penyajian terhadap hasil kajiannya dengan
penelitian terdahulu yang sudah terkonpilasi di bab kajian Pustaka.
3. Implikasi Hasil
Impikasi hasil merupakan pemaparan terkait dampak dari hasil temuannya
terhadap objek penelitian. Pembahasan mengenai impikasi hasil ini sangat
penting dilakukan, agar hasil dari temuannya tidak hanya sebatas cerita saja
akan tetapi mampu memberikan konstribusi kea rah masa depan. Aspek
yang perlu diperhatikan dalam melakukan implikasi hasil penelitian
menurut Anshori dan Iswati antara lain: 7
1. Pernyataan yang diambil terhadap penemuan yang dihasilkan dapat
diterapkan dalam kindisi yang serupa
2. Peneliti memberikan penjelasan terhadap Batasan terhadap generalisasi
yang dibuat
3. Jika terdapat pernyataan penelitian yang belum terjawab, maka peneliti
juga menjelaskannya dalam bagian implikasi hasil ini, agar dijadikan
sebagai bahan peneliti lain di penelitian mendatang.
C. Penarikan Kesimpulan
7
Agung Widi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), hlm. 124
8
Penarikan kesimpulan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
memberikan kejelasan terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Kesimpulan diambil dari ide-ide pemikiran dengan aturan inferensi yang
berlaku. Kesimpulan juga dapat diartikan sebagai pernyataan singkat terhadap
data hasil penelitian yang diperoleh. 8 Di dalam penarikan kesimpulan ini
sebaiknya dicantumkan saran. Saran ini memuat rekomendasi peneliti
berdasarkan penelitiannya yang diberikan kepada pembaca. Penyusunan dalam
kesimpulan ini disesuaikan dengan tujuan penelitiannya.
Penarikan kesimpulan dibagi menjadi dua macam, antara lain:
1. Kesimpulan Utama
Kesimpulan utama merupakan pernyataan singkat yang berhubungan
langsung dengan permasalahan yang diambil. Contoh dari kesimpulan
utama yakni:
a. “secara keseluruhan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelompok
anak yang menggunakan media pembelajaran digital animasi lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok anak yang menggunakan media
pembelajaran digital storytelling.”9
b. “Kecerdasan emosional yang meningkat akan berpengaruh terhadap
kepemimpinan transformasional, Semakin meningkat tingkat
kecerdasan emosional pemimpin, maka kepemimpinan
transformasional yang diterapkan akan semakin baik.” 10
2. Kesimpulan Tambahan
Kesimpulan tambahan merupakan proses penarikan kesimpulan yang tidak
dikaitkan langsung dengan kesimpulan utama, tetapi menunjukkan fakta-
faktanya. Contoh dari kesimpulan tambahan yakni “media pembelajaran
digital animasi dapat menarik minat siswa dan membuat siswa lebih cepat
mengerti. Penggunaan media pembelajaran digital animasi ini menjadikan
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.”
8
Agung Widi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), hlm.126
9
Nur Qomariah Panjaitan, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran Digital Animasi dan Kepercayaan Diri
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol.4,
No.2, 2020, 595
10
Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya
Manusia, (Malang: UIN Maliki Press, 2013), hlm. 414
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada makalah ini dapat ditarik kesimpulan, antara lain:
1. Interpretasi merupakan suatu penjelasan atau peafsiran yang dilakukan oleh
penulis untuk memberikan pejelasan terhadap suatu data atau gambar, atau
diagram tentang hasil uji hipotesis atau hasil analisis data yang sudah dilakukan.
Interpretasi dibagi menjadi interpretasi dalam arti luas dan dalam arti sempit.
2. Pembahasan hasil penelitian merupakan upaya yang dilakukan oleh penulis untuk
memberikan penjelasan yang berfokus kepada jawaban dari rumusan masalah
dengan menjabarkan teori-teori yang diambil dan hasil penelitian dari peneliti
terdahulu. Dalam hasil penelitian ini terdapat tiga aspek yang harus dicantumkan
dalam pembahasan hasil penelitian. Aspek tersebut meliputi kajian teoritis, kajian
empiris dan implikasi hasil
3. Penarikan kesimpulan merupakan pernyataan singkat terhadap data hasil
penelitian yang diperoleh. Di dalam penarikan kesimpulan terdapat saran peneliti
yang diberikan kepada pembaca mengenai hasil temuan yang diteliti.
B. Saran
Pembahasan mengenai interpretasi, pembahasan hasil penelitian, dan penarikan
kesimpulan merupakan suatu hal yang harus dicantumkan dalam penelitian ataupun
laporan penelitian. Dalam pembahasan mengenai masalah ini perlu untuk diberikan
penjelasan yang lebih rinci agar pembaca mudah memahami dan mudah untuk
menerapkannya dalam menyusun interpretasi, pembahasan hasil penelitian dan
penarikan kesimpulan. Oleh karena itu, apabila terdapat penelitian yang lebih lanjut
diharapkan dapat memberikan pemaparan yang lebih jelas lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (t.k: Kencana, 2005).
Kurniawan, Agung Widi dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016)
Panjaitan, Nur Qomariah, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran Digital Animasi dan
Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Anak.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol.4, No.2, 2020.
Supriyanto, Achmad Sani dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber
Daya Manusia, (Malang: UIN Maliki Press, 2013)
https://kbbi.web.id/interpretasi, Diangkes pada tanggal 15-10-2021
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hasil-pembahasan-penelitian/132180
diakses pada 16 Oktober 2021
11