Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas
Unsur yang paling penting dari seorang pemimpin adalah suatu
keinginan, sifat yang menonjol dan dorongan kuat yang timbul dari dalam dirinya, dorongan yang kuat tersebut bersumber dari kepercayaan, nilai hidup, ideologi, rasa tanggung jawab dan upaya untuk pencapaian tujuan dalam menemukan jawaban tentang berbagai masalah yang dikerjakan.
Kepemimpinan memegang peranan sentral dalam pengelolaan
organisasi manapun, termasuk TNI yang nyata hadir dengan perwujudan fungsinya secara berhasil dan berdaya guna dalam pembangunan bangsa Indonesia. Membahas kepemimpinan, berarti mengungkap, menganalisis, serta menilai secara komprehensif mengenai kualitas dan kuantitas interaksi antar figur seseorang dengan kapasitas dan segala yang dimiliki pribadinya, dengan sekelompok orang yang saling terikat kearah pencapaian tugas dalam suatu situasi yang melingkupinya.
Di dalam tubuh TNI AD proses kepemimpinan sudah berlangsung
sejalan dengan perkembangan organisasi, akan tetapi kepemimpinan senantiasa selalu menjadi topik kajian yang hangat, hal itu mencerminkan bahwa kualitas dan efektifitas kepemimpinan dari waktu ke waktu dituntut untuk selalu ditingkatkan agar tidak terjadi penurunan. Perwira sebagai unsur pimpinan pada organisasi TNI AD merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas kemiliteran, hal ini disebabkan karena keputusan yang diambil oleh seorang Perwira akan berdampak terhadap motivasi anak buahnya yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya tugas yang harus dilaksanakan.
Sebagai seorang perwira di satuan Yonarhanudri 2 Kostrad yang
sudah berdinas di satuan dalam kurun waktu kurang lebih 4 tahun, tentunya sudah merasakan berbagai pengalaman dan permasalahan yang terjadi di lingkungan satuan. Ketika menjabat sebagai Danton 2/D, saya menemukan menemukan sebuah permasalahan yang berkaitan dengan kepemimpinan di lingkungan satuan. Di dalam anggota Peleton , ada seorang anggota an Praka Dedi N yang memiliki masalah keuangan, dimana setelah ditelusuri dan dicek anggota tersebut memiliki hutang di BRI, Koperasi, kantin satuan, beberapa temannya & di beberapa tempat yg belum terinventarisir. Gaji yg diterima, tidak mencukupi utk hidup sebulan (minus). Setelah diselidiki ternyata anggota tersebut memiliki kebiasaan berjudi & mabuk2.
Kompleksitas permasalahan yang terjadi dalam permasalahan
Praka Dedi N merupakan suatu tantangan tugas yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang Komandan Peleton. Suatu akibat perbuatan dan pelanggaran tersebut merupakan akumulasi dari penyimpangan yang dilakukan oleh anggota tersebut khususnya tentang penerapan pola hidup disiplin dan kepribadian prajurit yang menentang aturan.
Disamping itu, sebagai seorang pemimpin, Danton kurang peduli
dan tidak mengawasi terhadap tingkah laku anggotanya, sehingga semua permasalahan itu muncul. Namun demikian, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan kemampuan seorang Komandan Peleton dalam memecahkan masalah sekaligus menerapkan seni kepemimpinannya di dalam organisasi peleton. Sebagai pemimpin di peletonnya, tentu saja Danton harus mulai menyelesiakan permaslahan tersebut, hal ini membutuhkan beberapa langkah pemecahan permasalahan. Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, maka Danton harus mampu menerapkan kepemimpinannya dengan segala ilmu dan pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan secara tuntas baik dari segi materiil maupun moral anggota tersebut, maka langkah-langkah yang diambil oleh Danton adalah sebagai berikut : 1) Kumpulkan data-data awal, 2) Identifikasi masalah, 3) Kumpulkan saran dan masukan dari Komandan Bawahan, 4) Sampaikan visi dan misi dalam rangka pemecahan permasalahan
Sebagai langkah pertama adalah pengumpulan data-data awal, ini
dimaksudkan untuk lebih mempertajam permasalahan apa yang sebenarnya terjadi secara lebih detail serta menghimpun data-data untuk membantu mencari alternatif dan solusi pemecahan masalah. Dalam hal ini, mencari berapa jumlah utang yang ada dan dimana saja anggota tersebut mempunyai hutang. Setelah itu kita rekap berapa jumlah keseluruhan. Kemudian bagaimana penggunaan uang itu selama ini, serta menginventarisir semua kemungkinan hutang dari berbagai pihak. Disamping itu, kita selidiki bagaimana karakter, perilaku anggota tersebut pada kedinasannya setiap harinya. Setelah semua data permasalahan terkumpul, maka identifikasi sekaligus analisis permasalahan tersebut. Mengapa Praka Dedi N mempunyai banyak hutang ? Apakah memang pola hidup anggota tersebut bersifat boros ? Apakah ada pengaruh orang lain ataupun lingkungan yang membuat anggota tersebut gemar berhutang ? Apakah Praka Dedi punya permasalahan lain sehingga terlilit banyak hutang ? Selanjutnya berbagai kemungkinan-kemungkinan yang lain yang menyebabkan terjadinya permasalahan tersebut sekaligus memulai untuk merancang solusi penyelesaiannya. Selanjutnya, panggil Danru yang bersangkutan, mintalah keterangan darinya dan kemungkinan saran dan masukan yang bisa diberikan untuk mengatasi persoalan ini. Setelah semua langkah tersebut dilakukan, maka kita memulai bertindak untuk memecahkan masalah tersebut. Pada kenataannya hutang anggota yang bersangkutan dalam jumlah yang cukup banyak yakni sekitar 50 juta. Setelah melalui proses pengambilan alternatif solusi pemecahan masalah, maka ditentukan bahwa hutang ybs dijadikan satu di BRI, artinya kita bantu pengurusan peminjaman uang di BRI untuk melunasi semua hutang di tempat lain. Peminjaman diawasi oleh Danton secara langsung berikut pelunasan pada hutang-hutang di tempat lain. Sehingga hutang yang ada hanya terfokus di BRI saja. Setelah itu mengkoordinasikkan dengan juyar maupun koperasi agar gaji yang diterima tiap bulannya tidak minus ( sesuai kebutuhan ). Itu semua tentunya membutuhkan pengawasan dan pengendalian dari Danru maupun Danton. Disini dituntut seorang Danton yang berjiwa pemimpin untuk senantiasa mengawasi tindak tanduk dan perilaku Praka Dedi. Dibutuhkan pengendalian ekstra terhadap ybs dalam penggunaan gaji yang diterima serta pengawasan agar ybs tidak melakukan judi dan minum-minuman keras. Perbuatan Praka Dedi tentunya tidak mencerminkan perilaku prajurit Sapta Marga, oleh karena itu atas perbuatannya dia harus dihukum dan mendapat kontrol secara ketat. Disamping itu pendidikan akhlak dan moral harus senantiasa diberikan kepada Praka Dedi agar ada perubahan sikap dan perilaku sehingga bisa menghilangkan kebiasaan judi dan minum minuman keras agar menjadi sosok prajurit yang disiplin.
Pada saat seperti ini Danton berperan sebagai komandan, guru
dan pembina bagi anggotanya dengan bersikap tegas, bertanggung jawab, membantu menyelesaikan anggota serta mampu memelihara dan meningkatkan kepribadian anak buah dengan membuat perencanaan , pengendalian dan pengawasan.
Menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh
yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Demikian pula berlaku pada seorang Danton sebagai pemimpin. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan
sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Dalam hal ini Danton harus menjadi pola tauladan bagi anggotanya, terutama pada kasus yang terjadi, seorang Danton harus bersikap sederhana, sehingga para bawahan pun meniru pola hidup sederhana dengan tidak mempunyai banyak hutang seperti Praka Dedi.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu
membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. Danton harus membangkitkan semangat anggotanya untuk selalu berbuat yang terbaik, menjadi prajurit yang berdisiplin dengan tidak melanggarnorma dan aturan kedinasan.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong
orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Danton bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi pada anggotanya, bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang ada serta bertanggungjawab terhadap sikap dan perilaku yang bermoral.
Dengan tindakan dan langkah tersebut diatas diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang ada, namun yang perlu disadari oleh bahwa hasil atau perubahan yang diharapkannya tidak dapat terjadi secara tiba-tiba tetapi membutuhkan waktu. Setelah permasalahan dapat diatasi maka kita dapat mendidik dan membimbing seluruh anggota Peleton agar berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, satuan, dan lingkungan Angkatan Darat Dari gambaran diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa dalam membenahi permasalahan dipeletonnya, Danton harus dapat menerapkan asas kepemimpinan , prinsip dan sifat kepemimpinan yang disesuaikan dengan peranan perwira sebagai pemimpin, guru, bapak, pembina dan komandan yang dipadukan dengan pengetahuan, ketrampilan dan ilmu lainnya yang dimiliki.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri,
tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dalam kasus ini, seorang Danton boleh berprestasi setinggi-tingginya untuk dirinya sendiri, namun tidak melupakan apa yang terjadi pada anggotanya, membantu menyelesaikan persoalan anggota dan mendidik moral serta tingkah laku anggota agar memiliki akhlak dan pekerti yang mulia.Dengan kata lain, pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang
pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari
luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu