Persinggungan Hukum Dengan Masyarakat Dalam Kajian Sosiologi Hukum
Persinggungan Hukum Dengan Masyarakat Dalam Kajian Sosiologi Hukum
MUSHAFI,ISMAIL MARZUKI
jurnalcakrawalahukum@unmer.ac.id
Dipublikasikan di Karanganyar,Ponorogo
A. Latar Belakang
Hukum dan masyarakat merupakan duaentitas yang berbeda.
Keduanya memiliki perandan fungsi masing-masing dalam
kehidupan. Akantetapi keduanya tidak bisa dipisahkan satu
samalain, karena keduanya saling membutuhkan. Ke-beradaan
hukum juga membutuhkan keberadaanmasyarakat. Sebaliknya,
masyarakat tanpa hukumhanyalah sekumpulan hewan-hewan liar.
Karenaitulah hukum dan masyarakat tidak bisa dipisah-kan.
Artinya, eksistensi hukum sangat membutuh-kan keberadaan
masyarakat dalam menjalankanfungsinya. Sedangkan masyarakat
membutuhkanhukum agar tercipta tata kehidupan yang baik dan
tertib.
Menurut Satjipto Raharjo sebagaimana da-lam Siti
Malikhatun Badriyah (2016), bahwa hukumselama ini sebagai
kontrol sosial tampak bersifatstatis. Karena ia sebagai kontrol
sosial hanya sekedar mempertahankan pola hubungan-
hubunganserta kaidah-kaidah yang ada pada masa sekarang.Tentu
hal ini kontraproduktif dengan fakta bahwaperubahan dalam
masyarakat sangat berpengaruhterhadap dinamika hukum yang
berkembang dimasyarakat. Sebab, eksistensi hukum
berkaitansecara erat dengan perubahan dan perubahan
danperkembangan masyarakat.
Konteks itulah eksistensi hukum sangat ber-gantung
terhadap dinamika sosial yang sedangberkembang. Hal ini sesuai
dengan pandanganaliran sosiological jurisprudence bahwa hukum
yangbaik adalah hukum yang sesuai dengan hukumyang hidup
didalam masyarakat. Lebih jauh aliranini berpandangan bahwa
kaitannya dengan hukumyang positif,dia hanya akan bisa efektif
apabilasenyatanya selaras dengan hukum yang hidup dimasyarakat
dan pusat perkembangan dari hukumbukanlah terletak pada badan-
badan legislatif,keputusan-keputusan badan yudikatif atau
ilmuhukum, tetapi senyatanya adalah justeru terletakdi dalam
masyrakat itu sendi.
B. Rumusan Masalah
Menggunakan pendekatan sosiologi apa saja yang digunakan
dalam kajian masyarakat hukum?
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakandalam penelitian
ini adalah metode penelitian tran-sendental, dengan pendekatan
yang digunakanbersifat analitif-filosofis. Kajian ini
menitikberatkanpada seperangkat nilai-nilai yang ideal,
yangseyogyanya menjadi rujukan/patokan dalam suatuproses
pembentukan, perumusan, dan pelaksanaan kaidah hukum.
E. Kesimpulan
Hukum dan masyarakat merupakan duaentitas yang tidak
bisa dipisahkan. Keberadaanyasaling mengisi dan menguatkan.
Bahkan, dalamproses perumusan hukum, tidak bolehmengabaikan
aspek-aspek sosiologis masyarakat.Karena hubungan hukum dan
masyarakat adalahhubungan komplementer. Hukum lahir
dalamrangka untuk memberikan pengaturan hidup danprilaku
interaksi masing-masing anggotamasyarakat agar tidak keluar dari
norma agamadan norma sosial yang telah ada. Sebab,
sebagaimahluk sosial (zoon politicon), manusia dalamberinteraksi
satu sama lain seringkali tidak dapatmenghindari adanya
bentrokan-bentrokankepentingan (conflict of interest) di antara
mereka.Konflik yang terjadi dapat menimbulkankerugian, karena
biasanya disertai pelanggaranhak dan kewajiban dari pihak satu
terhadap pihaklain. Konflik-konflik semacam itu tidak
mungkindibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan saranahukum
untuk menyelesaikannya. Keadaan sepertiitulah, hukum
diperlukan kehadirannya untukmengatasi berbagai persoalan yang
terjadi.
KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM TENTANG
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/download/103
02/9888
A. Latar Belakang
Rechtstaat (di negara Eropa Kontinental)dan rule of law (di
negara Anglo Saxon)merupakan penamaan yang diberikan oleh
parapakar hukum pada permulaan abad ke-20terhadap gagasan
konstitualisme dalam sebuahnegara yang menganut suatu cita
negarahukum3. Indonesia merupakan salah satunegara yang
menganut cita negara hukumsesuai Undang-Undang Dasar
Negara RepublikIndonesia 1945 (UUD NRI 1945),
sehinggaseluruhkegiatannegaradalammenyelenggarakan
pemerintahan atau di
dalammelaksanakanpembangunanharusberdasarkan pada
ketentuan hukum namunyang menjadi fenomena adalah
masyarakatmain hakim sendiri (eigenrichting) atau self
helpdalam menyelesaikan masalah karenaketidakpercayaan
lembaga peradilan.
Penegakan hukum di suatu negara menurutSatjipto Rahardjo
idealnya dilihat sebagai suatuproses yang interaktif, apa yang
dipertontonkankepada masyarakat sebagai hasil
penegakanhukum itu tidak dapat diterima sebagai hasilkarya
penegak hukum sendiri, melainkan suatuhasil bekerjanya
proses saling mempengaruhi diantara berbagai komponen yang
terlibat didalam proses itu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah keterkaitan antara
penegakan hukum dengan tingkat
kepercayaan masyarakat?
2. Bagaimana upaya yang dapat
ditempuh agar masyarakat dapat
memiliki kepercayaan terhadap
penegakan hukum di provinsi Sulawesi
Utara?
C. Tujuan Penelitian
Untuk memberikan sebuah gambaran secara sistematis,
faktual dan
akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antara fenomena
yang diteliti. Jadi tipe
penelitian ini bersifat sosio-yuridis.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan matode desktiftif yaitu metode
yang meneliti satu kelompok manusia suatu objek dan sebuah
kondisi,suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa dimasa
sekarang.
E. Kesimpulan
.Penegakan hukum memiliki korelasi yang sangat erat
dengan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Indonesia.
Upaya yang dapat ditempuh agar masyarakat dapat memiliki
kepercayaan terhadap penegakan hukum di provinsi Sulawesi
Utara adalah 1) secara substansial melalui harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan perundang-undangan, pemahaman dan
penafsiran yang tepat mengenai peraturan perundang-undangan,
2) struktur hukum (aparat penegak hukum) melalui peningkatan
kapasitas teknokratis aparat, reward and punishment serta
koordinasi antar lembaga penegak hukum dan 3) dari aspek
moral dan etika dapat dilakukan melalui penciptaan suatu
kemandirian dalam penegakan hukum dengan memberikan
kedudukan yang sama kepada setiap anggota masyarakat dalam
penegakan hukum..
Hukum dan Keadilan Masyarakat
(Analisis Sosiologi Hukum terhadap Kasus Hukum Masyarakat
Miskin
“Asyani” di Kabupaten Situbondo)
Umar Sholahudin
Universitas Muhammadiyah Surabaya, Mahasiswa S-3 Ilmu
Sosial, FISIP Universitas Airlaangga Surabayan Jl.
Sutorejo No. 59 Surabaya.
Email : umar.sholahudin@gmail.com
http://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/THK/article/download/
12/pdf
Dipublikasikan di Surabaya
Riviewer Habibatus Sholihah (931116819)
A. Latar Belakang
Pentingnya hukum bagi kehidupan masyarakat, karena
unsur-unsur pokok yang ada didalam masyarakat itulah yang
menghendakinya. Unsur-unsur pokok yang dimaksud adalah
(1)Setiap individu manusia mempunyai hasrat untuk hidup
bersama; (2) Hidup dan kehidupanbersama dalam masyarakat
merupakan suatu kesatuan yang bersifat menyeluruh; dan (3)
Hidupdan kehidupan bermasyarakat merupakan suatu sistem
dan tiap-tiap sub-sistem salingpengaruh-mempengaruhi.1Hidup
masyarakat ditata berdasarkan norma-norma sosial dan
peraturan-peraturaninstitusional yang mapan. Perilaku seorang
warga masyarakat dituntun oleh norma-norma sosialyang
mendefenisikan apa yang hendak dilakukannya dalam berbagai
situasi. Namun bentuk-bentuk kehidupan sosial tidak
selamanya berjalan normal sesuai dengan norma-norma
sosialserta peraturan-peraturan institusional yang ada
. Hal ini tampak jelas dalam perilaku kolektif.Yang
dimaksud dengan perilaku kolektif adalah berfikir, berasa dan
bertindak yangberkembang dikalangan sebagian besar warga
masyarakat dan yang relatif baru tidakterdefinisikan dengan
baik. Sejarah manusia penuh dengan episode-episode yang
ditandaidengan perampasan-perampasan kolektif, serangan-
serangan kelompok, delusi-delusi dankegilaan-kegilaan massa,
dan patologi-patologi kelompok. Memang sejak zaman kuno,
tidaksedikit orang yang mencampakkan diri mereka sendiri ke
dalam berbagai tipe perilaku massa,termasuk dalam keresahan
sosial, kerusuhan sosial, panik sosial, pembunuhan massa dan
dalamberbagai pemberontakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian