Makalah Transdermal DDS
Makalah Transdermal DDS
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1) Epidermis
Epidermis adalah lapisan kulit paling atas atau paling luar yang
dapat kita lihat, Epidermis berlapis-lapis bervariasi dalam ketebalan,
tergantung pada ukuran sel dan jumlah lapisan sel epidermis, mulai dari
0,8 mm pada telapak tangan dan kaki turun ke 0,06 mm pada kelopak
mata. Epidermis terbgi menjadi 4 lapisan dari lapisan yang paling bawah
stratum basale, stratum spinosium, stratum granusolum, dan stratum
corneum.
3) Hypodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. hipodermis atau subkutan
jaringan lemak mendukung dermis dan epidermis. Ini membawa pembuluh
darah utama dan saraf pada kulit dan mungkin berisi tekanan sensorik
organ. Untuk pengiriman obat transdermal, obat harus menembus melalui
semua tiga lapisan dan jangkauan ke sistemik sirkulasi sedangkan dalam
kasus obat topical pengiriman penetrasi hanya melalui stratum korneum
adalah retensi penting dan kemudian obat dalam lapisan kulit yang
diinginkan Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan
menahan panas tubuh.
2.2. Transdermal Drug Delivery System (TDDS)
2.2.1. Definisi Transdermal Drug Delivery System (TDDS)
Bahan umum yang digunakan untuk penyusunan TDDS adalah sebagai berikut :
1. Obat : Obat berada dalam kontak langsung dengan rilis liner. Contoh:
Nikotin, Metotreksat dan Estrogen.
2. Liner : Melindungi patch selama penyimpanan. Contoh: film poliester.
3. Adhesive: Berfungsi untuk mengikuti patch ke kulit untuk
pengiriman sistemik obat. Contoh: Acrylates, Poliisobutilena, Silikon
4. Permeasi enhancer: Mengontrol Rilis obat. Contoh : terpen,
Terpenoid, Pyrrolidones.Solvents seperti alkohol, Etanol,
Methanol.Surfactants seperti Sodium lauryl sulfat, Pluronic F127,
Pluronic F68.
5. Backing lapisan: Melindungi patch dari lingkungan luar. Contoh:
turunan selulosa, poli vinil alkohol, Polypropylene Silicon karet.
Sifat Keterangan
Bioavaibilitas Rendah
3. Sistem Reservoir
Dalam sistem ini reservoir obat tertanam antara lapisan kedap
dukungan dan membran mengendalikan tingkat. Obat melepaskan
hanya melalui tingkat membran pengendali, yang dapat berpori mikro
atau non berpori. Dalam kompartemen wadah obat, obat bisa dalam
bentuk larutan, suspensi, gel atau tersebar dalam matriks polimer
padat. Hypoallergenic perekat polimer dapat diterapkan sebagai
permukaan luar membran polimer yang kompatibel dengan narkoba.
4. Sistem Matrix
a. Obat dalam sistem perekat
Pada tipe ini reservoir obat dibentuk dengan mendispersikan obat
dalam polimer perekat dan kemudian menyebarkan perekat
polimer obat oleh pengecoran pelarut atau peleburan (dalam kasus
perekat panas meleleh) pada lapisan backing kedap. Di atas
reservoir, lapisan polimer perekat unmediated diterapkan untuk
tujuan perlindungan.
b. Sistem matriks - dispersi
Pada tipe ini obat ini tersebar merata dalam matriks polimer
hidrofilik atau lipofilik . Obat ini berisi disk polimer tertuju pada
sebuah pelat dasar oklusif dalam kompartemen dibuat dari obat
dukungan lapisan kedap air . Alih-alih menerapkan perekat di
muka reservoir obat, tersebar bersama dengan lingkar untuk
membentuk strip pelek perekat .
5. Sistem Microreservoir
Pada tipe ini sistem pengiriman obat adalah kombinasi dari waduk dan
sistem matriks - dispersi . Wadah obat dibentuk dengan terlebih
dahulu menangguhkan obat dalam larutan polimer yang larut air dan
kemudian menyebar solusi homogen dalam polimer lipofilik untuk
membentuk ribuan terjangkau, bola mikroskopis waduk obat .
Dispersi ini termodinamika tidak stabil distabilkan cepat dengan
segera silang polimer in situ dengan menggunakan agen silang.
Hanya bisa digunakan untuk obat dengan potensi tinggi (dosis kecil)
Dapat terjadi “dose dumping”
Patch tidak boleh digunakan pada tempat yang sama terus menerus
karena terdapat kemungkinan toksisitasnya meningkat.
Biaya produksinya mahal.
a. Faktor Biologi
Kondisi Kulit
Kulit yang sehat akan berbeda absorpsinya dengan kulit yang
terluka atau terkena penyakit. Penyakit umumnya mengubah
kondisi kulit, misalnya inflamasi, kehilangan stratum corneum dan
mengubah keratinisasi, maka permeabilitas meningkat. Jika organ
menebal tau ichtyosis, maka permeabilitas menurun.
Usia Kulit
Kulit anak-anak yang luas area permukaannya lebih rentan
mengalami toksisitas obat-obat yang paten. Kulit anak-anak
umumya lebih permeabel dibandingkan orang dewasa.
Aliran Darah
Perubahan sirkulasi periferal dapat mempengaruhi absorpsi
transdermal. Peningkatan aliran darah dapat menurunkan jumlah
waktu obat tertinggal di dermis, dan menaikkan gradien
konsentrasi.
Lokasi Kulit
Permeabilitas tiap kulit di tubuh bervariasi bergantung pada
ketebalan dan sifat stratu corneum dan densitasnya yang
berpengaruh pada kecepatan absorpsi obat.
Contohnya: sistem transdermal Hyoscine digunakan di kulit
postauricular (belakang telinga) untuk memasukkan obat ke dalam
aliran darah karena lapisan stratum corneum tipis dan kurang rapat,
lebih banyak kelenjar keringat dan sebaseous per unit area dan
banyak kapiler.
Umumnya kulit wajah lebih permeabel dibandingkan bagian tubuh
lainnya.
Metabolisme Kulit
Kulit memetabolisme hormon-hormon steroid, karsinogen kimia
dan beberapa obat. Metabolisme ini dapat menentukan efikasi
terapi dari senyawa yang diberikan topikal khusunya prodrug dan
respon karsinogenik pada kulit.
Perbedaan Spesies
Ketebalan kulit , kepadatan dan keratinisasi kulit bervariasi dari
spesies ke spesies yang lain sehingga mempengaruhi penetrasi
b. Faktor Fisikokimia
Hidrasi Kulit
Ketika air menjenuhkan kulit, jaringan akan mengembang,
melembut dan permeabilitasnya meningkat. Hidrasi dai stratum
corneum adalah faktor paling penting dalam peningkatan kecepatan
penetrasi dari substansi yang berpermeasi ke kulit. Hidrasi
dihasilkan dari air yang berdifusi dari lapisan epidermal atau dari
perpirasi yang terakumulasi setelah penggunaan pembawa
occlusive patch transdermal yang menyebabkan oklusi paling baik
(mencegah hilangnya air, hidrasi sempurna)
Suhu dan pH
Kecepatan penetrasi suatu bahan bisa berlipat ganda akibat variasi
suhu yang besar, ketika koefisien difusi menurun karena turunnya
suhu. Pembawa oklusif meningkatkan suhu kulit beberapa derajat.
Hanya molekul tak terion yang dapat melewati membran lipid.
Asam-asam lemah dan basa-basa lemah berdisosiasi ke dalam
tingkat yang berbeda, tergantung pada pH dan nilai pKa / pKb
sehingga jumlah dari obat tak terion sangat menentukan gradien
membran efektif dan fraksi ini bergantung pada pH.
Koefisien Difusi
Kecepatan difusi dari molekul bergantung terutama pada kondisi
medianya pada keadaan gas dan udara, koefisien difusi besar. Pada
suhu konstan, koefisien difusi dari suatu obat pada pembawa
topikal atau pada kulit bergantung pada media difusi dan interaksi
antara keduanya.
Konsentrasi Obat
Permeasi obat biasanya mengikuti hukum Fick, untuk
mendapatkan permeasi yang optimal, harus terdapat perbedaan
gradien konsentrasi yang besar karena merupakan gaya pendorong
untuk difusi.
Koefisen Partisi
Obat harus memiliki nilai K optimal (yang rendah) sehingga dapat
larut dalam air sehingga dapat berpatisi dengan baik ke dalam
lapisan tanduk. Campuran kosolven polar seperti campuran
propilen glikol dengan air, dapat menghasilkan larutan jenuh obat
dan memaksimalkan gradien konsentrasi melalui stratum corneum.
Aktivitas permukaan dan miselisasi mempengaruhi penghantaran
transdermal.
Ukuran dan Bentuk Molekul
Molekul kecil berpenetrasi lebih cepat dibandingkan dengan
berukuran besar.
BAB III
PEMBAHASAN