Toaz - Info Naskah Role Play Intranatal PR
Toaz - Info Naskah Role Play Intranatal PR
3. Peralatan steril atau DTT parus set (Dalam wadah steril yang berpenutup) :
· 2 klem Kelly/ klem kocher
· Gunting tali pusat
· klem plastik
· Kateter nelaton
· Gunting episiotomi
· 1⁄2 kocher
· 2 pasang sarung tangan steril dan Sarung tangan Bersih
· Kasa atau kain kecil 5 bh
· Gulungan kapas basah (1 kom kapas kapas DTT, 1 kom alat DTT)
· Spiut 3 cc
· Penghisap lendir De Lee
7. Peralatan resusitasi
· Meja yang bersih, datar dan keras
· 1 buah kain untuk mengalas meja
· 1 buah kain untuk mengganjal bahu bayi
· 1 buah kain di gelar di atas perut ibu
· Lampu sorot 60 watt
· Alat penghisap lendir (bola-bola karet/ de lee)
· Balon dengan sungkupnya
· Jam dinding
Narator : Pada suatud sekitar jam 04.00 WIB, seorang ibu hamil yang bernama ibu Nency
merasakan mules pada perutnya, ia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari dari
vaginanya. Ia pun memanggil suaminya bapak Hendrik dan mertuanya ibu Vina. Ketika
suami dan mertuanya datang, ia pun menceritakan semuanya.
Narator : Mereka bertiga pun segera siap-siap untuk pergi ke klinik. Klinik Ns Sisca kedatangan
seorang klien ibu hamil beserta keluarganya.
Narator : Ns. Febby pun segera memeriksa Tanda-tanda vital Ibu nency. Setelah selesai , Ns.
Febby pun memberi tahu hasilnya.
Ns. Febby : ayo bu silahkan berbaring di kasur, saya tutup pintu dan jedelanya dulu ya
bu.
(Sambil menutup sampiran)
Ns. Febby : Mari bu saya bantu ibu memilih posisi yang nyaman (sambil menunggu Ns.
Sisca).
Ibu Nency : ya bu.
Ns. Sisca : ibu, bapak berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan , ini baru
pembukaan dua, nanti kita tunggu sampe pembukaan 10 atau lengkap bu, pak. Baru
saya pimpin untuk mengeran, ibu tidak boleh mengeran sampe pembukaan lengkap
atau sebelum ibu merasakan seperti ingin buang air besar ya bu, nanti semakin
bertambah pembukaanya rasa sakit atau nyeri akan semakin bertambah. Tapi ibu,
bapak tidak usah khawatir itu normal terjadi pada ibu bersalin.
Ibu Nency : berarti ibu berhenti memeriksa saya ?
Ns. Sisca : tidak bu, saya akan tetap memeriksa keadaan ibu dan janin ibu. Ibu tidak
usah khawatir ya. nah ada lagi bu yang ingin ibu tanyakan?
Ibu Nency : ibu apabila saya mau kencing atau BAB boleh bu ?
Ns. Sisca : boleh kok bu , nanti dibantu sama bapak tetapi apabila rasa sakitnya semakin
kuat dan ibu sudah merasakan seperti ingin BAB sebaiknya bapak Hendrik langsung
memnaggil saya karena itu sudah waktunya ibu mau melahirkan. Ibu boleh memilih
posisi yang nyaman buat ibu, tidur miring kiri boleh bu , yang penting ibu tidak tidur
terlentang atau miring kekanan.
Ibu Nency : kenapa bu ?
Ns. Sisca : karena kalau ibu tidur terlentang atau miring kekanan ibu bisa merasakan
sesak nafas, karena ibu kekurangan oksigen dan berbahaya juga bagi janin. Bapak
Hendrik, nanti kalau ibu mengeluh terlalu sakit, bapak bisa menggosok punggung
ibu dengan telapak tangan menggunakan jari memutar searah dengan arah jarum jam
untuk mengurangi rasa nyeri si ibu. Bapak juga jangan lupa memberi ibu makan
secukupnya , supaya ada tenaga untuk mengedan nanti. Makanannya apa saja boleh ,
tapi kalau ibu tidak bisa makan , kasih minum teh, jus ,soup atau yang cair-cair saja
pak biar bisa cepat diserap oleh tubuh ibu. Bapak ada yang ingin ditanyakan lagi ?
atau ada yang belum dimengerti ?
Bapak Hendrik : tidak ada bu , terima kasih ya.
Ns. Sisca : iya bapak , terima kasih atas kerjasamanya. Kalau begitu saya tinggal dulu ya
bu, pak , nanti kalau ada keluhan , bapak bisa panggil saya di ruang jaga.
Narator : Setelah menunggu beberapa jam , akhirnya pembukaan pun sudah lengkap .
Kala II
Ns. Sisca : ibu , ini pembukaannya sudah lengkap dan keadaan janin juga baik-baik saja.
Bapak terus dukung ibu dan beri semangat agar pesalinannya bisa berjalan dengan
baik ya pak. Ibu, kalau ibu sudah merasa ingin mengejan, angkat kepala ibu sampai
dagu menyentuh dada dan mata ibu harus tetap melihat ke arah perut ya..
Ibu Nency : huhh iya bu , saya sudah tidak tahan
(ibu nency meringis)
Ns. Nita : bapak tolong bantu ibu siapkan posisi yang nyaman ibu ya pak untuk meneran.
Caranya ibu Berbaring dengan lutut berlipat dan kedua kaki dibuka.Kedua tangan
memegang kedua pergelangan kaki atau bisa juga dengan berbaring kearah kiri dan
mengangkat kaki sebelah kanan. Ibu saya pimpin ya untuk meneran , ibu tarik nafas
yang panjang lalu tahan dengan mulut tertutup dan kemudian ibu meneran yah
kearah bawah sambil melihat perut. Coba ibu lakukan.
Ibu Nency : hmmppphh hahhhh.
Ns. Nita : iya , ibu pintar sekali , ibu jika sudah tidak ada kontraksi jangan mengedan ya .
Bapak , terus beri semangat untuk ibunya ya pak.
Pak, ibunya sambil di kasih minum ya..
(ibu nency mulai merasakan kontraksi lagi dan mulai megedan, hmmmmmp,
haaahhhh)
Ns. Sisca pun memberikan cairan peroral dan menilai djj setiap kontraksi uterus selesai. Pertolongan
kelahiran bayi pun sudah siap dilakukan. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter
5-6 cm, lindungi perineum dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Ns. Sisca pun
menganjurkan ibu untuk meneran perlahan.
Ns. Sisca : ayo bu tarik nafas dalam dan meneran seperti yang sudah saya ajarkan tadi.
Ibu Nency : hhhmmmpphhh huuuffhh haaaahhhh
Ibu Nency terus mengeran menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Ns. Sisca : ayo bu terusss … tarik nafass dan meneran ..
(setelah kepala bayihampir semuanya keluar ns sisca menganjurkan ibu untuk batuk)
Ayo batuk bu
Kala III
Setelah melakukan penilaian ternyata bayi dalam keadaan normal. Setelah itu Ns. Friska
mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka hingga bagian tubuh yang lainnya. Dan
meletakkan bayi di atas perut ibu.
Ns. Friska melakukan penilaian APGAR score (8) . apakah bayi cukup bulan ? apakah air ketuban
jernih dan tidak tercampur mekonium ?
Ns. Friska : ibu , ini bayinya sudah lahir dengan selamat , sehat pula.
Ibu Nency : (tersenyum melihat bayinya).
Setelah itu, Ns. Sisca memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi atau kehamilan tunggal,
dan memberitahu bahwa ibu akan disuntik.
Ns. Sisca : ibu , saya akan melakukan penyuntikan oksitosin 10 unit IM, rasanya akan
sedikit sakit , permisi ya bu.
Setelah dilakukan penyuntikan , Ns. Sisca pun melakukan pemotongan tali pusat bayi. Dan setelah itu
meletakkan bayi di atas dada ibu di antara payudara ibu. Lalu menyelimuti ibu dan juga bayi.
(ns sisca mengobservasi tanda-tanda pengeluaran placenta)
Setelah itu Ns. Sisca pun melahirkan placenta. Setelah placenta lahir , Ns....... melakukan prosedur
pasca persalinan. Dan megajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan massase dan
memeriksa kontraksi uterus. Ns. Friska melakukan pemeriksaan antropoemetri pada bayi.
Ns. Sisca : ibu , sering-sering masase perutnya ya bu caranya menggosok bagian perut
ibu (fundus uteri) secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan hingga
kontraksi perut ibu baik.
Ibu nency : iya bu saya mengerti.
Kala IV
Setelah itu Ns. Heni melakukan observasi (keadaan umum, tanda-tanda vital, jumlah
perdarahan, kontraksi uterus) selama 2 jam. Ns. Sisca dan timnya pun merapikan pasien, dan
alat-alat kembali dan membuang bahan-bahan yang sudah terkontaminasi. Setelah itu Ns.
Heni melakukan pengisian dokumentasi.