Laporan PKMBR Zahra
Laporan PKMBR Zahra
ROFIAH HARIATUS
ZAHRO
NIM
201844012483
I
2021
II
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan taufik,
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda agung Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran.
Laporan ini mengangkat tema tentang gerakan tahfid bagi pemula yang dapat diterapkan
pada pondok pesanteren. Dengan menghapal Alquran satu hari satu baris dapat membuat santri
lebih termotivasi untuk menghapalkan Alquran lebih banyak lagi.
Namun demikian dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa penulisan laporan
ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh
penulis itu sendiri, sehingga kritik dan saran sangat diperlukan demi adanya perbaikan yang lebih
baik lagi untuk ke depannya. Seiring doa serta harapan semua ini bisa menjadi nilai yang
bermanfaat, penulis berharap semoga laporan ini bisa dijadikan sebagai bahan yang dapat
dimanfaatkan.
II
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS RISET (PKM-BR)
Nama: ROFI’AH
HARIATUS ZAHRO
Nim: 201844012483
Disahka pada:
Hari:
Tanggal:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Pengasuh Ponpes
Menyetujui,
Rektor Institut Agama Islam Ketua LP2M Institut Agama Islam
Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember
III
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................................II
HALAMAN PENGESAHAN LP2M.............................................................................III
DAFTAR ISI....................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................2
A.ISU DAN FOKUS PEMBERDAYAAN.....................................................................2
B.TUJUAN......................................................................................................................2
C.ALASAN MEMILIH DAMPINGAN..........................................................................3
D.KONDISI SUBJEL DAMPINGAN.............................................................................4
E.OUTPUT DAMPINGAN YANG DIHARAPKAN.....................................................4
BAB 2
KAJIAN TEORI...............................................................................................................6
A.LANGKAH EFEKTIF MENGHAFAL AL-QUR’AN................................................6
BAB 3
PENDAMPINGAN........................................................................................................10
A.STRATEGI YANG DIGUNAKAN...........................................................................10
B.LANGKAH PENDAMPINGAN................................................................................11
BAB 4
HASIL DAMPAK DAN DISKUSI................................................................................13
A.DAMPAK DAN DISKUSI.........................................................................................13
B.DAMPAK....................................................................................................................19
C.DESIMINASI..............................................................................................................19
BAB 5
PENUTUP........................................................................................................................21
A.KESIMPULAN............................................................................................................21
B.SARAN........................................................................................................................23
C.REFRENSI...................................................................................................................24
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
PKM-BR melakukan pemberdayaan program menghafal merupakan aktivitas santri di
pondok pesantren yang ditentukan oleh lembaga. santri telah merutinitaskan menghafal Al-
qur’an untuk membantu melatih kefasehan siswi dalam menghafal. PKM-BR memberikan
wawasan bagi para penghafal Al-qur’an dan juga meberikan pengalaman kepada
mahasiswa,mahasiswa melakukan PKM-BR untuk melakukan pembelajaran
dimasyarakat,artinya mahasiswa belajar mengenai kondisi, potensi, kebutuhan dan
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan menghafal. Pemberdayaan program
menghafal dipondok pesantren BUSTANUL MA’ARIF telah dilakukan wawancara melalui
interview kepada penanggug jawap lembaga . Untuk memberikan kemudahan menghafal
bagi santri yang pada awalnya santri menghafal Al qur’an mengalami kesulitan dalam
meningkatkan hafalan dikarenakan sulit menemukan program yang cocok sekiranya mudah
untuk siswi dalam menghafal. Setelah itu kami bermusyawarah untuk mengurangi hafalan
menjadi satu baris. dan melakukan proses rencana yang kami susun untuk melakukan
3
beberapa tahapan uji kemampuan santri, setor hafalan, peningkatan hafalan santri ,dan rekap
pencapaian hafalan santri.
4
D. KONDISI SUBJEK DAMPINGAN
a. Problem
1. Santri kurang cepat menghafal,dalam bidang menghafal perlu adanya program
supaya santri biasa menghafal dengan cepat. Menghafal tidak hanya menghafal tapi
perlu adanya program bagi santri.
2. Waktu menghafal sangat minim, menghafal dengan waktu yang sedikit
mengakibatkan santri sulit dalam mengembangkan hafalan.
3. Banyaknya jadwal kegiatan, didalam lembaga santri menghafal harus membagi
waktu dengan kegiatan lain selain mengahafal Al-qur’an.
b. Potensi
1. Motivasi menghafal sangat tinggi ,keadan santri dilembaga santri berusaha
meningkatkan hafalan sesuai potensinya masing masing.potensi santri
mengembangkan hafalan dan memperlancar hafalan sehigga aktifitas kegiatan
dilebaga bertambah padat.
2. Banyaknya tenaga pendidik tahfidz dilembaga, santri menyetor kepada pendidik sesuai
potensi masing-masing. peningkatan hafalan santri akan bertambah bila dibimbing
oleh pendidik, pendidik menarget hafalan santri perharinya agar hafalan santri
perharinya tambah meningkat.
c. peluang
1. Adanya program tahfidz yang terjadwal, lembaga tahfidz telah menjadwal santri untuk
melakukan kegiatan tahfidz, menjadi kewajiban dilembaga yang harus dilaksanakan.
2. Anak –anak mampu menghafal Al-qur’an,siswi menghafal Al-qur’an karena ada
peluang lembaga tahfidz yang diadakan oleh program tahfidz.
d. Hambatan
1. Santri tidak dapat membagi waktu dalam menghafal ,jadwal yang ada dilembaga
kurang untuk waktu menghafal karena jadwal dilembaga tidak hanya
menghafal.Praturan santri tahfid dilembaga harus mengikuti kegiatan lain selain
menghafal Al-qur’an seperti salat fardhu wajib berjamaah, mengaji kitab dll.
5
antusiasme santri dalam berpartisipasi di setiap program yang telah kami rencanakan. Kami
merasa sudah dianggap sebagian pendidik tahfidz dilembaga oleh pengasuh lembaga.
6
BAB 2
KAJIAN TEORI
1
40 alasan anda menghafal Al-qur’an
https://books.google.co.id/books?
id=otndDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=menghafal+alquran&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiJ7ceOyZjsAhXk
Q3wKHQ60CKgQ6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q&f=false
8
dulu karena sudah terulangi lima kali, dan seterusnya. Perlu diperhatikan juga, setiap anda
menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu baris dihalaman berikutnya, agar anda bisa
menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.
Metode kedua : Menghafal per-baris, yaitu membaca satu baris yang mau anda hafal
dibaca dua puluh kali, anda baru menghafal barisan ayat tersebut. Setelah selesai, anda pindah
kebarisan berikutnya dengan cara yang sama, dan begitu seterusnya sampai satu halaman.
Akan tetapi sebelum pindah ke baris berikutnya anda harus mengulangi apa yang sudah anda
hafal dari baris ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka anda mengulanginya
sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama. Untuk memudahkan hafalan juga,
anda bisa memilih surah yang anda sukai agar cepat anda hafal.
Langkah 5: Untuk menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, anda
setorkan kepada ustadzah, agar ustadzah tersebut membenarkan jika bacaan anda salah.
Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan, karena tidak pernah
menyetorkan hafalan kepada ustadzah, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan,
dan menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa
itu salah sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan
tersebut.
Langkah 6: Faktor lain agar bacaan baik dan tidak salah adalah memperbanyak
bacaannya.Kalau bisa, tidak hanya sekedar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan
lain,akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Untuk diketahui, akhir-akhir ini
Alhamdulillah banyak televisi para bola yang menyiarkan secara langsung pelajaran Al-
qur’an murottal dari seorang syeh yang mapan, diantaranya adalah ditelevisi iqra’. Tiap pekan
terdapat siaran langsung pelajaran Al-qur’an yang dipandu oleh syeh aliman Ruysdi seorang
qori’ yang mapan dan masyhur, anda pun bisa menyetor ulang setiap pagi. Selain itu, terdapat
dichannel Al-majd, dan channel-channel televisi lainnya. Acara-acara tersebut banyak
membantu anda didalam memperbaiki bacaan Al-qur’an.
Langkah 7: Untuk menguatkan hafalan, hendaknya anda mengulangi halaman yang
sudah anda hafal sesering mungkin, jangan sampai anda sudah merasa hafal satu halaman,
kemudian anda tinggal hafalan tersebut dalam tempo yang lama, hal ini akan menyebabkan
hilangnya hafalan tersebut. Dikisahkan bahwa imam ibnu abi Hatim, seorang ahli hadist yang
hafalannya sangat terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal
sebuah buku dan diulangi berkali-kali, mungkin sampai tuju kali. Kebetulan itu ada nenek tua.
Karena seringnya dia ngulang-ngulang hafalannya, sampai nenek tua bosan mendengarnya,
kemudian nenek tersebut memanggil ibnu abi Hatim dan bertanya kepadanya: Wahai anak,
apa sih yang engkau kerjakan? saya sedang menghafal sebuah buku jawabnya. nenek tersebut
9
berkata : Nggak usah seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan mendengar
hafalanmu. Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu, kata ibnu Hatim lalu nenek
tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya, ibnu
abi Hatim kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut mengulangi
hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal
sama seklia tentang buku tersebut,dan sebaliknya ibnu abi Hatim tidak ada satupun
hafalannya yang lupa.
Langkah 8: Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan seluruh panca
indra yang kita miliki. Madsudnya anda menghafal bukan hanya dengan mata saja, akan tetap
dibarengi membacanya dengan mulut anda dan kalau perlu dilanjutkan dengan menulisnya ke
dalam buku atau papan tulis.
Langkah 9: Menghafal kepada seorang guru. Menghafal Al-qur’an kepada seorang
guru yang ahli dan mapan dalam Al-qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang bisa
menghafal dengan baik dan benar. Rosulullah sendiri menghafal Al-qur’an dengan Jibril, dan
mengulanginya pada bulan Rhomadhan sampai dua kali khatam.
Langkah 10: Menggunakan satu jenis mushaf Al-qur’an dan jangan sekali–kali pindah
dari satu jenis mushaf kepada yang lain.
Langkah 11: Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, dan ini tergantung kepada
pribadi masing-masing.
Langkah 12: Salah satu faktor yang mendukung hafalan adalah memperhatikan ayat-ayat
yang sama.
Langkah 13: Setelah hafal Al-qur’an, jangan sampai ditinggal begitu saja. Yang paling
penting dalam hal ini bukanlah menghafal, karena banyak orang bisa menghafal Al-qur’an
dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana anda
menjaga hafalan tersebut agar tetap ada dalam dada anda.2
2
Cara mudah menghafal al-qur’an
https://books.google.co.id/books?
id=Qg8YU66X6wwC&printsec=frontcover&dq=menghafal+alquran&hl=id&sa=X&ved=2ahU
KEwiJ7ceOyZjsAhXkQ3wKHQ60CKgQ6AEwAnoECAAQAg#v=onepage&q=menghafal
%20alquran&f=false
10
BAB 3
PENDAMPINGAN
12
2. Tahap 2, 1 Hari membagi kelompok hafalan santri yang lancar dan tidak dalam membaca.
Kami melakukan pembagian kelompok santri yang lancar dan tidak. Manfaat dalam
belajar kelompok sangat bagus untuk perkembangan santri dalam menghafal,apabila
setelah metode yang kami terapkan ada yang tidak faham maka santri yang tidak faham
bisa bertanya kepada yang faham tentang metode tersebut didalam kelompoknya dan
santri tidak perlu menanyakan ke petugas PKM-MBR.
3. 1 Hari memberi target setoran hafalan. Didalam program menghafal kami memberikan
target setoran hafalan, Untuk itu dalam melaksanakan program dapat menghasilkan
perkembangan menghafal bagi santri sehigga dapat menenemukan cara –cara lain untuk
mencapai sebuah keberhasilan dalam menghafal.
4. 10 Hari santri menyetor hafalan sesuai dengan jadwal. Santri menyetor sesuai jadawal
yang sudah kami buat, jadwal bisa bermafaat bagi siswi didalam bidang kedisiplinanya,
kalau sudah ada jadwal siswi tidak perlu bingung untuk menjalankan program yang
berikan dilembaga .
5. Merekap pencapaian hafalan santri. Hasil dari pencapain santri dinilai dengan sangat
mengagumkan, kami menilai santri sesuai dengan kemampuan santri tersebut.Pencapaian
merupakan suatu pernyataan yang diharapkan oleh siswi apa yang diharapkan santri
diketahui dalam melaksanakan metode yang kami terapkan
13
BAB 4
HASIL DAMPAK DAN DISKUSI
14
Hafalan santri tidak ada peningkatan dikarenakan, sulit menemukan program yang cocok
sekiranya mudah untuk santri dalam menghafal. Hasil dari wawancara kepada penaggung
jawap lembaga kami melakukan musyawarah untuk mengurangi jumlah hafalan menjadi satu
ayat.
Adapun bentuk-bentuk solusinyanya sebagai berikut :
Langkah 1: Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al-qur’an hendaknya
mengikhlaskan niatnya hanya karena Allah saja.Dengan niat ikhlas, maka Allah akan
membantu anda dan menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan .
Langkah 2: Hendaknya setelah itu, ia melakukan shalat hajat dengan memohon kepada
Allah agar dimudahkan didalam menghafal Al-qur’an.waktu shalat hajat ini tidak di tentukan
dan doanya diserahkan kepada masing-masing pribadi.
Langkah 3: Memperbanyak Doa untuk menghafal Al-qur’an.Doa ini memang tidak
terdapat dalam hadits,akan tetapi seorang muslim bisa berdoa menurut kemampuan dan
bahasanya masing-masing.Mungkin anda bias berdoa seperti ini, ya Allah berikanlah kepada
saya taufik untuk bisa menghafal Al-qur’an,dan berilah sya kekuatan untuk terus
membacanya siang dan malam sesuai dengan ridha dan tuntunan-mu,wahai yang maha
pengasih.
Langkah 4: Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al-qur’an. Sebenarnya
banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al-qur’an, masing-masing orang
akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya.Akan tetapi disini hanya akan disebutkan
dua metode yang sering dipakai oleh sebagian kalangan,dan terbukti sangat efektif :
Metode pertama : Menghafal satu- persatu baris (menggunakan mushaf yang sedang
anda pegang). anda membaca satu halaman yang mau anda hafal sebanyak dua puluh kali
secara benar, setelah itu anda baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu halaman, baru anda
pindah kehalaman berikutnya dengan cara yang sama. Dan jangan sampai pindah ke halaman
berikutnya kecuali telah mengulangi halaman –halaman yang sudah anda hafal sebelumnya.
Sebagai contoh: jika anda sudah hafal satu halaman kemudian anda lanjutkan pada halaman
kedua, maka sebelum menghafal halaman ketiga, anda harus mengulangi dua halaman
sebelumnya. Kemudian sebelum menghafal halaman keempat anda harus mengulangi
halaman yang sudah anda hafal, kemudian sebelum menghafal halaman kelima, anda harus
mengulangi empat halaman yang sudah anda hafal. Jika anda ingin menghafal halaman
keenam, maka anda harus harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu dua,
tiga,empat dan lima. Untuk halaman satu anda tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali ,
jika anda ingin menghafal halaman ketujuh, maka anda harus mengulangi dulu empat
halaman sebelumnya , yaitu halaman tiga, empat, lima, enam. Untuk halaman satu dan dua
15
anda tinggal dulu karena sudah terulangi lima kali, dan seterusnya. Perlu diperhatikan juga,
setiap anda menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu baris dihalaman berikutnya,
agar anda bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.
Metode kedua : Menghafal per-baris, yaitu membaca satu baris yang mau anda hafal
dibaca dua puluh kali, anda baru menghafal barisan ayat tersebut. Setelah selesai, anda pindah
ke barisan berikutnya dengan cara yang sama, dan begitu seterusnya sampai satu halaman.
Akan tetapi sebelum pindah ke baris berikutnya anda harus mengulangi apa yang sudah anda
hafal dari baris ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka anda mengulanginya
sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama. Untuk memudahkan hafalan juga,
anda bisa memilih surah yang anda sukai agar cepat anda hafal .
Langkah 5: Untuk menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, anda
setorkan kepada ustadzah , agar ustadzah tersebut membenarkan jika bacaan anda salah.
Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan , karena tidak pernah
menyetorkan hafalan kepada ustadzah , sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan,
dan menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa
itu salah sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan
tersebut.
Langkah 6: Faktor lain agar bacaan baik dan tidak salah adalah memperbanyak
bacaannya. Kalau bisa, tidak hanya sekedar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan
lain,akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Untuk diketahui,akhir-akhir ini –
alhamdulillah banyak telivisi para bola yang menyiarkan secara langsung pelajaran Al-qur’an
murottal dari seorang syeh yang mapan,diantaranya adalah ditelivisi iqra’.Tiap pekan terdapat
siaran langsung pelajaran Al-qur’an yang dipandu oleh syeh aliman Ruysdi seorang qori’
yang mapan dan masyhur,anda pun bisa menyetor ulang setiap pagi.Selain itu,terdapat
dichannel Al-majd, dan channel-channel telivisi lainnya.Acara-acara tersebut banyak
membantu anda didalam memperbaiki bacaan Al-qur’an.
Langkah 7: Untuk menguatkan hafalan,hendaknya anda mengulangi halaman yang sudah
anda hafal sesering mungki,jangan sampai anda sudah merasa hafal satu halaman,kemudian
anda tinggal hafalan tersebut dalam tempo yang lama,hal ini akan menyebabkan hilangnya
hafalan tersebut. Dikisahkan bahwa imam ibnu abi Hatim,seorang ahli hadist yang hafalannya
sangat terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal sebuah buku dan
diulangi berkali-kali, mungkin sampai tuju kali. Kebetulan itu ada nenek tua. Karena
seringnya dia ngulang- ngulang hafalannya, sampai nenek tua bosan mendengarnya,
kemudian nenek tersebut memanggil ibnu abi Hatim dan bertanya kepadanya: Wahai
anak,apa sih yang engkau kerjakan? saya sedang menghafal sebuah buku jawabnya. nenek
16
tersebut berkata : Nggak uasah seperti itu,saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan
mendengar hafalanmu. Kalau begitu,saya ingin mendengar hafalanmu, kata ibnu Hatim lalu
nenek tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya,
ibnu abi Hatim kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut mengulangi
hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal
sama sekali tentang buku tersebut, dan sebaliknya ibnu abi Hatim tidak ada satupun
hafalannya yang lupa.
Langkah 8: Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan seluruh panca
indra yang kita miliki.Madsudnya anda menghafal bukan hanya dengan mata saja,akan tetap
dibarengi membacanya dengan mulut anda dan kalau perlu dilanjutkan dengan menulisnya ke
dalam buku atau papan tulis.
Langkah 9: Menghafal kepada seorang guru. Menghafal Al-qur’an kepada seorang guru
yang ahli dan mapan dalam Al-qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang bisa
menghafal dengan baik dan benar. Rosulullah sendiri menghafal Al-qur’an dengan Jibril,dan
mengulanginya pada bulan Rhomadhan sampai dua kali khatam.
Langkah 10: Menggunakan satu jenis mushaf Al-qur’an dan jangan sekali –kali pindah
dari satu jenis mushaf kepada yang lain.
Langka 11: Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal,dan ini tergantung kepada pibadi
masing-masing.
Langka 12: Salah satu faktor yang mendukung hafalan adalah memperhatikan ayat-ayat
yang sama.
Langkah 13: Setelah hafal Al-qur’an, jangan sampai ditinggal begitu saja.Yang paling
penting dalam hal ini bukanlah menghafal,karena banyak orang bisa menghafal Al-qur’an
dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana anda
menjaga hafalan tersebut agar tetap ada dalam dada anda.
Setelah proses rencana yang kami susun,kami melakukan beberapa tahapan.
- Tahap 1, 2 hari mengecek kemampuan hafalan santrii dalam membaca Al-qur’an. Santri
dalam bidang membaca Al-qur’an tidak sama ada yang cepat ngajinya ada juga ngajinya
setengah cepat dan ada pula yang pelan gak bisa ngaji cepat emang dari kemampuan
potensi dirinya sendiri.Sebelum menghafal kami menguji bacaan Al-qur’an dahulu
dikarenakan apa bila, dalam menghafal dalam bacaan tidak lancar dapat menyebabkan
kesalahan dalam menghafal Al-qur’an, disinilah kami mengukur kemampuan siswi
dengan cara memberikan metode dahulu barulah kami mngetahui kemampuan
membacanya.
17
- Tahap 2, 1 Hari membagi kelompok hafalan santri yang lancar dan tidak dalam membaca.
Kami melakukan pembagian kelompok santri yang lancar dan tidak. Manfaat dalam
belajar kelompok sangat bagus untuk perkembangan santri dalam menghafal,apabila
setelah metode yang kami terapkan ada yang tidak faham maka siswi yang tidak faham
bisa bertanya kepada yang faham tentang metode tersebut didalam kelompoknya dan
siswi tidak perlu menanyakan ke petugas PKM-BR.
- Tahap 3, 1 Hari memberi target setoran hafalan.Didalam program menghafal kami
memberikan target setoran hafalan ,Untuk itu dalam melaksanakan program dapat
menghasilkan perkembangan menghafal bagi santri sehigga dapat menenemukan cara –
cara lain untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam menghafal.
- Tahap 4, 10 Hari siswi menyetor hafalan sesuai dengan jadwal. Santri menyetor sesuai
jadawal yang sudah kami buat, jadwal bisa bermafaat bagi santri didalam bidang
kedisiplinanya ,kalau sudah ada jadwal santri tidak perlu bingung untuk menjalankan
program yang berikan dilembaga .
- Tahap 5, Merekap pencapaian hafalan santri. Hasil dari pencapain santri dinilai dengan
sangat mengagumkan, kami menilai santri sesuai dengan kemampuan santri
tersebut.Pencapaian merupakan suatu pernyataan yang diharapkan oleh santri apa yang
diharapkan siswi diketahui dalam melaksanakan metode yang kami terapkan.
Berdasarkan hasil dari beberapa tahapan diatas kami memberikan program kepada santri.
Santri menyetor sesuai rencana yang kami susun dan hafalan santri tambah meningkat. PKM-
BR tidak hanya melakukan tahapan yang kami rencanakan melainkan juga merencanakan
strategi untuk mendukung santri dalam menghafal Al-qur’an diantaranya :
1. Menfasilitasi kebutuhan santri dalam menghafal.
Betapa pentingnya sarana prasarana dalam menghafal Al-qur’an merupakan salah satu
faktor penentu tarhadap hafalan santri, maka persyaratan dan penggunaan fasilitas menghafal
harus mengacu kepada tujuan program aktifitas menghafal Al-qur’an. Penggunaan fasilitas
dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengacu kepada ustdzah dilembaga. Secara
umum, fasilitas menghafal memadai dan sesuai dengan akan mendukung kegiatan
menghafal.Fasilitas ini kami mengharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga
untuk mengembangkan fasilitas menghafal yang baik, santri juga mampu menjaga fasilitas
lembaga dan dimanfaatkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya serta santri termotivasi untuk
menghafal lebih giat lagi. kebutuhan semua fasilitas yang kami berikan kepada santri sudah
cukup. Didalam menghafal siswi membutuhkan fasilitas, kami mempunyai alat seperti Buku
setoran, buku muroja’ah yang bermanfaat bagi santri, alat tersebut bisa digunakan untuk santri
sebagai alat untuk mempermudah saat menambah hafalan. Sehingga saat mau melanjutkan
18
hafalan yang sudah dihafal dan yang sudah disetor tampa mengingat-ingat lagi, karena
sudah tercataat di buku setoran masing-masing santri, begitu juga buku muroja’ah
(mengulang-ngulang) dalam perharinya sudah tercatat dan siswi tidak lagi memikir juz ini
sudah diulang atau tidak melainkan langsung muroja’ah juz selanjutnya.
2. Menerima keluhan siswi dalam menghafal.
Dengan adanya keluhan kita bisa mengetahui tentang kelemahan yang ada dilembaga dan
memperbaki kelemahan tersebut. Banyak dilembaga menggap bahwa keluhan menakutkan
dan merepotkan padahal keluhan sangat bermanfaat bagi lembaga yaitu sebagai informasi
,oleh karena itu,semua dilembaga harus menganggap positif tentang keluhan dan tidak takut
atau ragu menghadapinya. Keluhan itu sendiri sebenarnya bersifat positif karena memberikan
kesempatan kedua untuk kita perbaiki ,pada awalnya santri merasa malas untuk
mengembangkan hafalan karena ketidak puasan dalam menghafal membuat kita bosan untuk
menambah hafalan.
Di awal PKM-BR kami mencari topik penelitian apa yang akan menjadi Dampingan
kami.Setelah kami interview dilembaga, kami menemukan keluhan santri yaitu kesulitan
dalam menghafal. Didalam program kami-kami merencanakan strategi diantaranya menerima
keluhan – keluhan dilembaga. Dan kebetulan, petugas Lembaga juga mengeluh kepada kami,
bahwasanya dilembaga kami sulit berkembangnya hafalan santri jadi,kami disini selain
menfasilitasi dari kebutuhan –kebutuhan kami juga menerima keluhan dari lembaga karena
didalam suatu program harus ada pendekatan dahulu kepada santri ataupun kepada petugas
lembaga.Santri membutuhkan keluhan untuk menjadikan suatu pendukung disaat ia tidak
menambah-nambah dalam hafalannya.
3. Memotivasi santri agar semangat menghafal.
Motivasi adalah suatu akibat dari hasil yang ingin diperoleh seseorang ,artinya jika
seseorang menginginkan sesuatu kemudiaan terbuka kesempatan selebarnya untuknya,maka
akan berusaha untuk mendapatkannya . Adanya motivasi siswi mempunyai pengharapan akan
adanya suatu penghasilan dalam menghafal dan berantusias yang tinggi untuk menghafal
sampai selesai 30 juz. Setelah program yang kami rencanakan,kami juga berenca bahwa santri
tidak hanya membutuhkan strategi dari segi fasilitas dan keluhan melainkan juga
membutuhkan motivasi sebagai support untuk mendukung dalam menghafal Al-qur’an
seperti metode. Seorang santri apabila menghafal tanpa motivasi kurang semangat dalam
menghafal, sebab Potensi santri yang menghafal tidak akan menetap karena,dari berberapa
faktor yang terjadi entah dari faktor internal atau eksternal sehigga potensi siswi berubah–
ubah dalam menghafal Al-qur’an. Motivasi memberikan dorongan sangat berpengaruh
19
dengan akativitas menghafal, ketika memiliki kesulitan dalam berpikir motivasi dapat
memberikan kesemangatan dalam diri mereka.
B. Dampak
1. Peningkatan hafalan santri bertambah. Berdasarkan hasil dari pemberdayaan PKM-BR
Inaifas kencong jember tahun 2020 menyatakan kategori baik. Hal in dikarenakan selama
pelaksanaan PKM-BR di dilembaga berjalan dengan baik dan juga karena antusias santri
sangat tinggi untuk menghafal Al-qur’an. Maka, berarti pengaruh dari hafalannya
mengalami peningkatan dengan adanya program PKM-BR.
2. Santri termotivasi dengan adanya program. Dengan adanya program PKM-BR kami
mengharapkan santri dapat meninggkatkan hafalan sebagai penerus dilembaga dan
mempunyai kepeduliaan kepada masyrakat,menciptakan mahasiswa berkarakter maha
santri menjadi karakter yang professional ,berfikir kritis, serta berinovasi.
3. Menumbuhkan kedisiplinan santri dalam menghafal dan mengulang hafalan. PKM-BR
melakukan dua kegiatan agar santri dalam menjalan kegiatan disiplin pertama yaitu
petugas PKM-BR datang duluan sebelum jadwal kegiatan dimulai dengan wajah
tersenyum dan ceriah agar santri tidak bosan kepada kita sehingga santri untuk
melaksanakan kegiatan tidak bosan. Biasanya kalau murid tidak bosan dengan ustadzah
maka,santri juga tidak bosan dengan pembelajarannya yang akan dimulai.
4. Memberi wawasan kepada siswi dalam menghafal dan mengulang hafalan. Program kami
telah memberi wawasan kepada santri dan juga menambah wawasan kepada petugas
PKM-BR serta memberi pengalaman dimasyarakat.Karena kami memberi perubahan
dilembaga atas keluhan lembaga yang dialaminya .
C. Desiminasi
1. Mitra sdm ; pada tahap ini kami mencari sdm meliputi ustadah dilembaga yang memiliki
etos kerja yang tinggi,penjelasan dalam menghafal.
2. Subjek; Selain menghafal al-quran yaitu mempelajari tafsir dan terjemahnya untuk
memperkuat hafalan.
3. Lokasi; pondok pesantren bustanul ma’arif
4. Eksperimen ;mengetahui kemampuan santri dalam menghafal
5. Spesifikasi produk; konssultasi kepada para ahli menghafal qur’an
6. Segmentasi pasar; lakukan pametaan dan strateginya dipondok pesantren melalui offline.
20
21
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan (Pengabdian Kepada
Masyarakat Berbasis Riset ) PKM-BR Institut Agama Islam Al-Falah As-sunniyah Jember,
yang berlangsung dari tanggal 27 juli sampai dengan 21 september 2020.
Setelah kurang lebih dua bulan program PKM-BR berlangsung ,kami dapat
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset (PKM-
BR) yang terprogramkan bisa berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan.
Dari pemaparan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-BR) dari bab 1-4 dapat
kami simpulkan. A. Pemberdayaan Program Menghafal Al-qur’an yang dilaksanakan di
Pondok Pesantren Bustanul Ma’arif Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset (PKM-
BR). Penyusunan laporan bertujuan untuk memberikan hasi peningkatan menghafal Al-
qur’an bagi santri,santri bisa merutitaskan menghafal Al-qur’an untuk membantu melatih
kefasehan siswi dalam menghafal. B.Dengan Alasan memimilih dampingan Menghafal Al-
qur’an sebagai modal utama dalam mempelajari agama,modal utama dalam berdakwah dan
menjaga keotentikan Al-qur’an. Kondisi lembaga hasil dari analisis kondisi lembaga
ditemukan masalah Problem,Potensi, peluang Hambatan telah ditemukan. Output
Pendampingan Yang diharapkan Hasil program yang telah ada diharapkan dapat membantu
siswi dalam menghafal dan mengembangkan hafalan sebagai motivasi serta dapat
dimanfaatkan tindak lanjut kedepan dengan sebaik mungkin .
Langkah dalam pendampingan Tahap 1, 2 hari mengecek kemampuan hafalan santri
dalam membaca Al-qur’ansiswi dalam bidang membaca Al-qur’an tidak sama ada yang cepat
ngajinya ada juga ngajinya setengah cepat dan ada pula yang pelan gak bisa ngaji cepat
emang dari kemampuan potensi dirinya sendiri. Tahap 2.1 Hari membagi kelompok hafalan
siswi yang lancar dan tidak dalam membaca.Kami melakukan pembagian kelompok santri
yang lancar dan tidak. Tahap 3.1 Hari memberi target setoran hafalan.Didalam program
menghafal kami memberikan target setoran hafalan ,Untuk itu dalam melaksanakan program
dapat menghasilkan perkembangan menghafal bagi santri sehigga dapat menenemukan cara –
cara lain untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam menghafal. Tahap 4.10 Hari santri
menyetor hafalan sesuai dengan jadwal. Santri menyetor sesuai jadawal yang sudah kami
22
buat, jadwal bisa bermafaat bagi siswi didalam bidang kedisiplinanya ,kalau sudah ada jadwal
santri tidak perlu bingung untuk menjalankan program yang berikan dilembaga .
Didalam kajian teori telah dijelaskan didalam menghafal Al-qur’an membutuhkan
langkah –langkah yang efektif untuk menghafal agar ketika menghafal mempunyai motivasi
yang kuat sehingga tidak berhenti untuk menghafal ditengah jalan saat mengalami
kebingungan ketika menghafal.PKM-BR (Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset)
talah berencana menyusun beberapa strategi diantaranya :1.Menfasilitasi kebutuhan santri
dalam menghafal.2.Menerima keluhan santri dalam menghafal.3.Memotivasi santri agar
semangat menghafal.
Berdasarkan dari kesimpulan semuanya PKM-BR (Pengabdian Kepada Masyarakat
Berbasis Riset) memberikan manfaat kepada siswi-siswi mengalami peningkatan dalam
menghafal Al-qur’an.
B. SARAN
Dengan tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi demi kemajuan lembaga,
kami mahasiswa PKM-BR (Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset) Inaifas Agama
Islam Al-Falah As-Sunniyah Jember memberikan beberapa saran kepada lembaga, santri dan
mahasiswa yang terkait dengan pelaksanaan PKM-BR ini diharapkan dapat berguna untuk
meningkatkan lembaga sehingga mempunyai generasi siswi yang hebat untuk tindak lanjut
kedepannya.
1. Lembaga
a. Penanggung jawab lembaga seharusnya memberikan program yang cocok untuk
santri yang menghafal Al-qur’an.
b. Tidak memberikan jadwal yang padat bagi santri madsudnya penanggung jawap
lembaga harus lebih memperbanyak kegiatan tahfidznya daripada jadawal selain
tahfidz agar dalam mengatur hafalannya siswi mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan hafalannya.
c. Guru pendidik tahfidz mempunyai motivasi untuk santrinya sebagai pendorng dalam
menghafal.
2. Siswi
PKM-BR berharap santri dapat meninggkat hafalan Al-qur’an kedepannya dengan
menggunakan yang perna kami terapkan dilembaga saat PKM-BR.
4. Mahasiwa
23
Program kampus berharap masiswa yang melaksanakan PKM-BR bisa membuat suatu
pengalaman saat terjun kepada masyarakat dan mempunyai kepedulian yang tinggi
untuk masyarakat.
24
C.Referensi menghafal Al-qur’an
25