Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Evaluasi Pembelajaran Kepramukaan

Dosen pengampu:
Sabar Surbakti

Disusun Oleh:
YOSUA FERNANDO HAREFA
6193111054

PJKR III C 2019

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

BAB I

PENDAHULUAN

1
1. Latar Belakang
Kepramukaan ialah proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang
dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan,
yang sasaran akhirnya pembentukan watak.

Melihat uraian di atas, jelas bahwa kegiatan kepramukaan adalah kegiatan menarik
yang dilakukan di alam terbuka. Kegiatan ini merupakan salah satu ciri khas pelaksanaan
kegiatan Pramuka yang membedakan kegiatan tersebut dengan kegiatan di luar
kepramukaan. Bagaimana tidak, saat ini ada sebagian gugus depan yang melaksanakan
kegiatan kepramukaan terpaku dilaksanakan di lingkungan sekolah, bahkan untuk
kegiatan berkemah pun dilaksanakan di sekolah, dengan menggunakan ruang belajar
sebagai arena kegiatan. Padahal, kegiatan berkemah merupakan kegiatan yang sangat
digemari para peserta didik, apalagi menjelang liburan bahkan pada saat liburan sebagai
agenda kegiatan yang telah disiapkan oleh peserta didik, di sela-sela acara keluarga
ataupun acara lainnya. Sebenarnya, kegiatan perkemahan merupakan kegiatan di alam
terbuka yang kebanyakan dilakukan di hutan, pegunungan, pantai, ataupun tempat lain
yang layak dipergunakan untuk berkemah.

Dalam kegiatan kepramukaan, berkemah merupakan salah satu syarat yang tercantum
dalam SKU. Hal ini menjadi keharusan bagi peserta didik untuk melakukan perkemahan
agar bisa menempuh SKU tersebut. Dengan kata lain, peserta didik harus bisa bersatu
dengan alam, di mana dalam acara perkemahan tersebut peserta didik bisa melaksanakan
kegiatan berupa penjelajahan, mendaki gunung, serta mempelajari atau mengambil
gambar/foto flora dan fauna yang ada di sekitar perkemahan.

Maka, jika kegiatan perkemahan dilaksanakan di sekolah rasanya kurang mencapai


sasaran yang telah ditetapkan kecuali untuk golongan siaga. Karena, dengan melakukan
kegiatan perkemahan di alam terbuka, seperti bumi perkemahan, hutan, dll. peserta didik
akan diberikan tantangan oleh keadaan alam sekitarnya. Hambatan dan rintangan tidak
ada yang tidak bisa dikerjakan, semua kesulitan harus bisa diselesaikan.

Selain itu, kegiatan kepramukaan yang selalu dilaksanakan di lingkungan sekolah


merupakan suatu kejenuhan bagi peserta didik sehingga lama-lama peserta didik akan
merasa bosan dan malas mengikuti kegiatan latihan, karena setiap saat baik latihan
pramuka maupun belajar tempatnya selalu begitu saja, atau di tempat itu-itu saja tidak ada
variasi. Jadi, tidak salah apabila kita membuat rencana latihan dengan menggunakan alam
terbuka sebagai media latihan. Karena sudah jelas disebutkan bahwa kepramukaan adalah
kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah ataupun lingkungan keluarga yang
dilaksanakan di alam terbuka. Dengan demikian, kegiatan kepramukaan khususnya
kegiatan perkemahan dilakukan di luar lingkungan sekolah, dalam arti di alam terbuka
sebagai tujuan untuk mendidik dan membina peserta didik agar mereka
bisa survive/bertahan di alam dengan segala macam rintangan, hambatan, dan
alakadarnya yang ada pada dirinya. Dengan melakukan kegiatan di alam terbuka, peserta
didik diharapkan terhindar dari kejenuhan akan rutinitas kehidupan sehari-hari.

2
Dengan kegiatan di alam terbuka, peserta didik bisa bersatu dengan alam, dan alam
terbuka akan memberikan banyak pelajaran bagi peserta didik. Oleh karena itu, sangat
tepat kalau salah satu media yang efektif membentuk kepribadian seorang Pramuka
adalah alam semesta. Dia bisa hidup dan bertahan dengan alam karena alam akan
bersahabat dengan kita apabila kita mau melestarikan dan menjaganya dari usikan-usikan
tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

2. Tujuan
Tujuan dari penulisan Critical Journal Review ini ialah untuk mengetahui kelebihan
dan kelamahan dari buku yang saya kritik. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan

3
jurnal tersebut, saya dapat menulis jurnal dengan apa yang saya anggap benar sesuai
dengan penilaian yang saya gunakan dalam kritik jurnal ini, demikian juga saya harus
memberi saran dan kritik pada jurnal yang saya kritik. Hal ini guna untuk membangun
penulis dalam tulisannya.

3. Manfaat
a. Bagi Penulis

Manfaat dari Critical Journal Review ini bagi penulis ialah agar penulis dapat
mengetahui bagian-bagian tulisan dalam jurnal tersebut yang masih perlu diperbaiki
lagi, dan menjadi dorongan bagi penulis untuk membuat tulisan-tulisan yang baru yang
lebih baik lagi.

b. Bagi Review

Manfaat dari Critical Journal Review ini bagi reviewer ialah agar pengetahuan
yang dimiliki oleh reviewer semakin bertambah, agar wawasan reviewer semakin
bertambah tentang isi jurnal yang baik bagaimana.

c. Bagi Pembaca

Menambah wawasan bagi pembaca, sehingga pembaca mengetahui bahwa dalam


jurnal terdapat penjelasan-penjelasan yang dimuat berdasarkan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan oleh pembuat jurnal diperbaiki lagi, dan menjadi dorongan bagi
penulis untuk membuat tulisan-tulisan yang baru yang lebih baik lagi.

4
BAB II

IDENTITAS DAN RINGKASAN JURNAL

1 Judul Pengembangan Karakter Peserta Didik Melalui Kegiatan Kepramukaan


2 Jurnal Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (RPP)
3 Download https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/
271
4 Volume dan Volume 2 Nomor 1 Halaman 184-191
Halaman
5 Tahun 2019
6 Penulis Retno Triningsih
7 Reviewer Andhika Yudha, Universitas Wisnuwardhana, Indonesia

Deny Setiawan, ( Scopus ID 57194654748) Universitas Negeri


Medan, Indonesia

Evi Eviyanti, Universitas Negeri Medan, Indonesia

Muhammad Syahrul Rizal, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,


Indonesia

Devi Nurtiyasari, (Scopus ID 57195620993) Universitas Gajah


Mada, Indonesia

Yenni Fitra Surya, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,


Indonesia

Nur Hamid, (Scopus ID 57216704800) Universitas Islam Negeri


Walisongo Semarang, Indonesia

Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi, (Scopus ID 57209746469)


Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Indonesia

Nurmalina Nurmalina, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,


Indonesia

Musnar Indra Daulay, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,


Indonesia

Masrul Masrul, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Indonesia

Yoga Ardian Feriandi, Universitas PGRI Madiun, Indonesia

Ramdhan Witarsa, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,


Indonesia

5
8 Tanggal Submitted : 20/03/2019
Reviewed : 10/04/2019
Accepted : 15/04/2019
Published : 12/06/2019
9 Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengembangan pendidikan
Penelitian karakter melalui kegiatan pramukaan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui tentang cara mewujudkan pendidikan karakter di
sekolah, bentuk kegiatan kepramukaan yang dapat mewujudkan
pendidikan karakter, dan bentuk hasil pendidikan karakter melalui
kegiatan kepramukaan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan menggunakan analisis pemikiran dengan
referensi berbagai jurnal maupun buku yang pernah muncul
sebelumnya. Hasil penulisan menunjukkan bahwa pembentukan
karakter melalui kegiatan kepramukaan dilakukan melalui peran
pembina pramuka sebagai mitra atau pembimbing, memberikan
dukungan dan memfasilitasi siswa dengan kegiatan yang modern,
menarik, dan menantang. Metodenya antara lain: pengamalan kode
kehormatan pramuka padasetiap kegiatan; kegiatan belajar sambil
melakukan, berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi; kegiatan
di alam terbuka seperti perkemahan; penghargaan berupa tanda
kecakapan, serta satuan terpisah ambalan putra dan putri. Hasil
penulisan menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan dapat
mengembangkan karakter peserta didik menjadi lebih baik dan dapat
menjadi suri tauladan di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
dengan mengamalkan dan menjalankan Tri Satya dan Dasa Dharma
sebagai acuan menuju pemuda generasi penerus bangsa Indonesia
dengan dasar Pancasila.

This study describes the development of character education through


scouting activities. The purpose of this study is to find out about how
to realize character education in schools, forms of scouting activities
that can realize character education, and form the results of character
education through scouting activities. The research method used is a
qualitative method by using thought analysis by reference to various
journals and books that have appeared before. The results of writing
indicate that character building through scouting activities is carried
out through the role of scout coaches as partners or mentors,
providing support and facilitating students with activities that are
modern, interesting, and challenging. The methods include: applying
the scout honor code on each activity; learning activities while
doing, grouping, working together, and competing; outdoor activities
such as camps; awards in the form of skill marks, as well as separate
units for male and female shelter. The writing results show that
scouting activities can develop students' character to be better and
can be a role model in the community in daily life by practicing and
carrying out Tri Satya and Dasa Dharma as a reference to the young
generation of the Indonesian nation with the Pancasila foundation.

-Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang cara mewujudkan


Penelitian pendidikan karakter di sekolah, bentuk kegiatan kepramukaan yang

6
dapat mewujudkan pendidikan karakter, dan bentuk hasil pendidikan
karakter melalui kegiatan kepramukaan.
-Subjek Siswa-siswi sekolah
Penelitian
-Assesment pengamalan kode kehormatan pramuka padasetiap kegiatan;
Data kegiatan belajar sambil melakukan, berkelompok, bekerja sama, dan
berkompetisi; kegiatan di alam terbuka seperti perkemahan;
penghargaan berupa tanda kecakapan, serta satuan terpisah ambalan
putra dan putri.
-Kata Kunci Karakter, pendidikan karakter, kegiatan kepramukaan

character, character education, scouting activities


1 Pendahuluan Pendidikan telah ada sejak jaman dahulu ketika awal mula manusia.
0 Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan berfikir dan perilaku
yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara, serta membantu mereka untuk
membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan
karakter mengajarkan anak didik berfikir cerdas, berkarakter sehat
dan mengaktivitasi otak tengah secara alami. Hal ini disebabkan
karena pada dasarnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, maka untuk mengembangkan diri manusia dapat
melengkapi kekurangan diri dengan pendidikan.
-Latar Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Belakang suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
dan Teori aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU Sikdiknas Pasal 1 Ayat 1).
Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Pertama, dan
Pendidikan Menengah Atas.
Untuk mewujudkan hal itu semua perlu dicari jalan terbaik untuk
membangun dan mengembangkan karakter manusia agar memiliki
karakter yang unggul dan mulia.
1 Metode Metode Deskriptif
1 penelitian
-Langkah -
Penelitian
-Hasil A. Cara Mewujudkan Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui
Penelitian Kepramukaan Pendidikan karakter di sekolah kini telah
dikembangkan melalui semua mata pelajaran yang telah
terintegrasikan. Sehingga semua mata pelajaran diarahkan terhadap
perkembangan nilainilai karakter peserta didik. Pengembangan nilai-
nilai karakter juga dapat dikembangkan melalui pengembangan diri,
baik melalui konseling maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui Gugus depan Gerakan
Pramuka yang berpangkalan di sekolah yang merupakan upaya
pembinaan. Kegiatan kepramukaan ini dpaat dilakukan pembinaan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan berbangsa
dan bernegara berdasarkan pancasila, pendidikan bela Negara,

7
pendidikan berbudi pekerti luhur, berorganisasi, berwiraswastaan,
kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani, persepsi, apresiasi dan
kreasi seni, tenggang rasa, dan kerjasama.
Pramuka adalah singkatan dari praja muda karana, yang mana
pembimbingnya adalah orang dewasa yang mendidik kaum muda
untuk mempersiapkan generasi muda sebagai pembaharuan dan
pembangunan negara bangsa Indonesia.
Dalam pengembangkan karakter peserta didik dapat dilakukan
dengan melalui Tri Satya dan Dasa Dharma pramuka dengan makna
dan nilai-nilai luhur dari isi yang terkandung di dalamnya. Pramuka
dapat melatih peserta didik untuk mengembangkan karakter sesuai
dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Karakter yang
ditanamkan dalam Tri Satya dan Dasa Dharma menjadi ciri khas
bangsa Indonesia yang telah dikenal olah dunia internasional sebagai
bangsa yang ramah tamah dan cinta kedamaian. Dalam menghadapi
ancaman dari negara asing, Tri Satya dan Dasa Dharma dapat
dijadikan pedoman maupun benteng dalam berperilaku.

B. Bentuk Kegiatan Kepramukaan yang dapat Mewujudkan


Pendidikan Karakter Pola pembinaan pramuka pada pembinanya
hanya sebagai pendorong, motivator, dan pemberi arahan langsung
terhadap peserta didik anggota kepramukaan. Pembina pramuka
terlibat langsung dan mempunyai peran yang sangat penting untuk
mewujudkan tercapainya tujuan kepramukaan.
Lalu bagaimana cara pembina pramuka membentuk karakter peserta
didik melalui kegiatan pramuka? Untuk mewujudkan pendidikan
karakter melalui kepramukaan dapat dengan cara menanamkan jiwa
korsa pada peserta didik untuk menanamkan nilai karakter secara
personalitas pada siswa. Dengan adanya korsa maka siswa dapat
tumbuh rasa kebersamaan kekeluargaan dan tidak akan ada yang
merasa atasan maupun bawahan. Upacara bendera untuk
menumbukan rasa patriotisme sebagai bentuk semangat cinta tanah
air dan bangsa Indonesia. Melakukan kegiatan keagamaan sesuai
agama yang dianutnya agar mencapai derajat taqwa di sisi Tuhan
untuk melatih peserta didik supaya beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Partisipasi siswa yang baik perlu dukungan yang baik juga oleh
pembina dan orang-orang disekitar supaya peserta didik sadar akan
pentingnya kegiatan kepramukaan untuk pengembangan karakter
peserta didik yang baik. Memang tidak mudah juga dalam mengajak
peserta didik untuk mengikuti kegiatan kepramukaan, oleh karena itu
pembina dalam melakukan pendidikan karakter harus dengan
melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan tidak
membosankan bagi peserta didik.Untuk menunjang proses kegiatan
pramuka diperlukan juga metode yang tepat agar tujuan dari
kegiatan kepramukaan dapat terwujud dan tercapai dengan baik.
Metode yang tepat juga perlu dengan adanya media kegiatan yang
tepat pula untuk menunjang hasil yang dicapai maksimal.

C. Bentuk Keberhasilan Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik

8
Dalam suatu pendidikan terdapat penilaian atau evaluasi saat
pelaksanaan dan setelah terjadinya proses belajar mengajar. Begitu
pula setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, para peserta didik
anggota pramuka juga harus dilakukan penilaian atau evaluasi
sampai mereka mampu menerapkan karakter yang baik yang mereka
punya. Berhubungan dengan hal tersebut, maka seorang pembina
pramuka maupun seorang guru harus mengadakan kegiatan penilaian
atau evaluasi dengan cara pengamatan, tas pengetahuan, maupun
observasi dengan menggunakan buku laporan kegiatan harian
peserta didik. Untuk menilai peserta didik bisa dilihat dari
kepribadiannya yang baik dan buruk.
-Diskusi -
Penelitian
-Daftar Pusaka Dharma Kesuma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan
Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fatchul
Mu'in. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoretik & Praktik.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Heri Gunawan. (2012). Pendidikan
Karakter Konsep dan Implementasi . Bandung : Alfabeta. Jamal
Ma'mur Asmani. (2011). Buku Paduan Internalisasi. Jogjakarta:
DIVA Press. Lickona, T. (1992). Educating For Character: How Our
School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam
Books. SKU Pandega. Jakarta: Kwarnas.
1 Analisis
2 Jurnal
-Kekuatan - Pembahasan penelitian pada jurnal singkat padat dan tidak bertele-
Penelitian tele.
- Dalam pemaparan abstrak, terdapat dalam dua bahasa dimana
menggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris guna
membuktikan bahwa jurnal ini sudah bertarap nasional. Atau bisa
dipahami orang yang hanya mengerti bahasa Inggris melalui
abstraknya.
- Mudah dipahami.
- Jurnal ini sudah berstandar Nasional karena adanya kode ISSN
pada header jurnal.
- Menggunakan kata/kalimat yang mudah dipahami pembaca.
- Memiliki sumber daftar rujukan atau daftar yang banyak.

-Kelemahan - Tidak memiliki hasil hipotesis daari penulis dan tidak ada uji hasil
Penelitian
hipotesis.

- Tidak mencantumkan cacatan kaki dari refrensi yang ada

1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dibaca tentang bagaimana


3 mengembangkan karakter peserta didik melalui kegiatan
kepramukaan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepramukaan

9
adalah kegiatan proses pendidikan di luar sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilaksanakan di
alam terbuka dengan tujuan untuk mengembangkan karakter peserta
didik yang baik dengan akhlak dan budi pekerti luhur yang dapat
menjadi conth bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pendidikan kepramukaan ini dapat dilakukan pembinaan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila, pendidikan pendahuluan bela
negara, kepribadian dan budi pekerti yang luhur, berorganisasi,
kegiatan berwiraswasta, kesegaran jasmani dan daya kreasi, persepsi,
apresiasi dan kreasi seni, tenggang rasa dan kerja sama. Kegiatan
kepramukan memang sangat pantas dan bermakna untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan karakter
bagi penerus bangsa menuju Indonesia yang berperadaban dan
berbudaya.
1 Saran Jika dilakukan peneliatian yang sama diharapkan memperhatikan
4 kekurangan yang ada agar penelitian dapat lebih runtut.
1 Referensi Sukiyat.(2020).Pendidikan Kepramukaan Berbasis Pendidikan
5 Karakter.CV.Jakad Media Publishing: Surabaya.

10

Anda mungkin juga menyukai