Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

TENDENSI SENTRAL

Dosen Pengampu: Ns. Happy Indri Hapsari, M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 7 :

DESI HANDIKA SARI ST172007


SUPARMI ST172072
UTIN PURWANTINI ST172081
WAYAN FERDI ST172084

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
TENDENSI SENTRAL

A. Pengertian
Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk
menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral
dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran
tendensi sentral. Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam
rangkaian data yang mewakili rangkaian data tersebut. Tendensi sentral
merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data
mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram,
yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila ukuran tersebut diambil
dari sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi
disebut parameter. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat
sekumpulan data dari suatu pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa
disebut nilai yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau
studi. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
a. Harus dapat mewakili rangkaian data.
b. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data.
c. Perhitungannya harus objektif.
d. Perhitungannya harus mudah.
e. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral.

Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu


mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desil
dan presentil.

1. MEAN
Rata-rata hitung atau sering disebut dengan (mean). Dalam
kegiatan penelitian, rata-rata(mean) mempunyai kedudukan yang
penting dibandingkan ukuran gejala pusat lainnya. Hampir setiap
kegiatan penelitian ilmiah selalu menggunakan rata-rata (mean).
Adapun cara untuk mencari mean dibedakan berdasarkan jenis
penyajian data.
a. Data tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu dimana xi =
data ke-i dan n = jumlah data.

Contoh : Nilai Statistik dari 10 mahasiswa STMIK adalah sebagai


berikut :
8 6 6 7 8 7 7 8 6 6.
Jadi meannya adalah:

b. Menghitung rata-rata dengan data dari table distribusi


frekuensi Bila data sudah tersaji dalam bentuk data frekuensi
maka dipergunakan rumus:

Sebagai contoh tabel berikut:


Nilai Skor Keuntungan 15 Perusahaan

No X f fX
1 3 4 12
2 4 3 12
3 5 3 15
4 6 2 12
5 7 1 7
6 8 1 8
7 9 1 9
Jumlah 15 75
Mean = 75/15 = 5
c. Data tunggal sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari
satu.

Maka : dengan xi merupakan nilai data.

d. Data kelompok (dalam distribusi frekuensi) Cara mencari mean


data kelompok ada dua , yaitu cara panjang dan cara pendek
(sandi).
a) Cara panjang

dengan xi merupakan tanda kelas dari interval ke-i


dan f merupakan frekuensi interval ke-i
b) Cara pendek / sandi
Adapun langkah- langkanya adalah sebagai berikut :
 Ambil sembarang tanda kelas ( biasanya yang letaknya
ditengah) , misalnya x0.
 Hitung ci dengan rumus.
dimana p merupakan panjang interval.

 Rumusan mean dengan cara pendek.

Contoh diperoleh rata-rata sebagai berikut :

a) Cara panjang

Berdasarkan persamaan pada cara panjang diperoleh rata-


rata hitung dari data tersebut adalah:

b) Cara pendek / sandi


Diambil x0 = 63,5 (tanda kelas ke-4) dan diketahui p = 8,
maka diperoleh
Berdasarkan persamaan pada cara pendek/sandi diperoleh
rata- rata hitung:

2. MODUS (Mo)
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak.
Modus tidak harus tunggal, artinya nilainya bisa lebih dari satu.
Adapun cara mencari modus untuk data tunggal tinggal dilihat
frekuensinya. Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, modus
ditentukan dengan rumus:

Dengan:

b = batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi


terbanyak.
p = panjang interval kelas modus.

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelum kelas


modus.
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudah kelas
modus.

Jika rumus di atas digunakan untuk mencari modus dari tabel di


bawah ini:
Maka diperoleh :

a. kelas modus = kelas ke-4.


b. b = 59,5.
c. b1 = 15 – 6 = 9.
d. b2 = 15 – 13 = 2.
e. p = 8.

Atau bisa dengan rumus:

a. Modus tunggal
Contoh: 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10 tentukan modus dari data
tersebut. Data yang sering mucul adalah 1 dan 5, jadi modus dari
data tersebut adalah 1 dan 5.
b. Modus data kelompok
Rumus :

Ket:
Tb = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi
sebelumnya d2 = selisih antara frekuensi modus dengan
frekuensi sesudahnya C= panjang kelas
Contoh:

Tentukan modus dari tabel diatas.


Jawab:
Tb = 45 -0,5 = 44,5.
d1 = 17 – 13 = 4.
d2 = 17 – 14 = 3.
c = 35 – 30 = 5.
Mo = Tb + (d1/(d1 +

d2))c . Mo = 44,5 + (4/(3


+ 4))5 . Mo = 44,5 + 20/7
.
Mo = 47,35.

3. MEDIAN (Me)
Median atau nilai tengah adalah suatu nilai yang membagi
distribusi data menjadi dua bagian yang sama besar atau suatu nilai
yang menbagi 50% frekuensi bagian atas dan 50% frekuensi bagian
bawah, sehingga frekuensi yang terdapat di atas sama dengan frekuensi
yang terdapat di bawah. Oleh karena itu median dari sejumlah data
tergantung pada frekuensinya bukan variasi nilai- nilainya.
Adapun cara mencari median, antara lain:
a. Data tunggal sebagian atau seluluh skornya berfrekuensi lebih dari
satu.
b. Sebelum dihitung mediannya, data diurutkan lebih dulu dari data
yang terkecil ke yang terbesar. Rumusan median untuk data
tunggal dibedakan jadi dua, yaitu :

Contoh:
a) Untuk contoh tabel sebelumnya dengan data 8 6 6 7 8 7 7
8 6 6.
Setelah data diurutkan diperoleh 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8.
Jumlah data genap sehingga untuk mencari median
digunakan rumus di atas dan diperoleh.
b) Diketahui data sebagai berikut:

Tentukan median dari data di atas!


Untuk data di atas diketahui n ganjil, sehingga untuk
mencari median digunakan rumus pertama dan diperoleh :

c) Contoh

Jumlah datanya 9= 9+1/2=5 Jadi mediannya ada pada ke


5. Datanya harus di urutkan terlebih dahulu= 2 3 4 5 6 6
7 8 8. (6).
c. Data kelompok ( dalam distribusi frekuensi) Untuk data yang
disusun dalam daftar distribusi frekuensi, median dihitung dengan
rumus :

Dengan:

b: batas bawah kelas median.

p: panjang kelas median.

n: jumlah data.

F: jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas median.


f: frekuensi kelas median.

Contoh:
Dari tabel sebelumnya diperoleh kelas median terletak pada

interval ke-4, sehingga diperoleh b = 59,5 ; p = 8; n = 50 ; F = 15


dan f = 15 akibatnya.

Atau dengan rumus:

Ket:

Tb = tepi bawah kelas median.

F = jumlah frekuensi sebelum median.

f = frekuensi.

c = panjang kelas.

n = jumlah frekuensi.

Contoh :
Jawab :

Tb = 45 – 0,5 = 44,5.

n = 80.

F = 8 + 10 + 13 = 31.

c = 5.

f = 17.

Me = Tb + ( (1/2 n – F)/f )c .

Me = Tb + ( (1/2 80 – 31)/17 )5

. Me = Tb + ( 9/17 )5 .

Me = 47,15.

4. KUARTIL, DESIL DAN PRESENTIL


c. KUARTIL
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan
pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni kuatil
pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing
disingkat dengan Q1, Q2, dan Q3. Pemberian nama ini dimulai dari
nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartilnya
adalah:
a) Susun data menurut urutan nilainya
b) Tentukan letak kuartil
c) Tentukan nilai kuartil

Letak kuartil ke-i, diberi lambang Qi, ditentukan oleh rumus:


1) Kuartil Data Tunggal

Keterangan :
Q1 : kuartike ke-i.
N : banyaknya data

Contoh soal :

Tentukan Q1 , Q2 dan Q3 dari data :


7,3,8,5,9,4,8,3,10,2,7,6,8,7,2,6,9,10.

Jawab :

Data terurut : 2,2,3,3,4,5,6,6,7,7,7,8,8,8,9,9,10.

n = 17
2) Kuartil untuk data Bergolong (Berkelompok).
Menentukan letak kuartil untuk data berkelompok

Keterangan:
Qi : kuartil ke-i.
Tb: tepi bawah kelas kuartil.
p: panjang kelas.
N: banyak data.
F: frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil.
F: frekuensi kelas kuartil.

Contoh soal : Tentukan Qi dari data berikut:

Data f
11-20 2
21-30 7
31-401 4
41-50 6
51-60 5
61-70 6

Jawab :
3) Jangkauan Kuartil dan Simpangan Kuartil atau Jangkauan Semi
Inter Kuartil.
Berikut adalah rumus untuk sekumpulan data yang
mempunyai kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3), Rumus
Jangkauan kuartil dan simpangan kuartil atau Jangkauan Semi
Inter kuartil dari data adalah sebagai berikut :

Rumus jangkauan kuartil


Keterangan:
JQ = Simpangan kuartil.
Qd = Jangkauan semi inter kuartil atau simpangan kuartil.
Q1 = Kuartil ke-1 (Kuartil bawah).
Q3 = Kuartil ke-3 (Kuartil atas).

4) DESIL
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama,
maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan
desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama,
desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D1, D2, …, D9.
Desil-desil ini dapat ditentukan dengan jalan:
a) Susun data menurut urutan nilainya
b) Tentukan letak desil
c) Tentukan nilai desil

Letak desil ke-i, diberi lambang Di

1) Desil untuk data tunggal

Keterangan:

Di = desilk e-i.

n = banyaknya data.

Contoh soal :

Tentukan desil ke-8 dari data : 6,3,8,9,5,9,9,7,5,7,4,5,8,3,7,6.

Jawab:

n = 16

Data terurut = 3,3,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9.


2) Desil untuk data Bergolong ( berkelompok)
Menentukan letak desil untuk data berkelompok.

Keterangan:
D1 = desil ke-i.
Tb = tepi bawah kelas kuartil.
p = panjang kelas.
n = banyak data.
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil.
f = frekuensi kelas kuartil.

Contoh soal :
Tentukan nilai D6 dari data berikut:
Jawab :

Jadi, nilai D6 adalah 21,9

5) PRESENTIL
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang
sama, akan menghasilkan 99 pembagi berturut-turut yang
dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-99.
Simbol yang digunakan berturut-turut P1, P2, …, P99. Persentil ini
dapat ditentukan dengan cara:
a) Susun data menurut urutan nilainya.
b) Tentukan letak presentil
c) Tentukan nilai presentil

Letak presentil ke-i, diberi lambang P.

1) Data tunggal.

Keterangan:
Pi = pesentil ke-i.
n = banyaknya data.
Contoh soal :
Tentukan persentil ke-65 dari data:
6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.
Jawab:
n = 15
Data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.

Jadi, nilai persentil ke-65 adalah 7,4.


2) Data bergolong (Berkelompok).
Menetukan letak persentil untuk data berkelompok

Keterangan:
Pi = persentil ke-i.
Tb = tepi bawah kelas persentil.
p = panjang kelas.
n = banyak data.
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil.
f = frekuensi kelas persentil.
Contoh soal :
Tentukan P30 dari data berikut
Jawab:
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Fahrudin. 2017. Definisi Tendensi Sentral. Tersedia dalam


https://fahrudinahmad.wordpress.com/2017/05/13/definisi-tendensi-
sentral/ (diakses pada tanggal 27 September 2018, pukul 18.00 WIB).

Masfufah, Siti. 2014. Ukuran Tendensi Sentral. Kendal. Tersedia dalam


http://sitimasfufastiess.blogspot.com/2014/04/ukuran-tendensi-
sentral.html (diakses pada tanggal 27 September 2018, pukul 17.25
WIB).

Thofa, Tendensi Sentral. Tersedia dalam https://thofa.page.tl/Tendensi-


Sentral.htm (diakses pada tanggal 27 September 2018, pukul 18.20
WIB)

Anda mungkin juga menyukai