Anda di halaman 1dari 4

Blefarospasme

Pengertian blefarospasme|Gejala bleafrospasme|Penyebab blefarospasme|Faktor risiko|Diagnosis


& Pengobatan

Pengertian blefarospasme
Apa itu blefarospasme?

Blefarospasme atau blepharospasm adalah kondisi langka yang menyebabkan kelopak mata
Anda berkedip atau berkedut. Anda tidak bisa mengendalikannya, sehingga kondisi ini disebut
juga dengan kedipan atau kedutan yang tidak disengaja. Kedutan ini disebabkan oleh kejang otot
di sekitar mata Anda.

Banyak yang beranggapan blefarospasme sama dengan mata kedutan. Namun, blefarospasme
hanyalah salah satu dari beberapa penyebab mata kedutan yang Anda alami.
Blefarospasme umumnya lebih sering menyerang perempuan dibandingkan laki-laki. Dikutip
dari American Academy of Family Physicians, kondisi ini mungkin dapat diturunkan dari
keluarga.

Kondisi yang disebut juga dengan blefarospasme esensial jinak dimulai dengan mata tidak bisa
berhenti berkedip atau iritasi mata. Ketika kondisi bertambah parah, mata menjadi lebih sensitif
terhadap cahaya, penglihatan menjadi kabur, dan Anda mungkin akan mengalami kejang wajah.

Gejala bleafrospasme
Dikutip dari National Organization for Rare Disorders, gejala blefarospasme, yakni mata
berkedut, hampir selalu menyerang kedua mata sekaligus (bilateral).

Pada tahap awal, blefarospasme ditandai dengan sering berkedip dan iritasi mata. Gejala-gejala
yang muncul ini bisa diperburuk dengan rangsangan tertentu, seperti:

 Cahaya terang
 Kelelahan
 Ketegangan emosional
 Faktor lingkungan, seperti angin atau polusi

Tanda dan gejala kondisi ini biasanya muncul pada awal usia dewasa hingga lanjut usia dan akan
memburuk secara bertahap. Gejala mungkin akan berkurang ketika Anda tidur atau fokus
mengerjakan sesuatu.

Dalam kondisi lanjut, kejang otot menyebabkan Anda terus mengedipkan atau menyipitkan mata
secara tidak sengaja. Anda akan mengalami kesulitan membuka mata yang dapat menyebabkan
gangguan penglihatan parah.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda mungkin perlu menemui dokter jika Anda mengalami kejang pada kelopak mata yang
kronis dan salah satu kondisi berikut muncul:

 Mata merah, bengkak atau mengeluarkan cairan yang tidak lazim


 Kelopak atas mata turun
 Kelopak mata tertutup sempurna setiap kelopak mata kedutan
 Kedutan berlangsung selama beberapa minggu
 Kedutan mulai memengaruhi bagian wajah yang lain.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab blefarospasme
Blefarospasme adalah kelainan gerakan (dystonia) otot-otot di sekitar mata. Penyebabnya tidak
diketahui secara persis, tapi para peneliti percaya kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel
tertentu dalam sistem saraf yang disebut basal ganglia.

Basal ganglia adalah struktur yang terdiri dari sel-sel saraf yang terletak jauh di dalam otak.
Basal ganglia terlibat dalam pengaturan fungsi motorik dan pembelajaran. Namun, tidak
diketahui secara pasti apa masalah yang terjadi pada penderita blefarospasme.

Faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami kondisi ini?

Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan blefarospasme adalah jenis kelamin. Wanita
umumnya lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan laki-laki. Blefarospasme biasanya
mulai muncul pada pertengahan atau akhir masa dewasa.

Selain itu, beberapa faktor risiko penyebab blefarospasme lainnya, adalah:

1. Riwayat keluarga

Dalam beberapa kasus, kondisi ini diturunkan dalam keluarga. Dalam kasus yang lebih jarang,
blefarospasme mungkin diwariskan dari orangtua. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian
untuk membuktikan peran genetika dalam pengembangan kondisi ini.

2. Riwayat penyakit mata

Blefarospasme terkadang muncul akibat penyakit mata, seperti cedera mata. Namun, kebanyakan
kasus kondisi ini berkembang secara spontan, tanpa faktor pencetus apa pun.

3. Penyakit atau kelainan lainnya

Kondisi ini juga dapat menjadi akibat dari berbagai penyakit, seperti tardive dyskinesia atau
generalized dystonia, penyakit Wilson, dan berbagai sindrom Parkinson.

4. Obat-obatan

Blefarospasme juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan tertentu, khususnya obat untuk
mengobati penyakit Parkinson.

Diagnosis & Pengobatan


Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Dokter akan memeriksa mata Anda dan meminta Anda untuk menjelaskan gejala yang dialami.
Dokter juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda.

Pemeriksaan mungkin termasuk tes pencitraan otak dan mata Anda. Ini termasuk sinar-X,
magnetic resonance imaging (MRI), atau computed tomography (CT) scan. Pemindaian ini
memungkinkan dokter melihat tubuh Anda dari dalam.

Apa saja pilihan pengobatan blefarospasme?

Sampai saat ini, belum ada obat yang berhasil menyembuhkan blefarospasme. Namun, beberapa
pilihan pengobatan mungkin dapat mengurangi tingkat keparahannya.

Pengobatan yang paling umum digunakan adalah botulinum toxin (Botox, Dysport, Xeomin).
Botox dapat meringankan kejang parah selama beberapa bulan. Namun, begitu efek suntikan
memudar, Anda akan memerlukan suntikan lagi.

Pada kasus yang ringan, dokter dapat menyarankan obat seperti:

 Clonazepam
 Lorazepam
 Trihexyphenidyl hydrochloride

Operasi pengangkatan beberapa otot dan saraf pada kelopak mata (miektomi) mungkin juga
dapat diambil jika mata kedutan yang Anda alami sudah sampai mengganggu. Selain itu, terapi
fisik dapat bermanfaat untuk melatih otot wajah agar relaks.

Meski begitu, pengobatan yang Anda butuhkan akan tergantung pada penyebab blefarospasme
yang Anda alami. Beberapa orang juga menggunakan pengobatan alternatif, meskipun belum
diketahui keampuhannya untuk mengobati kondisi ini.

Pengobatan alternatif yang mungkin dilakukan untuk mengobati blefarospasme, antara lain:

 Biofeedback
 Akupunktur
 Hipnotis
 Perawatan chiropractic
 Terapi nutrisi

Kondisi masing-masing orang berbeda. Sekalipun Anda dan orang lain mungkin mengalami
masalah yang sama, belum tentu gejala dan pengobatan yang diberikan akan sama pula. Pastikan
Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui solusi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai