Anda di halaman 1dari 66

INDONESIA

SINERGI

Sosialisasi
Pengembangan
HIRADC & BCP
Berbasis ISO 22301
09-10 Juni 2021

Anton Agusta
#Inspiretosafe www.web.com facebook 0812.8586.7867
TAHAPAN BIMTEK HIRADC
Sumber: OHSAS 18001:2007 dan PP No. 50 Tahun 2012
TAHAPAN BIMTEK HIRADC → BCP
Penentuan
Skenario Ancaman Risk Business Impact
/Potensi Bahaya Assessment Analysis
/Gangguan

Step #1 Step #2 Step #3 Step #4 Step #5 Step #6

PETA SITUASI HI RA DC/RC/RO BIA DRP - BCP

Determining Disaster
Hazards Control, Recovery Plan,
Identification /Risk Control, Business
/Risk Opportunity Continuity Plan

3
ILUSTRASI ORGANISASI BERJALAN DENGAN BCM DAN TANPA BCM
Peristiwa disrupsi
KINERJA Persiapan
Skenario bencana utama operasional Operasi berjalan
normal
Step 3
Step 2
Step #6 Strategi pemulihan
dijalankan Step 1

DRP - BCP
Tanpa Tanpa rencana
rencana kontingensi
tanggap bisnis
darurat

Periode di mana bisnis utama dan


Periode kehilangan pemadaman aplikasi tidak tersedia dan
data dapat ditoleransi

RPO
RTO (RecoveryTime Objective)
WAKTU
(Recovery
Point
Disaster Recovery Plan, Objective)

Business Continuity Plan MTPOD (MaximumTolerable period of downtime)

Catatan : kondisi kinerja belum tentu mencapai 100% setelah operasi berjalan normal jika
Organisasi dengan BCM terpengaruhi faktor eksternal.
Organisasi Tanpa BCM
Contoh : efek pandemic covid yang berimbas pada daya beli masyarakat
Step #1
PETA
SITUASI
RUANG LINGKUP SASARAN HIRADC

01 04
Rang / Site / Area Manajemen Ruang / Site / Area Utilitas
Aktivitas Perkantoran, Administrasi, 01 Instalasi Air, Gas, Listrik/
Marketing, Pelatihan, Rapat-Rapat Genset, dll
dan Umum
06 02
02 05
Ruang / Site / Area Produksi Ruang / Site / Area Perbengkelan
Termasuk aktivitas layanan Termasuk aktivitas pelatihan
produksi barang dan jasa

03 05 03 06
Ruang / Site / Area Pergudangan Area / Site Perparkiran
Termasuk aktivitas bongkar muat Termasuk aktivbitas di luar
ruangan
04

7
TAHAPAN
PENYUSUNAN
HIRADC
Provided by Wahana Visi Indonesia
Sosialisasi dan Internalisasi
Penyusunan HIRADC dalam kerangka
program Pengembangan Business
Continuity Management
Step #1 Step #2 Step #3 Step #4 Step #5 Step #6
PETA SITUASI HI RA DC/RC/RO BIA DRP - BCP
Step #1 Step #2 Step #3 Step #4 Step #5 Step #6
PETA SITUASI HI RA DC/RC/RO BIA DRP - BCP

KRITERIA PENJELASAN KLASIFIKASI BAHAYA


STEP #4

THIS IS
HIRARCY OF
DETERMINING
CONTROL
(RISK CONTROL)
KEHANDALAN

PROTEKSI
ANALISA RISIKO
& TINGKAT RISIKO
Tahapan yang menjembatani penentuan
Business Continuity Strategy
THANK YOU

Informasi lebih lanjut hubungi:


Yourfacebook.com Anton Agus Haryanta
HP: 0812.8586.7867
Yourtwitter.com
Follow Us :

Yourpinterest.com

Youryoutube.com

Yourinstagram.com
INDONESIA
SINERGI

Internalisasi
Pengembangan
Business Continuity Plan
Berbasis ISO 22301
15 Juni 2021

Anton Agusta
#Inspiretosafe www.web.com facebook 0812.8586.7867
APA MATERI KEMARIN & TAHAP SELANJUTNYA ? 22

Tahap 1
IDENTIFIKASI BAHAYA / RISIKO

Tahap 2
ANALISA RISIKO
Tahap 3
PENGENDALIAN RISIKO
Tahap 4
RISK LEVEL Tahap 5
MITIGASI : PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN
Tahap 6
ERP - DRP

Tahap 7
Business Continuity Plan
23
Jika ada gangguan operasional
sebagian atau total

Apa dampak ke Pelanggan dan


Stakeholders lainnya?
Kehilangan produktivitas (loss of products), kehilangan
keuntungan, kehilangan reputasi, kehilangan kesempatan,
kehilangan data, gangguan di pelanggan, reputasi yang
buruk, dll

Seberapa besar gangguan DAPAT


DITOLERANSI oleh Pelanggan dan
Stakeholders?
24

Business Continuity Planning Process

Prevention : Fase Pencegahan


Risk Management Plan.
Rencana Manajemen Risiko.
Business Incident
Impact Response
Analysis Plan Preparedness : Fase Kesiapsiagaan
Business Impact Analysis.
Analisa Dampak Bisnis
Rehearse,
maintain,
& review
Response : Fase Tanggap Darurat
Incident Response Plan
Risk Recovery Rencana Tanggap Insiden/Darurat/Gangguan
Management Plan
Plan
Recovery : Fase Pemulihan
Recovery Plan
Rencana Pemulihan
RISK MANAGEMENT PLAN 25
Menggabungkan elemen Pencegahan yang mengidentifikasi dan
mengelola kemungkinan dan/atau efek risiko yang terkait dengan suatu insiden.

No Diskripsi Risiko P S RL Tindakan Pencegahan Rencana Kontinjensi

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


Business Incident
(Uang tunai tidak cukup untuk Impact Response
memenuhi pengeluaran) Analysis Plan

4 Loss of staff
(Kehilangan staf) Rehearse,
maintain,
& review
5 Natural disaster &/ non disaster
(Bencana alam)
Risk Recovery
6 Loss of on-site records Management Plan
Plan
(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: P : Probability (Kemugkinan)


S : Severity (Keparahan)
RL : Risk Level (Tingkat Risiko)
BUSINESS IMPACT ANALYSIS 26

No Critical Business Activity Description Priority Impact of Loss RTO RPO

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)
Business Incident
3 Insufficient cash to meet expenses Impact Response
(Uang tunai tidak cukup untuk Analysis Plan
memenuhi pengeluaran)
Loss of staff Rehearse,
4 maintain,
(Kehilangan staf) & review

5 Natural disaster
Risk Recovery
(Bencana alam)
Management Plan
Plan
6 Loss of on-site records
(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan:

Tujuan BIA adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan persyaratan pemulihan dasar
Bisnis Perusahaan Anda jika terjadi krisis.
INCIDENT RESPONSE PLAN 27

No Main Activities PIC Posisi dalam RTD Peralatan Durasi

1 Membuat skala prioritas penanganan masa krisis, bila perlu tunda


/hapus instruksi penting sebelum terjadi insiden/gangguan/bencana
2 Menyiagakan daftar personel yang memiliki wewenang untuk
menjalankan rencana tanggap darurat.
3 Menetapkan daftar anggota tim respons dan cadangan mereka serta
menyusun rincian tugas, peran dan fungsi Tim Tanggap Darurat (ERT) Business Incident
Impact Response
4 Membuat daftar periksa yang dapat dengan mudah diikuti orang Analysis Plan
(karyawan/personil/tamu/pengunjung)

5 Membuat rencana evakuasi Rehearse,


maintain,
Menyiapkan Tas Siaga Darurat yang berisi dokumen dan peralatan & review
6
penting yang dapat diambil dan dibawa dengan cepat dan mudah ke
luar lokasi terdampak/insiden Risk Recovery
Management Plan
7 Membuat daftar kontak untuk personel internal dan eksternal Plan

8 Membuat log peristiwa untuk merekam informasi, keputusan, dan


tindakan dalam periode segera setelah peristiwa atau insiden kritis

Keterangan:
RTD : Regu/Tim Tanggap Darurat
RECOVERY PLAN 28

Tindakan Strategi Persyaratan


No Critical Business Activity RTO Responsibility Departmental
Pemulihan Keberlangsungan Bisnis Sumber Daya

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

Insufficient cash to meet expenses Business Incident


3 Impact Response
(Uang tunai tidak cukup untuk Analysis Plan
memenuhi pengeluaran)

Loss of staff Rehearse,


4 maintain,
(Kehilangan staf) & review

5 Natural disaster
Risk Recovery
(Bencana alam) Management Plan
Plan
6 Loss of on-site records
(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: RTO : Recovery Time Objective


Critical Business Activities dapat disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing perusahaan
29

PENGERTIAN “BUSINESS CONTINUITY PLAN”


• BCP adalah PROSES yang digunakan untuk mengembangkan
praktik merencanakan bagaimana bisnis dapat dipulihkan
seluruhnya atau sebagian dari situasi kritis dalam jangka
waktu yg telah ditentukan setelah krisis atau bencana
(Emergency Respon).
• PROSES yang dikembangkan meliputi tahapan: (a) fase
Manajemen Risiko, (b) fase Analisis Dampak Bisnis, (c) fase
Rencana Respons dan (d) fase Pemulihan.
30

BCM Apa itu ?


Business Continuity / Kelangsungan Usaha
Kemampuan organisasi untuk tetap menyediakan produk dan jasa pada
tingkatan standar yang telah disepakati setelah gangguan insiden.
(Source : ISO 22301, Clause 3.3)

Business Continuity Management / Manajemen Kelangsungan


Usaha
Proses manajemen holistik yang mengidentifikasi potensi ancaman terhadap
organisasi dan operasi bisnisnya, jika terjadi, mungkin menyebabkan dan
menyediakan kerangka kerja untuk membangun ketahanan organisasi dengan
kemampuan respon efektif yang melindungi kepentingan dari pihak yang
berkepentingan, reputasi dan aktivitas yang menghasilkan nilai.
(Source : ISO 22301, Clause 3.3)
31

ISO 22301 : 2012

Persyaratan Sistem Manajemen


Kelangsungan Usaha

Mencegah & Mengurangi Dampak ke :


• Karyawan
• Melindungi perusahaan • Pelanggan
• Mengurangi kemungkinan • Lingkungan
terjadi insiden • Perusahaan sekitar
• Menyiapkan rencana • Pemegang saham
tanggap darurat • Pemerintah
• Memulihkan ke kondisi • Supplier / Pemasok
normal
KONTEKS ORGANISASI
Isu Internal dan Eksternal saat ini dan mendatang (4.1),
Kebutuhan dan ekspektasi pihak yang berkepentingan (4.2)

Perencanaan Operasional (8) Manajemen


(6.1, 8.1) Sistem Berbasis Pencegahan
Perubahan (8)
• Strategi Bisnis • Zero Problem
Monitoring
• Strategi Project (Project • Zero Defect
Management) • Zero Accident
• Menetapkan • Zero Pollution
operasional yang • Efficient and effective Menganalisa
excellent dampak perubahan

Problem Solving Gangguan Insiden


Management (10.1) Revisi sistem
Risk Management 1. Quick actions 1. Emergency response
Pencegahan terhadap terhadap problem 2. Recovery plan
Risiko dan Optimalisasi 2. Problem solving 3. Kebutuhan
Peluang terhadap akar sumberdaya
penyebab problem

32
RUANG LINGKUP KATEGORI RISIKO BISNIS
Ada banyak sekali risiko yang dapat mempengaruhi sebuah proyek, dan dalam banyak hal merupakan jenis
risiko yang sama yang dihadapi oleh seluruh perusahaan. Penting bagi manajer proyek dan program untuk
menyesuaikan diri dengan jenis risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek mereka.
Risiko ini meliputi:
• Risiko Loss of Products → Resiko keuangan
• Loss of Staff → Perubahan staf, sumber daya
• Loss of Key Supplier → Risiko vendor (termasuk pengiriman yang terlambat atau sub-kualitas, dll.)
• Scope creep (di mana lebih banyak permintaan ditambahkan ke proyek di luar cakupan awal)
• Risiko bencana alam dan non alam (pandemic, wabah, dll)
• Risiko eksternal (termasuk risiko pemerintah, politik, lingkungan, dan pasar)
• Peretasan, serangan dunia maya, phishing
• Tak terduga dan pribadi (kematian dalam keluarga anggota tim kunci, dll.)
• Kecelakaan, dan Sabotase (oleh karyawan yang tidak puas, dll.)
Ini hanyalah daftar risiko proyek potensial yang umum, tetapi ini akan membantu manajer proyek berpikir
secara kreatif dan proaktif tentang kemungkinan masalah yang dapat muncul. Ingat, risiko ini mungkin
berbeda dari proyek ke proyek.
RUANG LINGKUP KATEGORI RISIKO BISNIS
No Kategori Risiko Definisi / Diskripsi

1 Risiko Operasional (internal): Risiko yang disebabkan oleh:


a. Loss of Product 1) Ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan system.
b. Loss of key supplier 2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional perusahaan.
c. Loss of staff
2 Risiko Kebijakan (eksternal) Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan perusahaan atau kebijakan internal maupun
eksternal organisasi yang berdampak langsung ke perusahaan.

3 Risiko Kepatuhan (eksternal) Risiko yang disebabkan organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

4 Risiko Legal (eksternal) Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi.

5 Risiko Fraud, Sabotase, Gagap/ Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan perusahaan, mitra
Gagal Teknologi (internal) kerja dan konsumen.

6 Risiko Reputasi (eksternal) Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal yang
bersumber dari persepsi negative terhadap perusahaan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Manajemen
Risiko Risiko MANAJEMEN RISIKO (6.1)
RISKS Risiko Organisasi (4.1, 4.2)
Corporate Level • Menangani Risiko yang menghambat pencapaian sasaran
organisasi

Risiko Proses (6.1, 8.1)


• Menangani Risiko yang terkait dengan proses bisnis, tujuannya
Division Level menciptakan proses anti salah
• Teknik : SIPOCORR (Supplier-Input-Process-Output-Customer-
Objectives-Risk-Reference). Kombinasi pendekatan proses +
risiko, originalitas metode Sentral Sistem Consulting

Department Level
Risiko Operasional (8)
• Menangani risiko operasional yang terkait dengan aktivitas,
produk dan jasa
• Teknik : BIA, FMEA, HIRADC, HAZOPS, dll
Section Level
Risiko Keseharian (8.1)
• Menangani Risiko dalam kegiatan harian
• Teknik : Risk based thinking, dalam membuat keputusan,
mengerjakan hal baru, merubah, kita harus selalu memikirkan
risiko yang mungkin terjadi (Management of Change)
35
RISK MANAGEMENT PLAN 36
Menggabungkan elemen Pencegahan yang mengidentifikasi dan
mengelola kemungkinan dan/atau efek risiko yang terkait dengan suatu insiden.

No Diskripsi Risiko P S RV RL Tindakan Pencegahan Rencana Kontinjensi


1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster &/ non disaster


(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: P : Probability (Kemugkinan) RV : Risk Value (Hasil perkalian P x S)


S : Severity (Keparahan) RL : Risk Level (Tingkat Risiko)
VL: Very Low

L : Low

M : Medium

H : High

VH: Very High


Contoh Pengisian Form - RISK MANAGEMENT PLAN 39

No Diskripsi Risiko P S RV RL Tindakan Pencegahan Rencana Kontinjensi


1 Loss of production 2 5 10 H • Membeli asuransi gangguan bisnis Akses langsung ke sumber daya
(Kehilangan produksi) • Sumber situs produksi alternatif pribadi sambil menunggu
pembayaran asuransi

2 Loss of key supplier 3 4 12 H • Mengidentifikasi pemasok alternatif dan membangun Beli dari pemasok alternatif atau
(Kehilangan pemasok hubungan kerja dengan mereka gunakan produk pengganti yang
utama) • Identifikasi produk pengganti yang sesuai suitable sesuai
3 Insufficient cash to meet 4 5 20 VH • Memperkenalkan tinjauan arus kas mingguan dan perkiraan 13 Meningkatkan modal kerja bisnis
expenses minggu untuk mengidentifikasi kapan dan berapa banyak uang dari cadangan kas pribadi
(Uang tunai tidak cukup tunai yang dibutuhkan
untuk memenuhi • Buat penyesuaian pengeluaran untuk memastikan ada cukup
pengeluaran) uang tunai untuk memenuhi pengeluaran saat dibutuhkan

4 Loss of staff 4 3 12 H • Pastikan semua staf terlatih dengan baik Hubungi agen perekrutan untuk
(Kehilangan staf) • Menerapkan perencanaan suksesi mencari staf kontrak jangka pendek
• Cari agen perekrutan di daerah Anda sampai staf pengganti permanen
yang sesuai dapat diperoleh

5 Natural disaster 3 5 15 H • Pastikan asuransi tersedia Akses langsung ke sumber daya


(Bencana alam) • Kembangkan rencana kontinjensi bisnis tentang bagaimana pribadi sambil menunggu
merespons jika terjadi bencana, mis. api, badai hebat pembayaran asuransi
6 Loss of on-site records 3 4 12 H • Pastikan ada cadangan komputer dan catatan keuangan Gunakan data cadangan untuk
(Kehilangan data di tempat) • Simpan salinan semua data di lokasi terpisah memulihkan file yang hilang
BUSINESS IMPACT ANALYSIS 40

No Critical Business Activity Description Priority Impact of Loss RTO RPO


1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster
(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: RTO : Low (Rendah) VL : Very Low (Sangat Rendah)

Tujuan BIA adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan persyaratan pemulihan dasar
Bisnis Perusahaan Anda jika terjadi krisis.
INCIDENT RESPONSE PLAN 45

No Main Activities PIC Posisi dalam RTD Peralatan Durasi

1 Membuat skala prioritas penanganan masa krisis, bila perlu tunda


/hapus instruksi penting sebelum terjadi insiden/gangguan/bencana
2 Menyiagakan daftar personel yang memiliki wewenang untuk
menjalankan rencana tanggap darurat.
3 Menetapkan daftar anggota tim respons dan cadangan mereka serta
menyusun rincian tugas, peran dan fungsi Tim Tanggap Darurat (ERT)
4 Membuat daftar periksa yang dapat dengan mudah diikuti orang
(karyawan/personil/tamu/pengunjung)

5 Membuat rencana evakuasi

6 Menyiapkan Tas Siaga Darurat yang berisi dokumen dan peralatan


penting yang dapat diambil dan dibawa dengan cepat dan mudah ke
luar lokasi terdampak/insiden

7 Membuat daftar kontak untuk personel internal dan eksternal

8 Membuat log peristiwa untuk merekam informasi, keputusan, dan


tindakan dalam periode segera setelah peristiwa atau insiden kritis

Keterangan:
RTD : Regu/Tim Tanggap Darurat
RECOVERY PLAN 50

Tindakan Strategi Persyaratan


No Critical Business Activity RTO Responsibility Departmental
Pemulihan Keberlangsungan Bisnis Sumber Daya

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster
(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: RTO : Recovery Time Objective


Critical Business Activities dapat disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing perusahaan
PROBABILITY SEVERITY TINGKAT RISIKO
(LIKELIHOOD) (CONSEQUENCY) (CRITICALITY)
• Sangat Jarang Terjadi • Tidak Signifikan • Trivial
• Jarang sekali terjadi • Insignificant • Sangat Rendah
1 • Rare 1 • Tidak ada cedera 1 • Insignificant
• Prequent • Dapat diabaikan/Negligible
• Kadang-Kadang Terjadi • Minor • Acceptable
• Kemungkinan Kecil • Minor • Rendah
2 • Jarang Terjadi 2 • Kecil 2 • Low
• Unlikely • Cedera ringan (P3K)
• Probable
• Mungkin Terjadi • Moderat • Moderate
• Possible • Moderate • Sedang
3 • Occasional 3 • Sedang 3 • Medium
• Sedang • Cedera sedang/rawat medis
• Cenderung Terjadi • Mayor • Substansial
• Kemungkinan Besar Terjadi • Major • Tinggi
4 • Likely 4 • Besar 4 • High
• Remote • Cacat permanen
• Mungkin Terjadi • Kritis/Critical
• Hampir Pasti Terjadi • Sangat Berbahaya • Unacceptable
• Almost Certain • Catastrophic • Sangat Tinggi
5 • Improbable 5 • Katastrope 5 • Critical
• Menyebabkan kematian
RECOVERY STRATEGY

VL: Very Low

L : Low

M : Medium

H : High

VH: Very High


RECOVERY STRATEGY
RECOVERY STRATEGY
RECOVERY STRATEGY 55

1. Bentuk Tim Pemulihan, tetapkan cadangan & pastikan semua sadar peran & fungsi dalam proses pemulihan.
2. Membangun pemulihan lokasi bencana di mana karyawan dapat bekerja di luar lokasi, bila perlu, dan dapat
mengakses critical sistem cadangan, data, dan persediaan. Ini mungkin kamar atau ruang di bisnis lain lokasi
atau di hotel atau rumah.
3. Tentukan aset mana, termasuk dokumen yang penting untuk pemulihan sehingga memerlukan perlindungan.
Pastikan dokumentasi penting disimpan dengan aman di luar lokasi atau di lemari tahan api.
4. Pastikan memiliki daftar kontak semua orang yang berpotensi terdampak insiden/bencana, termasuk staf,
pelanggan utama, pemasok dan perusahaan asuransi. Kembangkan mekanisme kemudahan akses koordinasi
dan komunikasi antar perwakilan manajemen dan pihak luar (pemasok) untuk merespon situasi krisis.
5. Bersiaplah untuk kemungkinan peralatan, mesin dan system yang rusak. Mengetahui siapa saja person yang
bisa memperbaikinya dan memiliki rincian kontaknya. Mempertimbangkan menyewa atau meminjam peralatan
jika memungkinkan.
6. Mempunyai rencana operasi cadangan jika ada gangguan listrik, gas, air, saluran pembuangan (sanitasi) dan
sistem telekomunikasi.
7. Bersiaplah untuk arus kas darurat. Simpan uang tunai yang cukup di tangan untuk menangani segera kebutuhan
dan pertimbangkan untuk menyiapkan layanan perbankan internet.
56

Rencana Tanggap Darurat (8.4.1)


Tim Tanggap Darurat (8.4.2)

Sistem Komunikasi (8.4.3)


Prosedur
Kelangsungan Latihan & Pengujian (8.5)

Usaha (8.4) Rencana Kelangsungan Usaha (8.4.4)

Aktivasi Rencana Kelangsungan Usaha (8.4.4)

Evaluasi Rencana Kelangsungan Usaha (9.3)

56
THANK YOU

Informasi lebih lanjut hubungi:


Yourfacebook.com Anton Agus Haryanta
HP: 0812.8586.7867
Yourtwitter.com
Follow Us :

Yourpinterest.com

Youryoutube.com

Yourinstagram.com
Step #1
PETA
SITUASI
RISK MANAGEMENT PLAN 61
Menggabungkan elemen Pencegahan yang mengidentifikasi dan
mengelola kemungkinan dan/atau efek risiko yang terkait dengan suatu insiden.

No Diskripsi Risiko P S RV RL Tindakan Pencegahan Rencana Kontinjensi

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster &/ non disaster


(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: P : Probability (Kemugkinan) RV : Risk Value (Hasil perkalian P x S)


S : Severity (Keparahan) RL : Risk Level (Tingkat Risiko)
BUSINESS IMPACT ANALYSIS 62

No Critical Business Activity Description Priority Impact of Loss RTO RPO

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster
(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: RTO : Low (Rendah) VL : Very Low (Sangat Rendah)

Tujuan BIA adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan persyaratan pemulihan dasar
Bisnis Perusahaan Anda jika terjadi krisis.
INCIDENT RESPONSE PLAN 63

No Main Activities PIC Posisi dalam RTD Peralatan Durasi

1 Membuat skala prioritas penanganan masa krisis, bila perlu tunda


/hapus instruksi penting sebelum terjadi insiden/gangguan/bencana
2 Menyiagakan daftar personel yang memiliki wewenang untuk
menjalankan rencana tanggap darurat.
3 Menetapkan daftar anggota tim respons dan cadangan mereka serta
menyusun rincian tugas, peran dan fungsi Tim Tanggap Darurat (ERT)
4 Membuat daftar periksa yang dapat dengan mudah diikuti orang
(karyawan/personil/tamu/pengunjung)

5 Membuat rencana evakuasi

6 Menyiapkan Tas Siaga Darurat yang berisi dokumen dan peralatan


penting yang dapat diambil dan dibawa dengan cepat dan mudah ke
luar lokasi terdampak/insiden

7 Membuat daftar kontak untuk personel internal dan eksternal

8 Membuat log peristiwa untuk merekam informasi, keputusan, dan


tindakan dalam periode segera setelah peristiwa atau insiden kritis

Keterangan:
RTD : Regu/Tim Tanggap Darurat
RECOVERY PLAN 64

Tindakan Strategi Persyaratan


No Critical Business Activity RTO Responsibility Departmental
Pemulihan Keberlangsungan Bisnis Sumber Daya

1 Loss of production
(Kehilangan produksi)

2 Loss of key supplier


(Kehilangan pemasok utama)

3 Insufficient cash to meet expenses


(Uang tunai tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran)

4 Loss of staff
(Kehilangan staf)

5 Natural disaster
(Bencana alam)

6 Loss of on-site records


(Kehilangan catatan di tempat)

Keterangan: RTO : Recovery Time Objective


Critical Business Activities dapat disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing perusahaan

Anda mungkin juga menyukai