Anda di halaman 1dari 10

Teknologi Pengolahan dan Penyamakan Kulit

(TIN427)

DELIMING, BATING,
DAN PICKLING
Ono Suparno

Departemen Teknologi Industri Pertanian


IPB University
Bogor

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
1

DELIMING
v Fungsi deliming:

Ø Menurunkan pH: dalam persiapan untuk bating dan penyamakan


krom. pH disesuaikan dari 12,6 (dalam pengapuran) menjadi pH
8,5–9,0 (bating) sesuai untuk reaksi biokimia protease, menjadi
2,5–3,0 (pickling) sesuai untuk penyamakan krom.
Ø Menghilangkan kapur: reaksi penurunan pH untuk menetralkan sisa
alkali dari proses pengapuran.

Ca(OH)2 + 2H+ Ca2+ + 2H2O

Ø Menipiskan kulit, membalikkan sebagian pembengkakan.


Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id
tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
2

1
Pengaruh pH terhadap Pembengkakan
Kolagen

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
3

Ø Garam-garam amonium siap menghasilkan kondisi yang


diperlukan untuk enzim bating pankreas konvensional
untuk beroperasi secara ideal. Karena garam-garam
amonium lemah, pKa ~ 9, buffer sekitar pH 9.
pKa = pH + log {[NH4]+/[NH3]}
Ø Dengan adanya sulfat, ion kalsium dapat membentuk
garam larut:
Ca(OH)2 + SO42- CaSO4 + 2OH-
Ca(OH)2 + (NH4)2SO4 CaSO4 + 2NH4OH

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
4

2
Proses Deliming
Jenis Proses Jenis dan Jumlah Bahan Keterangan
Deliming o Air 100% o Deliming dilakukan dengan
o Amonium sulfat 2% menambahkan air dan amonium
sulfat 2%.
o Kemudian drum diputar selama 1
jam.
o pH larutan deliming berkisar 7 – 9.

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
5

BATING
•Penggunaan enzim untuk memecah protein non-
struktural.
•Kolagen utuh tahan terhadap bating, karena sifatnya yang
sangat terstruktur.
•Kolagen yang rusak akibat alkali rentan terhadap
serangan protease umum, sehingga kolagen berkapur
dapat terdegradasi secara signifikan selama bating
konvensional. Efek dari jenis kerusakan ini adalah
hilangnya grain enamel dan/atau melonggarnya korium.

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
6

3
Enzim
Ø Katalis biokimia
Ø Produk mikroorganisme, tetapi bukan mikroorganisme
Ø Tidak hidup karena tidak dapat bereproduksi
Ø Berfungsi untuk mengkatalisis reaksi organik, yang
dapat mereka lakukan dengan sangat efektif
Ø Reaksi dapat dipercepat hingga 1020 kali lebih cepat
daripada reaksi tanpa katalis

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
7

Proses Katalisis Enzim


Dalam katalisis enzim, dua persamaan proses:
k1
1. E + S ES
k2

k3
2. ES → E + P

E adalah konsentrasi enzim


S adalah konsentrasi substrat atau reaktan
ES adalah konsentrasi kompleks intermediate antara enzim, kompleks
Michaelis-Menten, dan substrat
P adalah konsentrasi produk

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
8

4
Persamaan Michaelis-Menten

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
9

• Untuk menentukan KM dan Vmax persamaan Michaelis Menten


ditulis kembali :

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
10

10

5
Latihan
Tentukan Vmax dan KM untuk enzim pada kedua soal berikut ini.
Terangkan dengan jelas dan lengkapi dengan grafik cara
perhitungannya.
(1) (2)

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
11

11

Faktor yang Memengaruhi Katalisis Enzim

Ø Suhu
Ø pH
Ø Konsentrasi: formulasi bating
Ø Waktu
Ø Asal enzim

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
12

12

6
Proses Bating
Jenis Proses Jenis dan Jumlah Bahan Keterangan
Bating Bating agent 0,2% o Bating agent ditambahkan setelah
proses deliming selesai.
o Proses bating dilakukan selama 45
menit.
Pencucian Air 150% o Proses dilakukan 2 kali selama 10 menit
pada masing-masing pencucian.
o Air sisa pencucian dibuang dari drum
berputar (molen).

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
13

13

PICKLING
Ø Untuk menyesuaikan kolagen dengan kondisi yang
dibutuhkan oleh krom atau reaksi penyamakan lainnya;
untuk menyelesaikan penipisan kulit, setelah
pembengkakan basa.
Ø Resep tradisional untuk pickling berdasarkan bobot kulit
liming:
• 100% air
• 10% garam
• 1% asam sulfat

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
14

14

7
Ø Fungsi asam : untuk mengasamkan kolagen, untuk
memprotonasi gugus karboksil. Dengan cara ini
reaktivitas dimodifikasi, karena reaksi penyamakan krom
hanya melibatkan gugus karboksil yang terionisasi.
Ø Reaksi pickling berkontribusi pada opening up. Hidrolisis
ikatan peptida dipercepat oleh ion hidrogen:
-CO-NH- + H2O CO2H + H2N+-

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
15

15

Reaksi pengawetan penting:


1. Pickling penyimpanan (storage pickling), sebagai teknik
pengawetan.
2. Sebagai alternatif alkali opening up untuk kulit wol,
ketika wol rentan terlepas jika prosesnya terlalu cepat.

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
16

16

8
Proses Pickling
• Terhadap pelt kering, tambahkan garam dan jalankan agar garam
terserap ke dalam pelt sebagai larutan pekat – untuk menghindari
pembengkakan asam.
• Tambahkan air (float) sebanyak 90%.
• Tambahkan asam, yang sebelumnya diencerkan 10:1 dalam air
dan didinginkan – untuk menghindari konsentrasi tinggi
terlokalisasi dari asam (panas), yang dapat menyebabkan
kerusakan hidrolitik.
• Pemberian asam dalam pickling ditentukan oleh pH yang
dibutuhkan untuk proses penyamakan krom (biasanya pada
kisaran pH 2,5-3,0).

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
17

17

Jenis Proses Jenis dan Jumlah Bahan Keterangan


Pickling Air 100% o Air dan NaCl dilarutkan dan diukur
NaCl 10% kepekatannya hingga mencapai 6-8 ◦Baume,
kemudian ditambahkan ke dalam drum
berputar.
Asam formiat 0,6% o Asam formiat ditambahkan dan drum diputar
Asam sulfat pekat selama 15 menit, kemudian asam sulfat
0,2% ditambahkan.
o Drum diputar selama 2 jam dan selanjutnya
didiamkan selama semalam.

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id


tin Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
18

18

9
Thank you for your attention
Selamat belajar dan berkarya

ono.suparno@apps.ipb.ac.id
http://ono.suparno.staff.ipb.ac.id

Ono Suparno – ono.suparno@apps.ipb.ac.id tin Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
19

19

10

Anda mungkin juga menyukai