114
KODE PAKET DIKLAT : AA.AHP.THP.114.L1
KODE MODUL : AA.AHP.THP.114.L1.5
JENJANG DIKLAT : LANJUT
MODUL/BAHAN AJAR
PEMBUATAN PIKEL
Oleh:
Noni Mulyadi, S.TP., M.Si.
PENGOLAHAN KOMODITAS
BUAH-BUAHAN DAN
SAYURAN PEMBUATAN PIKEL
AA.AHP.THP.114.L1
PEMBUATAN SELAI/JAM
Keterangan
= Mata Diklat yang sedang dipelajari
DAFTAR ISI
Halaman
PETA MODUL ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
II. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP/
SILABUS ............................................................................................................... 3
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN ........................................................................ 5
A. Lembar Informasi ......................................................................................... 5
B. Lembar Kerja ................................................................................................ 17
C. Lembar Evaluasi ........................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 28
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hampir semua produk buah dan sayur termasuk kelompok perishable (mudah rusak).
Salah satu faktor yang menyebabkan buah dan sayur cepat rusak adalah karena kadar
air bahan yang tinggi, sehingga menyebabkan bahan yang telah dipanen mengalami
penguapan yang tinggi terutama untuk sayuran. Selain itu teksturnya yang lunak
mudah mengalami kerusakan mekanis, ditambah dengan kandungan nutrisi yang tinggi
sehingga mudah terkontaminasi mikroorganisme. Untuk memperpanjang umur simpan
buah-buahan dan sayuran dapat diolah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah
pikel. Pengolahan buah dan sayuran menjadi pikel dapat membantu meningkatkan
nilai tambah produk, baik dari segi ekonomi maupun variasi rasa.
Pikel merupakan salah satu produk hasil pengawetan bahan nabati (buah, sayur dan
umbi) melalui proses fermentasi bahan di dalam larutan garam 15-20%. Produk yang
sejenis adalah sauerkraut, produk yang dihasilkan dari fermentasi irisan kubis dalam
larutan garam. Pikel didefinisikan sebagai suatu produk makanan yang telah dibumbui
dan diawetkan dalam air asin, tergolong dalam makanan yang berasa asam, serta
merupakan makanan tambahan yang berfungsi sebagai pembangkit selera dan nafsu
makan.
Di Indonesia, jenis makanan yang termasuk pikel disebut acar, yang dibuat dari irisan
ketimun dan direndam dalam larutan asam dan garam. Banyak sayuran dan buah-
buahan dapat dibuat pikel , dengan keuntungan tidak hanya dari harga produk, tetapi
juga dari flavor pikel yang baik. Tujuan utama pembuatan pikel adalah untuk
mencegah pembusukan, sehingga bahan makanan akan tahan lebih lama, dan akan
menghasilkan cita rasa yang lebih disukai.
Hasil pertanian, terutama buah dan sayur, banyak yang dapat dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan pikel. Bahan baku tersebut antara lain mentimun, wortel, bawang
putih, bawang merah, sawi hijau, terung, cabai, bengkuang, jahe, salak, dan jambu biji.
Ada tiga macam pikel yang dikenal di masyarakat, yaitu pikel asam, manis dan asin.
Pikel asam yang sudah ada di pasaran antara lain pikel mentimun, cabai, bawang,
terung, dan wortel. Pikel asin adalah pikel sawi. Sementara pikel manis antara lain pikel
bengkuang, jambu biji dan salak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mempelajari modul pembuatan pikel dan dengan disediakan seperangkat
alat dan bahan pembuatan pikel, diharapkan peserta dapat membuat pikel
sesuai dengan kriteria yang diharapkan
2. Tujuan Khusus :
Setelah mempelajari mata diklat ini, peserta diklat diharapkan mampu:
a. Menjelaskan karakteristik bahan yang diperlukan
b. Menjelaskan jenis dan fungsi peralatan yang digunakan
c. Melakukan proses pembuatan pikel
2) Indikator :
Keberhasilan
PEMBUATAN PIKEL
A. Lembar Informasi
a. Alat
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam pembuatan pikel meliputi:
1) Timbangan
Timbangan yang digunakan antara lain timbangan digital, timbangan
roti, dan timbangan duduk. Timbangan digital digunakan untuk
menimbang bahan tambahan yang jumlahnya sedikit, sehingga
ketelitiannya lebih akurat. Timbangan roti dan timbangan duduk
digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan roti digunakan
untuk menimbang bahan baku yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan
timbangan duduk digunakan untuk menimbang bahan baku yang lebih
banyak jumlahnya.
5) Pisau, digunakan sebagai alat pemotong dan pengiris bahan. Pisau yang
digunakan sebaiknya pisau yang tahan karat.
b. Bahan
1) Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pikel yaitu berbagai
jenis sayuran di antaranya mentimun, jahe, sawi, terung, cabai, wortel,
bawang putih, dan bawang merah dan jenis buah-buahan yang
mempunyai sifat seperti sayuran antara lain salak, bengkuang, dan
jambu biji. Setiap jenis bahan baku memiliki kriteria yang berbeda satu
sama lain. Namun, secara umum kriteria tersebut adalah bahan baku
dalam keadaan segar, tidak busuk, dan memiliki ukuran yang seragam.
a) Mentimun
Mentimun yang digunakan berukuran panjang 7 – 8 cm dan
diameter 2,5 – 3 cm. Mentimun sebagai bahan baku pikel harus
segar (baru dipetik), berwarna hijau, masih muda, tidak cacat dan
tidak boleh terjemur sinar matahari. Lama penyimpanan mentimun
maksimal tiga jam setelah dipanen. Semakin lama waktu
penyimpanan. Kualitas mentimun menjadi kurang baik untuk
dijadikan bahan baku pikel.
b) Bawang
Bawang merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pikel. Kriteria bawang untuk bahan baku pikel
adalah tidak busuk dan berumbi tunggal. Jenis bawang yang dapat
digunakan untuk membuat pikel bawang adalah bawang merah,
putih, dan bawang garlic.
c) Jahe
Jahe salah satu jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
baku pikel. Jenis jahe yang cocok untuk diolah menjadi pikel jahe
adalah jahe gajah (jahe badak). Jahe gajah memiliki keunggulan
dibandingkan dengan jahe jenis lain, diantaranya memiliki rasa
yang tidak terlalu pedas dan kandungan seratnya sedikit. Jahe yang
digunakan dipilih dari yang masih muda, berumur sekitar 3-4 bulan,
mempunyai ukuran besar, dan berserat halus atau bahkan tidak
berserat sama sekali.
d) Cabai
Jenis cabai yang digunakan adalah cabai rawit, cabai merah, dan
cabai hijau. Cabai yang digunakan dipilih yang bagus, seragam, dan
segar.
e) Wortel
Wortel adalah jenis sayuran yang dapat diolah menjadi produk
pikel. Pikel wortel digemari banyak masyarakat dan dapat disajikan
dalam bentuk pikel asam dan pikel asin. Wortel yang digunakan
harus dipilih yang bagus, seragam dan segar dengan diameter 2 cm.
f) Jambu Biji
Jambu biji merupakan buah yang memiliki kadar vitamin C yang
cukup tinggi. Jambu biji dapat digunakan sebagai bahan baku pikel
manis. Sebagai bahan baku pikel manis, jambu biji harus berdaging
tebal, bijinya sedikit, dan mempunyai tekstur yang keras. Jambu biji
yang mengkal akan menghasilkan pikel yang lebih baik,
dibandingkan yang masih mentah atau terlalu matang.
2) Bahan pendukung
a) Air
Air yang digunakan harus benar-benar bersih dan bersifat higienis.
Air bersih diperlukan untuk membersihkan bahan baku dan
sebagai pelarut bahan. Air bersih juga diperlukan dalam proses
produksi, diantaranya ialah perendaman bahan baku serta
pencucian alat dan bahan baku produksi. Kebutuhan air di industri
pikel pada awal pengolahan akan meningkat, terutama untuk
pencucian bahan baku dan pembuatan larutan garam. Sumber air
dapat diperoleh dari air tanah (sumur bor) dan perusahaan
b) Garam
Pikel diolah melalui proses fermentasi bahan di dalam larutan
garam dengan konsentrasi tinggi yaitu 15-20%. Pikel dengan
penggunaan garam konsentrasi tinggi dikenal dengan istilah salt
stock pickle. Garam berfungsi untuk menarik gula dan nutrient lain
dalam jaringan (bahan baku). Gula dan nutrient lain tersebut
diperlukan dalam pertumbuhan bakteri asam laktat.
c) Gula pasir
Gula pasir digunakan dalam proses pembuatan pikel manis.
Fungsinya untuk memberikan rasa manis dan sebagai bahan
pengawet. Gula terdapat dalam bentuk sukrosa, fruktosa, glukosa,
dan dekstrosa. Jenis gula yang beredar di masyarakat dalam
bentuk sukrosa, dikenal dengan istilah gula pasir. Gula pasir dapat
diperoleh dalam bentuk kristal halus, kristal kasar, dan bentuk
cair. Gula pasir yang digunakan dalam proses pembuatan pikel
hendaknya bersih dari kotoran.
d) Natrium benzoat
Natrium benzoat merupakan jenis bahan pengawet yang
e) Cuka
Cuka digunakan dalam proses pembuatan pikel bawang,
bengkuang, dan jambu biji. Fungsi cuka adalah untuk membantu
fermentasi bahan baku sehingga pikel yang dihasilkan merupakan
jenis pikel tanpa fermentasi (unfermented pickles). Cuka dalam
proses pembuatan pikel menjadi pengganti cairan asam dari
bahan baku. Kriteria cuka yang digunakan adalah jernih, beraroma
kuat, asamnya tidak terlalu kuat dengan kandungan asam asetat
minimal 4%, asam formiat 0,5%, dan tidak mengandung logam
berbahaya.
g) Bubuk cengkih
Bubuk cengkih mempunyai fungsi yang sama dengan bubuk kayu
manis. Aroma larutan perendam, yang diinginkan dengan
penambahan bubuk cengkih, adalah aroma khas cengkih. Bubuk
cengkih diperoleh dari penggilingan cengkih kering.
h) Bubuk cabai
Bubuk cabai digunakan untuk memberi rasa pedas pada larutan
perendam. Bubuk cabai juga diperoleh dari penggilingan cabai
yang telah dikeringkan.
i) CaCl2
CaCl2 berbentuk kristal dan berwarna putih. CaCl2 digunakan
sebagai bahan campuran perendam, bahan baku pikel. Fungsinya
untuk memperkuat tekstur agar tetap terlihat keras.
j) Asam sitrat
Asam sitrat berbentuk bubuk putih. Penambahan asam sitrat
berfungsi sebagai pemberi rasa asam, menghambat pencokelatan
enzimatis, menurunkan after taste yang tidak diinginkan, dan
mempertahankan tingkat kemanisan.
1) Sortasi
Tahapan pembuatan pikel diawali dengan sortasi bahan baku. Sortasi
bertujuan untuk memilih bahan baku yang berkualitas baik. Sortasi
dilakukan dengan memisahkan bahan baku yang berkualitas baik
dengan yang berkualitas jelek.
2) Penimbangan bahan
Penimbangan dilakukan untuk memperoleh bahan baku dan bahan
tambahan dengan jumlah yang sesuai. Penimbangan bahan baku
dilakukan dengan menggunakan timbangan roti dan timbangan duduk.
Sementara penimbangan bahan tambahan dilakukan dengan
timbangan digital.
3) Pemotongan
Pemotongan dilakukan untuk memperkecil ukuran bahan baku. Selain
5) Fermentasi
Fermentasi dilakukan dengan penggaraman. Selama fermentasi
mikroba tahan garam tumbuh menghasilkan asam, rasa dan aroma
yang khas pikel. Garam di larutan akan berdifusi ke dalam jaringan
bahan sehingga jaringan menjadi asin, dan cairan di dalam jaringan
akan mengalir ke dalam larutan garam membawa berbagai nutrisi
sehingga larutan garam menjadi media tumbuh bagi mikroba tahan
garam.
6) Perendaman
Perendaman bahan baku menggunakan CaCl2 0,2% ataupun CaCO3
0,2% selama 10 menit. CaCl2 berfungsi untuk mempertahankan tekstur
bahan baku pikel sehingga tetap terlihat keras dan padat. Perendaman
yang kedua dilakukan dengan natrium metabisulfit, yang berfungsi
sebagai bahan pengawet dan untuk mencegah terjadinya reaksi
pencokelatan, terutama pada pikel salak dan jambu biji. Perendaman
ketiga dilakukan dengan air hangat (suhu 40o C) selama 2 jam.
Perendaman dengan air hangat berfungsi untuk desalting, mengurangi
kadar garam yang terdapat pada bahan pikel setelah difermentasi
dengan larutan garam. Air hangat juga berfungsi untuk mematikan
beberapa mikroorganisme patogen yang tidak diinginkan dalam proses
pembuatan pikel.
7) Pasteurisasi
Pasteurisasi pikel bertujuan untuk mengurangi jumlah larutan cuka
yang digunakan tanpa mengurangi keawetan pikel, menghambat
pelunakan bahan, penyimpangan cita rasa (flavour), kekeruhan sirup,
pengurangan udara, dan mempertahankan kehampaan pada waktu
penyimpanan. Selama proses pasteurisasi, botol tidak ditutup rapat
dan penutupan secara hermetic dilakukan setelah sterilisasi.
Pasteurisasi dilakukan dengan merebus bahan pada suhu 82o C selama
15-20 menit.
Menurut Luh dan Woodrof (1975) pikel dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. “Dill pickle” yaitu pikel yang diberi bumbu sebagai penambah cita rasa.
b. “Sweet pickle” atau pikel manis, yaitu pikel yang rasanya asam manis.
Rasa manis diperoleh dengan penambahan gula.
c. “Sour pickle” atau pikel asam.
Pada pikel asin, garam digunakan selain sebagai bahan larutan fermentasi,
juga sebagai larutan inner pikel. Garam yang digunakan berkonsentrasi
tinggi, lebih dari 10%.
Pada umumnya, pikel manis digunakan pada pikel yang berbahan baku
buah-buahan. Larutan perendam pikel manis biasanya ditambahkan cuka
dan bahan penambah aroma, di antaranya bubuk kayu manis, bubuk
cengkih, dan bubuk cabai. Kandungan gula yang digunakan sekitar 15%.
Pikel asam dibuat dengan melarutkan bahan baku ke dalam larutan cuka
25%. Proses fermentasi terjadi pada bahan baku dengan bantuan cuka.
Jumlah cuka yang ditambahkan berkisar 50-100 ml untuk 2 l air perendam.
Secara ringkas, diagram alir pembuatan pikel disajikan pada skema berikut.
Lembar Kerja 1.
Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat membuat pikel
asam mentimun, dengan kriteria :
Aroma khas pikel mentimun
Tekstur baik
Alat :
1) baskom,
2) panci,
3) kompor,
4) penyaring,
5) timbangan,
6) pisau, dan
7) botol gelas
Bahan :
1) Mentimun : 1 kg
2) Air : 6l
3) Garam : 300 g
4) CaCl2 : 4g
5) Cuka 25% : 50 ml
6) Asam sitrat : 0,2 g
7) Natrium benzoat : 1 g
Langkah Kerja :
Lembar Kerja 2.
Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat membuat pikel
asam wortel, dengan kriteria :
Aroma khas pikel wortel
Tekstur baik
Alat :
1) baskom,
2) panci,
3) kompor,
4) penyaring,
5) timbangan,
6) pisau, dan
7) botol gelas
Bahan :
1) Wortel : 1 kg
2) Air : 6l
3) Gula pasir : 70 g
4) Garam : 300 g
5) CaCl2 : 4g
6) Cuka 25% : 400 ml
7) Asam sitrat : 0,2 g
8) Natrium benzoat : 1 g
Langkah kerja
1. Pilih wortel yang bagus, masih segar, dan berukuran seragam dengan diameter 2 cm,
kemudian timbang sebanyak 1 kg.
2. Cuci bersih wortel dan potong-potong dengan ukuran 2 X 1 X 1 cm.
3. Rendam wortel dalam larutan CaCl2 (4 g CaCl2 dalam 2 l air) selama 10 menit. Cuci
4. Buat larutan garam sebagai medium fermentasi dengan cara melarutkan 300 g garam
dalam 2 l air hangat (bersuhu 600 C), kemudian saring dengan penyaring.
5. Masukkan wortel dan larutan garam ke dalam botol gelas yang sudah disterilisasi
terlebih dahulu sampai 3 cm dari bagian atas botol gelas, kemudian tutup rapat-rapat.
6. Fermentasi wortel selama 7 hari, cuci dengan air bersih, kemudian tiriskan.
7. Rendam wortel dalam air hangat (suhu 400 C) selama 2 jam sambil diaduk pelan,
kemudian tiriskan.
8. Buat larutan pikel asam dengan melarutkan 70 g gula pasir; 40 ml cuka 25%; 0,2 g asam
sitrat; dan 1 g natrium benzoat ke dalam 2 l air, masak sampai mendidih, kemudian
saring.
9. Masukkan wortel dan larutan pikel asam ke dalam botol gelas, kemudian tutup rapat.
10. Sterilisasi botol gelas yang sudah berisi pikel wortel dengan air mendidih selama 10
menit.
Lembar Kerja 3.
Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat membuat pikel
asin sawi, dengan kriteria :
Aroma khas pikel sawi
Tekstur baik
Alat :
1) baskom,
2) panci,
3) kompor,
4) penyaring,
5) timbangan,
6) pisau, dan
7) botol gelas
Bahan :
1) Sawi hijau : 1 kg
2) Air : 6l
3) Garam : 100 g
Langkah kerja
1. Sortasi sawi yang akan digunakan menjadi pikel sawi untuk memperoleh sawi yang
segar, tidak cacat, dan dipastikan tidak ada ulatnya.
2. Sawi hasil sortasi dilayukan selama 1 malam pada suhu ruangan (27-300 C), kemudian
cuci dan tiriskan
3. Tambahkan 25 g garam ke dalam sawi, kemudian remas sampai sawi menjadi lunak
dan berair.
4. Siapkan larutan garam dengan cara melarutkan 50 g garam dalam 2 l air, masak
sampai mendidih, kemudian saring dengan penyaring.
5. Masukkan sawi dan larutan garam ke dalam botol gelas yang sudah disterilisasi
terlebih dahulu, kemudian tutup rapat-rapat.
6. Fermentasi sawi selama 7 hari. Bilas sawi dengan air bersih, kemudian tiriskan.
7. Rendam sawi dalam air hangat (suhu 40o C selama 2 jam sambil diaduk pelan,
kemudian tiriskan.
8. Buat larutan pikel asin dengan melarutkan 25 g garam ke dalam 2 l air, masak sampai
mendidih, kemudian saring.
9. Masukkan sawi dan larutan pikel asin ke dalam botol gelas, kemudian tutup rapat.
10. Sterilisasi botol gelas yang sudah berisi pikel sawi dengan air mendidih selama 10
menit.
Lembar Kerja 4.
Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat membuat pikel
asam bawang, dengan kriteria :
Aroma khas pikel bawang
Tekstur baik
Alat :
1) baskom,
2) panci,
3) kompor,
4) penyaring,
5) timbangan,
6) pisau, dan
7) botol gelas
Bahan :
1) Bawang : 1 kg
2) Air : 6l
3) Gula pasir : 70 g
4) Garam : 300 g
5) Cuka 25% : 40 ml
6) CaCl2 : 4g
7) Asam sitrat : 0,2 %
8) Natrium Benzoat : 1 g
Langkah kerja
1. Pilih bawang dengan ukuran seragam, tidak terlalu besar, dan hanya terdiri atas satu
umbi, kemudian timbang sebanyak 1 kg
2. Kupas bersih bawang sampai kulit arinya terpisah, cuci dengan air bersih, kemudian
tiriskan.
3. Rendam bawang menggunakan larutan CaCl2 (4 g CaCl2 dal 2 l air) selama 10 minit.
Bilas dengan air bersih kemudian tiriskan
4. Buat larutan garam dengan melarutkan 300 g garam dalam 2 l air hangat (bersuhu
60oC), kemudian saring dengan penyaring.
5. Masukkan bawang dan larutan garam ke dalam botol gelas yang sudah disterilisasi
terlebih dahulu sampai 3 cm dari bagian atas botol, kemudian tutup rapat-rapat.
6. Fermentasi bawang selama 7 hari. Cuci dengan air bersih, kemudian tiriskan.
7. Rendam bawang hasil fermentasi dalam air hangat (suhu 40o C selama 2 jam sambil
diaduk pelan, kemudian tiriskan.
8. Buat larutan pikel asam dengan melarutkan 70 g gula pasir, 40 ml cuka 25%, 0,25 g
asam sitrat dan 1 g Natrium Benzoat ke dalam 2 l air, masak sampai mendidih,
kemudian saring.
9. Masukkan bawang dan larutan pikel asam ke dalam botol gelas, kemudian tutup
rapat.
10. Sterilisasi botol gelas yang sudah berisi pikel bawang dengan air mendidih selama 10
menit.
Lembar Kerja 5.
Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat membuat pikel
manis jambu biji, dengan kriteria :
Aroma khas pikel manis jambu biji
Tekstur baik
Alat :
1) baskom,
2) panci,
3) kompor,
4) penyaring,
5) timbangan,
6) pisau, dan
7) botol gelas
Bahan :
1) Jambu biji : 1 kg
2) Air : 6l
3) Gula pasir : 70 g
4) Garam : 300 g
5) Cuka 25% : 100 ml
6) CaCl2 : 4g
7) Bubuk kayu manis : 3 g
8) Bubuk cengkih : 3g
9) Asam sitrat : 0,2 %
10) Natrium Benzoat : 1 g
11) Natrium metabisulfit : 2 g
Langkah kerja
1. Pilih jambu biji yang mengkal, berdaging tebal, bijinya sedikit dan mempunyai tekstur
yang keras, kemudian timbang sebanyak 1 kg
2. Potong-potong jambu biji, buang isinya, cuci dengan air bersih kemudian bersihkan
3. Rendam potongan jambu biji dalam larutan natrium metabisulfit ( 2 g natrium
metabisulfit dalam 2 l air) selama 10 menit, cuci dengan air bersih kemudian tirikan
4. Rendam kembali potongan jambu biji dalam larutan CaCl2 (4 g CaCl2 dal 2 l air) selama
10 minit. Bilas dengan air bersih kemudian tiriskan
5. Buat larutan garam dengan melarutkan 300 g garam dalam 2 l air hangat (bersuhu
60oC), kemudian saring dengan penyaring.
6. Masukkan potongan jambu biji dan larutan garam ke dalam botol gelas yang sudah
disterilisasi terlebih dahulu sampai 3 cm dari bagian atas botol, kemudian tutup
rapat-rapat.
7. Fermentasi potongan jambu biji selama 7 hari. Cuci dengan air bersih, kemudian
tiriskan.
8. Rendam bawang hasil fermentasi dalam air hangat (suhu 40o C selama 2 jam sambil
diaduk pelan, kemudian tiriskan.
9. Buat larutan pikel manis dengan melarutkan 300 g gula pasir, 100 ml cuka 25%, 3 g
bubuk cengkih, 0,25 g asam sitrat dan 1 g Natrium Benzoat ke dalam 2 l air, masak
sampai mendidih, kemudian saring.
10. Masukkan jambu biji dan larutan pikel manis ke dalam botol gelas, kemudian tutup
rapat.
11. Sterilisasi botol gelas yang sudah berisi pikel bawang dengan air mendidih selama 10
menit.
Lembar evaluasi
8.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ani Suryani dkk, 2004. Membuat Aneka Pikel Acar Buah dan Sayur. Penebar
Swadaya. Jakarta.
2. http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Pikel mentimun
atau terong.pdf
3. Carmencita Tjahjadi, 2008. Teknologi pengolahan Sayur dan Buah Volume I. Widya
Padjadjaran. Bandung.
4. Woodroof dan Luh. 1975. Food Processing. Marcel Dekker Inc. California