Anda di halaman 1dari 48

KALIBRASI ALAT dan instrument

LABORATORIUM kesehatan
D4 TLM UHAMKA
Hurip Budi Riyanti
2021
Kompetensi yang dicapai :

Mahasiswa mampu memahami dan


menerapkan konsep kalibrasi alat dan
instrumen laboratorium kesehatan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Kalibrasi adalah :
• Di dalam pengukuran suatu alat ukur tidak ada satupun hasil
pengukuran yang mempunyai nilai kebenaran mutlak

• Laboratorium pengujian perlu mengetahui tentang nilai


ketidakpastian dari alat ukur yang digunakan.

• Cara untuk mengetahui nilai ketidakpastian dari alat ukur yang


digunakan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…kalibrasi adalah
• kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu
• suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar yang tertelusur.
• proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


1. Pengenalan Alat dan Instrumen
Laboratorium Kesehatan
• Alat-alat laboratorium dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
1. alat-alat ringan, biasanya terbuat dari gelas, plastik, karet,
2. alat-alat berat, biasanya terbuat sebagian besar dari gelas

• Alat gelas yang digunakan dilaboratorium (laboratory glassware) umumnya


merupakan gelas borosilikat.

• Pengetahuan instrumen mutlak harus diketahui dan dilakukan dengan baik


dan benar agar instrumen instrumen yang tersedia dapat digunakan untuk
analisa secara teliti, peka dan tahan lama.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. ALAT-ALAT GELAS LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN
1. Gelas Kimia = Gelas Piala = Beaker Glass

A. Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan


untuk mengukur larutan secara tidak teliti.

2. Labu Erlenmeyer = Erlenmeyer Flask


Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan
untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat,
sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya
digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan
lemah.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Labu Iodium = Iodium Determination Flask
Prinsip kerja :memasukkan sampel dalam labu iodium dan
tutup dengan rapat, jangan sampai ada gelembung udara di
dalamnya.

4. Labu Takar = Labu Ukur = Volumetric Flas


Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga
sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5. Gelas Ukur = Measuring Cylinders

Prinsip kerja : Mengukur cairan secara tidak


teliti masuk dalam perhitungan perhitungan.

6. Corong Kaca = Funnels

Prinsip Kerja : Membantu memasukkan cairan dalam suatu


wadah dengan ukuran mulut kecil.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Thermometer (Thermometer Air Raksa)
Prinsip kerja : Mengukur suhu sesuai laju air
raksa di dalam thermometer

8. Neraca Analitik Elektrik


Prinsip kerja : Mengeset neraca alalitik tersebut terlebih
dahulu (memposisikan water pass didalam lingkaran,
mengatur posisi angka 0,0000 g atau menzerokan ke angka
nol), lalu menaruh bahan atau zat ke dalam wadah (gelas
arloji, botol timbang) dan melihat angka yang tertera
(galam gram)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


9. Buret (Statip + klem holder) = Burettes
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas
lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada
gelembung udara di bawah kran karena
menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.

10. Pipet Volume = Pipet Gondok = Volumentric Pipettes

Prinsip Kerja :Memipet atau memindahkan


volume cairan dengan teliti atau
seksama.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


11. Pipet Ukur = Graduated Pipettes
Prinsip Kerja :Memipet cairan secara
kurang teliti dan tidak masuk
perhitungan pada penetapan kadar.

12 Botol Timbang = Wlighting Bottles


Prinsip kerja :Menimbang sampel atau
contoh, pengeringan bahan atau
penetapan susut pengeringan bahan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


13. Gelas Arloji = Kaca Arloji = Watch Glasses

Prinsip Kerja : Wadah penimbangan zat padat

14. Tabung Reaksi = Test Tube


Prinsip kerja : Sebagai wadah larutan,
beberapa memiliki tutup yang digunakan
untuk meletakkan sampel (darah).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


15. Corong Pemisah = Corong Pisah = Separatory Funnels

Prinsip Kerja : Mengekstraksi zat cair dengan


zat cair.

16. Kondensor = Pendingin = Condensors


Prinsip Kerja: Zat dipanaskan, kemudian
uap panas akan naik lalu dialirkalah air
dingin melalui selang sehingga uap panas
tadi tidak lepas ke udara tetapi kembali
mengembun dan jatuh lagi ke bawah.
Pada prinsip kerja kondensor, volume dari
larutan yang dipanaskan akan konstan
karena tidak ada uap yang lepas ke udara.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


17. Piknometer
Prinsip Kerja : larutan sampel yang sudah mengalami perlakukan
dimasukkan kedalam alat piknometer melalui lubang kapiler
yang dilengkapi tutup termometer maupun tanpa dilengkapi
tutup termometer, kemudian setelah larutan memenuhi seluruh
ruang piknometer (jangan ada gelembung udara saat mengisi),
ditutup pelan-pelan lubang kapiler hingga larutan atau cairan
tumpah. Setelah itu disimpan pada suhu 20 oC dan ditimbang di
neraca analitik untuk diketahui berat larutan tersebut.

18. Cawan Petri = Piring Petri = Petri Dishes


Fungsi: Sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri
plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur
bakteri.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


19. Desikator / Eksikator
Prinsip Kerja
1. Mendinginkan bahan atau alat gelas setelah dilakukan pemanasan dan
akan
ditimbang.
2. Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
dilindungi dari
pengaruh kelembaban udara.

Macam-macam alat desikator yaitu :


1) Desikator biasa
2) Desikator vakum (Vacum), yaitu desikator yang dapat mempertahankan
kelembaban rendah pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg atau pada
tekanan lain yang ditetapkan dalam monografi. Pada bagian tutup alat ini
terdapat katup yang bisa dibuka tutup dan dihubungkan dengan selang ke
pompa.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. INSTRUMEN LABORATORIUM
1. OVEN (Drying Oven)
- Mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas yang digunakan
pada sterilisasi udara kering. Pada umumnya, suhu oven yang dipakai
yaitu 180 oC selama 2 jam
- Menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan
pada suhu 105– 110 oC.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2.Inkubator
- Mengembangkan atau mengeram mikroorganisme jamur dan ragi pada kondisi
yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme tersebut, dimana suhu diatur
dari 0-120 oC sehingga memiliki ketelitian tinggi.
- Menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan
jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Penangas Air (Waterbath)
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu
air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.Water bath/tangas
dapat digunakan untuk:
1. Pemanasan pada suhu rendah 30sampai 1000C
2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Autoklaf (Autoclave)
• Autoklaf (autoclave) adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakandalam mikrobiologi dengan menggunakan uap
air jenuh yang bertekanan tinggi.
• Tekanan yang digunakan pada umumnya sebesar 15 Psi atau 1 atm dengan
suhu 121,5 oC (250oF) dan bisa mencapai 650 oC. Sehingga, tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch).
• Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis, biasanya dilakukan
selama 15 menit untuk suhu 121 oC.
• Alat- alat dan air disterilkan selama 1 jam, sedangkan untuk media sekitar
20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…autoclave
• Beberapa kombinasi tekanan, suhu dan waktu sterilisasi dengan
autoktlaf, yaitu :

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5.Spektrofotometer
Prinsip Kerja
• Berdasarkan hukum Lambert-Beer yaitu bila cahaya monokromatik
(I0) maupun campuran jatuh pada suatu medium homogen, sebagian
dari sinar masuk akan dipantulkan (Ir) dan sebagian diserap (Ia) dalam
medium tersebut serta sisanya akan diteruskan (It).
• Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan akan dinyatakan dalam
nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi
sampel.
• Hukum Beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan
konsentrasi dan ketebalan bahan atau medium.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Bagian-bagian dari alat Spektrofotometer terdiri dari 4 bagian
penting, yaitu :
A. Sumber Cahaya
B. Monokromator
C. Kuvet
D. Detektor

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Mikroskop
Berbagai tipe mikroskop :
1) Mikroskop Cahaya (mikroskop optik), yaitu menggunakan cahaya
putih biasa untuk melihat mikroorganisme.
2) Mikroskop Ultraviolet (UV), yaitu menggunakan sinat UV dengan
panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat
organisme.
3) Mikroskop Fluoresen, yaitu menggunakan sinar ultraviolet (UV)
dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai
objek.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
4) Mikroskop Elektron, yaitu memperoleh gelombang yang sangat
pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.
5) Mikroskop Akustik, menggunakan komputer untuk analisis
gelombang suara dalam melihat objek.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Sentrifuge
Macam-macam Alat Sentrifuge, yaitu :
1. Microcentrifuges
Perangkat untuk tabung kecil dari 0,2 ml sampai 2,0 ml (mikro tabung),
sampai dengan 96 baik-piring, desain yang kompak, tapak kecil, sampai
dengan 30.000 gr.
2. Klinis sentrifugal
Perangkat yang digunakan untuk aplikasi klinis seperti tabung koleksi
darah, kecepatan rendah perangkat.
3. Serbaguna benchtop sentrifugal
Perangkat untuk berbagai ukuran tabung, variabilitas tinggi, jejak besar.
4. Berdiri sendiri sentrifugal
Perangkat berat seperti ultracentrifuge

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
2. Kalibrasi Alat dan Instrumen
Laboratorium Kesehatan
A. KALIBRASI AUTOKLAF
Langkah-langkah kerja pengujian dapat dilakukan dengan cara :
1) Rekatkan indikator tape secara melingkar pada kemasan yang akan disterilisasi.
Pada autoklaf yang besar, kemasan diletakkan pada bagian atas dan bagian
bawah otoklaf.
2) Atur suhu, waktu dan tekanan
3) Hidupkan Autoklaf
4) Setelah selesai, baca indikator tape dengan melihat perubahan warna yang
terjadi pada garis-garis diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik,
garis-garis diagonal berubah warna dari putih menjadi coklat kehitam-hitaman

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. KALIBRASI NERACA ANALITIK (ANALYTICAL BALANCE)
Cara kalibrasi anak timbangan, yaitu:

1) Periksalah titik nol jarum penunjuk angkah arus menunjukkan angka


nol.
2) Letakkan anak timbangan standar yang teringan. Timbang anak
timbangan yang dipakai sehari-hari. Baca dan catat hasilnya.
3) Ulangi penimbangan dengan anak timbangan standar yang lebih berat.
4) Anak timbangan dianggap masih tepat bila berat yang ditunjukkan
oleh anak timbangan tidak menyimpang lebih besar dari 0,1% dari
berat masing-masing anak timbangan standar.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


C. KALIBRASI OVEN
Prosedur Kalibrasi Oven
a. Masukkan termometer yang telah terkalibrasi pada beberapa titik di
dalam oven
b. Catat suhu yang ditampilkan pada termometer.
c. Catat suhu yang tertera pada layar oven.
d. Penyimpangan suhu yang melebihi 2 °C, pengatur suhu perlu disetel
kembali.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


D. KALIBRASI INKUBATOR
Langkah-Langkah kerja:
1. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan
termometer.
2. Mencatat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai
bekerja.
3. Cocokkan hasil yang di dapat antara suhu yang tercantum dalam
incubator
dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar.
4. Bila penyimpangan suhu melebihi 2 °C, maka pengaturan suhu perlu di
setel kembali.
5. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan
disinfektan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


E. KALIBARSI PENANGAS AIR (WATERBATH)
Langkah-Langkah Kerja :
1) Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan
thermometer standar
2) Cocokkan hasil yang didapat antar suhu yang tercantum pada al
waterbath dengan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer standar
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah kurang
Lebih sebesar 5 °C yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, kemudian
harus ditentukan factor koreksi (suhu yang diinginkan atau suhu terukur) dan
dicantumkan secara jelas pada alat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


F. KALIBRASI BURET
Langkah-Langkah Kerja :
1) Menimbang beaker glass dengan neraca analitik, mencatat hasilnya sebagai wadah
kosong.
2) Menuang aquadest yang sudah diukur suhunya ke dalam buret yang akan dikalibrasi
yaitu 50 ml.
3) Kemudian dimasukkan aquadest tersebut ke dalam beaker glass yang telah ditimbang
sebagai wadah kosong.
4) Menimbang beaker glass yang sudah berisi aquadest dengan neraca analitik dan
mencatat hasilnya.
5) Kemuddian hasil timbangan tersebut dikurangi dengan berat wadah kosong.
6) Mengulangi langkah-langkah diatas sampai 3x.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


G. KALIBRASI MIKROSKOP
Analisis :
Pada perbesaran 10x dan 40x lensa terlihat jernih dan gambar tampak
jelas, namun pada perbesaran 100x lensa tampak buram dan gambar
tidak tampak jelas, kemungkinan penyebab buramnya lensa adalah
jamur yang tumbuh akibat kelalaian saat membersihkan lensa yang
kotor.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


H. KALIBRASI PIKNOMETER
Cara Menggunakan Piknometer dengan ketelitian Tinggi :
1. Sebelum menggunakan piknometer amati toleransi suhu yang tertera pada
piknometer
2. mencari bobot konstan piknometer dengan cara dipanaskan atau dioven pada
suhu 105 °C.
3. Kemudian dinginkan didalam desikator selama 10-15 menit.
4. Timbang piknometer dengan menggunakan timbangan analitik dan pastikan
suhu ruangan atau suhu piknometer sesuai dengan yang tertera pada
piknometer.
5. Setelah didapatkan bobot konstan, maka isi piknometer dengan fluida yang
akan diukur massa jenisnya sampai batas piknometer.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
6. Setelah piknometer terisi dengan fluida, kemudian tutup piknometer
dengan penutup, setelah itu timbang kembali piknometer yang
berisi fluida.
7. lakukan perhitungan massa jenis (p)= m / v ; p= masa jenis zat
(gr/ml) atau (g/cm3) m= massa zat (gram)/v= volume zat ( ml /cm3)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• Satuan yang digunakan pada Satuan Internasional (SI) adalah kg/m3
,1000 g/m3 = 1 g/cm3
8. Setelah selesai menggunakan, piknometer dibersihkan dan
dikeringkan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• CARA KERJA KALIBRASI PIKNOMETER
Langkah-Langkah Kerja :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan
2. Melakukan persiapan kalibrasi yang telah dijelaskan diatas.
3. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong (catat sebagai A)
4. Mengisi piknometer dengan aquadest suhu 20 °c secara hati-hati dan
teliti

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
5. Memasang tutup piknometer dan membersihkan tumpahan air pada
piknometer (bila ada) dengan tissue.
6. Mengamati ada/tidaknya gelembung udara pada piknometer setelah
ditutup.
7. Jika ada gelmbung udara pastikan gelembung udaranya hilang
8. Menimbang piknometer yang telah berisi Aquadest suhu 20 °c (catat
sebagai B).
Melakukan pengulangan langkah kerja diatas 5x

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Perhitungan Kalibrasi Piknometer (Volume piknometer)
• 1) Berat Piknometer kosong 20˚C (A) =..... gram
• 2) Berat Piknometer + aquades suhu 20˚C (B) =..... gram
• 3) Berat air pada suhu 20˚C (C) = B – A
• =.......... gram
• 4) Volume air = Volume piknometer = C / 0,998 g/cm³
= ....... cm³
• 0,998 g/ cm³ = masa jenis aquades pada suhu 20 ˚C
Validasi dan Kesimpulan
Validasi = Std Deviasi x 100%
Dikatakan valid apabila hasil <2, apabila >2 maka dinyatakan tidak valid

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


I. Langkah-Langkah Kerja :
1. Menimbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian catat hasilnya, misalnya A (mg)
2. Memipet akuades yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang akan dikalibrasi, lalu
masukkan dalam botol timbang.
3. Misalnya suhu akuades 25,1°C, tentukan berat jenisnya (BJ) dengan melihat tabel BJ
akuades yaitu 0,997017.
4. Timbang botol timbang yang sudah berisikan aqudes dan catat hasilnya, misalnya B mg.
5. Hitung berat akuades yaitu (B-A)mg.
6. Maka volume akuades adalah :
Berat akuades = B – A mg
Volume akuades = Berat akuades / BJ akuades (0,997017)
7. Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volume yang dipipet.
8. Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan sesuai dengan jenis pipet.
9. Cara kalibrasi ini dapat dilakukan pula untuk labu volumetrik, gelas ukur, dan alat-alat
gelas lainny

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
J. KALIBRASI SENTRIFUSE (CENTRIFUGE)
Kalibrasi sentrifus dilakukan dengan mengukur kecepatan permenit dan
waktu.
Pada refrigerated centrifuge selain kalibrasi rpm dan waktu juga perlu
kalibrasi suhu.
1. Kalibrasi rpm
Dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. Tachometer mekanik
Yaitu dengan kabel yang lentur. Caranya adalah ujung kabel yang satu
dikaitkan pada kumparan motor didalam, sedangkan ujung yang lain
dihubungkan dengan alat meter.
Set sentrifus pada rpm tertentu, kemudian jalankan. Lalu, catat rpm yang
ditunjukkan oleh meter pada tachometer. Ulangi beberapa kali dan hitung
rata-ratanya.
b. Tachometer elektrik
c. Strobelight

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2. Kalibrasi alat pencatat waktu (timer)
Dapat dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Cara:
▪ set sentrifuse pada waktu yang sering dipakai, misalnya 5 menit,
▪ jalankan alat dan bersamaan dengan itu juga jalankan stopwatch.
▪ ulangi beberapa kali hitung nilai rata-ratanya.
Alat pencatat waktu masih dapat diterima bila penyimpangan nilai rata-
rata tidak lebih
dari 10 %.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


K. KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER (SPECTROPHOTOMETER)
Kalibrasi meliputi:
1. Kecepatan Pengukur Absorban
Kalibrasi dilakukan setiap minggu dengan memakai larutan 50 mg
atau 100 mg/L Potasium Bikromat (K2Cr2O7) dan 0,8 N asam sulfat
(H2SO4). Formula larutan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
ini. Larutan tersebut mempunyai nilai absorban pada setiap
panjang gelombang.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• 2. Kecepatan Panjang Gelombang
Lakukan kalibrasi ini setiap 6 bulan dan dapat menggunakan beberapa
cara, yaitu :
a. Dengan Warna Sinar
b. Dengan lampu Deuterium
c. Dengan filter Didynium atau Holmium Oxide
d. Dengan standar filter bersertifikat
• 3. Linearitas alat
Lakukan kalibrasi setiap 6 bulan.
Kalibrasi dapat dilakukan linearitas dengan mengukur absorban pada
Panjang gelombang tertentu terhadap konsentrasi larutan yang berbeda-
beda yang telah diketahui nilainya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


L. THERMOMETER
Kalibrasi dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan cara sebagi berikut :
1. Letakkan thermometer yang dikalibrasi dan thermometer standart
sertifikat berdekatan dalam suhu ruang 20-25 °C dan diamkan
selama 1 jam.
2. Catat suhu yang ditunjukan oleh kedua thermometer.
3. Thermometer memenuhi syarat, bila perbedaan pembacaan suhu
antara kedua thermometer adalah ± 0,5 °C
4. Pemeriksaan diulang seperti diatas dengan menggunakan 30-40 °C
dalam oven

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Referenasi :
• Kemenkes RI. 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium , PPSDM. Hal.
159- 212

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai