Anda di halaman 1dari 3

Viabilitas sel : kemungkinan sel untuk dapat hidup setelah terpapar suatu bahan

Mtt assay (mikrokultur tetrazolium) : mengukur aktivitas dehidrogenase mitokondria pada sel sel
hidup yang memiliki kemampuan mengkonversi MMT menjadi formazan (kristal berwarna ungu)

Tetrazolium adalah pewarna (asam) yang digunakan dalam uji ini

MTT assay : metode untuk mengetahui sitotoksisitas sel atau untuk mengetahui viabilitas sel (sel
hidup atau tidak, sel terbagi atau tidak, fungsi seluler sel bekerja dengan baik atau tidak)

Mitokondria adalah bagian sel dimana sebagian besar siklus metabolisme terjadi sehingg banyak
terdapat enzim didalamnya seperti NADPH dependent oxidorekutase (enzim dehidrogenase), enzim
ini hanya ditemukan pada sel hidup. Enzim tersebut memiliki peran untuk mengkonversi pewarna
tetrazolium menjadi senyawa kristal berwarna ungu called formazan yang dapat dilihat langsung

Kultur se dimasukin ke mtt assay, kalo warannya jadi ungu artinya sel terebut viabel ( hidup)

Kepekatan warna dari formazan memberikan informasi banyaknya sel yang viabel

Uji kuantitatifnya dapat menggunakan konsentrasi sel yang berbeda untuk kemudian di uji secara
kolorimetri, spektrofometri

Kultivasi mikroalga : menumbuhkan mikroalga dalam lingkungan tertentu yang terkontrol –


menyediakan spesies tunggal pada kultur massal mikroalga untuk pemanenan

1. Perbedaan hasil biomassa kering dipengaruhi oleh perbedaan sumber nitrogen dalam media
kultivasi. Media Walne memiliki dua sumber nitrogen dalam komposisinya yaitu ion
amonium (NH4+) dan ion nitrat (NO3-), sedangkan media organik hanya memiliki urea
sebagai sumber nitrogen
2. Senyawa aktif alkaloid seperti piperidinone, piperidine, hexadecanenitrile merupakan
berperan dalam penghambatan kanker. Selain itu, senyawa aktif Flavonoid mengandung
kuersetin, genistein atau flavopiridol dapat dijadikan sebagai bahan untuk obat kanker.
steroid dapat digunakan sebagai agen antikanker karena memiliki enzim penghambat
diantaranya aromatase dan sulfatase inhibitor untuk kanker payudara. senyawa saponin
secara struktural memiliki satu atau lebih gugus glikosida hidrofilik dan dapat terlibat dalam
replikasi DNA serta mencegah poliferasi sel kanker.
3. Wikanta et al. (2010 ) jika inhibisi pertumbuhan <50% menunjukkan inhibisi pertumbuhan
lemah sehingga bioaktivitas sampel terhadap sel lestasi tumor dikatakan tidak aktif. inhibisi
pertumbuhan >50%-100% menunjukkan inhibisi pertumbuhan sedang sampai kuat
4. Hasil kontrol positif yaitu Doksorubisin dengan kadar 3 ppm menginhibisi sel normal
payudara (MCF-12a) >50% yaitu sebesar 50,79%. Doksorubisin menginhibisi sel kanker
payudara (MCF-7) yaitu 92,26%.
5. Sitotoksisitas sel juga dapat dilakukan secara kualitatif dengan pengamatan morfologi sel.
6. Figure 3 menunjukkan morfologi sel normal payudara (MCF-12a) sedangkan Figure 4
menunjukkan morfologi sel kanker payudara (MCF-7). Sel hidup ditandai dengan bentuk
epitel dan berwarna terang, sedangkan sel mati ditandai dengan bentuk bulat dan berwarna
gelap (tidak bercahaya).
7. selectivity index (SI) >3 menunjukkan selektivitas tinggi
Sesuai dengan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Republik Indonesia No.HK.00.05.41.1384tahun 2005tentang Kriteria dan Tata
Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, OHT dan Fitofarmaka, pelarut yang
diperbolehkanuntuk mengekstraksi suatu bahan aktif adalah etanol dan air.Etanol
adalah salah satu pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstraksi suatu
senyawa aktif. Menurut Liet al.(2017), etanol memiliki kemampuan yang baik
untuk mengekstraksi senyawa fenolik dari rumput laut maupun tanaman
terestrial. Dibandingkan dengan metanol ataupun aseton, etanol lebih dipilih
karena bersifat food gradedan pharmaceutical grade.Menurut Boiet al(2017),
kandungan senyawa fenol phlorotannin dan aktivitas antioksidannya dari rumput
laut coklat Sargassum serratumsalah satunya sangat dipengaruhi oleh kondisi
ekstraksi misalnya jenis pelarut dan waktu ekstraksi.

Metanol memiliki gugus polar yang lebih kuat daripada gugus nonpolar, hal ini dapat terlihat
dari struktur kimia metanol yang mengandung gugus hidroksil (polar) dan gugus karbon (no
npolar) (Ukhty, 2011). Menurut Supiyanti (2010) metanol dapat mengekstrak senyawa
fitokimia dalam jumlah yang lebih banyak. Tingginya rendemen yang terdapat pada pelarut
metanol menunjukkan pelarut tersebut mampu mengekstrak lebih banyak komponen bioaktif
yang memiliki sifat kepolaran yang lebih tinggi.
Rendemen pada pelarut etil asetat lebih kecil dibandingkan dengan pelarut metanol namun
lebih besar dari pelarut n-heksana, hal ini diduga adanya gugus metoksi yang terdapat pada
struktur kimia etil aseat. Adanya gugus metoksi tersebut yang menyebabkan etil asetat
dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa yang terdapat pada sampel. Ikatan
hidrogen yang terbentuk pada pelarut etil asetat lebih lemah dibandingkan dengan ikatan
hidrogen yang terbentuk pada pelarut metanol sehingga mempengaruhi hasil rendemen dari
pelarut etil asetat yang lebih sedikit. Nilai rendemen terkecil terdapat pada fraksi terlarut n-
heksana, hal ini menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang bersifat nonpolar pada sampel
bunga lotus jumlahnya sedikit.

Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen
karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom
elektronegatif seperti fluor, oksigen, dan nitrogen.

Menurut konsep yang digunakan oleh IUPAC, terminologi ikatan


hidrogen digambarkan sebagai suatu bentuk interaksi
elektrostatikantara atom hidrogen yang terikat pada atom
elektronegatif denganatom elektronegatif lainnya.Interaksi
elektrostatik tersebut diperkuat oleh kecilnya ukuran atom hidrogen
yang memudahkan terjadinya interaksi dipol–dipol antara atom
donor proton (D) dengan atom akseptor proton (A). Ikatan hidrogen
ini, yang digambarkan dengan garis putus-‐putus, dapat terjadi
antar-‐molekul maupun intra-‐molekul. Selain itu, kedua atom
elektronegatif tersebut biasanya (tetapi tidak harus) berasal dari
baris pertama Tabel PeriodikUnsur, yaitu nitrogen, oksigenatau
fluor.Secara sederhana interaksi ini ditulis denganD–H-‐-‐-‐A. Donor
proton (D) adalah atom eletronegatif yang mengikat hidrogen dan
menyebabkan hidrogen memiliki parsial positif, sedangkan akseptor
proton(A)merupakan atom elektronegatif lain yang berinteraksi
dengan parsial positif dari atom hidrogen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai