Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

ANALISIS ENZIM KATALASE

Dosen Pengampu :

Lily Restusary, M.Farm, Apt

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Aisyah Tiara Yandi P032313411050


Fadhia Dwi Rezkia P032313411066
Haramaini Nafsi P032313411071
Indy Pratiwi Harahap P032313411073

JURUSAN GIZI

KEMENKES POLTEKKES RIAU

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Enzim adalah biokatalisator, sebagai katalisator organik yang dihasilkan oleh
sel. Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi kimia tanpa mengubah struktur
zat itu sendiri. Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi kimia dalam sistem
biologik. Enzim merupakan katalisator untuk reaksi spesifik. Pada prinsipnya semua
reaksi biokimiawi dikatalisis oleh enzim. Bahan atau substansi yang mengalami
perubahan oleh katalisator enzim disebut substrat. Enzim dapat diekstraksi dari dalam
sel tanpa kehilangan aktivitas katalitiknya. Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim
tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi. Komponen utama enzim adalah
protein. Protein yang sifatnya fungsional, bukan protein structural dan tidak semua
protein bertindak sebagai enzim.
Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat proses metabolisme tetapi
tidak ikut bereaksi (biokatalisator) dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda
dalam waktu yang sama. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup
penting adalah Enzim Katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau
Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun. Enzim
katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana ia
melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya.
Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai
akan membuat membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit semacam
kanker dan juga arterosklerosis. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kerja
enzim. Faktor- 57 faktor tersebut erat kaitannya dengan sifat enzim sebagai protein.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim tersebut di antaranya suhu, derajat
keasaman (pH), hasil akhir produk, konsentrasi enzim dan substrat, serta zat
penghambat.

1.2 Tujuan Pratikum


1.3 Prinsip Percobaan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Enzim merupakan makromolekul yang mempercepat reaksi kimia dalam sel


(Campbell dan Reece, 2008). Proses metabolisme dalam tubuh organisme
membutuhkan enzim untuk menunjang kerjanya agar berjalan sebagaimana mestinya.
Enzim merupakan unit fungsional dari metabolisme sel. Bekerja dengan urutan-
urutan yang teratur. Enzim mengkatalis ratusan reaksi bertahap yang menguraikan
molekul nutrien, reaksi yang menyimpan dan mengubah energi kimiawi dan yang
membuat makromolekul sel dari prekursor sederhana (Lehninger, 1982).
Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein dan
aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein.
Sebagai contoh, jika suatu enzim didihkan dengan asam kuat atau diinkubasi dengan
tripsin, yaitu perlakuan yang memotong rantai polipeptida, aktivitas katalitiknya
biasanya akan hancur ; hal ini memperlihatkan bahwa struktur kerangka primer
protein enzim dibutuhkan untuk aktivitasnya. Enzim, seperti protein lain, mempunyai
berat molekul yang berkisar dari kira-kira 12000 sampai lebih dari 1000000
(Lehninger, 1982).
pH mempengaruhi kecepatan reaksi enzim dalam bekerja. Menurut teori,
perubahan kondisi asam dan basa di sekitar enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi
enzim dan dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi, sehingga enzim tidak
dapat berfungsi pada kondisi yang terlalu asam atau terlalu basa.. Suhu reaksi optimal
adalah 40 derajat Celcius. Dalam latihan ini kami mendemonstrasikan pengaruh
keasaman dan suhu pada aktivitas enzim dan efek enzim sebagai biokatalis.
Salah satu jenis enzim yang cukup berperan adalah enzim katalase. Enzim ini
berperan dalam memecah H2O2, atau hidrogen peroksida, yang menjadi senyawa
beracun jika tidak dipecah. Enzim katalase ini termasuk dalam kelompok enzim
hidroperoksida, di mana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang
berbahaya. Penumpukan senyawa tersebut dapat menyebabkan radikal bebas, yang
jika tidak ditangani akan merusak membran sel tubuh dan menimbulkan penyakit
seperti kanker dan aterosklerosis.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim. Faktor-faktor ini
berkaitan erat dengan sifat enzim sebagai protein. Faktor yang mempengaruhi kerja
enzim antara lain suhu, keasaman (pH), rendemen produk akhir, konsentrasi enzim
dan substrat serta inhibitor.
Lemak berbentuk padat pada suhu kamar karena kaya akan asam lemak jenuh
yang tidak memiliki ikatan rangkap sehingga memiliki titik leleh yang lebih tinggi,
sedangkan minyak berbentuk cair pada suhu kamar karena konsentrasi asam lemak
tak jenuhnya yang tinggi. , yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom
karbon, memiliki titik leleh yang lebih rendah. (FG Winarno, 2004).
Asam karboksilat diperoleh dari hidrolisis lemak atau minyak asam lemak
mereka kebanyakan memiliki rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Asam lemak tidak ditemukan bebas atau sendiri-sendiri di dalam sel atau jaringan,
tetapi terdapat dalam bentuk terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid; Asam
lemak dapat dilepaskan dari ikatan ini dengan hidrolisis kimia atau enzimatik.
BAB III

METODOLOGI
BAB IV

HASIL
BAB V

PEMBAHASAN
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, A. S., & Wulandari, F. E. (2017). Modul Praktikum Metabolisme dan

Pengendaliannya. Sidoarjo: Umsida Press

Alang, H. (2020). Analisis Aktivitas Enzim Antioksidan Katalase dan Peroksida. Celebes

Biodeversitas, 3(1), 12-16

Anda mungkin juga menyukai